Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM


Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dra. Haiatin Chasanatin, MA

SEMESTER 5
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Ferdian Syahrudin (2001011041)
2. Fina Nurdiana ( 2001011042 )
3. Rosiyana ( 2001011098)
4. Yulian vilansari ( 2001011111)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukurkitapanjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah membimbing manusia melalui petunjuk-Nya sebagaimana yang
terkandung dalam Al-qur’an dan sunnah, petunjuk menuju kejalan yang
lurus dan jalan yang diridhoi-Nya. Syukur Alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana. Makalah ini kami
susun dengan judul “ Tujuan Pendidikan Islam”
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada
junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabiin,
dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap risalah yang
dibawanya sampai di harikiamat. Selanjutnya saya ucapkan banyak
terimakasih kepada Ibu Dra. Haiatin Chasanatin, MA Selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam , yang telah membimbing
kami. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnan
makalah selanjutnya. Terlepas dari kekurangan makalah ini, kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca pada umumnya.Aamiin.
Metro,15 September 2022
Penulis

Kelompok 5

ii
DAFTRA ISI

Makalah
JUDUL MAKALAH ..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTRA ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan Masalah......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................3

A. PENGERTIAN TUJUAN.......................................................................................3

B. TAHAP TAHAP TUJUAN....................................................................................4

C. ASPEK-ASPEK TUJUAN...................................................................................11

D. RANAH TUJUAN...............................................................................................14

E. FUNGSI TUJUAN...............................................................................................16

BAB III PENUTUP ........................................................................................................18

A. KESIMPULAN....................................................................................................18

B. SARAN................................................................................................................19

DAFTRA PUSTAKA......................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita maklumi bersama, bahwa dalam masyarakat yang
dinamis, pendidikan memegang peran yang menentukan terhadap
eksistensi dan perkembangan masyarakat, karena pendidikan merupakan
usaha untuk mentransfer dan mentransformasikan pengetahuan serta
menginternalisasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek dan
jenisnya kepada generasi penerus Demikian pula peran pendidikan Islam
di kalang umat Islam merupakan salah satu bentuk manifestasi dari cita-
cita hidup Islam untuk melestarikan, mentransformasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai Islam tersebut kepada generasi
penerusnya, sehingga nilai kultural-religius yang dicita-citakan dapat tetap
berfungsi dan berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Pendidikan Islam Seperti pendidikan pada umumnya berusaha
membentuk 243 pribadi manusia bara melalui proses yang panjang,
dengan hasil yang tidak dapat diketahui dengan segera. Berbeda dengan
membentuk benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan
pembentuknya. Oleh karena itu dalam pembentukan tersebut diperlukan
suatu perhitungan yang matang dan hati-hati berdasarkan pandangan dan
rumusan-rumusan yang jelas dan tepat
Sehubungan dengan hal tersebut pendidikan Islam harus memahami
dan menyadari betul apa sebenarnya yang ingin dicapai dalam proses
pendidikan Sesuatu yang akan dicapar tersebut dalam istilah pendidikan
disebut dengan "Tujuan pendidika”
Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam pendidikan
Sebab. tanpa perumusan yang jelas tentang tujuan pendidikan, perbuatan
menjadi acak-acakan, tanpa arah, bahkan bisa, sesat atau salah langkah

1
Oleh karena itu perumusan tujuan dengan tegas dan jelas,menjadi inti dari
seluruh pemikiran pedagis dan perenungan filosofi.1
Dikatakan lebih lanjut bahwa tujuan pendidikan itu penting,
disebabkan karena secara implisit dan eksplisit di dalamnya terkadung hal-
hal yang sangat asasi, yaitu pandang hidup dan filsafat hidup pendidiknya,
lembaga penyelenggara pendidikan dan Negara, dimana pendidikan itu di
laksanakan.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan islam ?
b. Apa saja tahap-tahap tujuan pendidikan islam ?
c. Apa saja aspek-aspek tujuan pendidikan islam ?
d. Bagaimana ranah tujuan pendidikan islam ?
e. Apa saja fungsi dari tujuan pendidikan islam ?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan islam
b. Untuk mengetahui Apa saja tahap-tahap tujuan pendidikan islam
c. Untuk mengetahui Apa saja aspek-aspek tujuan pendidikan islam
d. Untuk mengetahui Bagaimana ranah tujuan pendidikan islam
e. Untuk mengetahui Apa saja fungsi dari tujuan pendidikan islam

