Anda di halaman 1dari 17

TUGAS II

KEWIRAUSAHAAN

METODE PEMASARAN,
PRINSIP USAHA SYARIAH DAN RIBA

Dosen Pengampu:
Muhammad Khairul Afdhol, S.T., M.T.

Disusun Oleh:
ZADIRA AYU SAPUTRI
NPM: 193210319

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa
penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya, berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan
penyusunan makalah yang berjudul “Strategi Pemasaran” ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas kedua pada mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Strategi Pemasaran bagi para
pembaca dan penulis.

Segala usaha telah penulis lakukan dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis


menyadari sepenuhya bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan
dan tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan makalah
kedepannya.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini sangat berguna baik
bagi penulis sendiri. Mahasiswa atau mahasiswi maupun bagi pembaca budiman
sekalian.

Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tanjungpinang, 24 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
2.1.Metode Pemasaran .................................................................................................. 3
2.1.1. Konsep Pemasaran................................................................................................ 3
2.1.2. Ruang Lingkup Pemasaran .................................................................................... 4
2.1.3. Bauran Pemasaran ................................................................................................ 5
2.2. Prinsip Usaha Syariah............................................................................................... 7
2.2.1. Prinsip Umum Usaha Syariah ................................................................................ 7
2.2.1. Prinsip Khusus Usaha Syariah ............................................................................... 7
2.3. Riba .......................................................................................................................... 9
2.3.1. Pengertian ............................................................................................................. 9
2.3.2. Hukum Riba ........................................................................................................... 9
2.3.3. Jenis Riba............................................................................................................. 10
2.3.4. Dampak Riba ....................................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................ 12
PENUTUP........................................................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan............................................................................................................. 12
3.2. Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen pemasaran (Marketing Management) dipandang sebagai seni
dan ilmu yang memilih pasar sasaran, meraih, mempertahankan, serta
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul
Kegiatan bisnis merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, karena
manusia yang hidup bermasyarakat ini saling ketergantungan, saling
memerlukan antara yang satu dengan yang lain. Kekurangan kemampuan
seseorang menyediakan sesuatu keperluan hidupnya dapat ditutupi oleh orang
lain yang bisa menyediakan melalui aktivitas perdagangan (bisnis). Dengan
demikian kegiatan berbisnis itu sudah merupakan peradaban manusia yang
sama tuanya dengan keberadan manusia dimuka bumi ini. Dalam
kenyataannya juga berbisnis menjadi lapangan mata pencaharian yang banyak
dipilih oleh warga masyarakat.
Sebagai seorang wirausahawan dalam masyarakat modern dengan luasnya
jaringan teknologi dan kemajuan industri, diperlukan adanya pemahaman
mengenai bagaimana merancang dan menganalisi kegiatan pemasaran suatu
produk. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas beragama Islam pun
memunculkan suatu target pasar baru dengan system syariahnya, ini menjadi
suatu topik yang perlu dipahami sebagai seorang wirausahawan Islam.

1.2.Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pemasaran?
b. Apa saja faktor yang harus diperhatikan dalam pemasaran?
c. Apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran?
d. Bagaimana usaha bisnis dilakukan berdasarkan Syariah?
e. Apa saja larangan dalam usaha Syariah?
f. Apa yang dimaksud dengan riba dan apa hukumnya?
g. Bagaimana mengetahui unsur riba dalam sebuah usaha?

1
1.3.Tujuan
a. Mengetahui definisi dari pemasaran.
b. Mengetahui factor factor penting dalam pemasaran
c. Memahami konsep bauran pemasaran
d. Memahami konsep usaha Syariah
e. Memahami larangan dan perintah dalam usaha Syariah
f. Mengetahui definisi riba dan hukum riba
g. Memahami dan dapat mengidentifikasi unsur riba dalam usaha

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Metode Pemasaran
Menurut American Marketing Association, pemasaran adalah fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan
dan memberikan nilai pada pelanggan untuk mengolah hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pihak pihak berkepentingan
terhadap organisasi. Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Sasaran dari bisnis adalah mengantarkan nilai pelanggan
untuk menghasilkan keuntungan (laba/profit).

Dalam fungsi suatu manajemen pemasaran terdapat kegiatan analisis untuk


mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang merebut pasar dan ancaman yang dihadapi.

2.1.1. Konsep Pemasaran


Beberapa konsep dalam pemasaran diantaranya:

a. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan.


Kebutuhan akan menjadi keinginan jika diarahkan ke objek tertentu,
permintaan adalah keinginan akan produk-produk yang didukung oleh
kemampuan membayar.
b. Pasar sasaran, Positioning dan Segmentasi
Pemasar mengidentifikasi dan membuat profil dari kelompok kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin lebih menyukai bauran produk dan
jasa yang beragam.
c. Penawaran dan Merek
Penawaran merupakan kombinasi produk, jasa dan informasi. Merek adalah
penawaran dari sumber yang diketahui
d. Nilai dan Kepuasan
Nilai adalah manfaat yang dipersepsikan oleh pelanggan. Kepuasan adlah
penilaian pelanggan terhadap produk sesuai ekspektasinya.
e. Saluran pemasaran

3
Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan salran komunikasi,
distribusi dan layanan.
f. Rantai Pasokan (Supply Chain)
Merupakan saluran dari mulai penyediaan bahan mentah, komponen hingga
produk akhir sampai pada pembeli akhir.
g. Persaingan
Mencakup semua penawaran dan produk substitusi oleh pesaing baik secara
aktal atau potensial yang mungkin dipertimbangkan oleh pembeli.
h. Lingkungan Pemasaran
Terdiri dari lingkungan tugas (perusahaan,pemasok, distributor ,dll) dan
lingkungan demografis (ekonomi, fisik, teknologi, politik dan hukum serta
sosial budaya)

2.1.2. Ruang Lingkup Pemasaran


Dalam kegiatan pemasaran, tedapat 10 entitas yang dipasarkan, yaitu:

a. Barang, merupakan produk nyata yang memiliki bagian terbesar dalam


proses produksi maupun pemasaran
b. Jasa, merupakan produk yang ditawarkan dalam bentuk abstrak,
perkembangan jaman memang melahirkan berbagai ide-ide bisnis tentang
apa saja yang bisa dipasarkan.
c. Acara/kegiatan, bisa diperoleh dari mengadakan berbagai acara atau acara.
Memang bisnis di bidang ini sangat tergantung dari regulasi waktu
d. Pengalaman, menciptakan suatu pengalaman yang akan tertanam di dalam
benak pelanggan.
e. Orang, Sumber daya manusia juga merupakan pasar yang besar. Melihat
perkembangan penduduk secara statistik dan kompetensi (keahlian), maka
manusia adalah potensi pasar yang menarik.
f. Tempat, suatu tempat yang memiliki daya tarik keindahan, unik, bernilai
jual, pasti mendatangkan keuntungan
g. Properti, adalah hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang
sebenarnya (real estat) atau properti finansial (dalam bentuk saham dan
pengunduran).

4
h. Organisasi, dari kumpulan beberapa orang untuk menawarkan jasa,
sehingga membentuk organisasi, baik profit maupun non-profit, besar
maupun kecil, berlandaskan hukum maupun tidak.
i. Informasi, Era informasi begitu pesat berkat dukungan teknologi informasi
saat ini menjadikan peluang bisnis.
j. Ide, bentuk produk yang paling orisinil dan sangat aman dari penjiplakan
sehingga dapat menjadi peluang bisnis.

Pendekatan bisnis untuk melaksanakan kegiatan pemasaran:

a. Relationship Marketing
Bertujuan membangun hubungan jangka Panjang yang saling memuaskan
dengan pelanggan, distributor dan pemasok.
b. Internal Marketing
Bertugas untuk merekrut, melatih dan memotivasi karyawan dalam
melayani pelanggan.
c. Social Responsibility Marketing
Menunutut pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etis ke
praktik pemasarannya.
d. Integrated Marketing
Merencanakan kegiatan pemasaran dan merakir program pemasaran
terpadu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai
bagi konsumen.

