Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HADITS TENTANG PEMASARAN

Dosen Pengampu : Eka junita Saragih, M.S.I

Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hadits Ekonomi

Disusun oleh:

Mubarak Bayu Adjie (11904091)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN 1444H/2023 M

i
KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr.wb, Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah


SWT. Karena atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “HADITS TENTANG
PEMASARAN”. Tak lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
kita nabi besar Muhammad SAW. Karenanyalah kita dapat keluar dari zaman
jahiliyah kezaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada ibu Eka Junila Saragih, M.Si selaku dosen pengampu mata
kuliah Kapita Selekta Hadis Ekonomi yang telah membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini.

Kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya


membangun, khususnya dari dosen pengampu mata kuliah kapita selekta hadits
ekonomi ibu eka junita saragih, M.S.I guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang dan penulis
menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya
dukungan, motivasi, bantuan, dan bimbingan serta doa dari berbagai pihak.
Sekian dan terima kasih semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Pontianak, 17 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A.Latar Belakang..............................................................................................1

B.Rumusan Masalah.........................................................................................3

C.Tujuan Penulisan...........................................................................................3

D.Manfaat Penulisan.........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

A.Teori dan Konsep Umum Pemasaran............................................................5

a Definisi pemasaran........................................................................................5

B.Fungsi dan Tujuan Pemasaran......................................................................5

C.Perencanaan dan strategi pemasaran.............................................................6

D.Konsep Pemasaran Syariah...........................................................................7

E. Pemasaran dalam perspektif hadits.............................................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

A.Kesimpulan.................................................................................................13

B.Saran............................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama rahmatan lil ālamin yang mengatur hubungan
antara allah swt dengan makhluknya, melalui ibadah untuk membersihkan
jiwa dan mensucikan hati. Islam pun datang dengan mengatur hubungan
antar sesama makhluk, sebagian mereka kepada sebagian yang lain, seperti
jual beli, nikah, warisan, dan yang lainnya agarmanusia hidup bersaudara
di dalam rasa damai, adil dan kasih sayang. Manusia dijadikan Allah SWT
sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang
lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus berusaha
mencari karunia Allah yang ada dimuka bumi ini sebagai sumber
ekonomi.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia agar mendapat karunia
Allah SWT harus berpegang teguh kepada syariat Islam. Dalam Islam
kegiatan ekonomi itu sudah dituangkan pada sistem bermuamalah, meski
pada umumnya cakupan muamalah itu sendiri sangat luas. Tetapi
belakangan ini pengertian muamalah lebih banyak dipahami sebagai
aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
dalam memperoleh dan mengembangkan harta bendanya dan pemasaran
memiliki peranan sangat penting dalam mempertahankan kelangsungan
hidup suatu perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam
memasarkan produknya, agar memperoleh tingkat keuntungan yang
diharapkan dan kecenderungan masyarakat dunia bisnis yang
menginginkan keuntungan tanpa melihat bagaimana nilai-nilai normatif
transenden dalam berniaga, menyebabkan etika bisnis sangat sulit
diterapkan dalam akitivitas perekonomian dalam realitas di dunia usaha
saat ini juga timbul gejala menghalalkan segala cara demi mencapai
sebuah kenikmatan

1
Konsep Islamic Marketing merupakan proses dari identifikasi dan
penerapan strategi maksimalisasi nilai untuk kesejahteraan para pemangku
kepentingan khususnya dan masyarakat pada umumnya yang diatur oleh
pedoman yang diberikan dalam al-qur’an dan as-sunnah di mana
hubungan pertukaran menekankan pada aspek kesjahteraankehidupan
manusia, baik di dunia maupun di akhirat, sebagaimana tujuan
diturunkannya syariah Islam, bukan hanya sekedar didasarkan pada
imbalan ekonomi ataupun sosial dengan tujuan mendapatkan kepuasan
sesaat yakni kepuasan hidup di dunia semata, sebagaimana dalam konsep
kerjasama dalam pemasaran (Relationship Marketing) dengan
mendasarkan teori pertukaran sosial.
Konsep Islamic Marketing mencerminkan sebuah fenomena yang
mengindikasikan berkembangannya pemasaran Islam di seluruh dunia
muslim pada masa mendatang dan momentum yang cukup penting dalam
pengembangan bidang pemasaran, karenanya telah banyak mengundang
perhatian bagi kalangan sarjana, para praktisi, dan pelanggan dalam
pemasaran islam dan begitu penting suatu strategi pemasaran dalam
meningkatkan volume penjualan dalam perusahaan. Oleh karena itu,
dalam era globalisasi ini, persaingan dikalangan pelaku ekonomi tentunya
akan semakin ketat. Dengan persaingan yang amat tajam dan ketat inilah
yang mengharuskan setiap perusahaan agar lebih memperhatikan salah
satu aspek yang amat vital dalam manajemen perusahaan yaitu bidang
“Pemasaran” atau “Marketing”.
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan konsep Islamic
Marketing memiliki peranan penting dalam membentuk sikap dan perilaku
pemasar. Dengan demikian, konsep pemasaran dalam islam (islamic
marketing) juga dapat digunakan untuk memberikan pedoman perilaku etis
pemasaran dalam persektif Islam dalam membangun hubungan pelanggan
dengan perusahaan serta logika berpikir yang melandasinya adalah
perilaku ekonomi seseroang adalah untuk menciptakan kebaikan
(maslahah) dan konsumen mengonsumsi barang dan jasa untuk