1
Kartini kartono, Pengantar Ilmu Penidikan Teoritis ( Bandung : Mandar Jaya,1992) hlm. 204
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TUJUAN
Istilah "tujuan" atau "sasaran" atau "maksud", dalam bahasa Arab
dinyatakan dengan ghayal atau akdaf atau maqasid. Sedangkan dalam
bahasa Inggris. istilah "tujuan" dinyatakan dengan goal atau purpose atau
objective atau dim Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian
yang sama, yaitu arah suatu perbuatan atau yang hendak dicapai melalui
upaya atau aktivitas2
Tujuan, menurut Zakiah Daradjat, adalah sesuatu yang diharapkan
tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Sedangkan menurut
H.M. Arifin. tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas (masa
depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali
dengan usaha melalui proses tertentu. Meskipun banyak pendapat tentang
pengertian tujuan, akan tetapi pada umumnya pengertian itu berpusat pada
usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuk suatu maksud tertentu.
Selain istilah di atas, As-Syaibany",3 mengemukakan pula istilah
marlumat (tanda-tanda), ramalan, hasil, keinginan, nilai-nilai, dan
hubungannya, yakni : a. Hubungan antara tujuan dan tanda-tanda b.
Hubungan antara tujuan dengan ramalan c Hubungan antara tujuan dan
basil d. Hubungan antara tujuan dan keinginan, e. Hubungan antara tujuan
dan nilai-nilai
Hubungan antara "tujuan" dan "tanda-tanda adalah hubungan
perserupaan, atau persamaan dalam makna, tempat pencapaian tujuan, dan
tanda menghendaki adanya perencanaan dan usaha yang disengaja dan
rentetan langkah-langkah yang berkaitan antara satu dan lainnya. Dengan
demikian. tujuan dan tanda adalah akhir suatu proses dan proses itu
mempunyai permulaan Permulaan dan akhir itu ditentukan oleh langkah-
2
M, Arifin, llmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Bumi Aksara,1991) hlm. 222
3
Muhammad al-Taumi Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam (terjemahkan) Hasan
Langgulang. ( Jakarta : Bulan Bintang,1979) hlm. 403
3
langkah yang bertalian satu sama lain, lengkap melengkapi, yang satu
mengikuti yang lain dengan teratur untuk mencapai matlamat (tanda-
tanda). Adapun mengenai hubungan antara
tujuan dengan ramalan lebih lanjut dijelaskan oleh al-Syaihany, bahwa
istilah tujuan dan ramalan mempunyai pengertian yang berbeda. Tujuan
adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan, sedangkan
ramalan adalah sesuatu yang diharapkan terjadinya oleh institusi
pendidikan.
Selanjutnya istilah tujuan dan hasil dijelaskan oleh al-Syaibny, bahwa
jika tujuan merupakan akhir dari suatu usaha yang disengaja, teratur, dan
tersusun maka hasil tidaklah merupakan penghabisan yang pasti dari
serentetan langkah-langkah yang berkaitan satu sama lain. Sedangkan
mengenai hubungan antara istilah tujuan dengan keinginan adalah terletak
pada sifatnya, yaitu keinginan itu mudah berubah, sedangkan tujuan adalah
lebih tetap adanya.
Sedangkan hubungan antara tujuan dan nilai nilai dapat dianggap
tujuan tujuan pendidikan itu sebagai nilai-nilai yang disukai untuk
melaksanakannya. Dan masalah tujuan dalam pendidikan, terutama sekali,
merupakan masalah nita, itu karena pendidikan mengandung pilihan bagi
anak tertentu, kemana perkembangan murid-murid menuju Pilihan ini
sudah tentu berkaitan rapat dengan nilai-nilai yang mengandung
pengutamaan dan pembedaan terhadap beberapa nilai dan sumber atas
yang lainnya
B. TAHAP TAHAP TUJUAN
Abu Ahmadi" mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan Islam
meliput (1) tujuan tertinggi/terakhir. (2) tujuan umum, (3) tujuan khusus,
dan (4) nujuan sementara.
1. Tujuan TertinggTerakhir4

