Anda di halaman 1dari 16

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN DALAM STUDI KELAYAKAN

BISNIS

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam

Dosen Pengampu : Fitriyanto, S.A.B., M.E.

Disusun oleh :

Richard Adam Mangku. L (63040210032)

Zahid Sahal Qiyammullail (63040210032)

Syifa’ul Qulub (63040210032)

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang memberikan berbagai


karunia kepada makhluk-Nya serta memberikan pertolongan dan petunjuk yang tiada
hentinya. Puji syukur atas pertolongan Allah Ta’ala penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Aspek Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis yang
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam yang diampu
oleh Bapak Fitriyanto, S.A.B., M.E. Shalawat kita sampaikan kepada
Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam yang telah menyampaikan risalahnya kepada
kita. Semoga Allah memberikan rahmat kepada beliau shallallahu alaihi wa salam dan
kepada keluarga serta sahabatnya.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menjadi penambah wawasan tentang
Aspek Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis. Tiada gading yang tak
retak, mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ini karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Salatiga, 25 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pengertian Pasar & Pemasaran...............................................................................2
B. Tujuan Pemasaran..................................................................................................3
C. Strategi Pemasaran Syariah....................................................................................3
D. Konsep Pemasaran Bauran Syariah........................................................................6
E. Segmentasi, Target dan Posisi Pasar......................................................................8
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam memulai suatu usaha bisnis, perlu dilakukan studi kelayakan
bisnis yang meliputi berbagai aspek, termasuk aspek pasar dan pemasaran.
Aspek pasar dan pemasaran adalah salah satu aspek penting dalam studi
kelayakan bisnis karena akan menentukan apakah produk atau jasa yang akan
ditawarkan akan diterima oleh pasar atau tidak. Dalam makalah ini, akan
dibahas tentang aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis. Dilain
itu dalam membahas aspek pasar dan pemasaran, perlu menerapkan berbagai
konsep yang ada guna untuk memperlancar suatu usaha dengan langkah yang
sistematis dan prosedural.
Banyak jalan untuk mencapai tujuan dari sebuah usaha, namun kali ini
yang dibahas ialah bagaimana kita memulai suatu usaha dengan mengadakan
studi kelayakan bisnis dengan menerapkan berbagai aspek dan konsep secara
syariah, itu merupakaan hal yang menjadi pembeda dengan suatu bisnis
konvensional yang mana hal ini terletak utamanya dengan tujuan bukan hanya
profitabilitas, akan tetapi juga mengharap ridha Allah SWT.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasar dan pemasaran?
2. Apa tujuan dari pemasaran?
3. Bagaimana strategi pemasaran secara syariah?
4. Bagaimana konsep pemasaran bauran syariah?
5. Apa segmentasi, target dan posisi pasar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pasar dan pemasaran.
2. Untuk mengetahui tujuan pemasaran.
3. Untuk mengetahui tentang strategi pemasaran secara syariah.

1
4. Untuk mengetahui tentang konsep pemasaran bauran syariah.
5. Untuk mengetahui segmentasi, target dan posisi pasar.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar & Pemasaran
Pasar sebagai tempat dimana para pihak bertemu dan bertukar barang,
layanan, dan informasi mereka untuk dipertimbangkan. Pembelian dan penjualan
komoditas antar pihak dikenal sebagai transaksi. Dua pihak yang terlibat dalam
pertukaran adalah pembeli dan penjual. Pembeli memutuskan permintaan,
sedangkan penjual menentukan persediaan. Ini adalah pengaturan dimana
perdagangan mudah disimpulkan, dan sumber daya dialokasikan, di antara
anggota masyarakat yang berbeda. Pasar saat ini, tidak terbatas pada lokasi fisik
saja, melainkan telah memiliki cakupan yang luas termasuk juga pasar media
hingga pasar internet (e-commerce). Menurut Santoso, 2017 pasar sebagai
tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang disebut
sebagai pusat perbelanjaan pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat
perdagangan maupun sebutan lainnya.1
Sedangkan Pemasaran adalah suatu proses menyeluruh, terpadu, dan
terencana, yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan
usaha agar mampu mengakomodir permintaan pasar dengan cara menciptakan
produk bernilai jual, menentukan harga, mengkomunikasikan, menyampaikan,
dan saling bertukar tawaran yang bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan
masyarakat umum. Menurut Laksana (2009) pemasaran adalah bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan transaksi produk barang atau
jasa. Sehingga pengertian pasar bukan lagi merujuk kepada suatu tempat tapi
lebih kepada aktifitas atau kegiatan pertemuan penjual dan pembeli dalam
menawarkan suatu produk kepada konsumen.2

1
Santoso, S. I. (2017). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Pertumbuhan, Nilai Pasar,
Produktivitas Dan Profitabilitas. Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban, 3(2).
2
Shaferi, I., & Laksana, R. D. (2019). Peran Determinasi Working Capital Policy terhadap
Company Financial Performance. Performance: Jurnal Personalia, Financial, Operasional, Marketing Dan
Sistem Informasi, 26(1), 1-7.

