Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

( Ruang Lingkup Bisnis Syariah)

MAKALAH

Diajukan Sebagai Tugas Matakuliah Manajemen Bisnis Syariah Pada Program


Studi Hukum Ekonomi Syariah di Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Nahdlatul Ulama
(STISNU) Nusantara Tangerang

Dosen Pengampu:
Uum Ummul Muhimmah, M.Si

Disusun oleh:

1. Anita Ratu Shalima Nim.20.02.00.18


2. Sadiah Nim.20.02.00.40
3. Muhamad Baehaqi Nim.20.02.00.31

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH NAHDLATUL ULAMA
STISNU NUSANTARA
TANGERANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan
rahmat nya, kami dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul “ Ruang Lingkup
Bisnis Syariah” dengan lancar.

Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Manajemen Bisnis Syariah.
Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat bapak/Ibu, serta
semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan
tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya makalah ini.

Tangerang, 06 November 2021

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Bisnis ............................................................................................... 3
2.2 Sejarah Perkembangan Bisnis ......................................................................... 4
2.3 Peluang dalam Bisnis ........................................................................................ 7
2.4 Korelasi antara Bisnis dan Masyarakat.......................................................... 8
BAB III............................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sering sekali manusia mengabaikan aspek-aspek syariah dalam


melakukan transaksi ekonomi dan dalam berbisnis, dimana manusia di era
globalisasi lebih mengedepankan sistem ekonomi yang cenderung ke arah
riba karna banyak sekali keuntungan yang ditawarkanya seperti bunga yang
besar dalam deposito dan ini jauh dari namanya hukum ekonomi syariah
melenceng dari ajaran dagang Islam dimana memakan uang riba haram
hukumnya. Belakangan ini bisnis berbasis Islam banyak diminati dan
digeluti oleh masyarakat luas. Khususnya di Indonesia, tidak hanya kaum
muslim saja namun kaum non muslim pun banyak yang berminat dalam
bisnis yang berbasis syariah ini. Karena dinilai menguntungkan karena
banyaknya kaum muslimin.

Dalam masyarakat riba tidak ada pungutan zakat, tidak ada unsur
membantu orang lemah. Variabel riba memiliki korelasi negatif terhadap
zakat, perdagangan dan tingkat kesejahteraan masyarakat, sering kali orang
yang terdesak tidak peduli dengan bunga yang besar padahal bunga yang
besar itu sangat merugikan apabila tidak bisa mengembalikan dengan tepat
waktu dan amat merugikan. Dalam bisnis sering kali mengabaikan nilai-
nilai islami karena dalam berbisnis kita menjumpai banyak clien, partner
dan costumer dan mereka punya pedoman sendiri dalam berbisnis, maka
dari itu kita sebagai orang Islam harus memegang teguh nilai nilai islam
dalam hal apapun agar mendapat barokkah dari apa yang dilakukan. Kita
sebagai umat muslim dengan melihat realita ekonomi nasional dan
internasional yang mulai ke arah sistem ekonomi liberal yang diterapkan
bangsa barat yang tidak sesuai dengan kaidah Islam maka dari itu
pentingnya mengembalikan sistem ekonomi yang benar dan mensosialisasi
kan untungnya berbisnis secara syariah. Manusia tidak terlepas dari yang
namanya bisnis maka perlu sekali mengerti bisnis yang benar yang tidak
merugikan salah satu pihak dan mengandung unsur unsur yang
menyejahterakan masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung
simbiosis mutualisme dalam berbisnis harus ada unsur syariahnya.
Berdasarkan uraian di atas bahwa makalah ini dirumuskan sebagai
berikut: (1) bagaimana penerapan bisnis?; (2) bagaimana sejarah
perkembangan bisnis?; (3) apa saja peluang bisnis?; dan (4) bagaimana

1
korelasi antara bisnis dan masyarakat?; sebab itu, makalah ini bertujuan
untuk (1) mengetahui penerapan bisnis; (2) menjelaskan sejarah
perkembangan bisnis; (3) mengetahui apa saja peluang yang disediakan
bisnis; dan (4) mengulas tentang korelasi anatara bisnis dan masyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis

Dalam konteks pembicaraan umum, bisnis (business) tidak terlepas


dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran barang
dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Aktivitas dalam bisnis
pada umumnya punya tujuan menghasilkan laba untuk kelangsungan hidup
serta mengumpulkan cukup dana bagi pelaksanaan kegiatan si pelaku bisnis
atau businessman itu sendiri.1

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual


barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar
busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. Atau bisnis dalam arti luas adalah semua
aktivitas oleh komunitas pemasok barang dan jasa. Dalam ekonomi
kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para
pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan
sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak
semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau
institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistis, dimana


bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau
serikat pekerja. Secara sederhana, bisnis adalah semua kegiatan yang
dilakukan seseorang atau lebih yang terorganisasi dalam mencari laba
melalui penyediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.2 Dari hasil
penelitian George W. England terhadap 1.072 pimpinan perusahaan di
Amerika Serikat, di peroleh pendapatan yang lebih beragam tentang tujuan
perusahaan, yaitu 3 :
1. Profitability (menghasilkan keuntungan).

1
M. Fuad, Christin H, Nurlela, Sugiarto, Paulus, Y.E.F, Pengantar Bisnis, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal. 1
2
Dr. Francis Tantri, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 4
3
Dr. Francis Tantri, Pengantar..., (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 9

3
2. Produktivity (menghasilkan produk dengan kualitas atau jumlah tertentu).
3. Growth (tumbuh dan berkembang).
4. Employee (memuaskan karyawan).
5. Community interest (memenuhi kebutuhan masyarakat).

Namun, bagi usaha bisnis, tujuan utamanya adalah memperoleh


keuntungan. Di Indonesia, dari tujuan di atas agaknya masih dapat
ditambahkan satu tujuan lagi, yaitu untuk beribadah, karena, masyarakat
Indonesia memiliki pandangan religius atau keberagamaan yang kuat.4

Menurut para ahli:


1. Menurut Hughes dan Kapoor bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu
yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Menurut Brown dan Petrello bussines is an institution which produces
goods and services demanded by people. Dapat disimpulkan bahwa
pengertian bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat/konsumen. Bisnis berarti sejumlah
total usaha yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi,
transportasi, komunikasi, usaha jasa dan pemerintahan yang bergerak dalam
bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa konsumen.

Istilah bisnis umumnya ditekankan pada 3 hal: a. Usaha


perseorangan kecil-kecilan b. Usaha perusahaan besar seperti pabrik,
transport surat kabar, hotel, dsb. c. Usaha dalam bidang struktur ekonomi
suatu negara.5

2.2 Sejarah Perkembangan Bisnis

Pada masa dulu, kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga
secara tertutup. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil
dan belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha dengan
meminjam modal untuk produksi dalam skala besar. Kemudian muncul
Revolusi Industri yang membawa perubahan secara drastis dan sangat
penting misalnya dengan adanya mesin uap, petani yang awalnya membajak
sawah menggunakan sapi/kerbau beralih menggunakan traktor, lalu muncul
pula tenaga kerja yang menerima upah dengan demikian penghasilan
keluarga bertambah. Dengan bertambahnya penghasilan keluarga ini,

4
Dr. Francis Tantri, Pengantar..., (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 10
5
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Cv.
Alfabeta, 2009), hal. 115-116.

4
mereka mampu memberi barang lain yang dibuat oleh orang lain pula.
Akhirnya, ekonomi tumbuh pesat dan memberi peluang berkembangnya
pabrik-pabrik, perdagangan besar, perdagangan eceran, dan perusahaan jasa
baik perseorangan maupun persekutuan.

