Anda di halaman 1dari 6

NAMA: RINDINI LAURI {23003059}

Tugas : ORTHOPED

1. ANAK TUNAGRAHITA

Disabilitas intelektual/ tunagrahita adalah individu yang mengalami a) Defisit fungsi intelektual; b)
Defisit fungsi adaptif; hal tersebut terjadi di usia perkembangan (18 tahun).

Fungsi intelektual = IQ (berfikir rasional, akademik, kognitif, berfikir abstrak, Bahasa)

Dua skala deviasi (15) dibawah rata-rata (100) = 100 – 30 = 70 (75-65)

Fungsi adaptif = perilaku yang mendukung seseorang untuk bisa beradaptasi dangan lingkungannya.

Hambatan:

Kognittif

Akademik

Bahasa

Psikologis

Mendapat pendidikan

Mendapat pekerjakan

Emosi

Motorik (motoric halus dan motoric kasar)

Aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living)

Kebutuhan:

1) Terapi kognitif, sensorik, bermain (montesoori)

2) Media dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik belajar anak

3) Terapi wicara, bkpbi,

4) Bantuan psikologi melalui terapi perilaku, emosi, dan sosial (modifikasi)

5) Sekolah yang mengakomodasi pembelajaran untuk tunagrahita


6) Lapangan pekerjaan yang memperhatikan kuota untuk disabilitas, pendidikan vokasioanal
(keterampilan)

8) Fisioterapis dan Okupasi terapis

9) Pengembangan diri (bina diri)

2. SLOW LEARNER {Lambat belajar}

SLOW LEARNER, memiliki emosi yang kurang stabil, mereka lebih cepat marah dan mereka sering kalau
marah meledak-ledak.

HAMBATAN
Anak slow learner
Definisi Slow Learner yang diberikan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI adalah anak
yang di sekolah mempunyai rata-rata di bawah enam sehingga mempunyai resiko cukup tinggi untuk
tinggal kelas, hal tersebut dikarenakan mereka mempunyai tingkat intelligensi di bawah rata-rata sekitar
75 – 90, dan pada umumnya .
Kebutuhan
1. Mengenal Individu Siswa
Agar dapat menentukan dan merancang metode pembelajaran untuk anak slow learner, pertama-tama
kita harus mengenal siswa tersebut dengan baik. Memang tak mudah dilakukan dalam kelas yang besar,
tetapi kita tetap perlu mengenali kekuatan, kelemahan, minat, dan gaya belajar anak slow learner
tersebut.

2. Menggunakan Media Visual


Visualisasi konsep sebenarnya bukan metode belajar untuk anak slow leaner saja, tetapi dapat
digunakan juga untuk kebanyakan siswa. Gambar, diagram, grafik, slide presentasi, mind map, video,
model 3D, benda nyata, bahkan simulasi adalah beberapa contoh media pembelajaran untuk anak slow
learner.
3. Bertahap
Salah satu karakteristik anak slow learner adalah kecepatan belajarnya yang lamban. Oleh karena itu,
materi pelajaran sebaiknya disampaikan secara bertahap, langkah demi langkah. Beri kesempatan
berlatih pada setiap langkah, baru kemudian beranjak pada tahap berikutnya.
4. Mengulang
Saat membimbing anak slow learner, kita harus kerap mengulang. Lebih baik lagi bila pengulangan
materi pelajaran diberikan pada tahapan yang konsisten.
5. Menggunakan Cerita
Metode pembelajaran untuk anak slow learner berikutnya adalah melalui story telling. Siapa yang tak
suka mendengarkan cerita? Semua siswa pasti suka bila kita menyelipkan cerita saat mengajar. Cerita
dapat membantu siswa mengaitkan informasi dengan konteks dan mengembangkan pemahaman yang
lebih baik. Kesempatan ini juga dapat digunakan untuk mendorong siswa berpartisipasi aktif dengan
kita bertanya ataupun mengajak berdiskusi.
6. Menerapkan Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran interaktif berarti siswa berpartisipasi secara aktif dan langsung dalam proses belajar.
Diskusi kelompok, permainan, eksperimen, maupun aktivitas praktis lainnya dapat digunakan sebagai
metode pembelajaran untuk anak slow learner. Kesempatan untuk mengindera secara langsung, seperti
dengan menyentuh, dapat membantu memperkuat pemahaman siswa. Umpan balik yang konstruktif
dan positif pun dapat diberikan saat menerapkan metode pembelajaran ini.

3. TUNARUNGU

Tunarungu adalah orang yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses
informasi bahasa melalui pendengarannya, baik memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar
dimana batas pendengaran yang dimilikinya cukup memungkinkan keberhasilan proses informasi
bahasa melalui pendengaran.

HAMBATAN

Anak tunarungu akan memiliki hambatan dalam komunikasi verbal/lisan, baik itu secara
ekspresif (berbicara) maupun reseptif (memahami pembicaraan orang lain). Interaksi sosial.