2.1.3. Bauran Pemasaran


Bauran pemasaran (marketing mix) adalah stategi mencampur kegiatan
kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan
hasil yang paling memuaskan. Dalam perkembangan strategi pemasaran,
dikembangkan dengan menerapkan bauran pemasaran ini. Bauran pemasaran
dipengaruhi factor factor penting, yaitu:

a. Bauran pemasaran – produk (Product)


Produk memiliki siklus hidup tertentu yang mencakup fase pertumbuhan,
fase kematangan, dan fase penurunan penjualan. Setelah mengalami

5
penurunan penjualan, penting bagi pemasar untuk menemukan kembali
eksistensi produk di pandangan konsumen.
b. Bauran pemasaran – harga (price)
Penyesuaian harga produk memiliki peran penting dalam strategi
pemasaran, dan mempengaruhi penjualan dan permintaan. Terdapat tiga
strategi penetapan harga utama, yaitu harga penetrasi pasar, pasar
menggelapkan harga dan harga netral
c. Bauran pemasaran – tempat (place)
Penempatan atau distribusi harus efisien, mudah dijangkau oleh konsumen
dan distributor. Terdapat tiga strategi distribusi yaitu distribusi intensif,
distribusi eksklusif, dan distribusi selektif.
d. Bauran pemasaran - promosi (Promotion)
Promosi meningkatkan brand recognition dan penjualan. Promosi terdiri
dari berbagai elemen seperti, periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, publisitas, event sponsorship dan penjualan langsung.

Dari model bauran 4P diatas, dimodifikasi menjadi 7P dengan penambahan


beberapa factor, yaitu:
a. Bauran Pemasaran – Orang (People)
Orang yang berhubungan langsung dengan kegiatan bisnis, seperti para
karyawan. Keunggulan kompetitif internal yang dimiliki suatu bisnis dapat
melebihi pesaing lain dalam posisi bisnis di pasar.
b. Bauran Pemasaran – Proses (Process)
Sistem dan proses dalam organisasi mempengaruhi pelaksanaan layanan.
Memastikan bahwa proses dan system yang berjalan bertujuan untuk
memanfaatkan sumber daya dengan efisien.
c. Bauran Pemasaran – Bukti Fisik (Physical Evidence)
Harus ada buktu bahwa suatu bisnis telah berjalan atau layanan telah
diberikan. Ini merupakan konsep branding.

6
2.2. Prinsip Usaha Syariah
2.2.1. Prinsip Umum Usaha Syariah
Menurut Fathurrahman Djamil, dalam usaha Syariah, terdapat prinsip
dasar yang harus diperhatikan. Yaitu:

a. Kaidah fikih
Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah boleh kecuali ada dalil
yang mengharamkan. Termasuk di dalamnya kegiatan transaksi
ekonomi di Lembaga keuangan Syariah.
b. Mempertimbangkan Manfaat
Muamalah dilakukan dengan atas dasar mempertimbangkan
medatangkan manfaat dan menghindari mudarat. Berarti segala jbentuk
muamalah yang dapat merusak atau mengganggu kehidupan
masyarakat tidak dibenarkan, seperti prostitusi, perjualan narkoba,
perjudian, dll.
c. Memelihara nilai keseimbangan dalam pembangunan.
Konsep keseimbangan meliputi keseimbangan atara pembangunan
material dan spiritual, pengembangan sector keuangan dan sector riilm
damn pemanfaatan serta pelestarian sumber daya.
d. Memelihara nilai keadilan
Implementasi keadilan dalam aktivitas ekonomi berupa aturan
melarang adanya unsur riba, zalim, masyir, gharar dan objek transaksi
haram.

2.2.1. Prinsip Khusus Usaha Syariah


Secara khusus dikategorikan dalam dua hal, yaitu hal-hal yang
diperintahkan dan hal- hal yang dilarang dalam kegiatan usaha/bisnis.

A. Hal-Hal Yang Diperinntahkan


Prinsip yang diperintahkan dalah bisnis/usaha Syariah, yaitu:
a) Jujur dalam takaran menimbang
b) Menjual barang halal.
c) Menjual barang yang baik mutunya.

7
d) Tidak menyembunyikan kecacatan produk
e) Tidak melakukan sumpah palsu
f) Longgar dan murah hati
g) Tidak menyaingi penjual lain
h) Tidak melakukan riba
i) Mengeluarkan zakat bila sampai pada nishab dan haulnya.