Sekarang ini, zaman globalisasi, dunia yang makin transparan kita


lihat bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional,
multinasional, perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang saling
berebut untuk menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa.6

Di Indonesia sejak ratusan tahun lalu sebagian besar atau mayoritas


masyarakat Indonesia hidup dari pertanian. Hanya mereka yang hidup di
daerah pantai sering terlibat dengan perdagangan kecil-kecilan dan belum
pernah memasuki tingkat perdagangan internasional dengan ukuran skala
ekonomis. Menurut mereka bahwa pada zaman dahulu para pedagang
Indonesia telah aktif berdagang rempah-rempah sampai Gujarat, Teluk
Arab, dan Madagaskar. Kemudian muncul Revolusi industri yang
membawa perubahan secara drastis dan sangat penting. Adanya mesin uap
menimbulkan perubahan; pada pertanian yang tadinya menggunakan bajak,
dengan tenaga sapi, kerbau, sekarang diganti dengan traktor dan buldozer
yang bertenaga luar biasa. Akhirnya ekonomi tumbuh pesat dan memberi
peluang berkembangnya pabrik-pabrik, perdagangan besar, perdagangan
eceran, dan perusahaan jasa baik perorangan atau pun persekutuan.

Pada zaman globalisasi, dunia yang paling transparan kita lihat


bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional,
perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk
menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa. Oleh karena itu kita
harus mulai mengembangkan dan mencurahkan perhatian untuk membina
generasi muda yang akan informasi bidang bisnis ini. Adapun sejarah bisnis
secara garis besarnya meliputi beberapa hal berikut ini:
a. Era Industri Era industri dengan pionirnya Henry Ford pemilik
dari Ford industri mendapatkan penghasilan sebesar 10 triliun pertamanya
dalam kurun waktu karir kerja selama 25 tahun. Di masa ini barang siapa
yang tidak bekerja maka dia tidak akan mendapatkan penghasilan, namun
bagi yang bekerja dengan keras dan dengan prestasi yang cukup baik dalam
ruang lingkup kerjanya akan mendapatkan jaminan pensiunan dari
perusahaan. Tentunya jaminan tersebut jauh dari cukup karena sudah tidak
bekerja lagi.

6
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen..., (Bandung : Cv. Alfabeta,
2009), hal. 116-117.

5
b. Era Teknologi Era Teknologi, masa-masa di mana teknologi
menjadi tolak ukur penghasilan yang tak terbatas karena semakin bagus
mutu dari suatu tekhnologi maka yang menciptakan akan menciptakan suatu
passive income yang tak terbatas dari hasil karya yang diciptakan dan
menghasilkan royalti. Di masa ini yang menjadi pionir adalah Bill Gates
pemilik Microsoft dengan penghasilan 10 triliun pertama setelah 12 tahun.
Tentunya dengan menciptakan sebuah teknonogi komputer yang saat ini
terus berkembang dan akan terus menciptakan royalti terus menerus bagi
Bill Gates.
c. Era Infromasi Era Informasi yang di awali pada awal tahun 1990-
an dan terus berkembang pesat sampai saat ini dan diyakini akan terus
berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya. Kecepatan dunia informasi
akan memegang penuh dalam perkembangan dunia bisnis dimasa
mendatang mulai dari industri kecil sampai industri besar, rumahan hingga
pabrik, toko, sekolah, organisasi, marketing dan masih banyak lagi akan
membutuhkan kecepatan dalam penyampaian bisnisnya.

Dalam hal ini bisa dikatakan melalui jaringan internet/website yang


akan selalu siap bersedia bekerja untuk Anda 24 jam non-stop tanpa upah
akan bekerja untuk Anda. Saat ini yang menjadi pionir di masa ini adalah
Jeff Besos pemilik dari amazon.com (Toko Online terbesar dunia) dengan
penghasilan 10 triliun pertama dalam kurun waktu 3 tahun perjalanan karir.

