Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

1. Latar Belakang Pendidikan Islam

Filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya adalah sebagai hasil dari buah kajian yang
bercirikan Islam, pada hakikatnya adalah konsep berpikir mengenai pendidikan yang
bersumber pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan
dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai
nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber pada Al Quran dan Hadist.

2. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam


a. Kosmologi
b. Ontologi
c. Philosophy of Mind
d. Epistimologi
e. Aksiologi
3. Filsafat Pendidikan secara umum dan Filsafat Pendidikan Islam
4. Hubungan Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Islam

Hubungan antara filsafat dan pendidikan tampaknya tak mungkin dapat dipisahkan,
dimana keduanya adanya korelasi yang kuat karena kajian filsafat pendidikan terpaksa
menoleh kembali kepada hakikat manusia sebagai makhluk Allah. Pertanyaan yang
mengarah kepada pemikiran filsafat pendidikan “siapa kita, di mana kita, dan ke mana
kita akan pergi dikaji dalam konteks tujuan penciptaanya”. Ketiga pertanyaan yang
sederhana itu dihubungkan dengan fungsi dan hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan
Allah. Dan agaknya arti inilah yang mendorong para filosof mengarahkan pandangan
mereka pada konsep agama.

5. Perbedaan Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidikan islam


Perbedaan yang sangat signifikan antara keduanya adalah Filsafat Pendidikan Islam
merupakan proses investasi kemanusiaan yang mengandung nilai ibadah, sedangkan
dalam Filsafat Pendidikan Barat hanya mengandung proses kemanusiaan dan tidak
bernilai ibadah.
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

Ilmu pengetahuan telah menjadi bagian penting bagi kehidupan sosial masyarakat.
Ilmu pengetahuan dapat menjadi tolok ukur untuk melihat maju atau mundurnya suatu
bangsa. Suatu bangsa yang memiliki tingkat ilmu pengetahuan yang sempurna maka semakin
modern juga kehidupan masyarakatnya. Sebaliknya, jika ilmu pengetahuannya rendah maka
kualitas masyarakat di suatu bangsanya juga rendah.

Hal tersebut yang menjadi ilmu pengetahuan sangat penting dan berpengaruh di suatu
bangsa dan menjadikan masyarakatnya bersungguh-sungguh untuk mempelajari ilmu
pengetahuan. Pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia menjadikan para filosof
berupaya membangun pola pikir yang logis dan sistematis terkait dengan kajian suatu ilmu
pengetahuan.

Kajian tersebut kemudian mendorong lahirnya filsafat ilmu yaitu suatu cabang ilmu
pengetahuan yang membahas ilmu itu sendiri. Dengan demikian, lahirlah berbagai cabang
ilmu pengetahuan tanpa terkecuali dalam bidang ilmu sosial dengan berbagai cabang ilmu di
dalamnya.

Pada dasarnya pada ahli filsafat membagi studi filsafat ilmu pengetahuan menjadi 3
(tiga) aspek yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Dalam pembahasannya ontologi fokus pada hakikat dari suatu ilmu pengetahuan,
epistemologi dalam pembahasannya fokus pada pentingnya cara atau metodologi ilmu
pengetahuan tersebut. Jadi ketika ilmu pengetahuan disoroti melalui epistemologi maka
pembahasannya terarah pada bagaimana sumber yang dipakai oleh para ilmuwan di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan metodenya seperti apa. Kemudian aksiologi, dimana
pembahasan aksiologi fokus pada manfaat atau nilai guna dari ilmu pengetahuan tersebut.
Pada intinya kajian aksiologi itu membahas tentang layak atau tidaknya sebuah ilmu
pengetahuan dikembangkan.

Dari paparan tersebut, sederhananya bahwa ontologi berbicara tentang eksistensinya,


epistemologi berbicara tentang perkembangannya, dan aksiologi berbicara tentang nilainya.
PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI SEBUAH SISTEM

Ciri Khusus sistem filsafat dalam islam adalah penggunaan al-qur’an sebagai sumber filsafat
dan pembimbing bagi kegiatan berfilsafat. semua sistem kefilsafatan yang menjadi pokok
kajian dengan melalui pemikiran yang mendalam, teliti dan bebas selalu berkisar pada
masalah, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi

1. Tinjauan Ontologi

Ontologi salah satu cabang filsafat yang berbicara tentang hakikat sesuatu yang bersifat
realitas. realitas adalah kenyataan. kenyataan tidak hanya dimaknai sesuatu yang
berbentuk fisik sehingga dapat dibuktikan dengan indra manusia, tetapi realitas adalah
adanya atau wujud sesuatu yang betul-betul ada.

