Anda di halaman 1dari 15

TUJUAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag.

Disusun oleh:

1. Salsabilatul Jannah (12212193064)


2. Siti Najla Safa Kamila (12212193065)
3. Adam Siroj Maulana (12212193066)

JURUSAN TADRIS KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat limpahan nikmat,
rahmat, taufiq, serta hidayahnya kita senantiasa diberikan kesehatan. Tak lupa shalawat serta
salam selalu kita curahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW. karena hanya berkat beliaulah
kita dapat terhindar dari zaman jahiliyah.

Tak lupa kami sebagai penyusun makalah ini senantiasa berterima kasih kepada orang-orang
yang telah membantu dalam menyusun makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik untuk
dibaca oleh teman-teman sekalian. Ucapan terima kasih tersebut kami ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag. selaku dosen Ilmu Pendidikan Islam kelas
TKIM 3B. Karena beliau telah membantu kami dalam menyusun dalam menyusun
makalah ini dengan baik dan benar.
2. Anggota kelompok 8 selaku penulis makalah ini, karena berkat bantuan antar anggota
kelompok dan berkat hasil dari kerja kelompok kami, kami selaku penulis bersyukur
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
3. Kepada orang tua kami yang telah memfasilitasi kami dalam mengakses informasi dalam
menyusun makalah ini.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah
ini. Jika terdapat kesalahan penulisan maupun informasi harap dimaklumi karena kita hanya
sebatas makhluk ciptaan Allah SWT. yang tidak dilahirkan secara sempurna dan masih memiliki
banyak kekurangan.

Tulungagung, 06 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Pengertian Tujuan Pendidikan Islam 2

B. Prinsip-Prinsip Tujuan Pendidikan Islam 3

C. Fungsi Tujuan Pendidikan Islam 5

D. Hirarki Tujuan Pendidikan Islam 7

BAB III ANALISIS 9

BAB IV PENUTUP 10

DAFTAR PUSTAKA 11

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk meningkatkan kadar
keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin banyak mengerti tentang dasar-
dasar Ilmu pendidikan Islam maka kemungkinan besar mereka akan lebih mengerti akan
terciptanya seorang hamba yang beriman.Pendidikan merupakan suatu proses generasi
muda untuk dapat menjelaskan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara efektif
dan efesien. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendasar yang
diperlukan manusia. Di Indonesia memiliki macam-macam pendidikan baik secara
formal, informal, non formal, pendidikan usia dini, pendidikan Agama dan lain-lain.
Semua pendidikan mempunyai fungsi, tujuan dan metode-metode tertentu untuk
mewujudkan suatu misi dan visi dalam sebuah pendidikan tersebut. Namun seringkali
orang tidak memahami bagaimana tujuan pendidikan itu sendiri. Bahkan kita sebagai
calon pengajar dalam pendidikan Agama kebanyakan masih belum mengetahuinya,
Berdasarkan uraian masalah di atas, sangat penting untuk mengetahui tujuan dari
Pendidikan Islam Oleh karena itu, kelompok kami akan membuat makalah yang berjudul
“Tujuan Ilmu Pendidikan Islam”. Dalam makalah ini, nantinya akan memuat berbagai hal
yang berhubungan dengan tujuan Pendidikan Islam, seperti pengertian dan prinsip-prinsip
tujuan Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tujuan pendidikan Islam?
2. Apa prinsip-prinsip tujuan Pendidikan Islam?
3. Apa fungsi tujuan Pendidikan Islam?
4. Apa hirarki tujuan pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan pengertian tujuan pendidikan Islam.
2. Mendeskripsikan prinsip-prinsip tujuan Pendidikan Islam.
3. Mendeskripsikan fungsi tujuan Pendidikan Islam.
4. Mendeskripsikan hirarki tujuan pendidikan Islam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tujuan Pendidikan Islam