Bisnis Indonesia adalah surat kabar harian dengan segmentasi


pemberitaan bisnis dan ekonomi berbahasa Indonesia yang diterbitkan di
Jakarta, Indonesia, sejak 14 Desember 1985. Bisnis Indonesia diterbitkan
oleh PT Jurnalindo Aksara Grafika (PT JAG) yang merupakan kongsi bisnis
empat pengusaha Sukamdani Sahid Gitosardjono (Sahid Group), Ciputra
(Ciputra Group), Anthony Salim (Salim Group), dan Eric Samola.
Pemimpin Redaksi saat ini adalah Arief Budisusilo yang menggantikan
Ahmad Djauhar sejak 2009, dengan Wakil Pemred Y. Bayu Widagdo, yang
menggantikan Linda Tangdialla sejak 2012. Setelah tidak bertugas sebagai
Pemred, Ahmad Djauhar menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum dengan
tetap sebagai Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia, sedangkan Linda
Tangdialla kini memimpin portal berita Kabar24.com selaku pemimpin
redaksi. Kabar24.com merupakan unit baru dalam kelompok media Bisnis
Indonesia.

Awalnya, koran Bisnis Indonesia berkantor di bekas bengkel


reparasi mesin jahit Singer di Jalan Kramat V/8, Jakarta Pusat. Koran yang
fokus pada berita bisnis, ekonomi, dan umum ini meroket berkat booming
yang melanda lantai Bursa Efek Jakarta pada tahun 1987 dan akibat

6
maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan kebijakan Paket
Oktober (Pakto) 1988.

Pertumbuhan yang baik tersebut membuat koran ini mampu


membangun gedung sendiri dan kantor pun pindah ke Wisma Bisnis
Indonesia (WBI) di Jalan Letjen S. Parman Kav. 12A Slipi, Jakarta Barat,
pada akhir 1990. Namun kemacetan luar biasa di lokasi tersebut dan
perhitungan bisnis pada masa depan membuat koran ini kembali pindah ke
wilayah Segitiga Emas Sudirman.

Mulai 1 Januari 2005 kegiatan operasional Bisnis Indonesia berpusat


di Wisma Bisnis Indonesia (WBI) lantai 5-8, Jalan KH Mas Mansyur No.
12A, Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Saat ini, Bisnis Indonesia memiliki
kantor perwakilan di sejumlah kota di Indonesia yakni di Medan,
Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan,
dan Makassar.

Sebagai lembaga pemberitaan, Bisnis Indonesia juga menjadi


pemasok tetap beberapa lembaga pemberitaan internasional seperti
NewsNet Asia (yang menerjemahkan berita Bisnis ke dalam bahasa Jepang,
Factiva (usaha patungan Dow Jones dan Reuters), dan ISI Emerging
Markets (dari kelompok usaha Euromoney Institutional Investor Group
Co.), Xinhua (kantor berita China), dan Bloomberg (kantor berita berbasis
di New York, AS). Sejarah perkembangan bisnis memanglah tidak pernah
bisa diprediksi, oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus selalu
memiliki kesiapan untuk menjadi pengganti dari mereka yang telah
berusaha keras sebelumnya.

2.3 Peluang dalam Bisnis

Sebagai seorang manusia, kita ingin mendapat pekerjaan yang layak


dan mendapat kepuasan dari pekerjaan yang kita lakukan. Peluang untuk
mendapatkan hal tersebut disediakan bisnis secara luas. Bisnis menyediakan
lapangan pekerjaan dari berbagai tingkatan dan lapangan. Dunia bisnis
sangat tanggap akan kekurangan barang di pasar guna memenuhi kebutuhan
manusia. Dan kegiatan ini tidak ada henti – hentinya. Dunia bisnis tumbuh
dan berkembang pesat, sehingga sekarang di pasar dijumpai berjuta-juta
macam barang dan jasa dihasilkan dan membutuhkan berpuluh puluh juta
tenaga kerja. Sekarang lapangan kerja tidak hanya diarahkan ke bidang

7
pemerintahan, atau karyawan perusahaan akan tetapi mulai mengarah pada
dunia bisnis.7