2. Tinjauan epistemologi

Epistemologi paling tidak berbicara dua hal pokok, yaitu apa dan dari mana sumber
pendidikan islam itu dan bagaimana cara memperolehnya. kedua pertanyaan tersebut
dijawab epistemologi, sehingga dapat diketahui sekaligus dimengerti bahwa teori atau
konsep dasar pendidikan islam memiliki sumber kajian yang jelas dan faktual serta
memiliki cara tersendiri dalam mendapatkan atau menemukannya.Pendekatan studi
filsafat pendidikan islam : Pendekatan Normatif, Pendekatan historis, Pendekatan bahasa
(lingusitik), Pendekatan kontekstual. Pendekatan filsafat tradisional.

3. Tinjauan aksiologi

Aksiologi bermakna nilai kegunaan ilmu, penyelidikan tentang prinsip-prinsip nilai.


Aksiologi menjelaskan keriteria, ukuran, standar atau prinsip tentang, apakah yang
dianggap baik di dalam tingkah laku manusia, apa manfaat dan kegunaan dari tingkah
laku yang baik tersebut, bagaimana dampak atau kotribusinya terhadap prilaku orang lain
dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, terhadap genarasi muda bahkan terhadap anak
sendiri dan sebagainya.
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

1. Periode Perkembangan Filsafat Pendidikan Islam:


a. Periode Awal Perkembangan Islam: Periode ini meliputi masa kehidupan nabi
Muhammad SAW. Da masa pemerintahan khulafa’ al-rasyiddin. madinah periode
awal perkembanangan islam ini dibedakan dari periode berikutnya dengan
pertimbangan bahwa masa kekuasaan nabi dan para penggantinya. Kekuasaan
islam berpusat diarab.
b. Periode Keemasan peradaban islam : Zaman Kejayaan Islam (750 M - 1258 M)
adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan, dan insinyur dari Dunia Islam
menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan
kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan
menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri.
c. Periode Modern : Periode modern ini dimulai sejak tahun 1800 M. menjelang
periode modern ini, setelah Bani Abbas dan Bani Ummayah secara plitik dapat
dilumpuhkan, kekuasaan islam masih bisa dipertahankan. Tiga kerajaan besar yaitu
kerajaan Turki Usmani (Eropa Timur dan Asia Afrika), kerajaan Safawi (Persia),
dan kerajaan Mughol (India) masih memegang hegemoni kekuasaan islam. Namun
menjelang abad ke-17dan awal abad ke-18 kerajaan-kerajaan islam tersebut, satu
persatu dapat dikuasai oleh bangsa Eropa (Barat).
d. Periode kontemporer : Perkembangan pemikiran Islam kontemporer yang luar
biasa saat ini dapat diklasifikasikan dalam 4 model kecenderungan. Sebagai berikut
: fundamental, tradisional, reformis, modernis.
HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKAN

1. Manusia merupakan makhluk yang diberikan akal budi. Dengan akal budinya tersebut
manusia dapat mengembangkan pengetahuan dan peradaban. Manusia merupakan
makhluk yang misterius. hakikat manusia dapat dilihat dari berbagai aspek, baik dari
aspek biologi, sosiologi, antropologi, budaya dan sebagainya.Manusia tetap
merupakan makhluk yang misterius, hal ini disebabkan karena pertanyaan tentang
hakikat manusia sampai saat ini masih muncul.
2. Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang
dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan
agar memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai insan kamil, manusia utuh
atau kaffah. Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran,
pembelajaran (ta‟lim dan tadris), pembersihan dan pembiasaan (tahdzib dan ta`dib),
dan tadrib (latihan) dengan memperhatikan kompetensi kompetensi pedagogi berupa
profesi, kepribadian dan sosial.Prinsip kesederajatan dan keadilan yang dibangun
Nabi, mencakup semua aspek baik politik, ekonomi, maupun hukum.

