Cikal-Bakal Paramadina
02 Berawal dari Klub Kajian Agama (KKA) tumbuh lembaga-lembaga
pendidikan sebuah cita-cita
Pengantar
03 Pemikiran Cak Nur mengenai paradigma Keislaman,
Keindonesiaan dan Kemodernan
Visi-Misi Paramadina
Visi
Menjadi universitas unggulan berbasiskan etika-religius untuk
mewujudkan peradaban yang luhur
Misi
● Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas serta
terkelola secara profesional;
● Menyelenggarakan penelitian dengan menjaga tradisi masyarakat
ilmiah yang kreatif;
● Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang
memberdayakan kelompok marjinal agar kuat dan mandiri;
● Menciptakan lingkungan kampus sebagai pusat ilmu dan budaya
dengan iklim akademik yang mendukung tercapainya visi universitas;
● Membina generasi manusia baru yang bertakwa dan berakhlak mulia,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berintegritas.
Tujuan
Forum Klub Kajian Agama (KKA) dimulai sejak 28 November 1986 menjadi tempat bertemunya para sarjana Islam
dengan kemampuan teks-teks keislaman klasik, sekaligus mengalami pertemuan dengan budaya modern–yang saat itu
dilekatkan kepada Barat–dengan muslim kota rasional, pengetahuan agama yang tidak mendalam tapi memiliki gairah
belajar Islam yang tinggi.
KKA menyajikan Islam yang modern, inklusif, dan santai. Model pengajian tidak selalu normatif. Namun
kontekstual yang dikaitkan dengan aspek peradaban Islam terkait. Dengan metode semacam ini, maka “tali hubungan
dengan Allah” diterjemahkan menjadi “tali hubungan dengan sesama manusia”.
Perspektif paling penting pengajian ini adalah penekanan bahwa agama tetap bersifat kemanusiaan karena ditujukan
untuk menuntun manusia mencapai kebahagiaan yang memancar dari Ketuhanan. Dengan demikian, agama merupakan
sesuatu yang tidak berjarak dengan manusia. Pola pikir semacam ini nampaknya sesuai dengan masyarakat perkotaan yang
cenderung logis dalam mengambil kesimpulan, namun memiliki semangat tinggi dalam beragama.
Lembaga Pendidikan Yayasan Paramadina
Klub Kajian Agama (KKA) yang dilakukan oleh Yayasan Wakaf Paramadina, sebuah yayasan yang
Nurcholish dirikan bersama beberapa koleganya. Tidak kurang dari 200 tulisan dihasilkan dari klub kajian
tersebut. Tulisan tersebut kemudian diterbitkan dalam bentuk buku oleh yayasan yang sama. Melalui penerbitan
tersebut, selain melalui media lain, pemikiran-pemikiran Nurcholish dikenal luas oleh masyarakat Muslim
Indonesia dan mendapat pengakuan dan apresiasi yang kuat.
Nurcholish melihat bahwa makalah-makalah yang ia tulis sendiri, terutama untuk keperluan diskusi Klub
Kajian Agama (KKA) Paramadina, termasuk upaya memahami kembali ajaranajaran Islam dengan pendekatan
topikal atau mauḍū’ī. Masing-masing makalah disusun untuk membahas masalah tertentu.
Pengantar
Pemikiran Cak Nur mengenai paradigma Keislaman, Keindonesiaan dan Kemodernan
Pengantar Keislaman-Keindonesiaan-Kemodernan
-Nurcholish Madjid
Pengantar Keislaman-Keindonesiaan-Kemodernan
Keindonesiaan
Kemodernan
Pemikiran-pemikiran Cak Nur mampu mendobrak tatanan baru pola pemikiran Islam
dengan menghadirkan suasana baru ketika berhadapan dengan teks-teks Islam. Di sisi
lainnya, secara umum ia mampu memadukan gagasan-gagasan yang ada dalam berbagai
tradisi yang berbeda (Greg Barton, 1999: 71).
Pengantar Keislaman-Keindonesiaan-Kemodernan