Di dalam klasifikasi organisasi bisnis yang bergerak dalam bidang


komersial. Ada 9 macam kegiatan bisnis yaitu:8
1. Usaha pertanian Meliputi usaha peternakan,usaha perkebunan, pertanian,
sawah, sayuran, buahbuahan, perikanan, dsb.
2. Produksi bahan mentah Meliputi usaha yang bergerak dalam bidang
kehutanan, pertambangan dan juga perikanan air tawar ataupun ikan laut.
3. Pabrik/Manufaktur Merupakan suatu usaha yang mengolah barang
mentah menjadi bahan baku sampai menjadi hasil jadi.
4. Konstruksi Merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang
pembangunan, seperti pembangunan jalan, pembangunan gedung, rumah
sakit, sekolah dan berbagai bangunan lainnya.
5. Usaha perdagangan besar dan kecil. Merupakan suatu usaha yang
menunjang inti kegiatan sistem distribusi yang menghubungkan antara
produsen dengan konsumen.
6. Transportasi dan komunikasi Merupakan suatu usaha yang dapat
membantu kelancaran kegiatan bisnis dan memudahkan kegiatan transaksi
bisnis secara cepat dan efisien.
7. Usaha finansial, asuransi, dan real estate Merupakan suatu usaha yang
memberikan kemudahan kepada kegiatan bisnis. Seperti memberi fasilitas
kredit, membantu mengatasi resiko yang dihadapi dan membantu
membangun perumahan dengan perencanaan pengaturan lingkungan yang
sehat.
8. Usaha jasa Merupakan suatu usaha yang kegiatannya dilakukan dengan
menggunakan jasanya untuk memuaskan kebutuhan orang lain. Seperti
tukang cukur, salon kecantikan, guru, dosen, pengacara, dokter, dsb.
9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah Merupakan pembeli terbesar dari
barang dan jasa, di samping itu juga berperan dalam mengatur kegiatan
bisnis dan menjaga kestabilan perekonomian.

2.4 Korelasi antara Bisnis dan Masyarakat

Dunia bisnis bersifat dinamis, kreatif, dan menantang. Bisnis tidak


pernah diam, orang bisnis selalu dinamis, selalu bergerak maju, banyak
inisiatif, kreatif, dan memberikan tantangan dalam menghadapi masa depan
dengan penuh raa optimis. Mobilitas tinggi, mereka bergerak dari satu

7
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen..., (Bandung : Cv. Alfabeta, 2009),
hal. 121.
8
http://arisaputra18.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-ruang-lingkup-
bisnis.html?m=1

8
daerah ke daerah lain, sesuai dengan musim, sesuai dengan situasi dan
waktu yang tepat di satu daerah dan daerah. Mobilitas tinggi, mereka
bergerak dari satu daerah ke daerah lain, sesuai dengan musim, sesuai
dengan situasi dan waktu yang tepat dari satu daerah dan daerah lain di mana
orang membutuhkan barang (daerah minus). Memang inilah antara lain
kegiatan bisnis yaitu menyediakan barang yang pada waktu yang tepat,
jumlah yang tepat, mutu yang tepat dan harga yang tepat. Kegiatan semacam
ini sudah berjalan sejak orang-orang quraisy zaman dulu yang terlukis
dalam surat alQuraisy. Masa globalisasi tingkat mobilitas para pedagang
yang sangat tinggi, transportasi demikian maju dan canggih.

Seperti pada Q.S. al-Mulk: 15


Artinya:
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezekiNya.
Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

Dalil diatas menjadi landasan bagi manusia-manusia yang berjiwa


perantau. Mereka meninggalkan daerah kelahirannya, tidak terpaku pada
suatu tempat, akan tetapi mereka mengembara dengan niat mencari ilmu
pengetahuan, menimba pengalaman demi pengalaman, mencari rezeki ke
tempat lain, dengan selalu berpegang pada tali Allah SWT.