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

1. Manusia Yang Baik Menurut Tujuan Pendidikan Islam manusia kepada fitrah
kemanusiaannya bukan pengembangan intelektual atas dasar manusia sebagai warga
negara, yang kemudian identitas kemanusiaannya diukur sesuai dengan perannya
dalam kehidupan bernegara. Menurutnya, konsep pendidikan Islam pada dasarnya
berusaha mewujudkan manusia yang baik, manusia yang sempurna sesuai dengan
fungsi utama diciptakannya. Manusia itu membawa dua misi sekaligus, yaitu sebagai
hamba Allah (abdullah) dan sebagai khalifah di bumi (khalifah fi al-ardh).
2. Karakter Lulusan Yang Diharapkan pendidikan untuk membentuk kepribadian
seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik dan jujur, bertanggung jawab,
menghormati hak orang lain, kerja keras.
3. Pendidikan Berorientasi Kompetensi
Pendidikan Berorientasi kompetensi berarti penguasaan lulusan untuk terampil
menjalani hidup. Ini yang sering disebut life skill. Dalam kehidupan itu orang harus
memiliki keimanan yang tahan banting, harus sehat dan kuat, harus mampu hidup
berdampingan dengan orang lain, harus memiliki keterampilan dalam salah satu
bidang pekerjaan.
4. Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah suatu bentuk masyarakat yang mandiri sederajat, setara,
demokratis, berkeadilan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

Kurikulum dalam pengertian secara luas, yaitu meliputi keadaan gedung, suasana
sekolah, keinginan, keyakinan, pengetahuan dan sikap orang-orang melayani dan dilayani
sekolah, yakni anak didik, masyarakat, para pendidik, dan personalia termasuk penjaga
sekolah, pegawai administrasi, dan orang lain yang ada hubungannya dengan murid murid.
Kerangka dasar ajaran Islam mencakup ajaran – ajaran pokok Islam. Kerangka itu sendiri
memiliki arti gambaran ringkas yang menunjukkan ciri pembeda dari benda atau orang dari
benda atau orang. Dasar memiliki pengertian alas suatu benda geometri. Jadi kerangka dasar
memiliki arti gambaran asli dari suatu benda atau orang.

Pendidikan budi pekerti di sekolah dasar dirancang sebagai mata pelajaran yang
berdiri sendiri terdapat pada: 1) Rencana Pelajaran 1947, baik berbahasa pengantar bahasa
daerah, yang berbahasa pengantar bahasa Indonesia maupun yang diselenggarakan sore hari;
2) Rencana Pendidikan Sekolah Rakyat 1964, baik berbahasa pengantar bahasa daerah
maupun berbahasa pengantar bahasa Indonesia; dan 3) Kurikulum 2013. Manajemen berasal
dari bahasa Inggris manage memiliki arti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola.

PROSES PENDIDIKAN

Pendidikan adalah suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan


sikap. Pendidikan adalah suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan
sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Pendidikan
sejatinya tidak terbatas di sekolah namun dapat di lakukan di lingkungan keluarga dan
masyarakat baik secara terarah melalui bimbingan atau secara mandiri. Adapun dasar – dasar
pendidikan sebagai landasan bagi setiap masyarakat untuk melakukan perubahan sikap dan
tata laku, secara umum adalah religius, ideolois, ekonomis, teknologis, psikologi dan
pedagogis serta sosial budaya.

Pada dasarnya proses pendidikan merupakan tahapan sistematis yang dapat di lakukan
untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang baik
akan mampu meningkatkan tarap hidup dan menciptakan kesejahteraan.

Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu agar terjadinya proses belajar dan
pengalaman belajar yang optimal. Pengelolaan proses pendidikan yang di tindak lanjuti
secara handal tentunya akan berpengaruh besar untuk menghasilkan output pendidikan yang
optimal.

Sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Pendidikan
sejatinya tidak terbatas di sekolah namun dapat di lakukan di lingkungan keluarga dan
masyarakat baik secara terarah melalui bimbingan atau secara mandiri. Adapun dasar-dasar
pendidikan sebagai landasan bagi setiap masyarakat untuk melakukan perubahan sikap dan
tata laku, secara umum adalah religius, ideolois, ekonomis, teknologis, psikologi dan
pedagogis serta sosial budaya.

Pada dasarnya proses pendidikan merupakan tahapan sistematis yang dapat di lakukan
untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang baik
akan mampu meningkatkan tarap hidup dan menciptakan kesejahteraan.

Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu agar terjadinya proses belajar dan
pengalaman belajar yang optimal. Pengelolaan proses pendidikan yang di tindak lanjuti
secara handal tentunya akan berpengaruh besar untuk menghasilkan output pendidikan yang
optimal.

