Anda di halaman 1dari 11

KONSEP MARKETING ASURANSI SYARIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Pada mata kuliah asuransi syariah

FALKUTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


PROGRAM STUDI S.I HUKUM EKONOMI SYARIAH

Dosen pengampu: wiwik damayanti M.Sy

Disusun oleh :
WAHYU IRAWAN

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU


METRO LAMPUNG
1439/2018 M

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur yangg kami panjatkan kehadirat alloh SWT, yg telah
memberikan hidayah sehingga dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah
asuransi syariah.
Dalam penulian ini kami tulis dalam bentuk sederhana sekali mengingat
keterbatasan yang ada pada diri penulis sehingga semua yang ditulis masih sangat
jauh dari kesempurnaan
Atas jasanya semoga alloh SWT memberikan imbalan dan tertulisnya
makalah ini dapat bermanfaat dan kami minta ma’af seblumnya kepada dosen,
apabila ini masih belum mencapai sempurna kami sangat berharap atas kritik dan
saran-saran yg sifatnya membangun tentunya.
 

Metro, 20 Mei 2018

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pengertian Pemasaran .................................................................... 2
B. Pengertian Pemasaran (Syariah) .................................................... 4
C. Prinsip-Prinsip Pemasaran Dalam Perspektif Syariah ................... 5
BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

Pemasaran bukanlah sekadar perluasan dari penjualan. Pemasaran sama sekali


bukan sebuah aktivitas yang khusus. Pemasaran meliputi keseluruhan bisnis.
Pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut pandang hasil akhir
yang dicapai, yaitu sudut pandang pelanggan. Ia juga mengemukakan bahwa
pemasaran adalah fungsi yang berbeda dan merupakan fungsi yang unik dari suatu
bisnis. Kemudian Drucker juga menyebutkan bahwa dalam setiap bisnis, hanya
pemasaran dan inovasi yang menghasilkan pendapatan, yang lain hanya
menciptakan biaya. "Only marketing and innovation generate revenue, the rest
creates cost". Baker menulis dalam bukunya bahwa definisi Drucker ini mungkin
merupakan definisi pertama yang mengantisipasi munculnya pemasaran sebagai
disiplin bisnis kunci.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran
Profesor Kotler mengawali bukunya dengan pertanyaan, apakah arti istilah
pemasaran? Sebagian besar orang (kta Kotler) mengidentikkan pemasaran secara
keliru dengan penjualan dan promosi.1
Padahal, penjualan bukanlah bagian yang paling penting dari pemasaran.
Penjualan hanyalah "the tip of the marketing iceberg". Penjualan hanyalah salah
satu dari bagian fungsi pemasaran danseringkali bukan merupakan bagian
terpenting.
Profesor Michael J. Beker dalam bukunya Marketing, an Introductory Tex-
6th Edition 2,2 Mendata enam belas definisi berbeda tentang pemasaran yang
diambil dari berbagai sumber sesuai dengan urutan kronologis. Ia menyimpulkan
bahwa terdapat sebuah perubahan penekanan karena disiplin ilmu ini telah
berkembang sejak profesor bidang pemasaran yang pertama dinobatkan di
Wharton Business School di era 1880-an.
Peter F. Drucker yang sering disebut sebagai guru manajemen,
mengatakan bahwa pemasaran bukanlah sekadar perluasan dari penjualan.
Pemasaran sama sekali bukan sebuah aktivitas yang khusus. Pemasaran meliputi
keseluruhan bisnis. Pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut
pandang hasil akhir yang dicapai, yaitu sudut pandang pelanggan. Ia juga
mengemukakan bahwa pemasaran adalah fungsi yang berbeda dan merupakan
fungsi yang unik dari suatu bisnis.
Kemudian Drucker juga menyebutkan bahwa dalam setiap bisnis, hanya
pemasaran dan inovasi yang menghasilkan pendapatan, yang lain hanya
menciptakan biaya. "Only marketing and innovation generate revenue, the rest
creates cost". Baker menulis dalam bukunya bahwa definisi Drucker ini mungkin

1
Philip Kotler dan Gary Armstrong. Principles of Marketing, fifth edition. Prentice-Hall,
Inc. 1980, hlm. 5
2
Michael J. Baker. Marketing, an Introductory Tex-6th. Edition. Palgrave. 1997 

2
merupakan definisi pertama yang mengantisipasi munculnya pemasaran sebagai
disiplin bisnis kunci.3
Salah satu definisi pemasaran yang cukup formal di kalangan pakar
pemasaran di Amerika, dari organisasi profesional pemasaran, berbunyi:
"Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa dan ide untuk
menciptakan pertukaran dalam kelompok yang dituju, di mana proses ini dapat
memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan." (American Marketing
Association : AMA. 1985).
Profesor Frederick E. Webster, Jr dalam artikelnya "The Changing Role of
Marketing in the Corporation", yang diterbitkan Journal of Marketing, vol. 56
pada Oktober 1992 mengemukakan, "Bentuk-bentuk organisasi yang baru
termasuk di dalamnya adalah kemitraan strategis (strategic partnership) dan
jaringan stategis (strategic network), menggantikan organisasi-organisasi yang
bersifat sederhana, melakukan transaksi berbasis pasar (market based
transaction) dan juga bersifat hirarkis-birokratis tradisional. Fungsi manajemen
pemasaran secara historis yang berdasarkan paradigma (microeconomic
maximization) hars secara kritis diuji relevansinya terhadap teori dan praktek
pemasaran di era 1990-an. Sebuah konsepsi baru pemasaran akan berfungsi pada
pengelolaan kemitraan strategis dan memposisikan perusaan tersebut
diantara vendors dan pelanggan dalam value-chain dengan sasaran untuk
memberikan value yang superior kepada   pelanggan (customer relationship) akan
dilihat sebagai sumberdaya kunci yang strategis dari sebuah bisnis".
Sementara waktu ia menjelaskan bahwa cakupan dari suatu hubungan
pemasaran berubah dari transaksi (transactions) menjadi transaksi
berulang (repeat transaction) menjadi hubungan jangka panjang (long-term
relatiionship), menjadi kemitraan antara pembeli-penjual (buyer-seller
partnership)yang bersifat "mutual total dependence", menjadi aliansi
strategis (strategic alliances) termasuk didalamnya joint ventures, menjadi

3
Peter F. Drucker. Manajement: Tasks, Responsibilities, Practics, Harper & Row, New
York. 1973, hlm. 65

3
organisasi jaringan (network organization), dan menjadi integrasi
vertikal (vertical integration). Ia juga mengakui bahwa kita harus mendefinisikan
ulang peranan pemasaran.
Untuk mempertimbangkan peranan baru pemasaran dalam korporasi yang
sedang berkembang, kita harus menyadari bahwa pemasaran sebenarnya
beroperasi pada tiga level yang berbeda, yang mencerminkan tiga tingkat strategi.
1. Pada Tingkat Korporat. Pemasaran adalah untuk Analisis Struktur Pasar.
Orientasi dan Dukungan Pelanggan, serta Memposisikan Perusahaan
dalam Value Chain.
2. Pada Tingkat Bisnis atau SBU (Strategic Busines Unit). Pemasaran adalah
untuk Segmentasi dan Targeting Pasar, Memposisikan Produk, serta
Memutuskan kapan serta bagaimana menjalin kemitraan.
3. Pada Tingkat Operational. Pemasaran adalah untuk Marketing
Mix, Mengelola Pelanggan, serta melakukan Reseller Relationship.
Akhirnya, Webster juga berpendapat bahwa ada suatu kebutuhan untuk
suatu Kerangka Kerja Konseptual yang Diperluas. Kemudian muncullah gagasan-
gagasan pemasaran yang baru, misalnya dari Profesor Philip Kotler, pakar
marketing terkemuka saat ini, dalam buku teksnya yang digunakan secara
luas, Marketing Manajement.4 yang mendefinisikan bahwa pemasaran adalah
sebuah proses sosial dan manajerial di mana individu-individu dan kelompok-
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai.

B. Pengertian Pemasaran (Syariah)


Berangkat dari definisi pemasaran yang telah disepakati dewan World
Marketing Association (WMA) dalam World Marketing Conference di Tokyo
pada April 1998, maka dapat didefinisikan pemasaran dalam perspektif syariah
sebagai berikut:
Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu
4
Philip Kotler, Marketing Management 7th Edition  Addison, Wesley Publishing, 1991,
hlm. 5

4
inisiator kepada stakeholders-nya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam (Marketing syariah is a
strategic business discipline that directs the process of creatiing, offering and
changing value from one initiator to its staheholders, and the whole process
should be in accordance with muamalah principles in Islam).

C. Prinsip-Prinsip Pemasaran Dalam Perspektif Syariah


Ada komponen utama dalam pemasaran yang harus kita tahu jika ingin
melihat konsep pemasaran secara utuh dari sudut pandang syariah Islam. Seperti
telah dijelaskan di atas bahwa konsep  pemasaran itu sendiri dapat kita temukan
dalam fiqih Islam, misalnya dalam bentuk wakalah, simsar (perwakilan).
Konsep Strategic Business Architecture-nya Hermawan Kartajaya dalam
meninjau marketing dalam perspektif syariah, sebagaimana ia tulis bersama Prof.
Philip Kotler (bapak marketing saat ini) dalam beberapa buku, misalnya
dalam "Repositioning ASIA From Bubble To Sustainable Economy" dan
dalam "Rethingtking Marketing-Sustainable Marketing Enterprise in Asia" juga
dimuat dalam Global Marketing-nya. Warren J. Keegan. Konsep ini original dari
seorang pakar marketing dunia yang berasal dari Indonesia. Konsep tersebut
selain telah teruji di beberapa perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, juga
telah diakui oleh pakar marketing dunia.
Komponen utama atau konsep utama dalam pemasaran yaitu :
1. Segmentation (segmentasi)
2. Targenting (target pasar)
3. Positioning (penentuan posisi)
4. Marketing Tactic (taktik pemasaran)
5. Differentiation (diferensiasi)
6. Marketing Mix (Bauran pemasaran)
7. Selling (penjualan)
8. Marketing Value (nilai pemasaran)
9. Brand (merek)
10. Service (pelayanan)

5
11. Process (proses)

6
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis dapat


menyimpulkan bahwa, "Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa
dan ide untuk menciptakan pertukaran dalam kelompok yang dituju, di mana
proses ini dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan." (American
Marketing Association : AMA. 1985).

Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang


mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu
inisiator kepada stakeholders-nya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam (Marketing syariah is a
strategic business discipline that directs the process of creatiing, offering and
changing value from one initiator to its staheholders, and the whole process
should be in accordance with muamalah principles in Islam).

7
DAFTAR PUSTAKA

Amin Suma. Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional. Ciputat. 2006


Michael J. Baker. Marketing, an Introductory Tex-6th. Edition. Palgrave. 1997
Peter F. Drucker. Manajement: Tasks, Responsibilities, Practics, Harper & Row,
New York. 1973
Philip Kotler dan Gary Armstrong. Principles of Marketing, fifth edition.
Prentice-Hall, Inc. 1980
Philip Kotler, Marketing Management 7th,  Edition Addison, Wesley Publishing,
1991

Anda mungkin juga menyukai