Menurut M. Quraish Shihab, prinsip bisnis syarian dalam ketentuan Al-


Quran dan konteks berbisnis, terbagi tiga kategori,

a) Berkaitan dengan hati/kepercayaan pebisnis


b) Berkaitan dengan moral pebisnis
c) Berkaitan dengan oengembangan harta

Menurut M. Azrul Tanjung et al., prinsip bisnis Syariah yaitu:

a) Halal
Halal dikategorikan dalam dua bentuk halal secara material, yaitu dinilai
dari wujud kebendaanya. Dan halal immaterial, yaitu kehalalan dinilai dari
car acara barang tersebut didapat.
b) Thayyiban
Berarti sesuatu yang baik dan memberikan manfaat tidak hanya pada diri
sendiri tetapi juga mitra bisnis dan masyarakat.
c) Kejujuran
Dijalankan dengan kejujuran agar mitra bisnis tidak mengalami kerugian.
d) Kewajaran
Bisnis harus dijalankan secara wajar (fair). Salah satu syarat dalam
mengambil keuntungan
e) Seimbang
Berbisnis harus dilakukan untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan
dengan alam
f) Etos Kerja
Bermakna sebagai profesionalisme dalam berbisnis

B. Hal-Hal Yang Dilarang Dilakukan

8
a) Larangan Riba
b) Larangan berbuat tadlis (menyembunyikan cacat barang)
c) Larangan Gharar (taruhan)
d) Larangan Ghabn (Mengurangi takaran)

2.3. Riba
2.3.1. Pengertian
Riba berarti Az-ziyadah (tambahan). Istilah riba dikenal masyarakat
jahiliyah yang merujuk pada tambahan akibat penundaan pelunasan utang. Dengan
demikian, riba dapat diartikan dengan tambahan dalam transaksi bisnis tanpa ada
ganti rugi sah atas penambahan tersebut.

2.3.2. Hukum Riba


Hukum riba adala haram, hal ini berdasarkan QS. Al-Baqarah (2): 275

َ ‫خ ب َّ ط ُ ه ُِال ش َّ ي ْ ط َ ا ُن ِم َن ِال ْ َم س ِ ِۚ ذَٰ َ ل‬


ِ‫ك‬ َ َ ‫ا ل َّ ذِي َن ِ ي َ أ ْك ُ ل ُ و َن ِالر ب‬
َ َ ‫اَِل ِ ي َ ق ُ و مُ و َن ِإ ََّل ِ ك َ َم اِ ي َ ق ُ و م ُ ِا ل َّ ذ يِ ي َ ت‬
ِ ‫ج ا ءَ ه ُ ِ َم ْوِع ظ َ ةِِم ْن‬ َ ِ ‫ح َّر مَ ِالر ب َ ا ِ ِۚ ف َ َم ْن‬ َ ‫ح َّل َِّللاَّ ُ ِال ْ ب َ ي ْ َع ِ َو‬
َ َ ‫ب أ َن َّ ه ُ مْ ِ ق َ ا ل ُ واِإ ن َّ َم اِال ْ ب َ ي ْ ُع ِم ث ْ ُل ِالر ب َ ا ِ ِۗ َو أ‬
ِ ‫ب ِال ن َّ ار ِ ِۖ ه ُ ْم ِف ي هَ ا‬ُ ‫حا‬ َ ‫ص‬ ْ َ ‫ك ِأ‬ َ ‫ف ِ َو أ َ ْم ُر ه ُ ِإ ل َ ىَِّللاَّ ِ ِۖ َو َم ْن ِ ع َ ا د َ ِ ف َ أ ُو لَٰ َ ئ‬َ َ ‫َر ب ه ِ ف َ ا ن ْ ت َ هَ َٰى ِ ف َ ل َ ه ُِ َم اِ س َ ل‬
ِ َِ‫خ ال د ُو ن‬
َ

Artinya:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Alasan diharamkannya riba menurut Imam Razi, yaitu;

9
a. Merampas kekayaan orang lain tanpa timbang atau imbalan, yang menjurus
pada eksploitasi.
b. Merusak nilai nilai moral
Jika bunga dilarang, ini akan menahan diri dalam meminjam untuk
memenuhi kebutuhan, dan jika dihalalkan kebutuhan manusia akan
menjadikan mereka meminjm satu rupiah untuk dua rupiah. Akibatnya, rasa
simpati dan syukur akan musnah.
c. Menimbulkan permusuhan
Pengutang yang menyadari hartanya diserahkan kaena bunga menimbulkan
perasaan tidak ikhlas dan berujung kepada kebencian
d. Yang kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin
Dalam masyarakat kapitalis, orang yang kaya memperkaya diri dengan dalih
membantu dari bunga pengutang.

