MAKALAH
Dosen Pengampu:
Uum Ummul Muhimmah, M.Si
Disusun oleh:
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan
rahmat nya, kami dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul “ Ruang Lingkup
Bisnis Syariah” dengan lancar.
Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Manajemen Bisnis Syariah.
Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat bapak/Ibu, serta
semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan
tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam masyarakat riba tidak ada pungutan zakat, tidak ada unsur
membantu orang lemah. Variabel riba memiliki korelasi negatif terhadap
zakat, perdagangan dan tingkat kesejahteraan masyarakat, sering kali orang
yang terdesak tidak peduli dengan bunga yang besar padahal bunga yang
besar itu sangat merugikan apabila tidak bisa mengembalikan dengan tepat
waktu dan amat merugikan. Dalam bisnis sering kali mengabaikan nilai-
nilai islami karena dalam berbisnis kita menjumpai banyak clien, partner
dan costumer dan mereka punya pedoman sendiri dalam berbisnis, maka
dari itu kita sebagai orang Islam harus memegang teguh nilai nilai islam
dalam hal apapun agar mendapat barokkah dari apa yang dilakukan. Kita
sebagai umat muslim dengan melihat realita ekonomi nasional dan
internasional yang mulai ke arah sistem ekonomi liberal yang diterapkan
bangsa barat yang tidak sesuai dengan kaidah Islam maka dari itu
pentingnya mengembalikan sistem ekonomi yang benar dan mensosialisasi
kan untungnya berbisnis secara syariah. Manusia tidak terlepas dari yang
namanya bisnis maka perlu sekali mengerti bisnis yang benar yang tidak
merugikan salah satu pihak dan mengandung unsur unsur yang
menyejahterakan masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung
simbiosis mutualisme dalam berbisnis harus ada unsur syariahnya.
Berdasarkan uraian di atas bahwa makalah ini dirumuskan sebagai
berikut: (1) bagaimana penerapan bisnis?; (2) bagaimana sejarah
perkembangan bisnis?; (3) apa saja peluang bisnis?; dan (4) bagaimana
1
korelasi antara bisnis dan masyarakat?; sebab itu, makalah ini bertujuan
untuk (1) mengetahui penerapan bisnis; (2) menjelaskan sejarah
perkembangan bisnis; (3) mengetahui apa saja peluang yang disediakan
bisnis; dan (4) mengulas tentang korelasi anatara bisnis dan masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
M. Fuad, Christin H, Nurlela, Sugiarto, Paulus, Y.E.F, Pengantar Bisnis, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal. 1
2
Dr. Francis Tantri, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 4
3
Dr. Francis Tantri, Pengantar..., (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 9
3
2. Produktivity (menghasilkan produk dengan kualitas atau jumlah tertentu).
3. Growth (tumbuh dan berkembang).
4. Employee (memuaskan karyawan).
5. Community interest (memenuhi kebutuhan masyarakat).
Pada masa dulu, kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga
secara tertutup. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil
dan belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha dengan
meminjam modal untuk produksi dalam skala besar. Kemudian muncul
Revolusi Industri yang membawa perubahan secara drastis dan sangat
penting misalnya dengan adanya mesin uap, petani yang awalnya membajak
sawah menggunakan sapi/kerbau beralih menggunakan traktor, lalu muncul
pula tenaga kerja yang menerima upah dengan demikian penghasilan
keluarga bertambah. Dengan bertambahnya penghasilan keluarga ini,
4
Dr. Francis Tantri, Pengantar..., (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 10
5
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Cv.
Alfabeta, 2009), hal. 115-116.
4
mereka mampu memberi barang lain yang dibuat oleh orang lain pula.
Akhirnya, ekonomi tumbuh pesat dan memberi peluang berkembangnya
pabrik-pabrik, perdagangan besar, perdagangan eceran, dan perusahaan jasa
baik perseorangan maupun persekutuan.
6
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen..., (Bandung : Cv. Alfabeta,
2009), hal. 116-117.
