Anda di halaman 1dari 8

Ressume

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : DR. H. ZAINAL ABIDIN. S.Ag, M.Ag

Disusn oleh:

Mas Adatul Afifah (2001011063)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 2021/2022

1
A. EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia
individu yang bertamggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara
mendalam mana yang benar dan mana yang salah. Seorang eksistensialis sadar bahwa
kebenran bersifat relatif, dan kaarenanya masing-masing individu bebas menentukan
sesuatu yang menurutnya benar. Eksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam
filsafat, khususnya tradisi filsafat Barat. Eksistensialisme mempersonalkan keberadaan
manusia, dan keberadaan itu dihadirkan lewat kebebasan.1
Eksitensialisme adalah salah satu reaksi terhadap manusia yang hamper punah
akibat perang dunia ke dua. Aliran eksistensialisme bertujuan mengembalikan
keberadaan manuasia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya.
Pandangan eksistensialisme tentang pendidikan disimpulkan oleh Van Cleve Morris,
mahwa eksistensialisme tidak menghendaki adanya aturan-aturan pendidikan dalam
segala bentuk. Oleh karena itu eksisitensialisme menolak bentuk-bentuk pendidikan
sebagaimana yang ada sekarang.2

1. Implementasi eksisitensialisme dalam pendidikan


a. Aliran ini mengutamakan perorang/individu.
b. Aliran filsafat ini memandang individu dalam keadaan tunggal selama hidupnya.
c. Aliran filsafat ini percaya akan kemampuan ilmu untuk memecahkan semua
persoalannya
d. Aliran ini tidak membatasi murid dengan buku-buku yang ditetapkan saja.

2. Pandang filsafat pendidikan islam terhadap eksistensialisme3


a. Dalam bidang pendidikan, aliran eksisitensialisme menekankan individu agar
masing-masing individu diberi kebebasan mengembangkan potensinya secara
maksimal, tanpa ada batas(mutlak).4

2
b. Prinsip kebebasan dalam islam justru mengantarkan manusia dekat kepada Tuhan.
c. Manusia tidak meminta tolong kepada dirinya saja tetapi juga dengan kekuasaan
tertinggi(Allah).
d. Kebebasan yang diberikan islam pada manusia bukan kebebasan yang absolute,
melainkan kebebasan tetap pada koridor ilahi dan dipimpin oleh nilai-nilai agama.
e. sebagai hamba Allah, manusia dituntut untuk selalu mengarah aktivitas
kehiidupanya pada pengabian kepada Allah SWT dan sebagai khalifah Allah fi al-
Ardh.

B. ESENSIALISME
Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai
kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul
pada zaman Reanisanc dengan cirri-cirinya yang berada dengan progesivisme. Dasar
pijakan aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada
keterkaitan dengan doktrin tertentu.5
Esensialisme adalah filsafat pendidikan tradisional yang memandang nilai-nilai
pendidikan yang bertumpu pada nilai-nilai yang jelas dan tahan lama, sehingga memiliki
kestabilan dan arah yang jelas. Esensialisme didasari atas pandangan humanisme yang
merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah pada kedunawian, serba ilmiah dan
materialistik, dari nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu dipengaruhi oleh pandangan-
pandangan dari paham penganut aliran idealisme dan realisme.
Aliran ini menekankan pada pewarisan nilai-nilai cultural historis kepda peserta
didik yang kumulatif dan terbukti dapat bertahan lama serta bernilai untuk diketahui oelh
semua orang. Pengetahuan ini dilaksanakan dengan memberikan skill, sikap dan nilai-
nilai yang tepat, dan merupakan bagian esensi dari unsure-unsur pendidikan.
Esensialisme adalah membentuk pribadi yang bahagia dunia dan akhirat.
Pendidikannya mencakup ilmu pegetahuan, kesenian, dan segala hal yang mampu
menggerakkan kehendak manuasia.6

