Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN ISLAM DI AWAL KEMERDEKAAN

Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas-Tugas


Pada Mata Kuliah Sejarah Sosial Pemikiran Kelembagaan
Pendidikan Islam

Dosen: Dr. Jamal Fakhri, M.Ag & Dr. Nadirsyah, M.A

Program Studi: Pendidikan Agama Islam

Oleh :

BESTARI AFKARFAHMI
NPM. 1706441

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


METRO-LAMPUNG
1439 H / 2017 M

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan pada mata
kuliah Sejarah Sosial Pemikiran Kelembagaan Pendidikan Islam.
Dalam upaya penyelesaian makalah ini, penulis telah menerima banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada : Semua Pihak yang telah memberikan
bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi
dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh keluarga dan kerabat yang selalu mendukung. Kritik dan saran demi
sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini dan akan diterima dengan
kelapangan dada. Dan akhirnya semoga hasil laporan yang telah dilakukan
kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam.

Metro, September 2017


Penulis

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam .............................................................3

B. Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia .................................6

C. Pola Kebijakan Pendidikan Islam di Awal Kemerdekaan ................7

BAB III KESIMPULAN ................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan berkembang dari yang sederhana (primitif), yang

berlangsung ketika manusia masih berada dalam ruang lingkup kehidupan

yang serba sederhana serta konsep tunjuan yang amat terbatas pada hal-hal

yang bersifat survival (pertahanan hidup terhadap ancaman alam sekitar),

sampai pada bentuk pendidikan yang sarat dengan metode, tujuan, serta model

pendidikan yang sesuai dengan masyarakat pada saat ini.

Dalam perjalanan hidupnya, umat manusia senantiasa dihadapkan

kepada pengalaman-pengalaman peristiwa alamiah yang ada di sekitarnya.

Pengalaman-pengalaman lahir ini merupakan sejarah hidupnya yang

mengesankan dan. kemudian menghidupkan serta menjadi pengalaman

batinnya sebagai alat pendorong untuk mengadakan perubahan-perubahan

bagi kepentingan hidup dan kehidupannya Perkembangan hidupnya ini tidak

terlepas dari proses pembentukan pribadi yang diwariskan berkesinambungan

kepada generasi berikutnya. Dengan kelompoknya atau dengan

masyarakatnya, mereka akan saling memberi pengaruh dalam kehidupan

bersama hubungan pengaruh yang terjadi dalam suasana tata kemasyarakatan

akan membentuk suatu corak dan bentuk tertentu dan kebudayaan dan

peradaban, yang sejalan dengan segi pandangan hidup kemanusiaan atau

1
falsafah hidupnya yang menggambarkan tingkat kehidupan kerohanian yang

telah dicapainya.

Proses perjalanan dan pembinaan serta pertumbuhan kebudayaan dan

peradaban suatu masyarakat tidak selalu menggembirakan, tetapi sering pula

terjadi hal-hal yang menyebabkan hambatan-hambatan atau :sama sekali

terhenti dan menyebabkan kemunduran dibanding dengan apa yang telah

dicapai di. masa-masa silamnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan

sebagai berikut :

1. Apa pengertian Pendidikan Islam?

2. Bagaimana perkembangan pendidikan Islam di Indonesia?

3. Bagaimana pola kebijakan pendidikan Islam di awal Kemerdekaan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam

Sebelum lebih jauh membahas tentang pendidikan Islam, langkah

pertama yang harus diperhatikan adalah memperjelas pengertian pendidikan

itu sendiri. Pengertian pendidikan secara umum baru kemudian memperjelas

pengertian dari pendidikan Islam. Hal itu dimaksudkan agar pembahasan atau

uraian menjadi jelas dan sistematis. Ki Hadjar Dewantara mengemukakan

pengertian pendidikan sebagai berikut: Menurut pengertian umum, berdasar

apa yang dapat kita saksikan dalam semua macam pendidikan, maka teranglah

yang dinamakan pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-

anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat

yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai

anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

setinggi-tingginya.1

Di dalam tulisannya yang lain Ki Hadjar Dewantara merumuskan

pengertian pendidikan yang walaupun redaksinya agak berbeda tapi

mempunyai hakekat yang sama dengan pengertian tersebut di atas, yaitu:

Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti

(kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak. Maksudnya ialah

1
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara,1988, h. 1

3
supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan dan

penghidupan anak-anak, selaras dengan alamnya dan masyarakatnya.