4
Abu Achamdi, llmu Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan . ( Yogyakarta : Aditya Media,1992)
hlm. 65
4
Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan berlaku
umum, karena sesuai dengan konsep ketuhanan yang mengandung
kebenaran mutlak dan universal Tujuan tertinggi tersebut dirumuskan
dalam satu istilah yang disebut insan kamil" [manusia paripurna).
Dalam tujuan pendidikan Islam, tujuan tertinggi atau terakhir ini
pada akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia, dan peranannya
sebagai makhluk ciptaan Allah Dengan demikian indikator dari insan
kumil
a. Menjadi hamba Allah
Tujuan ini sejalan dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia,
yaitu semata-mata untuk beribadat kepada Allah. Dalam hal ini
pendidikan harus memungkinkan manusia memahami dan
menghayati tentang Tuhannya sedemikian rupa,sehingga semua
peribadatannya dilakukan dengan penuh penghayatan dan
kekhusu’an terhadap Nya, melalui seremoni ibadah dan tunduk
senantiasa pada syariah dan petunjuk Allah. Tujuan hidup yang
dijadikan tujuan pendidikan itu diambil dari Al-Qur’an
Firman Allah SWT :

َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬


‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
Artinya : “ Dan Aku ( Allah) Tidak Menjadikan jin dan manusia
melainkan untuk menyembah-Ku”. ( Q.S Az-Zariyat : 56)
b. Mengantarkan Subjek didik menjadi khalifah Allah fi al-Ardh, yang
mampu memakmurkan bumi dan melestarikannya dan lebih jauh
lagi, mewujudkan rahmat bagi alam sekitarnya, sesuai dengan tujuan
penciptaanya dan sebagai konsekuensi setelah menerima islam
sebagai pedoman hidup.
Firman Allah SWT :
ۤ
ِ ‫ك لِ ْل َم ٰل ِٕى َك ِة اِنِّ ْي َج‬
ِ ْ‫اع ٌل فِى ااْل َر‬
ۗ ً‫ض خَ لِ ْيفَة‬ َ ُّ‫َواِ ْذ قَا َل َرب‬

5
Artinya : “ Ingatkanlah ketika Tuhan berfirman kepada para
malaikat Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di
muka bumi ( Q.S Al-Baqarah : 30 )
Firman Allah SWT :
ٰۤ
‫ت لِّيَ ْبلُ َو ُك ْم فِ ْي َمٓا ٰا ٰتى ُك ۗ ْم‬
ٍ ‫ْض د ََر ٰج‬ َ ْ‫ض ُك ْم فَو‬
ٍ ‫ق بَع‬ ِ ْ‫َوهُ َو الَّ ِذيْ َج َعلَ ُك ْم َخل ِٕىفَ ااْل َر‬
َ ‫ض َو َرفَ َع بَ ْع‬
165. Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di
bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu beberapa derajat atas
sebagian (yang lain) untuk menguji kamu atas apa yang diberikan-
Nya kepadamu. ( Q.S Al-An’am :165 )
Tujuan ini dalam rangka mengupayakan agar peserta didik
mampu menjadi khlifah Tuhan di bumi ini,memanfaatkan,
memakmurkannya, mampu merealisasikan eksitensi Islam yang
Rahman li al-‘alamin. Dengan demikian peserta didik mampu
melestarikan bumi Allah Ini, mengalami manfaat, untuk kepentingan
dirinya, untuk kepentingan umat manusai, serta untuk kemaslahatan
semua yang ada di alam ini.
c. Untuk memperoleh kesejahteraan kebahagian hidup di dunia sampai
akhirat, baik individu maupun masyarakat
Selanjutnya Firman Allah SWT
‫هّٰللا‬
‫َص ْيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا‬ َ ‫َوا ْبت َِغ فِ ْي َمٓا ٰا ٰتىكَ ُ ال َّدا َر ااْل ٰ ِخ َرةَ َواَل تَ ْن‬
ِ ‫سن‬
Artinya : Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan
bagianmu di dunia. ( Q.S Al-Qasa :77 )
Sabda Rasullah SAW :
Artinya : “ bekerjalah untui urusan dunia seolah-olah engkau akan
hidup selama-selama nya dan bekerjalah untuk urusan akhirat
seolah-oleh engkau akan mati esok hari” ( Al-hadits )
Ketika tujuan tertinggi tersebut pada dasarnya merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan karena pencapaian tujuan yang satu
memerlukan pencapaian tujuan yang lain, bahkan secara ideal ketiga-
6
tiganya harus dicapai secara bersama melalui proses pencapaian yang
sama dan seimbang.
Namun demikian, perlu ditegaskan sekali lagi, tujuan tertinggi
tersebut diyakini sebagai sesuatu yang ideal dan dapat memotivasi usaha
pendidikan dan bahkan dapat menjadikan aktivitas pendidikan lebih
bermakna.
2. Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan di capai dengan semua kegiatan
pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu
meliputi aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku,
penampilan, kebiasan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada
setiap tingkat umur,kecerdasaan, situasi dan kondisi, dengan kerangka
yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar
pada pribadi seseorang yang sudah dididk, walaupun dalam ukuran kecil
dan mutu yang rendah sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.
Cara atau alat yang paling efektif dan efisien untuk mencapu najuan
pendidikan ialah pengajaran. Karena itu pengajaran sering identikkan
dengan pendidikan, meskipun kalau istilah ini sebenarnya sidak sama
Pengajaran ialah poros membuat jadi terpelajar (tahu, mengerti,
menguasai, ahli, belum: tentu menghayati dan meyakini sedang
pendidikan ialah membuat orang jadi terdidik (mempribadi menjadi adat
kebiasaan). Maka pengajaran agama seharusnya mencapai pendidikan
agama.
Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan
pendidikan nasional negara tempat pendidikan Islam itu dilak sanakan dan
harus dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan umum itu tidak dapat dicapai
kecuali setelah melalui proses pengajaran, pengalaman, pem biasaan,
penghayatan dan keyakinan akan kebenarannya. Tahap tahapan dalam
mencapai tujuan itu pada pendidikan formal (sekolah. madrasah),

