khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada
ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara
lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan
merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
pendidikan jenis Pendidikan Khusus untuk peserta didik yang berkelainan atau
peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa dapat diselenggarakan secara
inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah. Jadi Pendidikan Khusus hanya ada pada jenjang pendidikan dasar dan
PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 129 ayat (3) menetapkan bahwa Peserta didik
1.1 Definisi
yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60
setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan. Karena tunanetra memiliki
alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran. Oleh karena itu
dari alumunium)
1. Upaya memodifikasi lingkungan agar sesuai dengan kondisi anak (di satu sisi).
lain).
1.2 Karakteristik
a. Fisik
Keadaan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan anak sebaya lainnya.
1) Mata juling
2) Sering berkedip
3) Menyipitkan mata
5) Mata infeksi
b. Perilaku
Ada beberapa gejala tingkah laku yang tampak sebagai petunjuk dalam
Sukar membaca atau dalam mengerjakan pekerjaan lain yang sangat memerlukan
penggunaan mata.
Berkedip lebih banyak daripada biasanya atau lekas marah apabila mengerjakan
suatu pekerjaan.
Tidak tertarik perhatiannya pada objek penglihatan atau pada tugas-tugas yang
c. Psikis
1) Mental/intelektual
Intelektual atau kecerdasan anak tunanetra umumnya tidak berbeda jauh
dengan anak normal/awas. Kecenderungan IQ anak tunanetra ada pada batas atas
sampai batas bawah, jadi ada anak yang sangat pintar, cukup pintar dan ada yang
analogi, asosiasi dan sebagainya. Mereka juga punya emosi negatif dan positif,
seperti sedih, gembira, punya rasa benci, kecewa, gelisah, bahagia dan
sebagainya.
2) Sosial
dengan ibu, ayah, dan anggota keluarga lain yang ada di lingkungan keluarga.
Kadang kala ada orang tua dan anggota keluarga yang tidak siap menerima
diberi kesempatan untuk menolong diri sendiri, berbuat dan bertanggung jawab.
1.3 Pembelajaran
pembelajaran yang umum pada anak-anak awas, meliputi tujuan, materi, alat,
jika perlu. Pada tahap berikutnya, pemanfaatan indera yang masih berfungsi
1. Prinsip individual
dimensi perbedaan individu itu sendiri menjadi lebih luas dan kompleks.
dipelajarinya.
3. Prinsip totalitas
anak tunanetra belajar secara aktif dan mandiri. Anak belajar mencari dan
1.4 Terapi
Pada dasarnya, terapi yang dijalani anak tuna netra berupa pelatihan aktivitas
sehari-hari. Hal ini akan menjadi modal dasar untuk membantunya menjalani
Ketika anak mulai masuk ke dunia pendidikan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
sekolah. Dengan huruf Braille, anak dapat “membaca” isi buku bacaan.
Ada berbagai alat yang dapat digunakan untuk belajar. Salah satunya
yang dijelaskan oleh guru di kelas dapat direkam, sehingga ketika mengulang
Yang perlu diingat, ada baiknya orangtua mendahulukan terapi kepada anak
tuna netra untuk menjalani aktivitas sehari-hari, seperti mandiri untuk berpakaian,
mandi, makan, dan sebagainya. Karena ketika anak sudah dapat mandiri dengan
aktivitas sehari-harinya, maka anak pun akan lebih siap untuk menjalani terapi
Hearing : overview )
2.1 Definisi
bahasa verbal, bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung
spesifik pada telinganya itu sendiri. Anak yang mengalami gangguan pusat
pemerosesan auditer ini mungkin memiliki pendengaran yang normal bila
Survey tahun 1981 di Australia menemukan bahwa 59% dari populasi tunarungu
menyandang ketunarunguan ringan, 11% sedang, 20% berat, dan 10% tidak dapat
2.2 Karakteristik
(2006:129).