Sedangkan menurut S. Brodjonegoro sebagaimana dikutip Suwarno

dalam buku Pengantar Umum Pendidikan merumuskan pengertian pendidikan

sebagai berikut: Pendidikan/ mendidik adalah tuntunan kepada manusia yang

belum dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya

atau dengan secara singkat: pendidikan adalah tuntunan kepada pertumbuhan

manusia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan, dalam arti jasmaniah dan

rokhaniah.2

Dari beberapa definisi atau pengertian tentang pendidikan oleh

beberapa tokoh pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

pendidikan adalah usaha sadar dari seseorang pendidik kepada terdidik untuk

menuntun dan mengembangkan potensi mereka agar kelak menjadi pribadi

yang mandiri dan mampu mengarungi kehidupannya dengan baik serta dapat

berperan aktif dalam masyarakatnya.

Setelah kita dapatkan pengertian pendidikan secara umum, maka

sekarang akan dibahas pengertian mengenai pendidikan Islam. Pendidikan

Islam meskipun merupakan subsistem pendidikan nasional namun mempunyai

pengertian atau definisi serta tujuan sendiri yang lebih spesifik.

Menurut Drs. Ahmad D Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan

jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan

2
Ibid., h. 2

4
pengertian yang lain beliau mengatakan kepribadian utama tersebut dengan

istilah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai

agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai

Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.3

Dalam keterangan lain, Drs. Ahmad D Marimba menjelaskan unsur-

unsur pendidikan yaitu:

a. Usaha (kegiatan). Usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau

pertolongan) dan dilakukan secara sadar.

b. Ada pendidik atau pembimbing atau penolong.

c. Ada yang dididik atau si terdidik

d. Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan.

e. Dalam usaha itu tentu saja ada alat-alat yang dipergunakan.4

Menurut Burlian Shomad pendidikan Islam ialah pendidikan yang

bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri berderajat

tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan

ajaran Allah.5

Secara rinci beliau mengemukakan pendidikan itu disebut pendidikan

Islam apabila memiliki dua ciri khas yaitu:

a. Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercocok diri tertinggi

menurut ukuran al-Quran.

3
Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia,
1997, h. 9
4
Suwarno, Op.Cit., h. 3
5
Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Op.Cit., h. 10

5
b. Isi pendidikannya ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap di dalam

al-Quran yang pelaksanaannya dalam praktek hidup sehari-hari

sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.

Dari semua uraian di atas mengenai definisi pendidikan Islam menurut

berbagai tokoh, meskipun sekilas tampak berbeda dalam diksinya tetapi secara

hakikat mempunyai tujuan yang sama, dapat diambil kesimpulan bahwa

secara ringkas pengertian pendidikan Islam adalah bimbingan secara sadar

oleh orang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki

kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam.

B. Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Pendidikan islam adalah pendidikan yang teori-teorinya disusun

berdasarkan al-Quran dan Hadits.6 Pada awal kemerdekaan pendidikan islam

dianggap sebagai musuh oleh kaum penjajah. Sebab, pendidikan islam kerap

mengjarkan melawan akan kebatilan yang dilakukan oleh para penajajah. Kini

pendidikan islam berkembang subur, laksana rumput ditanah yang luas

tersiram air hujan. Tumbuh tiada terbendung.

Kemajuan dari poendidikan islam di indonesia dapat kita lihat dari;

semakin luasnya persebaran pondok pesantren, yang merupakan basis

penyebaran islam di indonesia. Sebutan pesantren hanya dipakai di pulau

6
A. Tafsir, dkk., cakrawala penididikan islam, Bandung: Mimbar Pustaka, 2004, h. 2

6
Jawa. Sementara di daerah lain, istilah pesantren untuk di Aceh dikenal

dengan sebutan dayah, di padang dengan istilah suarau.7

Disamping pesantren, lembaga formal pendidikan islam-pun, mulai

banyak bermunculan di Indonesia. Dari mulai; Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah

Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Perguruan Tinggi Islam. Walupun dari

segi kuantitas banyak. Akan tetapi, kalau kita melihat dari segi kualitas belum

tentu sebanyak jumlahnya.

C. Pola Kebijakan Pendidikan Islam di Awal Kemerdekaan

Pendidikan di Indonesia pada zaman sebelum kemerdekaan dapat

digolongkan ke dalam tiga periode, yaitu: Pendidikan yang berlandaskan

ajaran keagamaan, Pendidikan yang berlandaskan kepentingan penjajahan, dan

Pendidikan dalam rangka perjuangan kemerdekaan. Pendidikan berlandaskan

ajaran Islam dimulai sejak datangnya para saudagar asal Gujarat India ke

Nusantara pada abad ke-13. Kehadiran mereka mula-mula terjalin melalui

kontak teratur dengan para pedagang asal Sumatra dan Jawa. Ajaran islam

mula-mula berkembang di kawasan pesisir, sementara di pedalaman agama

Hindu masih kuat. Didapati pendidikan agama Islam di masa prakolonial

dalam bentuk pengajian Al Quran dan pengajian kitab yang di selenggarakan

di rumah-rumah, surau, masjid, pesantren dan lain-lain.8

Pemerintah Belanda mulai menjajah Indonesia pada tahun 1619 yaitu

ketika Jan Pieter Coen menduduki Jakarta. Kemudian Belanda satu demi satu

7
Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, Islam Histori Dinamika Studi di Indonesia, 2004, h.
67
8
http://putracaisar9.blogspot.com/2013/06/pendidikan-islam-pada-masa-orde-baru.html

7
memperluas jajahannya ke berbagai daerah dan diakui bahwa Belanda datang

ke Indonesia bermotif ekonomi, politik dan agama. Tahun 1882 M

pemerintah Belanda membentuk suatu badan khusus untuk mengawasi

kehidupan beragama dan pendidikan Islam. Belanda cukup banyak mewarnai

perjalanan sejarah di Indonesia. Kedatangan Belanda di satu pihak memang

telah membawa kemajuan teknologi, tetapi kemajuan tersebut hanyalah untuk

meningkatkan hasil penjajahannya.

Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan sekolah-sekolah modern

menurut sistem persekolahan di dunia barat, sedikit banyak mempengaruhi

sistem pendidikan di Indonesia, yaitu pesantren. Padahal diketahui bahwa

pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan formal di Indonesia

sebelum adanya kolonial Belanda, justru sangat berbeda dalam sistem

pengelolaannya dengan sekolah yang diperkenalkan oleh Belanda. hal ini

dapat di lihat dari terpecahnya dunia pendidikan.9

Dalam hal ini muncul kesadaran dari pendidikan Islam. Ulama-ulama

yang waktu itu juga menyadari bahwa sistem pendidikan tradisional pada maa

itu. Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho dengan pembaruan di bidang sosial

dan kebudayaan yang berdasarkan tradisi islam al quran dan hadist yang

dibangkitkan kembali. Dengan memasukkan jiwa penggerak untuk maju ke

dalam kurikulum, maka muncullah tokoh-tokoh pembaruan di Indonesia yang

mendirikan sekolah islam dimana-mana. Pada hakikatnya pendidikan agama

Islam adalah upaya transfer nilai-nilai agama, pengetahuan dan budaya yang

9
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana Prenada Group, 2009,
h.298

