hidup agama tertentu dan pendidikan barat diklaim sebagai sesuatu yang bebas
nilai, yang dimaksud bebas nilai pada pendidikan Barat adalah bebas dari nilainilai-nilai keagamaan
dan ketuhanan. Ilmu dalam peradaban Barat tidak
dibangun di atas wahyu dan kepercayaan agama akan tetapi dibangun di atas
etika dan moral) yang diatur oleh rasio manusia yang secara terus menerus
berubah.26
sikap dualitas terhadap realitas dan kebenaran, ketiga, aspek pandangan hidup
kemanusiaan. Kelima faktor tersebut amat berpengaruh dalam pola pikir para
dibentuk dari sebagai acuan pemikiran mereka, yang akan memunculkan dalam
makna ilmu itu sendiri. René Descartes misalnya, seorang tokoh filsafat Barat
asal Perancis ini telah menjadikan rasio sebagai satu-satunya kriteria dalam
Selain itu para filosof lainnya seperti John Locke yang beranggapan
bahwa tubuh yang sehat dapat membetuk akal yang sehat, senada dengn John
Locke Immanuel Kant, Martin Heidegger, Gadammer, Betti, dan lainnya juga
menekankan rasio dan panca indera sebagai sumber ilmu mereka, sehingga
mencari ilmu pengetahuan bagi setiap orang Islam (Muslim dan muslimat).
Setiap Rasul yang diutus oleh Allah mereka lebih dahulu dibekali dengan ilmu
pengetahuan itu.
Keempat
adalah
kepribadian murid itu akan berkaitan dengan seluruh nilai sistem Islam,
sehingga setiap anak dapat diarahkan untuk mencapai tujuan Islam. Ketujuh,
penekanan pada amal saleh dan tanggung jawab. Maksudnya, setiap anak didik
keseluruhan.
ikatan langsung dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang mengatur seluruh aspek
bersifat sekularistik
belajar memgajar juga hanya untuk memenuhi kepentingan dunia, sekarang dan
spiritual.
Namun yang dominan adalah filsafat. Tokohnya saat itu adalah Thales
gereja. Saat itu pendidikan diserahkan pada gereja, sehingga masa itu
pengetahuan.7
sintesa antara apa yang secara apriori dan aposteriori. Aliran filsafat lain
juga muncul yaitu aliran Positivisme yang dipelopori oleh Saint Simon
metafisik ditolak.
pada hal-hal bersifat materi atau kebendaan yang dikenal dengan aliran
Takdir Alisjahbana, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah gerak
memiliki pandangan bahwa "kenyataan yang ada adalah dunia materi dan
dunia. "education was highly regarded as the means to wordly success" .10
adalah gerak pikir di dalam otak merupakan hasil dari peristiwa lain dalam
yang kita kenal saat ini disebut Filsafat Pendidikan Modern. Beberapa
alirannya sebagai berikut:
a. Progressivisme
pada pengalaman.
b. Essensialisme
c. Perennialisme
d. Rekonstruksionisme
berhasil di satu tempat dan waktu, kalau pun hal itu berhasil, mungkin
akan tidak berhasil di lain waktu dengan variable yang berbeda.22 Keenam,
a. Teori Nativisme
hari, lalu ia menjadi embrio selama itu pula. Lalu menjadi segumpal
b. Teori Empirisme
seperti selembar kertas kosong atau lempeng lilin yang licin. Kertas
seorang anak dapat diarahkan ke arah baik ataupun buruk. Kondisi ini
36