2
mendapatkan kebaikan (maslahah), begitu juga produsen memproduksi
barang dan jasa untuk memberikan ma‫܈‬la‫ۊ‬ah. Seseorang tenaga penjualan
dalam melayani pelanggan yang mendasarkan prinsip-prinsip etika Islam
akan mempertimbangkan bagaimana agar dapat memberikan ma‫܈‬la‫ۊ‬ah
kepada pelanggan guna membangun hubungan antara pelanggan baik
dengan tenaga penjualan maupun dengan perusahaan dalam jangka
panjang.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas penulis sangat tertarik
membahas perspektif hadits yang jarang sekali sesorang penulis lainnya
mencari letak keabshan pada ruang lingkup pemasaran islam (marketing
syariah) dalam pandangan islam serta membahasa terkait hadits yang
menjadi alternatif yang baik dalam literatur pemasaran menurut pandangan
sunnah dan memuat judul HADITS TENTANG PEMASARAN.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas,maka penelitian ini mempunyai
beberapa masalah dengan fokus judul studi komparasi konsep pemasaran
syariah dalam hadits dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep pemasaran tinjauan islam?
2. Bagaiamana metode strategi pemasaran islam dalam pandangan hadits?

C. Tujuan Penulisan
Dari hasil pengkajian literatur yang dilakukan penyusun, maka ada
beberapa manfaat yang perlu diketahui :
1. Untuk mengetahui konsep pemasaran dalam tinjauan islam
2. Untuk mengetahi strategi pemasaran islam dalam pandangan hadits

3
D. Manfaat Penulisan
Dari hasil pengkajian literatur yang dilakukan penyusun, maka ada
beberapa manfaat yang perlu diketahui :
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penulisan ini sangatlah bermanfaat, karena dapat
menambah suatu wawasan dan suatu ilmu pengetahuan terkait dengan
komparasi serta diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
dan dapat bermanfaat terhadap bidang hukum ekonomi syariah.
2. Manfaat praktis
Bagi peniliti, dapat meningkatkan suatu kualitas pengembangan
diri penyusun secara individu dalam menghasilkan suatu karya ilmiah
atau menghasilkan suatu penelitian yang bermanfaat memberikan
gambaran mengenai teori

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori dan Konsep Umum Pemasaran


a Definisi pemasaran
Pemasaran berasal dari kata pasar atau dapat di artikan pula
dalam konteks tradisional “tempat orang jual beli”. 1 Pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan, melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain dan
pemasaran merupakan sebuah proses sosial dan manajerial yang
melibatkan kepentingan-kepentingan baik individu atau kelompok
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran barang
atau jasa kepada pelanggam dari produsen.2
“Menurut Kotler, konsep pemasaran yang menegaskan bahwa
kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan oleh
perusahaan tersebut dan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para
pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan
nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih”. 3 Berdasarkan
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep sebuah proses sosial
dan manajerial yang melibatkan kepentingan, baik individu atau
kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui
pertukaran barang atau jasa kepada pelanggam dari produsen.

1 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2010), h. 51


2 Sunarto, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta : AMUS, 2004), h. 4-5

3 Philip Kotler dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran. Penerjemah Alexander Sindoro, Edisi ke-9, Jilid 1 (Jakarta : PT Indeks, 2004), h. 9.