KEBUTUHAN

1. Kebutuhan pendidikan
2.Kebutuhan bahasa dan bicara
3.Kebutuhan keberhasilan dalam suatu kegiatan{individu\Kelompok.}
4.Kebutuhan berekspresi

4. TUNANETRA

Kata “tunanetra” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasaldari kata “tuna” yang artinya rusak
atau cacat dan kata “netra” yang artinya adalah mata atau alat penglihatan, jadi kata tunanetra adalah
rusak penglihatan. Sedangkan orang yang buta adalah orang yang rusak penglihatannya secara total.
Jadi, orang yang tunanetra belum tentumengalami kebutaan total tetapi orang yang buta sudah pasti
tunanetra.Scholl dalam Hidayat dan Suwandi (2013) mengemukakan bahwa orang memiliki kebutaan
menurut hukum legal blindness apabila ketajaman penglihatan sentralnya 20/200 feet atau kurang
padapenglihatan terbaiknya setelah dikoreksi dengan kacamata atau ketajaman penglihatan
sentralnya lebih dari 20/200 feet, tetapi ada kerusakan padalantang pandangnya membentuk sudut
yang tidak lebih besar dari 20 derajat pada mata terbaiknya.

HAMBATAN
1.Neonatal {saat kelahiran}
2.Posnatal {setelah kelahiran}
3. Buta total
4.Low vision
5.Huruf braille
6.Reglet

KEBUTUHAN
1.Latihan tongkat
2. Latihan membaca dan menulis braille
3. Latihan orientasi dan mobilitas
4. latihan visiol\fungsional penglihatan

5. TUNADAKSA

Tuna daksa adalah kondisi anak yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna. Ketidaksempurnaan ini
hanyalah secara fisik (tulang, sendi otot), sedangkan fungsi pancaindra penderita tuna daksa masih
normal sehingga kelainan ini kerap disebut juga sebagai cacat tubuh, disabilitas fisik, atau
orthopedically handicapped.

HAMBATAN
1. Karateristik Akademik
2. Karateristik sosial\emosional
3. Karateristik fisik\kesehatan

KEBUTUHAN
1. Medis
2. Vokasional
3. Psikososial

6. TUNALARAS

Anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan atau hambatan emosi dan berkelainan tingkah
laku, sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat.

HAMBATAN

1. Kekacauan tingkah laku


2. Merasa cemas , menarik diri
3. Anak kurang dewasa
4. Agresif bersosialisasi

KEBUTUHAN
1. Penyelengaraan bimbingan dan penyeluruhan di sekolah reguler
2. Kelas khusus
3. Sekolah luar biasa bagian tunalaras tanpa asrama
4. Sekolah dengan asrama

7. AUTIS

Anak autis ialah kelainan perkembangan saraf yang memengaruhi bagaimana seseorang
berkomunikasi dan berinteraksi dengan hal-hal di sekitarnya.
HAMBATAN
1. Hambatan fisik
2. Hambatan sensoris
3. Hambatan sosial
4. Hambatan emosi
5. Hambatan intelektual

KEBUTUHAN

1. Mnirukan gerak
2. Menyusun puzzel
3. SLB
4. Pusat layanan autis
5. Sejolah leguler

8. KESULITAN BELAJAR
Menurut Utami (2020:96-97), kesulitan belajar merupakan suatu kondisi siswa dimana proses belajar
yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam mencapai hasil belajar, jadi kondisi dimana
siswa tidak dapat belajar dengan mestinya.

HAMBATAN
1. Kesulitan memusatkan perhatian
2. Kesulitan matematika
3. Kesulitan menulis
4. Kesulitan membaca

KEBUTUHAN

1. Observasi kls
2. Pemeriksaan alat indra
3. Teknik main peran
4. Tes iq psikotes
5. Menyusun program perbaikan

9. GIFTED TALENTED { BERBAKAT}

Menurut Munandar (1999) anak yang mendapat predikat gifted dan talented adalah mereka yang
didefinisikan oleh orang-orang yang benar-benar professional atas dasar kemampuan mereka yang luar
biasa dan kecakapan mereka dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berkualitas tinggi.

HAMBATAN

1. Memiliki problem dalam membina hubungan dengan teman kaqrena kecerdasanya yaqng tinggi
.
2. Kurang menyesuaikan diri dengan keadaan sekitaqrnya
3. Memiliki standar yang tinggi terhadap suatu perkerjaan sehingga terkadang dia tidak disukai
teman temannya

KEBUTUHAN
1. Terus belajar dan cari informasi tentang kondisi anak
2. Pastikan anak mendapat kan diagnosa yang tepat agar para pendampingan juga tepat
3. Cari bantuan provesional
4. Cari dan temukan sekolah yang tepat

Anda mungkin juga menyukai