2
B. Tujuan Pemasaran
Pemasaran syariah bukan hanya sebuah marketing yang ditambahkan
syariah, karena ada nilai-nilai lebih pada marketing syariah saja, tetapi lebih jauh
marketing berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam marketing.
Marketing berperan dalam syariah diartikian perusahaan yang berbasis syariah
diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis, karena
dengan profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen.
Marketing syariah ialah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu
inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam islam. Tujuan pemasaran
secara konvensional ialah mengenal dan memahami pelanggan, sehingga produk
yang dijual akan cocok sesuai dengan keinginan konsumen. Sedangkan tujuan
pemasaran syariah adalah bagaimana pelanggan, produsen, dan perusahaan
mendapatkan pertumbuhan kesejahteraan, keadilan, serta keberkahan dunia
akhirat. Selain itu ada beberapa tujuan pemasaran syariah antara lain sebagai
berikut :3
1. Memberi informasi (promosi) yang benar
2. Memahami keadaan pasar dan konsumen
3. Membentuk produk sesuai selera pasar yang halal dan tayyib
4. Mencapai titik impas
5. Menggapai citra yang ingin dibentuk
6. Kepuasan konsumen
7. Peningkatan nilai spiritual

C. Strategi Pemasaran Syariah


Di samping itu berkenaan dengan strategi bauran pemasaran (marketing
mix) dalam Islam harus memperlihatkan standar keharaman dalam Islam, baik

3
Ir H Idris Parakkasi, M. M. (2020). Pemasaran Syariah Era Digital. Penerbit Lindan Bestari.

3
haram dari segi zatnya, haram selain zat dan tidak sahnya akad yang dilakukan.4
Kemudian untuk mengetahui pemasaran dalam pandangan Islam, hal ini dapat
dilihat dari empat aspek yang menjadi dasar konsep agar suatu marketing mix
bisa menjangkau para konsumen.
1. Aspek Produk
Dari sisi produk , Islam sangat bersifat idealis dan bersifat baku di mana
ditetapkan kriteria dari suatu produk yang dihasilkan yaitu harus memenuhi
kriteria halal dan baik. Dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan baik
adalah baik menurut medis, sementara yang dimaksud dengan halal adalah
halal menurut syara. Menurut Muhammad dan Alimin, etika dalam
pemasaran dalam konteks produk yang meliputi :5
a. Produk yang halal dan tayyib,
b. Produk yang berguna dan dibutuhkan,
c. Produk yang berpotensi ekonomi atau benefit,
d. Produk yang bernilai tambah tinggi,
e. Dalam jumlah yang bersekala ekonomi dan sosial, dan
f. Produk yang dapat memuaskan masyarakat.
2. Aspek Harga
Harga dalam ekonomi termasuk salah satu unsur bauran pemasarn yang
menghasilkan pendapatan. Harga dimaksudkan untuk mengkomunikasikan
posisi nilai produk yang dibuat oleh produsen. Besar kecilnya volume
penjualan dan laba yang diperoleh perusahaan tergantung kepada harga yang
ditetapkan perusahaan terhadap produknya.
Teori Ekonomi Islam mengenai harga pertama kali dapat dilihat dari
sebuah hadis yang menceritakan bahwa ada sahabat yang mengusulkan
kepada Nabi untuk menetapkan harga di pasar. Rasulullah menolak tawaran
itu dan mengatakan bahwa harga pasar tidak boleh ditetapkan, karena
Allahlah yang menentukannya. Kemudian penentuan harga dalam konsep
Ekonomi Islam, cara pengendalian harga ditentukan oleh penyebabnya. Bila
penyebabnya adalah perubahan pada permintaan dan penawaran, maka

4
Adi Warman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2007),h.30
5
Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis Dalam Islam, ( Jakarta : Prenadamedia Group, 2013), h.6-7