Istilah “tujuan” atau “sasaran” atau “maksud”, dalam bahasa Arab dinyatakan
dengan ghayat atau andaf atau maqasid. Secara umum istilah-istilah itu mengandung
pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau
arah, maksud yang hendak dicapai melalui upaya.
Tujuan menurut Zakiah Daradjat, adalah sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Sedangkan menurut H.M. Arifin, tujuan itu
bisa jadi menunjukkan kepada futuritas (masa depan) yang terletak pada suatu jarak
tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentu. Meskipun
banyak pendapat mengenai pengertian tujuan, akan tetapi pada umunya pengertian itu
berpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuk suatu maksud tertentu.1
Adapun pengertian pendidikan berasal dari kata didik, atau sebagai proses
memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai makhluk yang
dimana suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dalam mewujudkan suasana
belajar-mengajar agar dapat mngembangkan potensi yang dimilikinya. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 mendefenisikan pendidikan sebagai usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keistiqomahan, pemeliharaan diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat.
Pengertian Islam merupakan turunan dari kata As-Salimu, As-Salamu atau As-
Salamatu yang berarti bersih dan selamat dari kecacatan lahir dan batin. Sacara
terminologis dapat dikatakan Islam adalah agama wahyu berintikan tauhid yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya untuk
mnyampaikan kepada ummat manusia.2
Tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu membina manusia beragama berarti
manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan
1
Ramayulis, haji dan Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), hal 118.
2
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal 32

2
sempuma, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya,
dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kejayaan dunia dan akhirat. Yang dapat dibina
melalui pengajaran agama yang intensif dan efektif.3
Tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendefinisikan pendidikan itu
sendiri yang didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia, alam dan ilmu, serta
dengan pertimbangan prinsip-prinsip dasarnya. Hujair AH. Sanaky menyebut istilah
tujuan pendidikan Islam dengan visi dan misi pendidikan Islam. Menurutnya, sebenarnya
pendidikan Islam memiliki visi dan misi yang ideal, yaitu "RohmatanLil'alamin".
Mundzir Hitami berpendapat bahwa tujuan pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup
manusia, biarpun dipengaruhi oleh berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-
keinginan lainnya4

B. Prinsip-Prinsip dalam Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam sesungguhnya tidak terlepas dari prinsip-prinsip


pendidikan yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist. Moh. Roqib mengemukakan
sekurang-kurangnya terdapat lima prinsip dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam,
antara lain sebagai berikut 5:

Pertama: Prinsip integrasi ( Tauhid ), yakni prinsip yang memandang adanya


wujud kesatuan antara dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan akan meletakkan
porsi yang seimbang guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kedua: prinsip keseimbangan, yakni merupakan bentuk kosekuensi dari prinsip


integrasi. Keseimbangan yang proporsional antara ruhaniah dan jasmaniah, ilmu umum
dan ilmu agama, teori dan praktek, dan antara nilai yang menyangkut aqidah, syari’at,
dan akhlak.

Ketiga: prinsip persamaan dan pembebasan. Prinsip ini dikembangkan dari nilai
tauhid, bahwa Tuhan adalah Esa. Oleh karena itu setiap individu bahkan semua
makhluk hidup diciptakan oleh pencipta yang sama (Allah). perbedaan hanyalah unsure
3
Zakiah Daradjad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta Bumi Aksara. 1995), hlm. 172.
4
Hamdan Ihsan dan Fuad Ihsan. Filsafat Pendidikan Islam. Cet. Ke 3 (Bandung : CV. Pustaka Setia. 2007)
5
MOH Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat,
(Yogyakarta : LKiS, 2009), hal. 32-33

3
untuk memperkuat persatuan. Melalui pendidikan, manusia diharapkan dapat terbebas dari
belenggu kebodohan, kejumudan, kemiskinan dan nafsu hayawaniah-nya sendiri.