terganggu,
c. gerakan matanya cepat dan beringas, apabila organ ini tidak dijaga dengan baik
berbahasa,
b. tunarungu yang diperoleh sejak lahir dapat belajar bicara dengan suara normal,
c. anak tunarungu miskin dalam kosakata,
f. dia mengalami kesulitan dalam berbahasa verbal dan pasif dalam berbahasa.
curang, kejam (bengis), tidak simpatik, tidak dapat dipercaya, cemburu, tidak
bergejolak,
d. memiliki rasa cemburu dan prasangka karena tidak diperlakukan dengan adil
2.3 Pembelajaran
Terdapat tiga metode utama individu tunarungu belajar bahasa, yaitu dengan
melalui gerakan bibirnya. Akan tetapi, hanya sekitar 50% bunyi ujaran yang dapat
terlihat pada bibir (Berger, 1972). Di antara 50% lainnya, sebagian dibuat di
belakang bibir yang tertutup atau jauh di bagian belakang mulut sehingga tidak
kelihatan, atau ada juga bunyi ujaran yang pada bibir tampak sama sehingga
pembaca bibir tidak dapat memastikan bunyi apa yang dilihatnya. Hal ini sangat
Seseorang dapat menjadi pembaca ujaran yang baik bila ditopang oleh
pengetahuan yang baik tentang struktur bahasa sehingga dapat membuat dugaan
yang tepat mengenai bunyi-bunyi yang “tersembunyi” itu. Jadi, orang tunarungu
yang bahasanya normal biasanya merupakan pembaca ujaran yang lebih baik
daripada tunarungu prabahasa, dan bahkan terdapat bukti bahwa orang non-
tunarungu tanpa latihan dapat membaca bibir lebih baik daripada orang tunarungu
yang terpaksa harus bergantung pada cara ini (Ashman & Elkins, 1994).
Kelemahan sistem baca ujaran ini dapat diatasi bila digabung dengan sistem cued
speech (isyarat ujaran). Cued Speech adalah isyarat gerakan tangan untuk
tingkat ketunarunguan dapat memperoleh manfaat dari alat bantu dengar tertentu.
Alat bantu dengar yang telah terbukti efektif bagi jenis ketunarunguan
sensorineural dengan tingkat yang berat sekali adalah cochlear implant. Cochlear
implant adalah prostesis alat pendengaran yang terdiri dari dua komponen, yaitu
1997).
manual atau bahasa isyarat. Untuk tujuan universalitas, berbagai negara telah
mungkin bila kita mengharapkan tingkat keberhasilan yang optimal. Terdapat dua
pendekatan dalam pengajaran bahasa kepada anak tunarungu secara dini, yaitu
2.4 Terapi
Terapi wicara diberikan kepada mereka anak tuna rungu atau mereka yang
serta gangguan menelan. Terapi wicara juga dapat bermanfaat untuk membangun
Adapun beberapa metode terapi wicara untuk anak berkebutuhan khusus dengan
Metode ini penekanannya terdapat pada kemampuan anak yang diharuskan bisa
Metode oral
Cara atau metode oral ini adalah untuk melatih anak tuna rungu agar bisa
mendengar. Caranya yaitu dengan melibatkan anak tuna rungu untuk berbicara
Metode manual
Terapi wicara dengan metode manual ini adalah cara melatih atau mengajar anak
bahasa bibir dan mimik muka. Tujuannya adalah dengan suara yang kita
mimik muka serta bahasa bibir diharapkan anak dapat dengan mudah memahami
3.1 Definisi
Adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan
motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan
3.2 Karakteristik
(Abdurrahman, 2003):
Gangguan internal
Penyebab kesulitan belajar berasal dari faktor internal, yaitu yang berasal dari
ditampilkannya.