LEMBAGA PENDIDIKAN
Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang saat ini menempati posisi
sebagai sekolah umum berdasarkan UU sisdiknas No. 20 tahun 2003, berarti madrasah
sebagai sub sistem pendidikan nasioanal. Meskipun madrasah berada di bawah Departemen
Agama/Kementerian Agama, namun karena merupakan sub sistem pendidikan nasional dan
sekaligus merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan nasional, maka madrasah
sebenarnya masuk dalam bidang pendidikan dengan manajemen pemerintahan daerah baik
pemerintah propinsi maupun kabupaten/kota. Karena posisinya tersebut, pemerintah daerah
seharusnya memberikan perlakuan yang sama tanpa ada dikotomi pemberdayaan baik dalam
memberikan fasilitas, sarana prasarana, pendanaan maupun perkembangan ketenangan,
dengan tidak membedakan antara sekolah umum maupun madrasah dan antara sekolah negeri
maupun swasta.

FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

Filsafat pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem pendidikan nasional di Indonesia
harus benar-benar dihayati sebagai sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan strategis
dibidang pendidikan di Indonesia. Segenap perubahan yang dimungkinkan dalam sebuah
sistem pendidikan nasional, sebagai sebuah keniscayaan dalam menghadapi semua perubahan
jaman, harus mempertimbangkan Pancasila sebagai kerangka acuan, yang berarti perubahan
yang dimungkinkan adalah perubahan yang tidak berkaiatan dengan nilai dasarnya tetapi
perubahan dalam aspek instrumentalnya, sebagaimana misalnya dalam kebijakan Kurikulum
2013 saat ini.

Filsafat Pendidikan Pancasila harus diimplementasikan secara nyata dan konsisten


agar pembangunan manusia Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-cita besar
bangsa Indonesia dapat tercapai dengan prinsip-prinsip dasar dari nilai Pancasila yaitu prinsip
religiusitas, perwujudan dan penghargaan atas nilai kemanusiaa, berpegang teguh pada jiwa
persatuan sebagai bangsa, semangat menghargai perbedaan dan penghormatan pada
kehidupan yang demokratis serta perwujudan nilai-nilai keadilan, yang semuanya harus
terwujudkan melalui proses pendidika yang bermartabat sebagaimana diciata-citakan
Pancasila.
FILSAFAT PENDIDIKAN PENINGKATAN SDM

1. Yaitu dengan adanya kemampuan manusia mengembangkan diri, manusia berpeluang


untuk membentuk dirinya, baik secara fisik maupun mental. Selain itu, manusia juga dan
padaban manusia mengalami kemajuan dari zaman ke zaman.
2. Filsafat mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kepribadian dan jati diri masyarakat
karena adanya filsafat akan dibentuk tradisi kehidupan masyarakat dan usaha yang
terprogram.
3. Dengan adanya filsafat, manusia dapat melihat kebenaran tentang sesuatu diantara
kebenaran yang lain, sehingga manusia mampu menghadapi masalah-masalah yang ada
dan menjadi bijak sana. Da serta mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

1. Pendidikan Islami merupakan aktivitas yang sudah dilakukan oleh orang Islam sejak awal
kelahiran Islam. Tidak mengherankan dalam bidang ini telah berkembang konsep-konsep
pendidikan. Konsep-konsep Pendidikan yang mereka kembangkan itu kiranya dapat
disebut konsep pendidikan (yang) islami. Namun, konsep-konsep pendidikan islami itu
tidaklah berkembang sepesat konsep-konsep pendidikan Barat. Selama ini kajian
pendidikan islami di perguruan tinggi Islam lebih banyak mengadopsi konsep-konsep
pendidikan Barat ketimbang memproduksi sendiri. Perlu diketahui mengapa lambat
berkembang dan jika hendak dikembangkan ke arah mana ia dikembangkan. Sementara
itu pendidikan Barat (yaitu Pendidikan sekuler) yang selama ini dibangga-banggakan,
saat ini agaknya mulai mendapat sorotan cukup tajam. Mengapa? Karena ia dituding
menjadi penyebab kacaunya kebudayaan Barat.
2. Perbaikan system Pendidikan Nasional meliputi: penyediaan guru professional, tujuan
dan bahan ajar, proses pembelajaran, evaluasi sesuai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai