Oleh:
1. Nazilatur Rohmah
2. Siti Qoriroh
3. Pici Paramita Rusadi
4. Tiara Farikhatus Sholihah
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Dra. Hj. Istibsjaroh, B.A., S.H., M.A.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. Tuhan seru sekalian alam. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepda junjungan Nabi besar Muhammad saw. serta para keluarganya, para
sahabatnya, dan para pengikut setianya sampai saat ini, amin.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang
mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi
penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk
menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasa
BAB II PEMBAHASAN
A.
B. Ayat-ayat Profesi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah hamba Allah Swt yang dianugerahkan kelengkapan
potensi psikis berupa akal, kemauan dan perasaan agar ia mampu beraktivitas dan
berimajinasi dalam kehidupannya dengan berlandaskan pada iman dan moralitas
yang tinggi sangat berguna bagi kemanusiaan manusia. Dari segi jasmani,
manusia itu boleh dikatakan hampir sama dengan binatang, dalam artian bahwa
pertumbuhan dan perkembangan lebih banyak dipengaruhi oleh proses alami.
Tetapi dari segi rohani spiritual dan moral manusia dapat melawan proses alami
dan menilai serta mengontrol alam sekitar hingga ia mampu mengadakan adaptasi
serta mengubahnya. Hal ini berbeda dengan binatang yang keberadaannya secara
utuh lebih ditentukan oleh proses alami dan tidak memerlukan perkembangan
moral (Ahmadi, 1992:50).
Kondisi fitrah manusia sedemikian tidak dapat hidup subur dan terarah
dengan baik jika tidak dipelihara dan dikembangkan oleh manusia itu sendiri
melalui penyiapan berbagai perangkat pendukung lahirnya perilaku moral
potensial itu menjadi moral potensial aktual yang antara lain dilakukan melalui
pendidikan. Pendidikan dalam hal ini dapat dilihat sebagai pengupayaan manusia
sejatinya, disengaja, terarah, dan tertata sedemikian rupa menuju pembentukan
manusia- manusia yang ideal bagi kehidupannya, atau dengan kata lain,
pendidikan tidak lain adalah segala pengupayaan yang dilakukan secara sadar dan
terarah untuk menjadikan manusia sebagai yang baik dan ideal (Azra, 1999:3).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan
penyediaan kondisi yang baik untuk menjadikan perilakuperilaku potensial yang
dianugerahkan kepada manusia tidak lagi sebatas kecenderungan manusiawi,
tetapi benar-benar aktual dan realita kehidupannya khususnya melalui pendidikan
Islam. Sebagaimana dipahami bahwa pendidikan Islam, sebagai suatu usaha
dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab dalam menyiapkan anak
didik untuk memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran agama
Islam sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt,
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Karena secara teoritis pendidikan mengandung pengertian memberi
makna kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan rohaniah.3 Jika
demikian, pendidikan Islam adalah suatu kemestian bagi pemanusiaan manusia.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Firman Allah Swt QS. An Nahl:78 yang
Artinya: Tuhan itu melahirkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu apapun. Sehingga berdasarkan firman Allah ini dapat
dipahami bahwa manusia itu untuk dapat menentukan status manusia sebagaimana
mestinya adalah harus mendapatkan pendidikan.
Membahas urgensi pendidikan Islam terhadap pengembangan fitrah.
merupakan wujud diri yang membutuhkan pendidikan Islam, lingkungan yang
nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan amat dibutuhkan dan
turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan
sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.
Pendidikan Islam sebagai usaha mengembangkan fitrah manusia dengan ajaran
Islam, agar terwujud (tercapai) kehidupan manusia yang makmur dan bahagia
baik di dunia maupun di akhirat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Islam?
2. Apa Surat Yang menjelaskan tentang Urgensi Pendidikan Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan dan Tujuan Pendidikan
Islam
2. Untuk mengetahui Surat Yang menjelaskan tentang Urgensi Pendidikan
Islam
BAB II
PEMBAHASAN