Oleh :
Kelompok 2
Nandika A. Koni (151420091)
Reska Rahmawati Putri Yusuf (151420100)
Roswita A. Dunggio (151420102)
Ni Luh Rini Puspita (151420113)
E. Strategi implementasi
Menurut Wheelen dan Hunger dalam Strategic Management and Business
Policy: Concepts (2004), implementasi strategi adalah serangkaian aktivitas dan pilihan
yang dibutuhkan untuk mewujudkan rencana strategis. Inti dari definisi ini adalah
terdapat tindakan nyata dari rencana strategis yang sudah disusun sebelumnya.
Implementasi strategi adalah kunci dari manajemen strategi secara menyeluruh.
Secara sederhana, implementasi strategi merupakan teknik di mana perusahaan
atau organisasi mengembangkan, memanfaatkan dan mengintegrasikan struktur
organisasi, budaya, sumber daya, orang dan sistem kontrol untuk mengikuti strategi
untuk mencapai tujuan perusahaan serta mendapatkan keunggulan dibanding
kompetitor di pasaran.
F. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
Salah satu pengertian pembelajararan dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu
pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang untuk
mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut, Gagne (1985)
mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran
dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian
rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang
terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
G. Supervisi
Supervisi secara etimologi berasal dari kata "super" dan "visi" yang mengandung
arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan
oleh pihak atasan terhadap aktivitas, daya cipta, dan kinerja bawahan. Dalam Carter
Good`S Dictionary of Education, dikemukakan definisi supervisi sebagai segala usaha
pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk
memperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan
perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi, dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan,
bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran. Supervisi
dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam
sistem organisasii pendidikan modern diperlukan seorang supervisor khusus yang lebih
independen, dan dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan
tugasnya.
Jenis-jenis supervisi meliputi:
1. Supervisi umum dan supervisi pengajaran. Supervisi pengajaran merupakan
kegiatan pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi yang
memungkinkan terciptanya pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik, sedang
supervisi umum tidak langsung berhubungan dengan usaha perbaikan kualitas
pembelajaran.
2. Supervisi klinis. Supervisi klinis merupakan usaha perbaikan pengajaran yang
dilakukan melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan dan
analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar.
3. Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional. Pengawasan melekat
merupakan sebuah kegiatan administrasi dan majemen yang dilakukan oleh
pimpinan satuan kerja untuk mencegah terjadinya salah urus dan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja sesuai dengan kebijakan pemerintah.