5
B. Fungsi dan Tujuan Pemasaran
a. Fungsi
Adapun fungsi pemasaran merupakan tugas terakhir dari
kegiatan ekonomi dalam memuaskan kebutuhan hidup manusia yang
memiliki fungsi yakni untuk menemukan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh manusia serta menjual barang dan jasa tersebut ke
tempat konsumen berada pada waktu yang diinginkan, dengan harga
terjangkau tetapi tetap menguntungkan bagi perusahaan yang
memasarkan.4 Berdasarkan fungsi diatas dapat dipahami bahwa
pemasaran memiliki posisi dan peran yang strategis dalam
memenuhi kebutuhan konsumen setiap saat dengan
mempertimbangkan aspek kemudahan bagi pembeli untuk
mendapatkan barang tersebut, sehingga perusahaan dalam hal ini
akan mendapatkan keuntungan.
b. Tujuan pemasaran
Adapun fungsi pemasaran memiki posisi dan peran yan
strategis dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang betujuan untuk
memperluas penjualan hingga kemana-mana, tujuan pemasaran
adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan
menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli semua
produk yang dibutuhkan selanjutnya serta menyediakan produk dan
jasa tersebut.5 Berdasarkan fungsi dan tujuan pemasaran dapat
dipahami bahwa orientasi yang dimiliki perusahaan hendaknya tidak
hanya terbatas pada sejauh mana produk bisa terjual dan dikonsumsi
serta memperoleh keuntungan besar melainkan dibutuhkan upaya
untuk mengetahui dan memahami keinginan pelanggan dalam
konsumsinya sehingga cocok dan puas, dengan demikian secara
otomatis laba perusahaan akan meningkat.

4 M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis.(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 119

5 Philip Kotler dan Kevin L. Keller, Manajemen Pemasaran.(Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009), h.7

6
C. Perencanaan dan strategi pemasaran
1. Perencanaan pemasaran
Adapun perencanaan pemasaran dibuat untuk memberikan
jawaban atas menyatakan latar belakang perusahaan, situasi
persaingan, peluang, serta ancaman di pasar dari perencanaan
bisnis, akan fokus pada sejarah pasar, kekuatan dan kelemahan
pemasaran perusahaan, dan ancaman serta peluang di pasar yang
ditujukan dan bertujuan jangka pendek dan jangka panjang
pemasaran perusahaan dalam satu tahun yang bertujuan untuk
pemasaran secara spesifik dan diimplementasikan kapan hal
tersebut terjadi, serta siapa yang akan merespon dari aktivitas
monitoring dan perusahaan harus mengetahui bahwa marketing
plan mengarahkan implementasi pengambil keputusan pemasaran.6
2. Strategi Pemasaran
Adapun strategi pemasaran diartikan sebagai analisis
terhadap pengembangan, serta pelaksanaan atas pemilihan strategi
pasar sasaran produk pada tiap unit bisnis, proses penetapan tujuan
pemasaran dan pengembangan terhadap pelaksanaan serta
pengelolaan strategi program pemasaran penentuan posisi pasar yang
dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran dan
strategi pemasaran merupakan suatu wujud rencana yang terurai di
bidang pemasaran untuk memperoleh hasil yang optimal dibidang
pemasaran diantaranya adalah strategi menghadapi persaingan,
strategi produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi
dari proses perencanaan perusahaan dalam memasarkan dan
memperkenalkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada
konsumen untuk mencapai suatu tujuan dengan segala risiko yang
akan dihadapi.7

6 Jurnal ekonomi dan kewirausahaan Vol. 11, No. 1, April 2011, h. 38-47

7 Assauri Sofjan, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 199

7
D. Konsep Pemasaran Syariah
Pemasaran syariah (syariah marketing) ialah sebuah disiplin ilmu
bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan
perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdernya dalam
keseluruhan prosesnya yang sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip
bermualamah dalam islam serta penerapan suatu bisnis strategis yang
sesuai dengan nilai dan prinsip syariah dan dijalankan berdasarkan konspe
keIslaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW.8
Berdasarkan definisi diatas umat muslim memaknai pemasaran
yakni sebagai dakwah karena pada dasarnya dakwah adalah menjual atau
mempromosikan nilai islam yang kita yakini kebenarannya dan seorang
muslim yang baik, dalam transaksi muamalahnya dalam hal ini
peamasaran baik sebagai pemimpin perusahaan, pemilik, pemasar, pesaing
maupun pelanggan dan hendaklah berprinsip keadilan, kejujuran,
transparansi serta beretika dan moralitas menjadi nafas dalam setiap
bentuk transaksi bisnisnya adapun beberapa karakteristik dan prinsip
pemasaran syariah yang menjadi acuan yakni sebagai berikut karakteristik
pemasaran syariah :
1. Karakteristik
Dalam hal ini adapun karakteristik seorang muslim yang baik,
dalam transaksi muamalah yakni peamasaran yang baik ialah seseorang
yang memasarkan ataupun mempromosikan produk hendaklah
berprinsip keadilan, kejujuran, transparansi serta beretika dan moralitas
menjadi nafas dalam setiap bentuk transaksi bisnisnya
1) Karakteristik ketuhanan (rabbaniyyah), salah satu pemasaran syariah
yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal
selama ini yakni bersifat yang religi (diniyyah) dan terciptanya dari
kesadaran akan nilai-nilai religus yang dipandang penting dan
mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok kedalam