Keempat: prinsip kontinuitas dan berkelanjutan (istiqamah). Dari prinsip inilah


dikenal konsep pendidikan seumur hidup (long life education). Sebab pendidikan tak
mengenal batasan waktu akhir selama hidupnya.

Kelima: prinsip kemaslahatan dan keutamaan. Jika ruh tauhid telah terkristalisasi
dalam tingkah laku, moral dan akhlak seseorang, dengan kebersihan hati dan
kepercayaan yang jauh dari kotoran maka ia akan memiliki daya juang untuk
membela hal-hal yang maslahat. Dengan demikian prinsip tujuan pendidikan islam
identik dengan prinsip hidup setiap muslim, yakni beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berkepribadian muslim, insan shalih guna mengemban amanat Allah sebagai khalifah
dimuka bumi dan beribadah dalam menggapai ridho Allah SWT.

Menurut Al-Syaybani, tujuan pendidikan Islam memiliki beberapa prinip sebagai


berikut6:

1. Prinsip syumuliah (universal)

Prinsip ini memandang keseluruhan aspek agama manusia, masyarakat dan


kehidupan, serta adanya wujud jagad raya dan hidup, aqidah, ibadah dan akhlak. Prinsip
ini menimbulkan tujuan pendidikan dengan membuka, mengembangkan, dan mendidik
segala aspek pribadi manusia.

2. Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan

Prinsip ini adalah keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan pada pribadi,
berbagai kebutuhan individu dan komunitas, serta tuntutan pemeliharaan kebudayaan
silam dengan kebutuhan kebudayaan masa kini dan berusaha mengatasi masalah yang
sedang terjadi. Pendidikan Islam yang bedasarkan prinsip ini adalah pendidikan yang
saling mengisi, saling melengkapi, dan saling membutuhkan satu sama lain dalam tujuan
Pendidikan Islam.

3. Prinsip kejelasan

6
Uci Sanusi, Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: CV Budi utama, 2012) hal.24

4
Prinsip didalamnya terdapat ajaran dan hukum yang memberi kejelasan
terhadap jiwa dan akal manusia dan hukum masalah yang dihadapi, sehingga terwujud
tujuan, kurikulum, dan metode pendidikan. Prinsip kejelasan dan ketegasan ini termasuk
prinsip dan syarat yang paling menonjol yang harus terwujud dalam tujuan pendidikan,
karena kejelasan dan ketegasan tujuan memberi makna dan kekuatan terhadap
pembelajaran mendorong untuk bertolak ke arah yang jelas untuk mencapai tujuan dan
menghalang timbulnya perselisihan interpretasi.

4. Prinsip tak bertentangan

Prinsip yang didalamnya terdapat ketiadaan pertentangan antara berbagai unsur


dan cara pelaksanaannya, sehingga antara satu komponen dengan komponen lain saling
mendukung.

5. Prinsip perubahan yang diinginkan

Prinsip perubahan tingkah laku jasmaniah, akal, sosial, pengetahuan, pikiran,


kemahiran, sikap belajar pada tingkat kesempurnaan. Bedasarkan prinsip ini, pendidik
harus mampu mengubah semua aspek kepribadian murid, tidak hanya terfokus pada
perkembangan kognitif saja melainkan Pendidikan Islam harus mampu megubah aspek
kehidupan masyarakat baik pada aspek budaya, spiritual, ekonomi, social, dan politik.

6. Prinsip menjaga perbedaan-perbedaan individu


Prinsip ini memperhatikan perbedaan peserta didik, baik ciri-ciri, kebutuhan,
kecerdasan, minat, akal, emosi, dan segala aspek kepribadian. Prinsip ini berpijak pada
asumsi bahwa semua individu tidak sama dengan lainnya.