7
dirumuskan dalam bentuk tujuan kurikuler yang selan jutnya
dikembangkan dalam tujuan instruksional.5
3. Tujuan khusus
Tujuan khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan
tertinggi/terakhir dan tujuan umu. Tujuan khusus bersifat relative sehingga
dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan
tuntunan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada kerangka tujuan
tertinggi/terakhir dan umum itu. Pengkhususunan tujuan tersebut dapat
didasarkan pada :
a. Kultur dan cita-cita suatu bangsa
Setiap bangsa pada umumnya memiliki tradisi dan budaya sendiri
sendiri. Perbedaan antara berbagai bangsa inilah yang memungkinkan
sekali adanya perbedaan cita-citanya Sehingga terjadi pula per bedaan
dalam merumuskan tujuan yang dikehendakinya di bidang pendidikan
b. Minat, Bakat, dan Kesanggupan Subyek Didik
Islam mengakui perbedaan individu dalam hal minat, bakat, dan
kemampuan. Hal itu bisa dilihat dari keterangan-keterangan Al-Qur'an
Al Karim
Firman Allah SWT
Artinya:"Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya
masing-masing Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih
benar menentukan."
c. Tuntutan Situasi, Kondisi pada Kurun Waktu Tertentu
Apabila tujuan khusus pendidikan tidak mempertimbangkan faktor
situasi dan kondisi pada kurun waktu tertentu, maka pendidikan akan
kurang memiliki daya guna sebagaimana minat dan perhatian subyek
didik

5
Zakiah Daradjat,dkk. Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Bumi Aksara,2012 ) hlm. 30
8
Hasan Langgulung, mencoba merumuskan tujuan khusus yang
mungkin dimasukkan di bawah penumbuhan semangat agama dan akhlak
adalah antara lain sebagai berikut :6
a. Memumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama
termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia.
b. Menanamkan keimanan kepada Allah Pencipta Alam, kepada
Malaikat,Rasul-rasul, kitab-kitab dan hari kiamat berdasarkan pada
paham kesadaran dan perasaan.
c. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Qur’an,
membacanya dengan baik,memahaminya, dan mengamalkan ajaran-
ajarannya.
d. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan islam
dan pahlawan-pahlawannya serta mengikuti jejak mereka.
e. Membersihkan hati mereka dari rasa dengki hasan,iri
hati,benci,kekasaran, egoism,tipuan,khianat,nifak,raga serta
perpecahan dan perselihan.
4. Tujuan sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik
diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu
kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan
instruksional yang dikembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan
khusus (TIU dan TIK), dapat dianggap tujuan semena dengan sifat yang
agak berbeda.
Pada tujuan sementara bentuk Insan Kamil dengan pola takwa sudah
kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya
beberapa ciri pokok sudah kelihatan pada pribadi anak didik. Tujuan
pendidikan Islam seolah-lah merupakan suatu lingkaran pada tingkat
paling rendah mungkin merupakan suatu lingkaran kecil. Semakin tinggi
tingkatan pendidikannya, lingkaran tersebut semakin besar. tetapi sejak
6
Hasan Langgulung, Manusia dan pendidikan, Suatu Analisa Psikologi dan pendidikan
( Jakarta:Pustaka Al-Husna,1987) hlm. 64
9
dari tujuan pendidikan tingkat permulaan, bentuk, lingkaran sudah
kelihatan. Bentuk lingkaran inilah yang menggambarkan Insan Kamil itu.
Di sinilah barangkali perbedaan yang mendasar bentuk tujuan pendidikan
Islam dibandingkan dengan pendidikan lainya
Sejak tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, gambaran Insan
Kamil itu bendaknya sudah kelihatan. Dengan kata lain bentuk Insan
Kamil dengan pola takwa itu harus kelihatan dalam semua tingkat
pendidikan Islam, Karena itu setiap lembaga pendidikan islam harus dapat
merumuskan tujuan pendidikan Islam sesuai dengar tingkatan jenis
pendidikannya. Ini berarti bahwa tujuan pendidikan islam di Madrasah
Tsanawiyah berbeda dengan tujuan di madrasah Aliyah, dan tentu saja
berbeda dengan di SMTP Meskipun demikian polanya sama, yaitu takwa
dibentuknya sama, yaitu insan Kamil. yang berbeda hanya bobot dan
mutunya saja