Anak berkesulitan belajar merupakan anak yang tidak memiliki gangguan fisik
dan/atau mental.
motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan
(clumsy) yang ditandai dengan gangguan motorik kasar; aktivitas berjalan, balok
keseimbangan, motorik kasar, loncat, lari cepat, stand up dan lain sebagainya.
temporal (pada pria) dan cyngulata gyrus (pada wanita).Sehingga, anak atau
informasi melalui panca indra), terjadi pada ujung-ujung saraf, maka persepsi
terjadi pada pusatnya, di otak. Mungkin ini pekerjaan paling berat dari otak,
karena persepsi membentuk pikiran dan cara berpikir. Komponen paling penting
dari berpikir adalah mempersepsi. Otak tidak saja mempersepsi informasi yang
masuk via panca indra (artinya, objek itu betul-betul ada), tetapi juga untuk objek
yang tidak ada, di sini dan pada saat ini. Otak, melalui sel kerja saraf, sirkuit saraf
Ketika individu mendengar suara maka yang terlibat adalah mulai dari saraf
pendengaran (saraf VIII, saraf auditoris), area pendengaran di kulit otak dua sisi
persarafan di permukaan tubuh. Inilah cara kerja otak manusia sampai kepada
anak yang mengalami defisiensi dalam perhatian, tidak dapat menerima implus-
implus dengan baik, suka melakukan gerakan-gerakan yang tidak terkontrol, dan
menjadi lebih hiperaktif. Adapun kriteria anak hiperaktif pada masa sekolah
· Jika di ajak bicara siswa hiperaktif, tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya
· Tidak dapat duduk tenang walaupun dalam batas waktu lima menit dan suka
pelajaran berlangsung,
(sering tidak mengerjkan PR, ulangan harian tugas atau takut mengahadapi ujian),
· Sering menghindar, tidak suka atau enggan terlibat dalam pekerjaan sehari-hari
individu berpikir serta memantau apa yang dipikirkannya. Hasil riset menyatakan
bahwa penderita kesulitan belajar yang tidak mengetahui strategi kognitif efektif
mengalami suatu informasi. Kelemahan dalam bidang ini pada akhirnya, akan
serta waktu yang tepat. Demikian halnya dengan keahlian mereka dalam memilih
belajar segala sesuatau yang berkenaan dengan waktu, arah dan masa.Sedangkan,
pendek (short time memory) dan jangka panjang (long time memory);
seminggu;
· Miskindalam mengeja;
tangan, dan ingatan harus berada dalam kondisi serta koordinasi yang
Dalam hal ini, anak sulit dalam memahami simbol matematika dan dialog
operasional hitung.Misalnya, tanda tambah (+), dilihat sebagai tanda kali (×).
Atau ketika ditanya berapa hasil lima dengan lima, meskipun mereka menjawab
3.3 Pembelajaran
Jangan pernah membandingkan antara satu anak dengan yang lainnya, setiap
anak berbeda, baik dari segi kecepatan belajar, gaya belajar, maupun pencapaian
hasil atau lain-lain yang berhubungan dengan proses anak menyerap ilmu atau
kreativitasnya adalah hal yang sangat positif, baik buat dirinya maupun
lingkungan di sekitarnya.
individu. Alhasil, aksi nyata berupa contoh-contoh sikap dan perilaku sangat
diperlukan, dan itu semua harus dimulai dari diri Anda sebagai orangtua atau
pendidik.
Fokuskan pada proses dan penugasan ketimbang perolehan hasil. Perlu diingat,
bahwa hasil yang optimal akan dicapai oleh si anak saat mereka menguasai
4.1 Definisi
Anak tuna daksa sering disebut juga anak cacat tubuh, cacat fisik, dan cacat
ortopedi. Istilah tuna daksa berasal dari kata “tuna” yang berarti rugi atau kurang
dan “daksa” yang berarti tubuh. Tuna daksa adalah anak yang memiliki anggota
tubuh yang tidak sempurna. Sedangkan istilah cacat tubuh dan cacat fisik
dimaksudkan untuk menyebut anak cacat pada anggota tubuh, bukan cacat
adanya kelainan pada pusat pengatur sistem otot, tulang, dan persendian.
atau kecacatan pada sistem otot, tulang, dan persendian yang dapat
jasmani yang terlihat pada kelainan bentuk tulang, otot, sendi, maupun sarafnya.
Istilah tuna daksa maksudnya sama dengan istilah yang berkembang seperti
cacat tubuh, tuna tubuh, cacat anggota badan, dll. Selanjutnya menurut Samuel A.