8 Moh. Nasuka, Etika Pemasaran berbasis Islam, Mukaddimah,Vol, 17, No. 1, 2011. Artikel diakses pada tanggal 01 Maret 2020, dari

http://mukaddimah.kopertais3.net/indekx.php/muk/ article/download/42/4

8
perbuatan yang dapat merugikan orang lain serta meyakini bahwa
Allah SWT selalu dekat dan mengawasinya dan mempertanggung
jawaban atas segala apa yang diperbuat.
2) Karakteristik etika (Akhlakiyyah), dalam hal ini keistimewan
sangat mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek
kegiatannya yang merupakan turunan dari sifat ketuhanan dalam
arti terciptanya dari kesadaran akan nilai-nilai religus yang
dipandang penting
3) Karakteristik realistis (Al-Waqi‟iyyah)
Karakteristik realistis pemasaran syariah bukanlah
konsep yang ekslusif, fanatik, anti modernitas, dan kaku.
Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang fleksibel,
sebagaimana keluasan dan keluwesan syariah islamiyyah yang
melandasi dalam kegiatan pemasaran (marketing).9
2. Prinsip-prinsip pemasaran syariah
Adapun beberapa prinsip pemasaran syariah yang menjadi
praktik pemasaran yakni perubahan terhadap suatu hal yang pasti akan
terjadi dan oleh karena itu perubahan perlu disikapi dengan cermat,
kekuatan perubahan terdiri dari lima unsur perubahan technologi,
perubahan politik serta perubahan sosial-kultural, perubahan ekonomi
terhadap perubahan dasar dalam menjalankan pemasran syariah yang
harus memperhatikan cara mereka menghadapi persaingan usaha yang
serba dinamis terhadap perubahan teknologi menciptakan persaingan
usaha yang ketat dan pengaruh inovasi teknologi mendasari terjadinya
perubahan sosial budaya serta lahirnya revolusi dalam bidang
teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang mengubah cara
pandang dan perilaku masyarakat untuk mengidentifikasikan serta
memanfaatkan peluang-peluang yang muncul dipasar atas
perkembangan yang sedang terjadi merupakan langkah awal yang
menentukan keseluruhan aktivitas dan lebih fokus dalam
9 Departemen Agama RI. Al-Qur‟an Dan Terjemahannya (Bandung: Penerbit Diponegoro. 2014)

9
mengalokasikan sumber daya.10 Dalam hal ini dari beberapa
karakteristik dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan utama
pemasaran syariah dapat diketahui konsep pemasaran islam bahwa
pasar dapat berperan efektif dalam kehidupan ekonomi bila prinsip
persaingan bebas dapat berlaku secara efektif dan pasar syariah adalah
pasar yang emosional (emotional market) dimana orang tertarik
karena alasan keagamaan bukan karena keuntungan financial semata
serta tidak ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah ia
mengandung nilai-nilai ibadah bisnis yang disertai keikhlasan semata-
mata hanya untuk mencari ridha Allah swt dan ibadah dihadapan
Allah swt.

E. Pemasaran dalam perspektif hadits


Agama islam Mengajarkan untuk menjaga kualitas dan
keberadaan produk serta islam melarang jual beli suatu produk yang
belum jelas (gharar) bagi pembeli yang berpotensi terjadi penipuan dan
ketidak adilan terhadap salah satu pihak dan oleh karna itu baginda nabi
muhammad rasulullah saw mengharamkan jual beli barang yang tidak
jelas produknya dalam artian produk dalam perspektif hadits harus
memenuhi standarisasi mutu dan keberadaan barang dengan sangat tegas
mengharamkan praktek jual beli yang menipu dengan ketidak jelasan
mutu terhadap pemasaran yang sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip
muamalah dalam islam.11
Dalam konteks ekonomi islam, pemasaran islam merupakan
salah satu bentuk kegiatan muamalah yang tidak menyalahi hukum
selama dilakukan dengan memenuhi aturan-aturan syariat islam serta
menciptakan pertumbuhan nilai atau keuntungan dan mencapai
kemaslahatan bersama berdasarkan pada akad-akad yang dilandasi
oleh rasa kejujuran, keadilan, dan keikhlasan untuk memenuhi syarat-
syarat yang telah mereka sepakati dengan kegiatan ekonomi yang