C. ASPEK-ASPEK TUJUAN
Aspek Tujuan Pendidikan islam itu meliputi empat hal, yaitu : 1,
Tujuan Jasmaniah (andaf al jismiyyah), 2. Tujuan Rohani (andaf al-7
ruhiyyah), 3. Tujuan akal ( andaf al-aqliyyah), 4. Tujuan social ( andaf al-
ijtima’iyyah)
Masing-masing aspek tujuan tersebut akan dijelaskan dibawah ini :
a. Tujuan jasmaniah ( andaf al-jismiyyah)
Tujuan Pendidikan perlu dikaitkan dengan tugas manusia selaku
khalifah di muka bumi yang harus memiliki kemampuan jasmani yang
bagus di samping rohani yang teguh. Dalam Hadits Rasulullah SAW
bersabda:
"Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih di sayangi oleh
Allah dari pada orang mukmin yang lemah".
Kata "kuat" dalam hadits di atas dapat diartikan dengan kuat secars
jasmani sesuai dengan firman Allah:
7
Zakiah Daradjat,dkk op.Cit,. hlm 32
10
"Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajan dan meng
anugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang kuat perka
Dalam ayat di atas dikisahkan bahwa Talut dipilih oleh Allah
menjadi raja karena ia pandai dan kuat tubuhnya untuk melawan Djalut
yang terkenal berbadan besar seperti raksasa, namun Talut dapat
mengalahkannya dengan perantaraan Daud yang melemparkan
bandilnya dengan pertolongan Allah dapat merobohkan tubuh Djalut
sehingga tewas.
Jadi tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia
muslim yang sehat dan kuat jasmaninya serta memiliki keterampilan
yang tinggi.8
b. Tujuan Rohani (andaf al-ruhiyyah)
Kalau kita perhatikan, tujuan ini di kaitkan dengan kemampuan
manusia menerima agama islam yang inti ajaran adalah keimanan dan
ketaatam kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa dengan tunduk dan
patuh kepada nilai moralitas yang diajarkan-Nya mengikuti
keteladanan Rasulullah SAW inilah tujuan rohaniah pendidikan islam.
Tujuan pendidikan rohaniah diarahkan kepada pembentukan akhlak
muliah, yang ini oleh para pendidik modern barat dikategorikan
sebagai tujuan pendidikan religious yang oleh kebanyakan pemikir
pendidik islam tidak disetujui istilah itu, karena akan memberikan
kesan akan adanya tujuan pendidikan yang non religious dalam islam.9
c. Tujuan akal ( andaf al-aqliyyah)
Selain tujuan jasmaniah dan tujuan rohaniah, pendidikan Islam
juga memperhatikan tujuan akal. Aspek tujuan ini bertumpu pada
pengembangan intelegensia (kecerdasan) yang berada dalam otak.
Sehingga mampu memahami dan menganalisis fenomena-fenomena
8
Nurcholis Madjid, Modernisasi adalah Rasionalisasi Bukan Westernisasi ( Jakarta : IAIN
Syahid,1976) hlm. 110
9
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an ( Jakarta : Rineka
Cipta,1990) hlm. 142
11
ciptaan Allah di jagad raya ini. Seluruh alam ini bagaikan sebuah bola
besar yang harus dijadikan obyek pengamatan dan renungan pikiran
manusia sehingga daripadanya ia mendapatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang makin berkembang dan makin mendalam. Firman
Allah yang mendorong pendidikan akal banyak terdapat di dalam Al
Qur'an tak kurang dari 300 kali."10
Kemudian melalui proses observasi dengan panca indera, manusia
dapat dididik untuk menggunakan akal kecerdasannya untuk meneliti
menganalisis keajaiban ciptaan Allah di alam semesta yang berisi
khazanah ilmu pengetahuan yang menjadi bahan pokok pemikiran
yang analitis untuk dikembangkan menjadi ilmu-ilmu pengetahuan
yang diterapkan dalam bentuk-bentuk teknologi yang semakin canggih.
Proses intelektualisasi pendidikan Islam terhadap sasaran
pendidikannya berbeda dengan proses yang sama yang dilakukan oleh
pendidikan non Islami, misalnya pendidikan sekuler di Barat. Ciri khas
pendidikan yang dilaksanakan oleh pendidikan Islam adalah tetap
menanamkan (menginternalisasikan) dan mentransformasikan nilai-
nilai Islam seperti keimanan akhlak dan ubudiyah serta mu'amalah ke
dalam pribadi manusia didik.
d. Tujuan social ( andaf al-ijtima’iyyah)
Tujuan social ini merupakan pembentukan kepribadian yang utug.
Di mana identitas individu di sini tercermin sebagai manusai yang
hidup pada masyarakat yang plural. Tujuan pendidikan social ini
penting artinta karena manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi
seyogyanya mempunya kepribadian yang utama dan seimbang. Yang
karenanya tidak mungkin manusia menjauhkan diri dari kehidupan
bermasyarakat.11