8
dilangsungkan secara berkesinambungan sehingga nilai-nilai itu dapat menjadi

sumber motivasi dan aspirasi serta tolok ukur dalam perbuatan dan sikap

maupun pola berpikir. Sementara tekad bangsa Indonesia yang selalu ingin

kembali kepada Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen sangat

kuat. Berdasarkan tekad itu pulalah maka kehidupan beragama dan pendidikan

agama khususnya semakin mendapat tempat yang kuat dalam organisasi dan

struktur pemerintahan.10

Setelah Indonesia merdeka, penyelenggaraan pendidikan agama

mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik di sekolah Negeri maupun

Swasta. Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap

lembaga tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite

Nasional Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan

bahwa:

Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan

sumber pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar

dalam masyarakat Indonesia umumnya, hendaklah pula mendapat perhatian

dan bantuan nyata berupa tuntutan dan bantuan material dari pemerintah.11

Meskipun Indonesia baru memproklamirkan kemerdekaannya dan

tengah menghadapi revolusi fisik, pemerintah Indonesia sudah berbenah diri

terutama memperhatikan masalah pendidikan yang dianggap cukup vital dan

menentukan, untuk itu dibentuklah Kementerian Pendidikan Pengajaran dan

Kebudayaan (PP dan K). Dengan terbentuknya Kementerian Pendidikan

10
http://paiskabtng.blogspot.com/2014/08/sejarah-pai-di-indonesia-sejak-orde.html
11
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2001, h. 71

9
tersebut maka diadakanlah berbagai usaha, terutama mengubah sistem

pendidikan dan menyesuaikannya dengan keadaan yang baru.

Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K) pertama

Ki Hajar Dewantara mengeluarkan Instruksi Umum yang isinya

memerintahkan kepada semua Kepala-kepala Sekolah dan Guru-guru, yaitu:

1. Mengibarkan Sang Merah Putih tiap-tiap hari di halaman sekolah.

2. Melagukan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

3. Menghentikan pengibaran bendera Jepang dan menghapuskan nyanyian

Kimigayo lagu kebangsaan Jepang.

4. Menghapuskan pelajaran bahasa Jepang, serta segala upacara yang berasal

dari pemerintah balatentara Jepang.

5. Memberi semangat kebangsaan kepada semua murid-murid.12

Seirama dengan perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia sejak

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga

sekarang, maka sejarah kebijakan pendidikan di Indonesia termasuk di

dalamnya Pendidikan Islam, memang tidak bisa lepas dari kurun waktu

tertentu, yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa penting dan tonggak-

tonggak sejarah sebagai pengingat. Oleh karena itulah perjalanan sejarah

pendidikan Islam di Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1965

yang lebih dikenal dengan masa Orde Lama (Orla), akan berbeda dengan

tahun 1965 sampai sekarang yang lebih dikenal dengan Orde Baru (Orba).

12
Ibid., h. 74

10
Pada periode Orde Lama (Orla) ini, berbagai peristiwa dialami oleh

bangsa Indonesia dalam dunia pendidikan, yaitu:

1. Dari tahun 1945-1950 landasan idiil pendidikan ialah UUD 1945 dan

falsafah Pancasila.

2. Pada permulaan tahun 1949 dengan terbentuknya Negara Republik

Indonesia Serikat (RIS), di negara bagian timur dianut suatu sistem

pendidikan yang diwarisi dari zaman pemerintahan Belanda.

3. Pada tanggal 17 Agustus 1950, dengan terbentuknya kembali Negara

Kesatuan RI, landasan idiil pendidikan UUDS RI.

4. Pada tahun 1959 Presiden mendekritkan RI kembali ke UUD 1945 dan

menetapkan Manifesto Politik RI menjadi Haluan Negara. Di bidang

pendidikan ditetapkan Sapta Usaha Tama dan Panca Wardhana.

5. Pada tahun 1965, sesudah peristiwa G 30 S/PKI kita kembali lagi

melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.13

Selanjutnya pendidikan agama diatur secara khusus dalam UU No. 4

tahun 1950 pada Bab XII pasal 20, yaitu:

1. Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid

menetapkan apakah anaknya akan mengikuti pelajaran tersebut.

