D011191021
Teknik Sipil A
Kebudayaan islam
Dalam ajaran Islam, aktivitas kehidupan manusia dalam bentuk olah akal budi
nuraninya harus dibimbing oleh wahyu. Akal budi nurani manusia memiliki
keterbatasan dan dipengaruhi oleh pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun
masyarakat. Alquran memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses dan
meletakkan kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia.
Karena itu secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil olah akal
budi, cipta, rasa, karsa dan karya manusia. Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal
budi , cipta rasa, karsa dan karya manusia yang berdasarkan nilai-nilai Tauhid.
Menurut M. Natsir, ada enam sumber kekuatan ajaran Islam. Untuk mencapai
suatu kebudayaan bersifat lokal menjadi suatu peradaban manusia yang universal,
yaitu :
1. Menghormati akal
3. Larangan taklid
4. Mengambil inisiatif
Pada masa klasik lahir para ulama madzhab seperti Imam Hambali , Imam
Hanafi, Imam Syafi’I dan Imam Malik. Sejalan dengan itu lahir pula para filosuf
muslim seperti AlKindi (801M) Filosuf pertama Muslim. Pada abad berikutnya lahir
pula filosuf agung Ibnu Miskawaih(930M) Pemikirannya yang terkenal tentang
pendidikan akhlak. Ibnu Sina (1037M), Ibnu Bajjah (1138M) Ibnu Tufail (1147M) dan
Ibnu Rusyd (1126M).
Fungsi dan peranan masjid dari waktu ke waktu terus meluas. Seiring dengan
laju pertumbuhan umat Islam baik secara kuantitatif maupun secra kualitatif dan
peningkatan jumlah intelektual muslim yang sadar dan peduli terhadap peningkatan
kualitas umat Islam. Kondisi inilah yang mendorong terjadinya perluasan fungsi masjid.