10
M. Arifin, Filsafat pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,1996) hlm. 233
11
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an ( Jakarta :
Rineka Cipta,1990) hlm. 148
12
Individu merupakan bagian integral dari anggota kelompok di
dalam masyarakat atau keluarga, atau sebagai anggota keluarga dan
pada waktu yang sama sebagai anggota masyarakat. Kesesuaiannya
dengan cita-cita sosial diperoleh dari individu-individu. Maka
persaudaraan dianggap sebagai salah satu kunci konsep sosial dalam
Islam yang menghendaki setiap individu memerlukan individu lainnya
dengan cara-cara tertentu.
Keserasian antara individu dan masyarakat tidak mempunyai sifat
kontradisi antara tujuan sosial dan tujuan individual. "Aku adalah
"kami", merupakan pernyataan yang berarti seseorang tidak boleh
berarti kehilangan "aku"-nya dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan
menitik-beratkan perkembangan karakter-karakter yang unik, agar
manusia mampu beradaptasi dengan standar masyarakat bersama-sama
dengan cita-cita yang ada padanya. Keharmonisan yang seperti inilah
yang merupakan karakteristik pertama yang akan dicari dalam tujuan
pendidikan Islam

D. RANAH TUJUAN
Ranah tujuan yang meliputi, domain kognitif, afektif dan psikomotor
terkenal pada tahun 1965 melalui buku yang berjudul : Taxonomy of
Educational Objectives Cognitive Domain (Taksonomi Tujuan-tujuan
Pendidikan: Bidang Kognitif), oleh Benyamin S. Bloom, seorang maha
guru dari Universitas Chicago setelah itu menyusul buku kedua:
Taxonomy of Educational Objectives Affective Domain, ditulis oleh
Krathwohl cs, (1964) sedang buku ketiga berjudul: A Taxonomy of the
Psychomotor Domain, ditulis oleh: Anita J Harrow (1972)
Ketiga buku inilah yang dijadikan dasar oleh dunia pendidikan
sekarang ini. Secara umum Nana Sudjana",12 mencantumkan rangkuman
tujuan-tujuan tersebut untuk tiap-tiap bidang atau domain.