Kirk (1986) yang dialihbahasakan oleh Moh. Amin dan Ina Yusuf Kusumah
(1991) mengemukakan bahwa seorang dikatakan anak tuna daksa jika kondisi
fisik atau kesehatan mengganggu kemampuan anak untuk berperan aktif dalam
Dengan kata lain, tuna daksa adalah suatu kegiatan yang menghambat
kegiatan individu sebagai akibat kerusakan atau gangguan pada tulang, otot, atau
dan untuk berdiri sendiri. Kondisi ini dapat disebabkan karena bawaan sejak lahir,
Bisa juga diartikan sebagai anak yang mengalami kelainan atau cacat yang
menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga
kelayuhan pada fungsi otak maka mereka disebut Celebral Palsy (CP).
Pengertian anak Tuna daksa bisa juga dilihat dari segi fungsinya dan segi
anatominya. Dari segi fungsi fisik, tuna daksa diartikan sebagai seseorang yang
a.Fisioterapi
Terapi ini berguna untuk melatih otot-oto t bagian badan yang mengalami
kelainan.
b. Okupasi terapi
Bentuk usaha atau aktivitas bersifat fisik dan psikis denagn tujuan
membantu penderita agar menjadi lebih kuat dari kondisi sebelunya melalui
melatih pender itanya agar mampu melakukan gerakan atau perbuatan menurut
keterbatasan fisiknya.
d. Pemberian Prostese
hilang
e. Perangkat Orthopedi
atau layu
5. Tunalaras ( Violence and Aggression in Children and
Youth)
5.1 Definisi
menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku
– Ini terjadi ketika ada sesuatu yang melukai otak atau masalah yang mencegah
keterbelakangan mental.
– Selama kehamilan, ibu mengalami infeksi seperti rubella dan cacar air.
kategori:
terapi dan pelatihan khusus untuk belajar keterampilan. Ini termasuk terapi
wicara, terapi fisik dan terapi khusus untuk meningkatkan keterampilan sosial dan
keterampilan kerja.
5.4 Terapi
Prinsip terapi permainan bagi anak tunalaras pada umumnya, siperlukan prinsip
sebagai berikut :
1. Prinsip kasih sayang, Anak tunalaras mempunyai karakteristik sosial
dengan kasih sayang dari semua pihak baik keluaga, dekolah ataupun
masyarakat.
beda, maka untuk anak tunlaras perlu diperlihatkan sikap prilakunya secara
individual untuk menentukan program yang akan dirancang agar perilaku yang
untuk memupuk daya akan kekuatandari dalam diri anak, agar mereka
materi yang menarik, media yang sesuai, metoda tepat dan cara menyampaikan
sosial emosional perlu pendekatan dengan cara belajar dalam kelompok untuk
Bila anak tunalaras sulit beradaptasi, diperlukan tindakan modofikasi tingkah laku
secara khusus dan terus menerus sampai dia dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
usaha untuk meningkatkan fungsi kejiwaan yang tercermin dalam tingkah laku
dan prestasi.
diharapkan.
Metoda yang digunakan untuk anak tunalaras adalah metoda yang dapat
memotivasi belajar, menarik dan tidak membosankan. Metoda yang sesuai dalam
proses terapi permainan antara lain, metoda brain stroming ( curah gagasan),
netoda diskusi, metoda problem solving, metoda inquiry, metoda kerja kelompok,
metoda karya wisata, metoda eksprimen, metoda latihan, metoda penugasan dan
lain sebagainya.
6. Autis ( Autism and ASD )
beberapa bulan setelah lahir) mengalami kelambatan dan penyimpangan dari pola
Penyebab:
1. Cedera otak di bagian yang berperan memroses informasi sosial atau area
fusiform yaitu area untuk bisa mempersepsi wajah. Pada anak normal yang diberi
gambar wajah, respon pada area otak ini aktif. Sedangkan pada penyandang
dikenali pada usia 18 bulan sampai 36 bulan. Itu sebabnya orang tua harus
sudah terlihat sejak usia 12 bulan atau kurang, bisa diambil tindakan untuk
menguranginya.