3
1. Implikasi pemikirannnya terhadap pendidikan
Esensialisme hanya memberikan penolakan dalam beberapa aspek khusus saja,
seperti pemberian kosentrasi aktivitas pembelajaran semata mata berpusat pada anak
didik saja sehingga terkesan bengabaian fungsionalitas pendidik sebagai orang yang
yang mengatur dan mengarahkan proses pembelajaran itu sendiri.
2. Pandangan filsafat pendidikan islam terhadap esensialisme
Dalam pendidikan esensialisme berupaya untuk mengembangkan aspek nilai.
Aspek nilai yang dikembangkan adalah aspek nilai yang berkembang di masyarakat.
Menurut pandanga filsafat pendidikan islam aspek-aspek nilai yang dikembangkan
pendidikan itu bersifat absolute, mutlak (dari Tuhan).7

C. PROGRESIVISME
Aliran progresivisme didirikan pada tahun 1918, muncul dan berkembang pda
permulaan abad XX di Amerika Serikat. Progresivisme lahir sebagai pembaharu dalam
dunia filsafat pendidikan terutama sebagai lawan terhadap kebijakan-kebijakan
konvensioonal yang diwarisi dari abad XIX. Pencetus aliran filsafat Progresivisme yang
popular adalah Jhon Dewey . aliran filsafat Progresivisme bermuara pada aliran filsafat
pragmatisme yang di perkenalkan oleh Wiliam James dan Jhon Dewey yang menitik
beratkan pada manfaat praktis.
progresivisme didalam dunia pendidikan telah memberikan sumbangan yang
besar, aliran ini telah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada peserta
didik. Peserta didik diberikan kebebasan baik secara fisik maupun secara berpikir, untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam diri peserta didik tanpa
terhambat oleh rintangan yang dibuat oeh orang lain.
Aliran ini memandang bahwa peserta didik yang berkaitan dengan akal dan
kecerdasan, hal itu ditunjukkan dengan fakta bahwa mausia mempunyai kelebihan
apabila dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia memiliki sifat yang dinamis dan
kreatif didukung oleh kecerdasannya sebgai bekal menghadapi dan memecahkan
masalah. Oleh karena itu, aliran progresivisme ini menempatkan manusia sebagai
makhluk biologis yang utuh dan menghormati harkat dan martabat manusia.

4
Progresivisme memandang masa lalu sebagai cermin untuk memahami masa kini
dan masa kini sebagai landasan masa mendatang.8

D. REKONSTRUKSIONISME
Rekonsruksionalisme merupakan suatu paham filsafat yang bertujuan
melanjutkan gerakan progresivisme. Rekonstuksionisme sering kali diartikan sebagai
rekonstruksi sosial merupakan perkembangan dari filsafat penidikan progresivisme.
Rekonstruksionisme menganggap progresivisme belum cukup jauh berusaha
memperbaiki masyarakat. Progresivisme hanya memperhatikan masyarakat pada saat itu
saja, padahal yang diperlukan pada abad kemajuan teknologi pesat ini adalah
rekonstruksi masyarakat dan penciptaan tatanan dunia baru secara menyeluruh.
Imam Banadip mengartikan rekonstruksionisme sebagai filsafat pendidikan yang
menghendaki agar anak didik dapat dibangkitkan kemampuannya untuk secara
rekonstruktif menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat sebagai
akibat adanya pengaruh dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rekonstruksionisme menghendaki tujuan pendidikan untuk meningkatkan
kesadaran siswa mengenai problematika sosial, politik, dan ekonomi yang dihadapi oleh
manusia secara global, dan untuk membina serta membekali mereka dengan kemampuan-
kemampuan dasar agar bisa menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Kurikurum dan
metode pendidikan berumuatan materi sosial, politik dan ekonomi yang sedang dihadapi
oleh masyarakat. Termasuk masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh siswa .
kurikurumnya menggunakan disiplin ulmu-ilmu sosial dan metode ilmiah.9

E. PERENIALISME
Pereialisme pendidikan adalah salah satu aliran dalam pendidikan yang muncul
pada abad ke-20an. Perenialisme lahir sebagai reaksi terhadap pendidikan progresif.
Perenialisme meentang pandangan progresivisme yang memfokuskan terhadap
perubahan sesuatu yang baru.