C. Fungsi Tujuan Pendidikan Islam


Tujuan pendidikan merupakan aspek penting dalam menjalankan praktis
pendidikan.Tujuan pendidikan pun mempunyai fungsi memberikan orientasi pelaksanaan
pendidikan. Pengembangan kurikululm sebagai salah satu aspek terpenting dalam
pendidikan, hendaknya disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

5
Menurut Yasin, tujuan pendidikan melaksanakan tiga fungsi penting yang
semuanya bersifat normative, yaitu7:
1. Memberikan arah bagi proses pendidikan sebelum menyususn kurikulum,
perencanaan pendidikan dan berbagai aktivitas pendidikan. Langkah yang harus
dilakukan pertama kali ialah merumuskan tujuan pendidikan. Tanpa kejelasan
tujuan, seluruh aktivitas pendidikan akan kehilangan arah bahkan mengalami
kegagalan.
2. Memberikan motivasi dalam aktivitas pendidikan karena pada dasarnya tujuan
pendidikan merupakan nilai-nilai yang ingin dicapai dan di internalisasikan pada
anak atau subjek didik.
3. Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi pendidikan.

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai tujuan pendidikan Islam. Pertama,
Ibnu Khaldun berpendapat tujuan pendidikan Islam berorientasi ukhrawi dan duniawi.
Pendidikan Islam harus membentuk manusia menjadi seorang hamba yang taat kepada
Allah SWT dan membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk persoalan
kehidupan dunia. Kedua, Al-Ghazali merumuskan tujuan pendidikan Islam kedalam dua
segi, yaitu membentuk insan purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah dan
menuju kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Menurut Al-Ghazali bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah kesempurnaan melalui menggunaan ilmu. Dengan keutamaan
tersebut, maka akan memberinya kebahagiaan di dunia serta sebagai jalan untuk
mendekatkan diri kepada Allah untuk kebahagiaan yang hakiki.
Menelaah dari dua pendapat tersebut, tujuan pendidikan Islam mencakup dua
aspek utama, yakni mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hal ini
menggambarkan bahwa pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bersifata komplet
yang merangkum tujuan hidup manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paripurna
serta dibekali akal.8
Menurut Ahmad D.Marimba bahwa suatu usaha tanpa tujuan tidak akan berarti

7
Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Uin-Maliki Press, 2008), hal. 24
8
Miftahur Rohman, Hairudin, Konsep Tujuan Pendidikan Islam Perspektif Nilai-Nilai Sosial Kultural, Jurna
Pendidikan Islam, vol.9 No.1, 2018, hal. 25

6
apa-apa. Oleh karenanya setiap usaha pasti ada tujuan dan begitu pula dalam pendidikan
Islam sangat penting adanya tujuan Pendidikan Islam yang dilaksanakan. Ada empat
fungsi tujuan dalam Pendidikan Islam yaitu9:
Pertama, tujuan berfungsi mengakhiri usaha. Dalam hal ini perlu sekali antisipasi
kedepan dan efisiensi dalam tujuan agar tidak terjadi penyimpangan. Kedua, berfungsi
mengarahkan usaha itu. Dalam hal ini tujuan dapat menjadi pedoman sebagai arah
kegiatan. Ketiga, tujuan dapat pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-
tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan dari tujuan pertama. Keempat, memberi nilai
(sifat) pada usaha-usaha itu. Dengan demikian, tujuan Pendidikan Islam sesungguhnya
memiliki fungsi yang sangat penting dan strategis baik dalam membina manusia dan
masyarakat maupun dalam bentuk mengembangkan Pendidikan Islam itu sendiri.
D. Hirarki Tujuan Pendidikan Islam
Langeveld mengklasifikasikan tujuan menjadi enam, yaitu: 1) tujuan umum; 2)
tujuan khusus; 3) tujuan insidental; 4) tujuan sementara; 5) tujuan tidak lengkap; 6)
tujuan perantara. Keenam tujuan tersebut dapat di sederhanakan menjadi satu macam,
yaitu tujuan umum, karena semuanya sudah tercakup oleh tujuan umum.
Zahara Idris dan Lisma Jamal mengklasifikasikan tujuan pendidikan sebagai
berikut: 1) Tujuan umum pendidikan/tujuan akhir disebut juga sebagai tujuan yang di
sempurnakan baik jasmani maupun rohani; 2) Pengkhususan tujuan umum, yaitu tujuan
setiap lembaga pendidikan, misalnya tujuan pendidikan di TK, SD, SMP, SMA, dan
seterusnya. Tujuan tersebu disesuaikan dengan cita-cita pembangunan suatu bangsa,
fungsi lembaga pendidikan, bakat dan kemampuan murid, serta tingkat pendidikan; 3)
Tujuan Khusus. Tujuan khusus pendidikan terdiri dari: a) tujuan sementara, yaitu tujuan
yang dicapai murid pada setiap fase tertentu dari pemdidikan; b) tujuan tidak lengkap,
yaitu tujuan yang berhubungan dengan aspek kemampuan tertentu; c) tujuan
intermediant, yaitu tujuan sebagai alat untuk mencapai tujuan lain demi kelancaran
pendidikan selanjutnya; d) tujuan insiental, yaitu tujuan pendidikan yang bersifat sesaat.
Pada konteks Indonesia terutama yang berhubungan dengan pendidikan Nasional,
terdapat empat hirarki tujuan pendidikan Nasional, yaitu: 1) tujuan pendidikan nasional;
2) tujuan institusional; 3) tujuan kulikuler; 4) tujuan instruksional (pembelajaran). Tujuan