Gejala awal mudah diketahui karena tampak berbeda dengan bayi normal. Bayi
dengan spektrum autisme tampak manis, tenang dan tidak penuntut. Ia menarik
diri, tidak mencari perhatian dan tidak bergerak untuk meraih mainan yang ada di
dekatnya. Kebanyakan orang tua salah memahami hal ini. Bayi dengan
karakteristik seperti ini memang lebih mudah dirawat, tapi gejala ini perlu
• Salah satu gejala awal adalah bila bayi tidak menatap mata Anda atau tidak
• Secara visual, bayi tidak tertarik pada apa pun yang melintas di depan matanya.
Picky eater dan resisten dengan menu makanan baru. Orang tua harus dilatih
sehingga hanya bisa dilihat dari perilaku. Misalnya anak marah karena mencium
tertentu dalam kurun waktu lama. Mereka biasa punya ritual yang terbatas,
menyebabkan kematian pada bayi laki-laki saat lahir. Pada anak perempuan,
penggunaan tangan. Terapi fisik, bicara dan pekerjaan bisa diberikan untuk
autisme tetapi tidak terdapat gejala spesifik lainnya. Tipe ini merupakan tipe
berinteraksi dengan orang lain. Autisme adalah sindrom perilaku, yang berarti
bahwa definisi didasarkan pada pola perilaku manusia. Autisme bukan penyakit.
Hal ini tidak menular dan, sejauh yang kita tahu, itu tidak di sebabkan oleh
lingkungan. Autisme adalah hambatan neurologis yang diduga hadir sejak lahir
dan dapat dilihat ketika anak berusia 3 tahun. Meskipun autisme mempengaruhi
fungsi otak, penyebab spesifik dari autisme tidak diketahui. Bahkan, itu secara
luas diasumsikan bahwa ada beberapa penyebab yang paling mungkin, yang
yang mengacu pada definisi yang luas dari autisme termasuk bentuk klasik dari
gangguan serta hamabatan yang terkait dari beberapa karakteristik. ASD meliputi
Tidak Dinyatakan Tertentu (PDD-NOS), yang mengacu pada koleksi fitur yang
menyerupai autisme tetapi mungkin tidak separah atau luas; (2) sindrom Rett,
tanda-tanda neurologis keras, termasuk kejang, yang menjadi lebih jelas dengan
usia; (3) Sindrom Asperger, yang mengacu pada individu dengan karakteristik
autis tapi kemampuan bahasa relatif utuh, dan; (4) Childhood Disintegrative
untuk beberapa tahun pertama, tapi kemudian regresi dengan hilangnya bicara dan
klasik dari autisme dapat dengan mudah dibedakan dari bentuk-bentuk lain dari
atau sangat berbakat dalam prestasi intelektual dan akademik. Sementara banyak
orang lebih memilih isolasi dan cenderung menarik diri dari kontak sosial, yang
lain menunjukkan tingkat tinggi kasih sayang dan kenikmatan dalam situasi
sosial. Beberapa orang dengan autisme muncul lesu dan lambat untuk merespon,
tetapi yang lain sangat aktif dan tampaknya berinteraksi terus-menerus dengan
Uraian PERILAKU
Individu dengan autisme ditandai terutama oleh kesulitan perkembangan pada
komunikasi verbal dan nonverbal, keterkaitan sosial, dan kegiatan rekreasi dan
interaksi sosial. Selain itu, orang-orang dengan autisme sering menunjukkan tidak
self-stimulasi), resistensi terhadap perubahan dalam rutinitas dan fitur lain dari
lingkungan mereka, peka atau kurang peka untuk jenis tertentu dari stimulasi, dan
tantrum, agresi atau bentuk lain dari bertindak keluar perilaku. Hal ini juga
mengamati bahwa individu dengan autisme memiliki pola yang tidak merata
1994). Walaupun anak-anak yang terkena autisme sedang diidentifikasi pada usia
lebih awal dari yang terjadi sebelumnya, diagnosis biasanya tidak terjadi sampai
beberapa waktu antara dua dan tiga tahun. Diagnosticians sering enggan untuk
muncul. Namun, layanan intervensi dini masih dapat diberikan atas dasar
perkembangan, psikolog, psikiater anak, atau ahli saraf. Pada saat (atau sebelum)
mencakup pemeriksaan neurologis, tes untuk kelainan biokimia, dan penilaian lain
PREVALENSI
memperkirakan bahwa definisi yang luas dari autisme mungkin hadir di sebanyak
satu orang dari setiap 500. Perkiraan ini menunjukkan bahwa ada sekitar 500.000
orang di Amerika Serikat yang bisa digambarkan memiliki autisme atau gangguan
spektrum autisme.
