Anda di halaman 1dari 9

URGENSI PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah


Tafsir Tarbawi Di Semester VII C PAI

Oleh:
1. Nazilatur Rohmah
2. Siti Qoriroh
3. Pici Paramita Rusadi
4. Tiara Farikhatus Sholihah

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Dra. Hj. Istibsjaroh, B.A., S.H., M.A.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL URWATUL WUTSQO JOMBANG
2023

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. Tuhan seru sekalian alam. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepda junjungan Nabi besar Muhammad saw. serta para keluarganya, para
sahabatnya, dan para pengikut setianya sampai saat ini, amin.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang
mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi
penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk
menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.

Jombang, 04 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasa
BAB II PEMBAHASAN
A.
B. Ayat-ayat Profesi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah hamba Allah Swt yang dianugerahkan kelengkapan
potensi psikis berupa akal, kemauan dan perasaan agar ia mampu beraktivitas dan
berimajinasi dalam kehidupannya dengan berlandaskan pada iman dan moralitas
yang tinggi sangat berguna bagi kemanusiaan manusia. Dari segi jasmani,
manusia itu boleh dikatakan hampir sama dengan binatang, dalam artian bahwa
pertumbuhan dan perkembangan lebih banyak dipengaruhi oleh proses alami.
Tetapi dari segi rohani spiritual dan moral manusia dapat melawan proses alami
dan menilai serta mengontrol alam sekitar hingga ia mampu mengadakan adaptasi
serta mengubahnya. Hal ini berbeda dengan binatang yang keberadaannya secara
utuh lebih ditentukan oleh proses alami dan tidak memerlukan perkembangan
moral (Ahmadi, 1992:50).
Kondisi fitrah manusia sedemikian tidak dapat hidup subur dan terarah
dengan baik jika tidak dipelihara dan dikembangkan oleh manusia itu sendiri
melalui penyiapan berbagai perangkat pendukung lahirnya perilaku moral
potensial itu menjadi moral potensial aktual yang antara lain dilakukan melalui
pendidikan. Pendidikan dalam hal ini dapat dilihat sebagai pengupayaan manusia
sejatinya, disengaja, terarah, dan tertata sedemikian rupa menuju pembentukan
manusia- manusia yang ideal bagi kehidupannya, atau dengan kata lain,
pendidikan tidak lain adalah segala pengupayaan yang dilakukan secara sadar dan
terarah untuk menjadikan manusia sebagai yang baik dan ideal (Azra, 1999:3).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan
penyediaan kondisi yang baik untuk menjadikan perilakuperilaku potensial yang
dianugerahkan kepada manusia tidak lagi sebatas kecenderungan manusiawi,
tetapi benar-benar aktual dan realita kehidupannya khususnya melalui pendidikan
Islam. Sebagaimana dipahami bahwa pendidikan Islam, sebagai suatu usaha
dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab dalam menyiapkan anak
didik untuk memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran agama
Islam sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt,
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Karena secara teoritis pendidikan mengandung pengertian memberi
makna kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan rohaniah.3 Jika
demikian, pendidikan Islam adalah suatu kemestian bagi pemanusiaan manusia.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Firman Allah Swt QS. An Nahl:78 yang
Artinya: Tuhan itu melahirkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu apapun. Sehingga berdasarkan firman Allah ini dapat
dipahami bahwa manusia itu untuk dapat menentukan status manusia sebagaimana
mestinya adalah harus mendapatkan pendidikan.
Membahas urgensi pendidikan Islam terhadap pengembangan fitrah.
merupakan wujud diri yang membutuhkan pendidikan Islam, lingkungan yang
nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan amat dibutuhkan dan
turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan
sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.
Pendidikan Islam sebagai usaha mengembangkan fitrah manusia dengan ajaran
Islam, agar terwujud (tercapai) kehidupan manusia yang makmur dan bahagia
baik di dunia maupun di akhirat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Islam?
2. Apa Surat Yang menjelaskan tentang Urgensi Pendidikan Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan dan Tujuan Pendidikan
Islam
2. Untuk mengetahui Surat Yang menjelaskan tentang Urgensi Pendidikan
Islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Islam