Perjalanan ini banyak dilakuan oleh orang-orang yang bergerak di


bidang bisnis, dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja di kantor.
Perjalanan orang bisnis betul-betul mencari hubungan, relasi, jual beli yang
mendatangkan rizki bagi mereka. Orang yang bergerak dalam bidang bisnis
dan berhasil, akan mampu memberi sumbangan untuk pembangunan
ekonomi, terutama melalui etos kerja, mengembangkan sikap jujur dalam
bisnis, orientasi dan perilaku yang merangsang dan mendorong
pembangunan, melalui aksi dan refleksi kegiatan usaha bisnisnya. Muslim
yang kreatif dan maju memiliki gairah bekerja dan taat melaksanakan
perintah agama, membantu masyarakat sekitar dengan sedekah, dan zakat
perdagangannya.9

Bisnis merupakan kegiatan yang berhubungan dan berkepentingan


dengan lingkungan, dengan kata lain bisnis merupakan kegiatan
pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang disediakan oleh lingkungan. Di
samping itu bisnis tidak terlepas dengan adanya faktor-faktor lingkungan
yang mendukung maupun yang menghambat atas tujuan yang ingin dicapai

9
Buchari Alma, Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Cv. Alfabeta, 2006), hal.
124.

9
bisnis. Di lain pihak lingkungan bisnis merupakan seluruh karakter dan
faktor yang dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
terhadap bisnis. Sebaliknya bisnis dapat secara langsung maupun tidak
dapat mempengaruhi atau menciptakan pengaruh terhadap lingkungannya.
Oleh karena itu interaksi antara bisnis dan lingkungannya atau sebaliknya
menjadi tema pencermatan yang cukup penting dan sangat urgen bagi
kegiatan bisnis terhadap masyarakat. Sehingga eksistensi bisnis layak
diterima atau memberikan pengaruh tertentu yang positif atau negatif
terhadap lingkungannya. Secara umum lingkungan bisnis dapat kita
kelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal.

 Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal adalah semua faktor atau pihak-pihak atau
variable dinamis yang berada di luar bisnis atau perusahaan. Jika perusahaan
didirikan di suatu daerah atau Negara di dalam suatu system masyarakat,
maka praktis perusahaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat ini, dan merupakan sub system masyarakat yang sudah tentu
dituntut untuk berperilaku harmoni dengan semua unsur di dalam
masyarakat. Unsur-unsur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa
unsur :
1. Unsur Hukum yang berlaku di masyarakat
2. Unsur Budaya atau Kultur di masyarakat
3. Unsur Agama atau Kepercayaan
4. Unsur Politik Pemerintahan
5. Unsur Ekonomi Umum
6. Unsur Sosial atau Masyarakat
7. Unsur Geografik
8. Unsur Pendidikan

Faktor/pihak yang bersifat Dinamis tersebut jelas akan ada


pengaruhnya baik bersifat langsung mapun tidak langsung terhadap bisnis.
Dan dalam banyak hal lingkunga eksternal ini merupakan variable strategis
dan memiliki dimensi jangka panjang dan secara strategis sering
menentukan peluang maupun tantangan yang akan dihadapi bisnis.

Variabel atau faktor-faktor lingkungan eksternal ini relatife sulit


dapat dikendalikan oleh bisnis,lebih sering bisnis mengikuti dan
menyesuaikan terhadap perubahan atau dinamika dari variable eksternal ini.

 Lingkungan Internal
Lingkungan Internal merupakan sejumlah faktor, variable atau
atribut-atribut yang melekat pada variable atau faktor tersebut yang berada

10
di lingkungan bisnis dan cukup langsung mempengaruhi bisnis, antara lain
yaitu Tenaga Kerja, Modal, Alat-alat, Sistem Manajemen, sarana dan
prasarana yang tersedia di dalam perusahaan. Dalam interaksinya mereka
secara terorganisasi cepat dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan
dan secara langsung dapat dipengaruhi. Tingkat pengendaliannya relative
lebih mudah dilakukan, karena perusahaan memiliki Bargaining Power
yang cukup kuat untuk mempengaruhi variable-variabel ini sesuai dengan
sasaran dan tujuan perusahaan. STRENGTH, WEAKNESS,
OPPORTUNITY DAN TREATMENT.