Hal ini juga ditetapkan bahwa autisme terjadi pada empat kali lebih
banyak anak laki-laki dari pada perempuan (NICHCY, 1999) dan bahwa tidak ada
perbedaan ras, sosial, ekonomi, dan budaya yang dikenal. Meskipun ada
autisme, tidak ada hubungan dengan sejarah keluarga atau budaya tertentu atau
praktik. teori-teori sebelumnya yang terlibat perilaku orang tua dalam terjadinya
tahun yang lalu, berbagai strategi intervensi telah diusulkan. Intervensi dan
perawatan telah meningkat dari berbagai posisi teoritis, tetapi kebanyakan belum
terbukti efektif dengan sejumlah besar anak-anak. Pola ini berlanjut hari ini,
sebagai unik efektif dalam menyelesaikan pola perilaku autistik. Untuk sebagian
untuk keluarga, guru, dan konsumen lainnya adalah untuk berhati-hati ketika
kemajuan yang nyata telah terjadi, dan beberapa pendekatan yang sangat kredibel
telah dibuktikan berulang kali untuk menjadi efektif dalam meningkatkan perilaku
berasal dari orientasi pendidikan dan perilaku telah terbukti untuk membantu
anak-anak dan orang dewasa yang terkena autisme, terutama dengan mengajarkan
autisme.
Sebagai seperangkat aturan umum, itu secara luas disepakati bahwa orang-
orang dengan autisme merespon lebih baik dalam konteks di mana ada struktur
dan pedoman yang jelas tentang harapan untuk perilaku yang tepat dan pantas.
Hal ini juga dianjurkan bahwa lingkungan mencakup sistem atau bahan yang
dapat membantu orang untuk memahami dan memprediksi aliran dan urutan
dalam konteks kehidupan sehari-hari. Hal ini biasanya meliputi strategi untuk
dan bergaul secara sosial di rumah kompleks, sekolah, pekerjaan, dan pengaturan
dan monitoring. Orang tua dan anggota keluarga lainnya sangat sering memiliki
informasi yang paling berguna tentang sejarah dan belajar karakteristik individu,
intervensi sangat efektif dan instruksi harus mengambil keuntungan dari sumber
daya vital ini. Selain itu, karena keluarga sangat penting dalam kehidupan orang-
Terapi Autis
Tidak ada obat untuk autisme. Terapi dan intervensi perilaku dirancang untuk
substansial. Rencana perawatan yang ideal dengan terapi yang terkoordinasi dan
intervensi yang memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing anak. Para
profesional kesehatan sepakat bahwa intervensi awal terhadap anak autis, akan
dan bahasa, seperti analisis perilaku terapan. Konseling keluarga bagi orang tua
dan saudara kandung anak-anak dengan autis sering membantu dalam mengatasi
Pengobatan
parah. Kejang bisa diobati dengan satu atau lebih obat antikonvulsan. Obat yang
Terapi lain
Ada sejumlah terapi kontroversial atau intervensi yang tersedia, tetapi hanya
sedikit, jika ada, maka harus didukung oleh penelitian ilmiah. Orang tua harus
mereka.
Prognosis
mereka, tetapi prospek saat ini jauh lebih baik daripada generasi masa lalu. Pada
saat itu, sebagian besar orang dengan autisme ditempatkan di suatu lembaga.