10 Hermawan Kertajaya Dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Jakarta:Gema Insani Pers, 2004), h.35

11 Aziz Hakim Muhammad, Sistem Oprasional Pemasaran Syariah, Renaisan, Jakarta, 2007, h. 15

10
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
serta menciptakan nilai (value) bagi mereka selama tidak bertentangan
dengan sumber utama dalam syariat Islam, yakni al-qur’an dan hadits
sebagai sumber filosofi beretika dan bermoralitas yang terdapat pada
pemasaran syariah serta menjadi pembeda utama dengan pemasaran
konvensional dan hal inilah yang menjadikan alasan mengapa
pemasaran yang berbasis syariah sangat dibutuhkan, yaitu tujuan
utamanya yakni berguna untuk menciptakan keadilan dan
kesejahteraan yang sebenar-benarnya bagi seluruh pelaku ekonomi di
pasar dan bertujuan merawat tujuan-tujuan syariah yang berkaitan
dengan penjagaan agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal manusia
secara keseluruhan.12
Adapun dalam kaidah fiqih, “al-Muslimuna ‘ala syuruthihim
illa syarthan harrama halalan aw ahalla haraman” (Kaum muslimin
harus memenuhi syarat-syarat yang telah mereka sepakati, kecuali
syarat yang mengharamkan sesuatu yang halal atau menghalalkan
sesuatu yang haram). Rasulullah Saw bersabda:
َ‫ان‬PPَ‫لَّ َم الَ تَلَقَّوْ ا الرُّ ْكب‬P ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس‬
َ ِ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ِ ‫س َر‬ ٍ ‫ع َْن ا ْب ِن َعبَّا‬
ُ‫ه‬Pَ‫ونُ ل‬PP‫ الَ يَ ُك‬: ‫ال‬P َ Pَ‫ا ٍد؟ ق‬PPَ‫ ٌر لِب‬P‫اض‬ ِ ‫ ُع َح‬P‫هُ الَ يَبِي‬Pُ‫ َما قَوْ ل‬:‫س‬ ٍ ‫ت ِال ْب ِن َعبَّا‬ُ ‫ قَا َل فَقُ ْل‬.‫ض ٌر لِبَا ٍد‬ِ ‫َوالَ يَبِ ْع َحا‬
‫ير‬PP‫اد بغ‬P‫ر لب‬PP‫بيع حاض‬PP‫ل ي‬P‫ ه‬:‫ الباب‬،‫ البيوع‬:‫ الكتاب‬،‫ (أخرجه البخاري في صحيحه‬.‫ِس ْم َسارًا‬
‫ رقم الحديث‬،‫أجر وهل يعينه‬
Artinya : Dari Amr bin ‘Auf al-Muzani r.a dari ayahnya dari
kakeknya bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:
Perdamaian diperbolehkan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram. Dan kaum muslimin boleh menentukan syarat
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram. Abu Isa berkata hadits ini hasan
shahih. (HR. at-Tirmidzi). 13
12 Hendy Mustiko Aji, "Pemasaran Syariah: Apa Yang Berbeda Dengan Model Konvensional", Universitas Islam Indonesia (UII), 2019, dalam:
https://fecon.uii.ac.id/2019/09/pemasaran-syariah-apa-yang berbeda-dengan-model-konvensional/. Diakses 20 maret 2023.

13 Abu 'Isa Muhammad ibn 'Isa ibn Saurah ibn Musa ibn adh-Dhahak at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Hadits no. 1272, Jakarta: Pustaka Azzam, 2006, h. 104.