2. Cara penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur

dalam peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan

Kebudayaan, bersama-sama dengan Menteri Agama.14

13
Ibid., h. 75-76
14
Ibid., h. 77

11
Sementara itu pada peraturan bersama Menteri PP dan K dan Menteri

Agama Nomor: 1432/Kab. Tanggal 20 Januari 1951 (Pendidikan), Nomor K

1/652 tanggal 20 Januari 1951 (Agama) diatur tentang Peraturan Pendidikan

Agama di sekolah-sekolah, yaitu:

Pasal 1 : Di tiap-tiap sekolah rendah dan sekolah lanjutan (umum dan

kejuruan) diberi pendidikan agama.

Pasal 2 : 1) Di sekolah-sekolah rendah pendidikan agama dimulai pada

kelas 4; banyaknya 2 jam dalam satu minggu. 2) Di lingkungan

yang istimewa, Pendidikan Agama dapat dimulai pada kelas 1,

dan jamnya dapat ditambah menurut kebutuhan. Tapi tidak

melebihi 4 jam seminggu, dengan ketentuan bahwa mutu

pengetahuan umum bagi sekolah-sekolah rendah itu tidak boleh

dikurangi dibandingkan dengan sekolah-sekolah rendah di lain-

lain lingkungan.

Pasal 3 : Di sekolah lanjutan tingkatan pertama dan tingkatan atas, baik

sekolah-sekolah umum maupun sekolah-sekolah kejuruan,

diberi pendidikan agama 2 jam dalam tiap-tiap minggu.

Pasal 4 : 1) Pendidikan agama diberikan menurut agama murid masing-

masing. 2) Pendidikan agama baru diberikan suatu kelas yang

mempunyai murid sekurang-kurangnya 10 orang, yang

menganut suatu macam agama. 3) Murid dalam suatu kelas yang

memeluk agama lain daripada agama yang sedang diajarkan

12
pada suatu waktu, boleh meninggalkan kelasnya selama

pelajaran itu.15

Di bidang kurikulum pendidikan agama diusahakan penyempurnaan-

penyempurnaan, dalam hal ini telah dibentuk suatu kepanitiaan yang dipimpin

oleh KH. Imam Zarkasyi dari Pondok Gontor Ponorogo. Kurikulum tersebut

disahkan oleh menteri Agama pada tahun 1952.

15
Ibid., h. 77-78

13
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa, pengertian pendidikan Islam adalah bimbingan secara

sadar oleh orang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia

memiliki kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam.

Setelah Indonesia merdeka, penyelenggaraan pendidikan agama mendapat

perhatian serius dari pemerintah, baik di sekolah Negeri maupun Swasta. Usaha

untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga tersebut

sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat

(BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan bahwa:

Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber

pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam

masyarakat Indonesia umumnya, hendaklah pula mendapat perhatian dan bantuan

nyata berupa tuntutan dan bantuan material dari pemerintah.

Meskipun Indonesia baru memproklamirkan kemerdekaannya dan tengah

menghadapi revolusi fisik, pemerintah Indonesia sudah berbenah diri terutama

memperhatikan masalah pendidikan yang dianggap cukup vital dan menentukan,

untuk itu dibentuklah Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP

dan K). Dengan terbentuknya Kementerian Pendidikan tersebut maka diadakanlah

berbagai usaha, terutama mengubah sistem pendidikan dan menyesuaikannya

dengan keadaan yang baru.

14
DAFTAR PUSTAKA

A. Tafsir, dkk., cakrawala penididikan islam, Bandung: Mimbar Pustaka, 2004

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 2001

http://paiskabtng.blogspot.com/2014/08/sejarah-pai-di-indonesia-sejak-orde.html

http://putracaisar9.blogspot.com/2013/06/pendidikan-islam-pada-masa-orde-
baru.html

Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, Islam Histori Dinamika Studi di Indonesia,


2004

Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka
Setia, 1997

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana Prenada Group, 2009

Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara,1988

15

Anda mungkin juga menyukai