6. Mengenali Bakat
7.1 Definisi
istilah "gifted" atau berbakat. Meskipun hingga saat ini belum ada satu definisi
tunggal yang mencakup seluruh pengertian anak berbakat. Sebutan lain bagi anak
keunggulan kemampuan yang dimiliki seseorang. Satu ciri yang paling umum
diterima sebagai ciri anak berbakat ialah memiliki kecerdasan yang lebih tinggi
dari anak normal, sebagaimana di ukur oleh alat ukur kecerdasan (IQ) yang sudah
baku. Pada mulanya memang tingkat kecerdasan (IQ) dipandang sebagai satu-
professional atas dasar kemampuan mereka yang luar biasa dan kecakapan mereka
demikian mereka akan dapat mewujudkan atau memberi sumbangan baik terhadap
7.2 Karakteristik
mereka memiliki orientasi dan tanggung jawab yang jelas terhadap tugas yang
diberikan. Cara lain yang dapat digunakan orang tua dalam mengidentifikasi anak
gifted, yakni saat berusia antara 4 sampai 8 tahun. Selain itu juga terdapat
beberapa karakteristik tertentu yang dapat diamati saat anak berada di rumah
(Smutny, 1999):
1. Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap banyak hal
saat berkomunikasi
10. Memiliki perhatian yang menetap atau keinginan yang menetap dalam tugas
yang dikerjakan
2. Kreativitas tinggi
Keberbakatan itu sendiri sangatlah kompleks, bukan hanya ditentukan oleh Nilai
IQ-nya saja, akan tetapi merupakan faktor multidimensi dan dinamis (van Tiel).
pendidikan
Umumnya pada anak berbakat, prestasi belajarnya juga tinggi. Tapi dapat pula
ditemukan anak berbakat yang prestasinyanya tidak optimal bahkan sering kali
bermasalah. Prestasi yang kurang ini sering dianggap karena faktor motivasi dan
psikologis. Anak sering dianggap malas dan tidak bersungguh sungguh, dan
Kondisi atau keadaan yang dialami oleh anak gifted ini merupakan suatu
keadaan yang membanggakan dan diidamkan bagi para orang tua. Namun hanya
sebagian kecil orang tua yang mampu memahi potensi tersebut. Dalam banyak
kasus justru muncul kendala yang dihadapi oleh anak gifted, yakni berupa
permasalahan:
teman. Karena kecerdasannya yang tinggi dan kemampuan berpikir yang bagus,
sehingga tidak jarang teman sebayanya mengalami kesulitan dalam
cenderung mandiri dan sulit untuk merasa nyaman dengan keadaan yang ada
Anak berbakat dapat pula mengalami gangguan belajar. Kelompok ini dibagi atas
3 subgroups yaitu:
1. Anak telah teridentifikasi sebagai berbakat tapi kesulitan disekolah. Anak ini
2. Anak dengan kesulitan belajar yang berat, sehingga adanya kemampuan bakat
tidak pernah dikenali. Baum 1985 menemukan 33% anak dengan kesulitan belajar
3. Anak dengan kemampuan dan kesulitan belajar yang saling menutupi secara
tumpang tindih. Anak ini berada dikelas regular, dan kemampuannya pada tingkat
Dari permasalahan sosial yang telah dijelaskan, secara tidak langsung pasti
oleh lingkungannya, sulit bergaul dan kemudian menarik diri, bahkan frustasi
dengan keadaan yang mereka alami. Karena ada perbedaan yang cukup jauh
anak dengan kecerdasan istimewa (gifted children) bukanlah hal mudah. Hal ini
karena:
1. Berbagai komponen baik masyarakat, orang tua, dan pihak sekolah masih tidak
2. Pendidikan anak cerdas istimewa (gifted children) saat ini yang dikenal di
Indonesia hanyalah kelas akselerasi, padahal sementara itu pendidikan model ini
secara ilmiah sudah tidak disarankan lagi, karena terbukti justru tidak
cerdas istimewa masih tidak dipahami secara luas, sehingga berbagai kesulitan
perkembangan seorang anak gifted tidak pernah dikenal oleh pihak-pihak yang
istimewa justru tidak diterima oleh institusi pendidikan karena dianggap sebagai
4. Dengan begitu kelas akselerasi pada akhirnya sebagai kelas anak cerdas
istimewa tanpa murid cerdas istimewa, umumnya berisi anak cerdas normal yang
mempunyai gaya belajar yang cocok dengan program yang ditekankan, yaitu
anak yang sangat mandiri, didaktif, kreatif berpikir analisis, tidak dapat ditekan
apalagi dilakukan drilling harus cepat-cepet selesai.