4
mekanisme pengendalian dilakukan melalui intervensi pasar, sedangkan bila
penyebabnya adalah distorsi terhadap permintaan dan penawaran, maka
mekanisme pengendalian dilakukan melalui penghilangan distorsi termasuk
penentuan harga untuk mengendalikan harga pada keadaan sebelum distorsi.
Intervensi pasar menjadi sangat penting dalam menjamin pengadaan barang
kebutuhan pokok. Dalam keadaan kekurangan barang kebutuhan pokok,
pemerintah dapat membuat aturan supaya pedagang yang menahan barangnya
untuk dijual di pasar.6
3. Aspek Distribusi / Tempat
Islam memiliki distribusi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
etika komprehensif Islam. Islam tidak membiarkan kegiatan distribusi ini
bebas nilai. Islam tidak menanjurkan praktik misalnya “barang yang dibeli
tidak dapat dikembalikan”, menjual barang yang kadaluwarsa dan tidak sesuai
lagi dengan zamannya atau out of date.7
4. Aspek Promosi
Promosi dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang berisi
penyampaian data dan informasi, manfaat serta keunggulan suatu produk
kepada khalayak atau masyarakat luas oleh petugas promosi dengan tujuan
untuk menarik perhatian sasaran promosi agar menjadi konsumen produk
yang dipromosikan. Ada sembilan etika pemasar, yang akan menjadi prinsip-
prinsip bagi syariah marketer dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran
yaitu :
a. Memiliki keperibadian spiritual (takwa),
b. Berprilaku baik dan simpatik (shidq),
c. Berlaku adil dalam bisnis (al-‘adl),
d. Bersikap melayani dan rendah hati (khidmah),
e. Menepati janji dan tidak curang,
f. Jujur dan terpercaya (al-amanah),
g. Tidak suka berburuk sangka ( su’uzh-zhann),
h. Tidak suka menjelek-jelekan (hibah),
6
Lukman Hakim, Prinsip – Prinsip Ekonomi Islam, ( Jakarta :PT Gelora Aksara Pratama,2012),
h.174
7
Sofyan S. Harahap, Etika Bisnis Dalam Prespektif Islam, ( Jakarta : Salemba Empat, 2011,
h.139-140

5
i. Tidak melakukan sogok (riswah).
Rasulullah SAW sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika
bisnis, di antaranya adalah :8
a. Bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran,
b. Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis,
c. Tidak melakukan sumpah palsu,
d. Ramah tamah,
e. Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi agar orang lain
tertarik membeli dengan harga tersebut,
f. Tidak boleh menjelekan bisnis agar orang lain membeli kepadanya,
g. Tidak melakukan ihtikar (menumpuk dan menyimpan barang dengan
tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan keuntungan besarpun
diperoleh),
h. Takaran, ukuran, dan timbangan yang benar,
i. Bisnis tidak boleh menggangggu kegiatan ibadah kepada allah,
j. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan mengering,
k. Tidak monopoli,
l. Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat)
yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial,
m.Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal bukan
barang yang haram,
n. Bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan,
o. Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya,
p. Memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu
membayar,
q. Bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba

D. Konsep Pemasaran Bauran Syariah


Secara umum pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi
yang mengarahkan proses penciptaan, penalaran, dan perubahan value dari
inisiator kepada stakeholdersnya yang dalam keseluruhan prosenya sesuai
8
Veithzal Riva‟i, Op.Cit, h. 189

6
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam islam. Ada 4 karakteristik
yang terdapat pada marketing syariah, yaitu :9
1. Teistis (rabbaniyyah)
Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang
teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah yang paling adil, paling sempurna,
paling selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling dapat mencegah segala
bentuk kerusakan, paling mampu mewujudkan kebenaran, memusnahkan
kebatilan dan menyebarluaskan kemaslahatan.
2. Etis (akhlaqiyyah)
Keistimewaan lain dari syariah marketer selain karena teistis (rabbaniyyah)
juga karena ia sangat mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam
seluruh aspek kegiatannya, karena nilai-nilai moraldan etika adalah nilai yang
bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agama.
3. Realistis (al-waqiyyah)
Syariah marketer adalah konsep pemasaran yangfleksibel, sebagaimana
keluasan dan keluwesan syariah islamiyah yang melandasinya. Syariah
marketer adalah para pemasar professional dengan penampilan yang bersih,
rapi dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya,
bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral
dan kejujuran dalan segala aktivitas pemasarannya.
4. Humanistis (insaniyyah)
Keistimewaan syariah marketer yang lain adalah sifatnya yang humanistis
universal, yaitu bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya
terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga danterpelihara, serta sifat-sifat
kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah. Syariat islam
di'iptakan untuk manusia sesuai dengankapasitasnya tanpa menghiraukan ras,
warna kulit, kebangsaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah
memiliki sifat universal sehingga menjadi syariah humanistis universal.

Konsep Pemasaran syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari


konsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal sekarang,
9
Muhammad Syakir Sula dan Hermawan Kertajaya. Syariah Marketing. Jakarta: Mizan. 2005, h
56

7
pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan,
penyampaian, dan pengkomunikasian values kepada para konsumen serta
menjaga hubungan dengan para stakeholdersnya. Namun pemasaran sekarang
menurut Hermawan juga ada sebuah kelirumologi yang diartikan untuk
membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau pemasaran yang pada
akhirnya membuatkemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus atau
membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja.
Berbedanya adalah marketing syariah mengajarkan pemasar untuk jujur pada
konsumen atau orang lain. Nilai-ilai syariah mencegah pemasar terperosok pada
kelirumologi itu tadi karena adanilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang
pemasar.
Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang
ditambahkansyariah karena ada nilai-nilai lebih pada pemasaran syariah saja,
tetapi lebih jauhnya pemasaran berperan dalam syariah dan syariah berperan
dalam pemasaran. Pemasaran berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang
berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam dunia
bisnis, karena dengan profesionalitas dapat menumbuhkan keper'ayaan
kosumen. Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan
pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan
perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan
pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan
dapat merubah suatu values kepada para stakeholders sehingga perusahaan
tersebut dapatmenjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis
yang sustainable.10

E. Segmentasi, Target dan Posisi Pasar


1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan strategi yang sangat penting dalam
mengembangkan program pemasaran. Dengan segmentasi pasar, diharapkan
usaha-usaha pemasaran dilakukan dapat mencapai tujuan perusahaan secara

10
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com,manajemen-pemasaran-dan-strategi-
pemasaran//2016/10/04

8
efisien dan efektif. Menurut Tjiptono dan Chandra segmentasi pemasaran
dapat diartikan sebagai proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang
heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki
kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dana atau respon
terhadap program pemasaran sepesifik. Segmentasi pasar adalah proses
pembagian pasar ke dalam subset pelanggan dengan kebutuhan yang sama
dan mempunyai ciriciri yang dapat diarahkan atas tanggapan mereka,
sehingga dapat dilakukan cara cara yang sama bagi produk tertentu yang
ditawarkan, termasuk program pemasarannya. Menurut Kotler variabel-
variabel utama yang perlu dianalisis untuk melihat pasar yaitu:11
a. Segmentasi Geografis
Merupakan perbandingan yang menjadi unti-unti geografis yang berbeda-
beda bangsa, negara, wilayah, kota atau lingkungan pemukiman.
Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi pada suatu atau beberapa
wilayah geografis atau beroperasi di hampir semua tempat dengan
memperhatikan berbagai variasi setempat berdasarkan kebutuhan dan
preferensi geografis.
b. Segmentasi Demografis
Merupakan pembagian pada variabel-variabel demografis yaitu meliputi:
umur, jenis kelamin, ukuran, keluarga, pekerjaan, tempat tinggal,
pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Variabel-variabel demografis
adalah dasar paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok
pelanggan.
c. Segmentasi Psikologis
Merupakan pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan karateristik kepribadian.
d. Segmentasi Perilaku
Merupakan bagian pembagian pasar menjadi kelompokkelompok berbeda
berdasarkan pada pengetahuan dan tanggapan terhadap sebuah produk
variabel-variabel perilaku adalah titik awal terbaik untuk membentuk
segmen pasar.
11
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm.
200

9
2. Target Pasar
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar
sasaran yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa
pada dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar
tersebut. Jadi arti dari pasar sasaran adalah sebuah pasar yang terdiri dari
pelanggan ptensial dengan kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin
mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan
kebutuhan atau keinginan tersebut.
Menurut Tjiptono dan Chandra pengertian pasar sasaran adalah proses
mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai
paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik
perusahaan.12 Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong pasar sasaran adalah
sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik
yang sama menjadi tujuan promosi perusahaan.13 Dari beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa targeting atau pasar sasaran adalah kegiatan dimana
perusahaan memilih segmen pasar untuk dimasuki dan kemudian perusahaan
dapat menentukan lebih spesifik pasar yang akan dituju sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik pasar. Selanjutnya langkah dalam
mengembangkan suatu pasar sasaran yaitu:
a. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan
dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
b. Mengveluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan
dari setiap segmen, biaya melayani segmen, dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
3. Posisi Pasar
Positioning atau penentuan posisi pasar adalah tindakan untuk
merancang suatu citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga
pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan
12
Tjiptono dan Chandra, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,2013), hlm. 162
13
Kotler Philip dan Gary Amstrong, Principles Of Marketing, (Pearson, 2017), hlm. 161