9
Ahmad Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung :Al-Ma’arif, 1999), hal. 45

7
pendidikan nasional merupakan tujuan seluruh proses pendidikan.Tujuan pendidikan
nasional dalam konteks Indonesia berlandaskan pasa falsafah hidup, yaitu pancasila.10
Hasan Langgulung membedakan tingkatan tujuan pendidikan Islam dengan
menggunakan bahasa Inggris. Tujuan akhir yang berkaitan dengan tujuan hidup disebut
ultimate aims. Tujuan akhir saja disebut aims. Tujuan umum disebut dengan goals.
Tujuan dekat umum yang disebut dengan general objectives. yang paling rendah, tujuan
dekat khusus yang disebut dengan specific objectives. Langgulung memberikan contoh
sebagai berikut: Pembentukan khalifah sebagai ultimate aims. Aspek ibadat dan aspek
siyadah sebagai aims. Perkembangan kerohanian dan perkembangan intelektual sebagai
goals. Mengerjakan ibadat formal dan mempelajari matematika sebagai general
objectives. Mempelajari syarat sah wudhu dan mempelajari penambahan sebagai specific
objectives.
Menurut Langgulung karakter atau akhlak berhubungan erat dengan taqwa dan
takwa berhubungan erat dengan ibadat. Lebih lanjutnya bahwa “ Takwa itu mencakup
segala nilai akhlak yang diperlukan oleh manusia untuk keselamatan dan kebahagiaan di
dunia dan akhirat.” Langgulung berkesimpulan bahwa pembentukan khalifah sebagai
ultimate aims memiliki dua ciri utama, yaitu takwa dan ilmu. Takwa dan ilmu inilah yang
menjadi aims pendidikan Islam.
Dari hirarki tujuan pendidikan Islam di atas dapat diketahui bahwa menjadi
khalifah adalah tujuan dari segala tujuan. Tujuan bertasawuf harus berkhir pada
pembentukan khalifah. Tujuan berfilsafat harus berakhir pada pembentukan khalifah.
Tujuan berteknologi harus berakhir pada pembentukan khalifah, demikian dan
seterusnya.11

BAB III
10
Uci Sanusi dan Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Deepublish, 2018), hal. 31-32
11
Sehat Sultoni Dalimunthe, Filsafat Pendidikan Akhlak, (Yogyakarta : Deepublish 2012), hal. 35-36