5. Tidak pernah disadari bahwa semakin tinggi kecerdasan seorang anak ia akan
mempunyai cara berpikir (cognitive style) yang berbeda dengan anak-anak normal
dalam kelas-kelas sekolah normal, dengan perhatian ektra ke dua arah yaitu
Bentuk kelas seperti ini yang kemudian disebut sebagai kelas-kelas inklusi.
7.3 Pembelajaran
memenuhi tiga area, yaitu kecerdasan di atas rata-rata, memiliki kreatifitas, dan
berbakat.
Untuk mewujudkan itu maka diperlukan langkah-langkah yang meliputi;
1. Identifikasi
memiliki kemampuan di atas rata-rata. Hasil observasi dapat didukung oleh data
2. Asesmen
3. Diferensiasi kurikulum
Semua standar kompetensi dan kompetesni dasar dalam kurikulum yang berlaku
a. Konten
1) Modifikasi
proses pernapasan pada manusia. Boleh diberikan pengayaan dengan materi reaksi
b. Proses
itu kurikulum disusun berdasarkan kesiapan belajar anak. Melalui proses ini
mengevaluasi sendiri.
pengayaan dan penambahan berbagai hal ketika anak telah mampu menguasai
yang original.
c. Produk
Hasi dari pencapai tujuan kurikulum dapat berupa produk pemikiran atau
tugas projek untuk menghasilkan sesuatu. Tugas projek sesuai dengan minat
masing-masing. Tugas projek ini ada yang tugas individu ada pula tugas
kelompok.
4. Strategi
a. Materi
tahapan terakhir merupakan tahapan yang paling diharapkan lebih banyak muncul
bagi anak berbakat (Smutny & Blocksom, 1990). Analisis di dalamnya terdapat
inforasi.
b. Metode
d. Evaluasi
National Information Center for Children and Youth with Disabilities.( 1999).
Autism and pervasive developmental disorder. (Fact Sheet Number 1). Available
http://www.udel.edu/bkirby/asperger/#education
Hill. http://www.unc.edu/depts/teacch/
281-7165 http://www.autism.com/ari
Cure Autism Now (CAN), 5225 Wilshire Blvd., Suite 503 Los Angeles, CA
Austin, TX 78757-6897
http://www.manadotoday.co.id/2015/05/4807/penyebab-dan-cara-mengobati-
keterbelakangan-mental-pada-anak/
https://bisamandiri.com/blog/2014/12/metode-terapi-wicara-bagi-anak-tuna-
rungu/
http://momdadi.com/momdadi/terapi-dan-tips-menangani-anak-tuna-netra/
https://mitalatihanminggu.wordpress.com/karakteristik-anak-tunarungu/
http://dyahnoerviaplb.blogspot.co.id/2010/12/terapi-untuk-anak-tunadaksa.html
http://laylapurnamasari.blogspot.co.id/2015/08/ciri-ciri-anak-gifted.html
https://psibkusd.wordpress.com/about/anak-berbakat-gifted/rancangan-
pembelajaran-bagi-anak-berbakat-gifted-child-dalam-setting-iinklusif/
www.ayahbunda.co.id/balita-psikologi/-gangguan-spektrum-autisme.
www.ericdigets.org/2003-3/asd.atm
www.juvyska.com/2012/12/9/autisme-pengertian-penyebab-gejala-ciri-terapi/