11
Adapun dari keterangan hadits diatas bahwasannya dapat
dipahami, dalam kegiatan pemasaran syariah setidaknya memiliki dua
aspek penting, yakni merencanakan gagasan atau ide tentang suatu
produk dan strategi pemasaran syariah produk kepada konsumen dan
dalam menjalankan kedua aspek ini seorang pelaku usaha harus
memperhatikan aturan dan etika ekonomi agar mendapatkan kualitas
maksimal dan produk memberi manfaat bagi konsumen serta konsep
pemasaran islam sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika,
tidak peduli apa pun agamanya dikarenakan nilai-nilai moral dan etika
merupakan nilai yang diajarkan oleh semua agama dan dalam
pemasaran syari’ah adalah (value to heart), berarti pemasaran yang
dilandaskan pada nilai-nilai agama dan dilaksanakan dengan sepenuh
hati dalam segala transaksi hingga mampu memuaskan konsumen dan
stakeholder.
pemasaran dalam perpektif hadits bukanlah semata-mata
kegiatan pemasaran yang sekedar menempelkan hal-hal yang bersifat
spiritual dan religius sebagai pemanis kemasan, dengan adanya
pemasaran syariah memiliki misi yang mendalam dan memiliki
cakupan luas yakni sebagai sebuah sistem ekonomi yang memberi
kemanfaatan dan kemaslahatan bagi seluruh manusia yang
memastikan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran dari
awal perencanaan hingga akhir produk yang ditawarkan berjalan
sesuai aturan syariat dan berdampak baik pula bagi konsumen dan
terutama masyarakat luas.14

BAB III

PENUTUP

14 Nilam Sari, “Manajemen Marketing (Pemasaran) Produk Jasa Keuangan Perbankan dalam Perspektif Islam,” Media Syari’ah, Volume XIV No. 2 2012, h. 203
.

12
A. Kesimpulan
Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran pemasaran menurut perspektif syariah adalah aktivitas yang di
jalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai
(value creating activities) yang memungkinkan siapapun yang
melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang
dilandasi atas kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai
dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami atau
perjanjian transaksi bisnis dalam islam dan pemasaran dalam pandangan
islam merupakan suatu penerapan disiplin strategis yang sesuai dengan
nilai dan prinsip syariah. Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran
harus dilandasi semangat beribadah kepada Allah swt sebagai maha
Pencipta, berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama,
bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri

B. Saran
Dalam perspektif hadits pemasaran harus memperhatikan aturan dan
etika ekonomi agar mendapatkan kualitas maksimal dan produk memberi
manfaat bagi konsumen serta pemasaran syariah memiliki sifat melekat
yaitu rabbaniyyah, etis, realistis, dan humanistis. Secara prinsip, etika
pemasaran syariah yang mesti pedomani syariah marketer adalah
menjadikan aktifitas pemasaran sebagai ibadah kepada Allah Swt, menjauhi
manipulasi produk, mengutamakan kebutuhan konsumen, memberikan
pelayanan prima kepada konsumen, menjamin produk yang dihasilkan
berkualitas dan memberi manfaat

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2010).

13
Sunarto, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta : AMUS, 2004).

Philip Kotler dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran. Penerjemah


Alexander Sindoro, Edisi ke-9, Jilid 1 (Jakarta : PT Indeks, 2004).

M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis.(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000).

Philip Kotler dan Kevin L. Keller, Manajemen Pemasaran.(Indonesia: PT


Macanan Jaya Cemerlang, 2009).

Jurnal ekonomi dan kewirausahaan Vol. 11, No. 1, April 2011

Assauri Sofjan, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007).

Moh. Nasuka, Etika Pemasaran berbasis Islam, Mukaddimah,Vol, 17, No. 1,


2011. Artikel diakses pada tanggal 01 Maret 2020, dari
http://mukaddimah.kopertais3.net/indekx.php/muk/ article/download/42/4

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an Dan Terjemahannya (Bandung: Penerbit


Diponegoro. 2014)

Hermawan Kertajaya Dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing,


(Jakarta:Gema Insani Pers, 2004)

Aziz Hakim Muhammad, Sistem Oprasional Pemasaran Syariah, Renaisan,


Jakarta, 2007).

Hendy Mustiko Aji, "Pemasaran Syariah: Apa Yang Berbeda Dengan Model
Konvensional", Universitas Islam Indonesia (UII), 2019, dalam:
https://fecon.uii.ac.id/2019/09/pemasaran-syariah-apa-yang berbeda-
dengan-model-konvensional/. Diakses 20 maret 2023.

Abu 'Isa Muhammad ibn 'Isa ibn Saurah ibn Musa ibn adh-Dhahak at-Tirmidzi,
Sunan at-Tirmidzi, Hadits no. 1272, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006)

14
Nilam Sari, “Manajemen Marketing (Pemasaran) Produk Jasa Keuangan
Perbankan dalam Perspektif Islam,” Media Syari’ah, Volume XIV No. 2
2012.

15

Anda mungkin juga menyukai