Definisi Pendidikan Islam menurut Muhammad Fadhil AlJamaly
sebagaimana dikutip Samsul Nizar adalah sebagai berikut: Upaya
mengembangkan, mendorong, serta mengajak peserta didik untuk lebih
dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang
mulia. Dengan proses tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi peserta
didik yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan potensi, akal,
perasaan maupun perbuatannya (Nizar, 2002: 31-32).
Lebih lanjut Yusuf Al-Qardhawi mendefinisikan Pendidikan Islam
adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya, rohani dan
jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya (al-Qardhawi, 1980:39). Hal senada
disampaikan oleh Achmadi yang mendefinisikan Pendidikan Islam sebagai
segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia
seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam (Achmadi, 2005:28-29).
Dari beberapa definisi diatas pada hakekatnya mengarah pada satu maksud,
bahwa pendidikan Islam merupakan usaha bimbingan jasmani dan rohani
untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan hukum Islam menuju
terbentuknya manusia yang berkepribadian muslim.
Secara umum tujuan pendidikan adalah perubahan yang diingini yang
diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha pendidikan untuk
mencapainya, baik pada tingkah laku individu dan pada kehidupan
pribadinya, atau pada kehidupan masyarakat dan pada alam sekitar tentang
individu itu hidup, atau pada proses pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi
dan sebagai proporsi diantara profesi-profesi asasi dalam masyarakat. Tujuan
pendidikan Islam merupakan masalah sentral dalam pendidikan. Sebab tanpa
perumusan tujuan pendidikan yang jelas, perbuatan mendidik bisa sesat, atau
kabur tanpa arah. Oleh karena itu masalah tujuan Pendidikan menjadi inti dan
sangat penting dalam menentukan isi dan arah pendidikan yang diberikan.
Menurut Ahmad D. Marimba bahwa suatu usaha tanpa tujuan tidak
akan berarti apa-apa. Oleh karenanya setiap usaha mesti ada tujuan dan begitu
pula dalam Pendidikan Islam sangat penting adanya tujuan Pendidikan Islam
yang dilaksanakan. Ada empat fungsi tujuan dalam Pendidikan Islam yaitu:
Pertama, tujuan berfungsi mengakhiri usaha dalam hal ini perlu sekali
antisipasi ke depan dan efisiensi dalam tujuan agar tidak terjadi
penyimpangan. Kedua, berfungsi mengarahkan usaha itu. Dalam hal ini
tujuan dapat menjadi pedoman sebagai arah kegiatan. Ketiga, tujuan dapat
pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan- tujuan baru maupun
tujuan-tujuan lanjutan dari tujuan pertama. Keempat, memberi nilai (sifat)
pada usaha-usaha itu. Dengan demikian, tujuan Pendidikan Islam
sesungguhnya memiliki fungsi yang amat penting dan strategis baik dalam
membina manusia dan masyarakat maupun dalam rangka mengembangkan
Pendidikan Islam itu sendiri (Marimba, 1989:45).
Dengan demikian Allah telah menciptakan seluruh manusia untuk
beribadah kepadanya. Maka tujuan umum pendidikan Islam adalah
mempersiapkan manusia yang abid yang menghambakan dirinya kepada
Allah, lebih lanjut lagi Abdul Fattah Jalal mengatakan bahwa ibadah disini
adalah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang
dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan bahkan bagian
apapun dari perilakunya dalam rangka taqwa kepada Allah Swt.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam
yang ingin dicapai oleh Al-Qur’an adalah membina manusia guna mampu
menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan Khalifah-Nya. Manusia
yang dibina adalah makhluk-makhluk yang memiliki unsur-unsur material
(jasmani) dan immaterial (akal dan jiwa). Pembinaan akalnya menghasilkan
ilmu. Pembinaan jiwanya menghasilkan kesucian dan etika, sedangkan
pembinaan jasmaninya menghasilkan ketrampilan. Dengan penggabungan
unsur-unsur tersebut terciptalah makhluk dwi dimensi dalam satu
keseimbangan, dunia dan akhirat, ilmu dan iman. Bahwa pendidikan Islam
bertujuan mencapai pertumbuhan kepribadian manusia yang menyeluruh
secara seimbang melalui latihan jiwa, intelek, perasa dan indra yang mampu
memadukan fungsi iman, ilmu, dan amal secara integral bagi terbinanya
kehidupan yang harmonis, baik dunia maupun akhirat. Jadi nilai-nilai yang
hendak diwujudkan oleh pendidikan Islam adalah berdimensi transcendental
melampaui wawasan hidup di dunia sampai akhirat dengan meletakkan cita-
cita yang mengandung dimensi nilai duniawi sebagai sasarannya. Kehidupan
di dunia merupakan sawah ladang yang harus dikelola sebaik-baiknya untuk
dimanfaatkan sebagai sarana mencapai kebahagiaan hidup di akhirat nanti.
B. Ayat Tentang Urgensi Pendidikan
1. QS. AL ALAQ 1-5
Al-Qur’an Surat al-Alaq ayat 1-5 adalah surat pertama yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Allah
SWT memerintahkan Nabi Muhammad agar membaca, sedang beliau
tidak pandai membaca dan menulis. Maka, dengan kekuasan Allah ini
beliau dapat mengikuti ucapan malaikat Jibril. Dan Allah menurunkan
kepadanya suatu kitab yang akan menjadi petunjuk bagi manusia.
a) Ayat dan Terjemah
٣ ‫ ِاْق َر ْأ َو َر ُّب َك اَاْلْك َر ُۙم‬٢ ‫ َخ َلَق اِاْل ْنَس اَن ِم ْن َع َل ٍۚق‬١ ‫ِاْقَر ْأ ِباْس ِم َر ِّبَك اَّلِذ ْي َخ َلَۚق‬
٥ ‫ َع َّلَم اِاْل ْنَس اَن َم ا َلْم َيْع َلْۗم‬٤ ‫اَّلِذ ْي َع َّلَم ِباْلَقَلِۙم‬
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia,yang mengajar (manusia)
dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
b) Tafsir Mufrodat
‫‪c) Penafsiran Ayat‬‬
‫ِاْقَر ْأ ِباْس ِم َر ِّبَك اَّلِذ ْي َخ َلَۚق‬

Anda mungkin juga menyukai