12
Nana sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar ( Bandung : Sinar Baru Algensindo
Offset,2004) hlm. 59-60
13
Domain kognitif a pengetahuan yang khusus, b. Pemahaman, c.
penggunaan atau aplikasi, d. analisa, e sintesa, f. evaluasi dan Domain
afektif a. menerima, b. menjawab, c. menilai, d. mengorganisasikan, e
memberi sifat atau karakter dan domain psikomotor: a. gerakan refleks. b
gerakan dasar dan sederhana. kemampuan menghayati, d. kemampuan
fisik (jasmani), e. gerakan yang udah terampil, f komunikasi ekspresif
Sementara. Winkel (1996:24-5) mengemukakan taksonomi atau
klasifikasi sebagai berikut
a. Ranah kognitif (cognitive domain), menurut Bloom dan kawan-kawan
(1) pengetahuan, (2) pemahaman, (3) penerapan, (4) analisis (5)
sintesis, dan (6) evaluasi
b. Ranah afektif (affective domain), menurut taksonomi Kratwohl. Bloom
dan kawan-kawan: (1) penerimaan, (2) partisipasi, (3) penilaian. (4
organisasi,dan (5) pembentukan pola hidup.
c. Ranah psikomotorik (pcychomotorik domain) menurut klasifikasi
Simpson (1) persepsi, (2) kesiapan, (3) gerakan terbimbing (4 gerakan
yang terbiasa. (5) gerakan yang kompleks. (6) penyesuaian dan (7)
kreativitas
Tiga ranah ini amat terkait dengan salah satu orientasi kurikulum,
yaitu orientasi pada peserta didik, di mana orientasi ini memberikan
kompas pada kurikulum untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang
disesuaikan dengan bakat, minat, dan kemampuan. Oleh karena itu
menjadi suatu keharusan bagi seorang pendidik atau guru untuk sedapat
mungkin menggunakan kata-kata operasional dalam perumusan TIK.
Mengingat rumusan tujuan dibuat oleh guru, maka guru harus
memahami tiga hal pokok, yaitu: (1) Guru harus mempelajari kurikulum
(2) Guru harus memahami tipe-tipe hasil belajar (3) Memahami cara
merumuskan luar pembelajaran
Ranah tujuan pendidikan Islam sebenarnya lebih luas dari ranah di
atas, di samping kognitif, afektif, dan psikomotorik juga meliputi ranah

14
konatif dan performance Konatif, berhubungan dengan motivasi atau
dorongan dari dalam atau disebut niat, sebagai titik tolak serta didik untuk
melakukan suatu Sedangkan performance adalah kualitas/kinerja yang
dilakukan seseorang. Misalnya ranah tujuan ibadah shalat. Ranah kongtif
yaitu pengetahuan tentang shalat, ranah konatif adalah niat(motivasi)
melaksanakan salat dan ranah paikomator pengamalan shalat dan ranah
afektif pengaruh shalat terhadap mental dan ranah performance seperti
khusu’ tawadhu tuma’ninah.

E. FUNGSI TUJUAN
Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan dan
saripati dari seluruh renungan pedagogis Oleh karena itu dan suatu
rumusan pendidikan akan tetap bila sesuai dengan fungsinya. Pendidikan
sebagai suatu usaha pasti mengalami permulaan dan mengalami
kesudahannya. Ada pula usaha terhenti karena sesuatu kendala sebelum
mencapai tujuan, tetapi usaha belum dapat disebut berakhir Pada
umumnya, suatu usaha baru berakhir Kalau tujuan akhir telah tercapai.
Sehubungan dengan ini A.D.Marimba menyatakan fungsi tujuan adalah
pertama, sebagai standar mengakhiri usaha kedua,mengarahkan usaha,
ketiga merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan lain-lain, keempat
membatasi ruang gerak usaha agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang
dicita-citakan, kelima mempengaruhi dinamika dari usaha itu, keenam
memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.
Pendidikan adalah usaha yang bertujuan banyak dalam urutan satu
(linier) Sebelum mencapai tujuan akhir, pendidikan Islam lebih dahulu.
mencapa beberapa tujuan sementara Marimba menyatakan bahwa fungsi
tujuan akhir ialah memelihara arah usaha itu dan mengakhirinya setelah
tujuan itu tercapai. Sedangkan fungsi tujuan sementara ialah membantu
memelihara arah dan menjadi titik berpijak untuk mencapai tujuan-tujuan
lebih lanjut dan tujuan akhir