10
perlahan dalam kaitannya dengan pesaing. Tujuan penentuan posisi terdiri
dari tiga langkah, yaitu: mental keunggulan bersaing yang memungkinkan
untuk dimanfaatkan, memilih yang paling tepat, dan secara efektif
mengisyaratkan kepada pasar tentang posisi yang dipilih perusahaan.14
Dapat dikatakan bahwa untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan
harus dapat memasuki segmen pasar yang menghasilkan penjualan serta
tingkat laba yang paling besar. Penentuan posisi pasar dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok antara lain:15
a. Menentukan posisi menurut nilai. Memposisikan produk sebagai
pemimpin dalam menawarkan nilai terbaik.
b. Menentukan posisi menurut pesaing. Memposisikan produk sebagai
produk terbaik dibandingkan dengan pesaing.
c. Menentukan posisi menurut manfaat. Memposisikan produk sebagai
pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
d. Menentukan posisi menurut pemakai. Memposisikan produk sebagai yang
terbaik untuk kelompok tertentu.
e. Menentukan posisi menurut kategori. Memposisikan produk sebagai
pemimpin dalam kategori produk.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi pemasaran adalah suatu proses menyeluruh, terpadu, dan terencana,
yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan usaha
agar mampu mengakomodir permintaan pasar dengan cara menciptakan produk

14
M. Suayanto, Analisis dan Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 2009),
hlm. 14
15
Ibid., hlm. 15-17

11
bernilai jual, menentukan harga, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan
saling bertukar tawaran yang bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan
masyarakat umum. Perlu merencanakan strategi dalam memasarkan suatu
produk/jasa, namun sebelum itu perlu mengadakan studi kelayakan bisnis agar
teruji secara teoretis kemudian dapat menentukan strategi, konsep, dan hal hal
yang sekiranya mendukung dalam proses marketing.
Strategi pemasaran bauran (marketing mix) merupakan strategi yang
sangat relevan dalam mencari minat konsumen yang selalu berubah ubah, dilain
itu perlu memerhatikan aspek produk, harga, lokasi/tempat yang strategis, dan
promosi yang menarik untuk memancing para konsumemn agar memiliki rasa
ketertarikan terhadap apa yang telah kita pasarkan. Kemudian untuk konsep
bauran pemasaran kita perlu memperhatikan 4 karakteristik yang ada, yaitu
Teistis, Eitis, Realistis, dan Humanistis. Kemudian yang terakhir ialah
bagaimana kita mengatur segmentasi, posisi dan target pasar. Hal itu sangat
berpengaruh karena fase finnaly setelah kita merumuskan strategi, tempat, jenis
produk dan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, S. I. (2017). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Pertumbuhan,


Nilai Pasar, Produktivitas Dan Profitabilitas. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Peradaban, 3(2).

Shaferi, I., & Laksana, R. D. (2019). Peran Determinasi Working Capital Policy
terhadap Company Financial Performance. Performance: Jurnal

12
Personalia, Financial, Operasional, Marketing Dan Sistem
Informasi, 26(1), 1-7.

Ir H Idris Parakkasi, M. M. (2020). Pemasaran Syariah Era Digital. Penerbit


Lindan Bestari.

Adi Warman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2007),h.30

Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta : Prenadamedia Group,
2013), h.6-7

Lukman Hakim, Prinsip – Prinsip Ekonomi Islam, ( Jakarta :PT Gelora Aksara
Pratama,2012), h.174

Sofyan S. Harahap, Etika Bisnis Dalam Prespektif Islam, ( Jakarta : Salemba


Empat, 2011, h.139-140

Muhammad Syakir Sula dan Hermawan Kertajaya. Syariah Marketing. Jakarta:


Mizan. 2005, h 56

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta:


Erlangga, 1997), hlm. 200

Tjiptono dan Chandra, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi


Offset,2013), hlm. 162

M. Suayanto, Analisis dan Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, (Yogyakarta:


ANDI, 2009), hlm. 14

13

Anda mungkin juga menyukai