8
ANALISIS
Setiap kegiatan yang didasari pelaksanaannya memerlukan tujuan yang
diharapkan. Pendidikan sebagai sebuah usaha sadar tentunya memerlukan tujuan yang
dirumuskan. Karena tanpa tujuan, maka pelaksanaan pendidikan akan kehilangan arah.
Tujuan pendidikan dijadikan sebagai pedoman bagaimanakah proses pendidikan
seharusnya dilakukan, dan hasil apa yang diharapkan dalam proses pendidikan. Tujuan
pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendefinisikan pendidikan itu sendiri yang
didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia, alam dan ilmu, serta dengan
pertimbangan prinsip-prinsip dasarnya.Dalam pendidikan, prinsip tetap penting untuk
diprhatikan, sebab ia menjadi landasan dalam mengembangkan struktur keilmuan dan
aplikasi praktis.Prinsip dapat digunakan pula dalam menyelesaikan masalah. Tujuan
pendidikan pun mempunyai fungsi memberikan orientasi pelaksanaan pendidikan.
Pengembangan kurikululm sebagai salah satu aspek terpenting dalam pendidikan,
hendaknya disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Tujuan berfungsi
mengakhiri usaha. Dalam hal ini perlu sekali antisipasi kedepan dan efisiensi dalam
tujuan agar tidak terjadi penyimpangan.Tujuan berfungsi mengarahkan usaha itu. Dalam
hal ini tujuan dapat menjadi pedoman sebagai arah kegiatan Tujuan dapat pula
merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan baru maupun tujuan-tujuan
lanjutan dari tujuan pertama. Dengan demikian tujuan Pendidikan Islam sesungguhnya
memiliki fungsi yang sangat penting dan strategis baik dalam membina manusia dan
masyarakat maupun dalam bentuk mengembangkan Pendidikan Islam itu sendiri

BAB 1V

9
KESIMPULAN
Tujuan pendidikan Islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah proses
pendidikan berakhir. Tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai
hamba Allah. jadi, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang
menghambakan kepada Allah dalam arti beribadah kepada-nya
Namun demikian, berkembangnya pemikiran tentang tujuan pendidikan islam
tidak pernah melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam
pengembangan tujuan pendidikan yang dimaksud. Diantara prinsip-prinsip terebut adalah
universal, keseimbangan, kejelasan, dinamis, dan relevan.
Rumusan akhir pendidikan Islam di atas masih dapat diringkas lagi menjadi
mewujudkan manusia yang berkepribadian muslim yang bulat lahiriah dan batiniah yang
mampu mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Dari hirarki tujuan pendidikan Islam di atas dapat diketahui bahwa menjadi
khalifah adalah tujuan dari segala tujuan. Tujuan bertasawuf harus berkhir pada
pembentukan khalifah. Tujuan berfilsafat harus berakhir pada pembentukan khalifah.
Tujuan berteknologi harus berakhir pada pembentukan khalifah, demikian dan
seterusnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
.

Arifin, M. 1991. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis. Jakarta: Bumi
Aksara.

Daradjad, Zakiah. 1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta Bumi Aksara.

Haji, Ramayulis dkk. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Ihsan, Hamdan dan Fuad Ihsan. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Marimba, Marimba. 1999. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung :Al-Ma’arif.

Rohman, Miftahur. 2018. Konsep Tujuan Pendidikan Islam Perspektif Nilai-Nilai Sosial
Kultural, Jurna Pendidikan Islam, 9(1): 25.

Roqib, MOH. 2009. Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,
Keluarga, dan Masyarakat. Yogyakarta : LKiS.

Sanusi, Uci dan Rudi Ahmad Suryadi. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: CV Budi
utama.

Sultoni, Sehat Dalimunthe. 2012. Filsafat Pendidikan Akhlak. Yogyakarta : Deepublish.

Yasin. 2008. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Uin-Maliki Press.

11

Anda mungkin juga menyukai