Lingkungan bisnis dapat dipilah-pilah secara lebih spesifik menurut


kepentingan tertentu yang orientasinya adalah dalam persfektif penyusunan
strategis yang secara garis besar terbagi dalam 4 kelompok besar :
1. Strength (Kekuatan); Variabel-variabel yang masuk dalam kelompok ini
mencerminkan kekuatankekuatan internal yang dimiliki perusahaan, dan
sering dijadikan andalan untuk menetapkan dan menyusun strategi
perusahaan, sehingga substansi strategi ini benar-benar sesuai dengan fakta
dan prediksi kekuatan yang dimiliki perusahaan.
2. Weakness (Kelemahan); Sejumlah variable kelemahan ini juga bersifat
internal, untuk lebih menjamin keputusan manajerial lebih akurat berdasar
fakta. Sehingga dengan mengetahui kelemahan fasilitas dan kapasitas
perusahaan tentu akan dilakukan rencana strategi yang lebih baik.
3. Opportunity (Peluang/Kesempatan); Lingkungan eksternal ini sangat
dinamis dan sering terjadi berbagai perubahan di mana perlu disesuaikan
dengan keadaan lingkungan yang ada.
4. Treatment (Tantangan); Treatment ini merupakan keadaan lingkungan
eksternal yang merupakan tantangan yang dihadapi perusahaan yang
diprediksi akan menghambat keberhasilan pengusaha dalam mencapai
tujuan-tujuannya. Dalam hal ini untuk meghadapi lingkungan demikian
adalah mengkiati agar perusahaan dalam meraih keberhasilan dan tujuan
bisnis tidak sampai merusak apalagi menghancurkan lingkungan.
Pengetahuan mengenai SWOT hanya merupakan data dan informasi yang
dapat dijadikan sebagai bahan kebijakan perusahaan yang bijaksana dan fair
terhadap lingkungan ini. Kebijakan yang dilatar belakangi oleh informasi
lingkungan akan dijadikan sebagai masukan yang berharga dalam rangka
menyusun strategi perusahaan yang akan didukung oleh lingkungan dalam
jangka panjang.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa


untuk memenuhi kebutuhan masyarakat/konsumen. Bisnis berarti sejumlah
total usaha yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi,
transportasi, komunikasi, usaha jasa dan pemerintahan yang bergerak dalam
bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa konsumen.

Pada masa dulu, kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga
secara tertutup. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil
dan belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha dengan
meminjam modal untuk produksi dalam skala besar. Sekarang ini, zaman
globalisasi, dunia yang makin transparan kita lihat bagaimana hebatnya
persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang ekonomi
lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai pasar
dunia dalam bidang barang dan jasa.

Terdapat berbagai macam peluang dalam bisnis, contohnya:


dibidang pertanian, produksi barang mentah, pabrik, produksi, transportasi
dan kounikasi, usaha finansial, perdagangan sekala kecil dan besar, dan lain
sebagainya.

Bisnis merupakan kegiatan yang berhubungan dan berkepentingan


dengan lingkungan, dengan kata lain bisnis merupakan kegiatan
pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang disediakan oleh lingkungan. Di
samping itu bisnis tidak terlepas dengan adanya faktor-faktor lingkungan
yang mendukung maupun yang menghambat atas tujuan yang ingin dicapai
bisnis. Di lain pihak lingkungan bisnis merupakan seluruh karakter dan
faktor yang dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
terhadap bisnis. Sebaliknya bisnis dapat secara langsung maupun tidak
dapat mempengaruhi atau menciptakan pengaruh terhadap lingkungannya.
Oleh karena itu interaksi antara bisnis dan lingkungannya atau sebaliknya
menjadi tema pencermatan yang cukup penting dan sangat urgen bagi
kegiatan bisnis terhadap masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Sugiarto, M. Fuad Christin H Nurlela Paulus. Y.E.F. Pengantar Bisnis. Jakarta:
Gramedia. Pustaka Utama. 2000.
Tantri, Dr. Francis. Pengantar Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.
Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung : Cv.
Alfabeta 2009.
Alma, Buchari. Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Cv. Alfabeta. 2006.

Laman:
http://arisaputra18.blogspot.co.id/contoh-makalah-ruang-lingkup-bisnis.html?m

13

Anda mungkin juga menyukai