2.3.3. Jenis Riba


Jenis Pengertian Cara Menghndari
Riba fadh Pertukaran antar Kedua pihak
barang yang sama atau memastikan kuantitas,
sejenis tetapi memiliki kualitas, harga dan
takaran yang berbeda waktu penyerahan.
dan barang tersebut
termasuk ke dalam
barang ribawi.
Riba nasi’ah Penerimaan jenis Kedua pihak membuat
barang ribawi yang kontrak yang merinci
ditukarkan dengan mengenai hak dan
barang ribawi lainnya. kewajiban masing
Hal ini disebut riba masing untuk
karena adanya menjamin tidak ada
perbedaan atau pihak yang mendapat
penambahan antara keuntungan tanpa
barang awal dengan

10
barang yang diserahkan resiko atau menapat
selanjutnya. pendpaan tanpa modal.
Riba jahiliyah Penambahan hutang Tidak menggunakan
lebih dari hutang pokok akad kebaikan,
atau hutang awal melainkan akad bisnis.
dikarenakan orang
yang berhutang tidak
dapat membayar
hutang tepat waktu

2.3.4. Dampak Riba


Riba memiliki dampak negative, antara lain;
a. Mendorong laju inflasi, akibat adanya biaya uang melalui bunga.
b. Semakin ketergantungan para pengutang kepada peminjam
c. Terhambatnya perkembangan sector rill
d. Adanya bentuk ketidakadilan dalam menanggung resiko intervensi antara debitur.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
a. Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sasaran dari bisnis adalah mengantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan
keuntungan (laba/profit)

b. Dalam pemasaran, terdapat 10 entitas produk yang dapat dipasarkan, dan dalam
merancang pemasaran terdapat factor yang harus diperhatikan sebagai pendekatan
bisnis, yaitu Relationship Marketing, Internal Marketing, Social Responsibility
Marketing dan Integrated Marketing

c. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah stategi mencampur kegiatan kegiatan


marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang
paling memuaskan

d. Secara umum konsep usaha Syariah adalah kegiatan bisnis yang dilaksanakan
mengikuti Syariat islam, dan didalam nya termasuk prinsip prinsip yang harus
diikuti.

e. Dalam usaha Syariah terdapat perintah dan larangan untuk menjaga


keberlangsungan usaha tetap mengikuti syariat, salah satu larangannya adalah riba
atau memberikan tambahan.

f. Riba dalam usaha Syariah adalah dengan tambahan dalam transaksi bisnis tanpa
ada ganti rugi sah atas penambahan tersebut dan hukumnya haram dalam islam.
Salah satu praktik riba yang sering terjadi di masyarakat adalah bunga dalam
hutang.
g. Terdapat tiga jenis riba, yaitu riba fadh, riba nasi’ah dan riba jahiliyah.

3.2. Saran
Sebagai penulis menadari ketidak sempurnaan dalam makalah ini, dan
dengan keterbatasan yang penulis miliki, seperti kurangnya sumber informasi dan
luasnya topik pembahasan, sehingga mungkkin terdapat ketidak tepatan dengan
pemahamaan dan keinginan pembaca, oleh karena itu penulis mengharapkan

12
kritik dan saran serta koreksi agar penulis dan pembaca dapat belajar bersama dari
makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Saleh, Yusuf dan Said. 2019. Konsep dan Strategi Pemasaran. Makassar: CV
SAH MEDIA.

Firli Musfar, Tengku. 2020. Bauran Pemaaran, sebagai Materi Pokok dalam
Manajemen Pemasaran. Media Sains Indonesia .

Putri, Tanama., 2017. Manajemen Pemasaran. Fakultas Peternaan Universitas


Udayana.

Mardani. Hukum Bisnis Syariah.

14

Anda mungkin juga menyukai