5
Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses
mengembalikan keadaan sekarang. Perenialisme memberikan sumbangan yang
berpengaruh baik teori maupun praktek bagi kebudayaan dan pendidikan zaman
sekarang. Dari pendapat ini diketahui bahwa perenialisme merupakan hasil pemikiran
yang memberikan kemungkinan bagi seorang untuk bersikap tegas dan lurus. Karena
itulah, perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas
merupakan tugas yang utama dari filsafat, khususnya filsafat pendidikan. Menurut
perenialisme, ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan ilmu
pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara induktif. Jadi, dengan berpikir maka
kebenaran itu akan dapat dihasilkan.
Penguasaan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi
seseorang untuk mengembangkan pikiran dan kecerdasan. Dengan pengetahuan, bahan
penerangan yang cukup, orang akan mampu mengenal dan memahami faktor-faktor dan
problema yang perlu diselesaikan dan berusaha mengadakan penyelesaian masalahnya.
Diharapkan anak didikmampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi
landasan pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran besar
pada masa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat
menonjol seperti bahasa, sastra, sejarah, filsafat, politik, ekonomi, matematika, ilmu
pengetahuan alam, dan lain-lainnya, yang telah banyak memberikan sumbangan kepada
perkembangan zaman dulu. Sekolah, sebagai tempat utama dalam pendidikan,
mempersiapkan anak didik ke arah kematangan akal dengan memberikan pengetahuan.
Sedangkan tugas utama guru adalah memberikan pendidikan dan pengajaran
(pengetahuan) kepada anak didik. Dengan kata lain, keberhasilan anak dalam bidang
akalnya sangat tergantung kepada guru, dalam arti orang yang telah mendidik dan
mengajarkan.10

1. Implementasi perenialisme dalam pendidikan


a. Menurut Plato ilmu pengetahuan dan niali sebagai manispestasi dari hukum
universal yang abadi dan ideal sehingga ketertiban sosial hanya akan mungkin

10

6
dicapai bila ide itu menjadi tolak ukur yang memiliki asas normotiv dalam semua
aspek.
b. Menurut psikologi Plato manusia secara kodrati memiliki tiga potensi yaitu nafsu,
kemauan dan akal
c. Menurut Aristoteles orientasi pendidikan ditunjukkkan kepada kebagiaan, melalu
perkembangan kemampuan-kemampuan kerohanian seperti emosi, kognisi serta
jasmaniah manusia
d. Menurut Thomas Aguino bahwa tujuan pendidikan sebagai usaha untuk
merealisasikan kapasitas dalam tiap individu manusia sehingga menjadi
aktualitas.

2. Pandangan filsafat pendidikan islam terhadap perenialisme


a. Perenialisme dalam konteks pendidikan dibangun atas dasar satu keyakinan
ontologisnya bahwa batang tubuh pengetahuan yang berlangsung dalam ruang dan
waktu mestilah terbentuk melalui dasar-dasar penddikan yang diterima manusia
dalam kesejarannya.
b. Aliran ini meyakiini bahwa pendidikan adalah transfer ilmu pengetahuan tentang
kebenaran abadi.
c. Perenialisme lebih cenderung pada subjek centred dalam kurikurum maupun
dalam metode dan pendekatan yang ditempuh dalam proses pembeljaran.
d. Perenialisme berpandangan bahwa meskipun substansi semua agam itu sama, tapi
kehadiran substansi akan selalu dibatasi dan fungsinyaterkait dengan bentuk
sehingga secara eksoterik dan operasiona akan berbeda antara agama yang satu
dengan agama yang lainnya.11

11

7
8

Anda mungkin juga menyukai