15
menurut H.M.Arifin,13 dengan adanya tujuan yang jelas, maka suatu
pekerjaan akan jelas pula arahnya Lebih-lebih pekerjaan mendidik yang
bersasaran pada hidup psikologis manusia didik yang masih berada pada
taraf perkembangan, maka tujuan merupakan faktor yang paling penting
dalam proses pendidikan itu, oleh karena dengan adanya tujuan yang jelas,
materi pelajaran dan metode-metode yang digunakan, mendapat corak dan
isi serta potensialitas yang sejalan dengan cita-cita yang terkandung dalam
tujuan pendidikan senada dengan ini, Nasution mempertegas pula bahwa
tujuan yang jelas akan dapat memberi pegangan dan petunjuk tentang
metode mengajar yang serasi, serta memungkinkan penilaian proses dan
hasil belajar yang teliti.
Oleh karena itu, untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut, tujuan
pendidikan harus atas dasar nilai-nila ideal yang diyakini, yang kelak akan
mengangkat harkat dan martabal manusia, yaitu nilai ideal yang menjadi
kerangka pikir dan bertindak bagi seseorang.

13
Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta:Renika Cipta,1991) hlm. 45-46
16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Tujuan, menurut Zakiah Daradjat, adalah sesuatu yang diharapkan
tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Sedangkan menurut
H.M. Arifin. tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas (masa
depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai
kecuali dengan usaha melalui proses tertentu. Meskipun banyak
pendapat tentang pengertian tujuan, akan tetapi pada umumnya
pengertian itu berpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan
untuk suatu maksud tertentu.
b. Abu Ahmadi" 14
mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan
Islam meliput (1) tujuan tertinggi/terakhir. (2) tujuan umum, (3) tujuan
khusus, dan (4) nujuan sementara
c. Aspek Tujuan Pendidikan islam itu meliputi empat hal, yaitu : 1,
Tujuan Jasmaniah (andaf al jismiyyah), 2. Tujuan Rohani (andaf al-
ruhiyyah), 3. Tujuan akal ( andaf al-aqliyyah), 4. Tujuan social ( andaf
al-ijtima’iyyah)

14
Abu Achamdi, llmu Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan . ( Yogyakarta : Aditya Media,1992)
hlm. 65
17
d. Ranah tujuan pendidikan Islam sebenarnya lebih luas dari ranah di
atas, di samping kognitif, afektif, dan psikomotorik juga meliputi ranah
konatif dan performance Konatif, berhubungan dengan motivasi atau
dorongan dari dalam atau disebut niat, sebagai titik tolak serta didik
untuk melakukan suatu Sedangkan performance adalah kualitas/kinerja
yang dilakukan seseorang. Misalnya ranah tujuan ibadah shalat. Ranah
kongtif yaitu pengetahuan tentang shalat, ranah konatif adalah
niat(motivasi) melaksanakan salat dan ranah paikomator pengamalan
shalat dan ranah afektif pengaruh shalat terhadap mental dan ranah
performance seperti khusu’ tawadhu tuma’ninah
e. Oleh karena itu, untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut, tujuan
pendidikan harus atas dasar nilai-nila ideal yang diyakini, yang kelak
akan mengangkat harkat dan martabal manusia, yaitu nilai ideal yang
menjadi kerangka pikir dan bertindak bagi seseorang.

B. SARAN
Makalah ini masih jauh kata sempurna karena keterbatasan penulis.
Jadi, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
membuat makalah yang lebih baik lagi. Semua saran dan kritik kami
tampung untuk mengevaluasi hasil tulian kami.

18
DAFTRA PUSTAKA
Nurcholis Madjid, Modernisasi adalah Rasionalisasi Bukan Westernisasi
( Jakarta : IAIN Syahid,1976)
Muhammad al-Taumi Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam (terjemahkan)
Hasan Langgulang. ( Jakarta : Bulan Bintang,1979)
Hasan Langgulung, Manusia dan pendidikan, Suatu Analisa Psikologi dan
pendidikan ( Jakarta:Pustaka Al-Husna,1987)
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an
( Jakarta : Rineka Cipta,1990)

M, Arifin, llmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Bumi Aksara,1991)


Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta:Renika
Cipta,1991)

Kartini kartono, Pengantar Ilmu Penidikan Teoritis ( Bandung : Mandar


Jaya,1992)
Abu Achamdi, llmu Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan . ( Yogyakarta : Aditya
Media,1992)
M. Arifin, Filsafat pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,1996)

Nana sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar ( Bandung : Sinar Baru


Algensindo Offset),2004
19
Zakiah Daradjat,dkk. Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Bumi Aksara,2012 )

20

Anda mungkin juga menyukai