5
b. Era Teknologi Era Teknologi, masa-masa di mana teknologi
menjadi tolak ukur penghasilan yang tak terbatas karena semakin bagus
mutu dari suatu tekhnologi maka yang menciptakan akan menciptakan suatu
passive income yang tak terbatas dari hasil karya yang diciptakan dan
menghasilkan royalti. Di masa ini yang menjadi pionir adalah Bill Gates
pemilik Microsoft dengan penghasilan 10 triliun pertama setelah 12 tahun.
Tentunya dengan menciptakan sebuah teknonogi komputer yang saat ini
terus berkembang dan akan terus menciptakan royalti terus menerus bagi
Bill Gates.
c. Era Infromasi Era Informasi yang di awali pada awal tahun 1990-
an dan terus berkembang pesat sampai saat ini dan diyakini akan terus
berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya. Kecepatan dunia informasi
akan memegang penuh dalam perkembangan dunia bisnis dimasa
mendatang mulai dari industri kecil sampai industri besar, rumahan hingga
pabrik, toko, sekolah, organisasi, marketing dan masih banyak lagi akan
membutuhkan kecepatan dalam penyampaian bisnisnya.
6
maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan kebijakan Paket
Oktober (Pakto) 1988.
7
pemerintahan, atau karyawan perusahaan akan tetapi mulai mengarah pada
dunia bisnis.7
7
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen..., (Bandung : Cv. Alfabeta, 2009),
hal. 121.
8
http://arisaputra18.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-ruang-lingkup-
bisnis.html?m=1
8
daerah ke daerah lain, sesuai dengan musim, sesuai dengan situasi dan
waktu yang tepat di satu daerah dan daerah. Mobilitas tinggi, mereka
bergerak dari satu daerah ke daerah lain, sesuai dengan musim, sesuai
dengan situasi dan waktu yang tepat dari satu daerah dan daerah lain di mana
orang membutuhkan barang (daerah minus). Memang inilah antara lain
kegiatan bisnis yaitu menyediakan barang yang pada waktu yang tepat,
jumlah yang tepat, mutu yang tepat dan harga yang tepat. Kegiatan semacam
ini sudah berjalan sejak orang-orang quraisy zaman dulu yang terlukis
dalam surat alQuraisy. Masa globalisasi tingkat mobilitas para pedagang
yang sangat tinggi, transportasi demikian maju dan canggih.
9
Buchari Alma, Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Cv. Alfabeta, 2006), hal.
124.
9
bisnis. Di lain pihak lingkungan bisnis merupakan seluruh karakter dan
faktor yang dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
terhadap bisnis. Sebaliknya bisnis dapat secara langsung maupun tidak
dapat mempengaruhi atau menciptakan pengaruh terhadap lingkungannya.
Oleh karena itu interaksi antara bisnis dan lingkungannya atau sebaliknya
menjadi tema pencermatan yang cukup penting dan sangat urgen bagi
kegiatan bisnis terhadap masyarakat. Sehingga eksistensi bisnis layak
diterima atau memberikan pengaruh tertentu yang positif atau negatif
terhadap lingkungannya. Secara umum lingkungan bisnis dapat kita
kelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal adalah semua faktor atau pihak-pihak atau
variable dinamis yang berada di luar bisnis atau perusahaan. Jika perusahaan
didirikan di suatu daerah atau Negara di dalam suatu system masyarakat,
maka praktis perusahaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat ini, dan merupakan sub system masyarakat yang sudah tentu
dituntut untuk berperilaku harmoni dengan semua unsur di dalam
masyarakat. Unsur-unsur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa
unsur :
1. Unsur Hukum yang berlaku di masyarakat
2. Unsur Budaya atau Kultur di masyarakat
3. Unsur Agama atau Kepercayaan
4. Unsur Politik Pemerintahan
5. Unsur Ekonomi Umum
6. Unsur Sosial atau Masyarakat
7. Unsur Geografik
8. Unsur Pendidikan
Lingkungan Internal
Lingkungan Internal merupakan sejumlah faktor, variable atau
atribut-atribut yang melekat pada variable atau faktor tersebut yang berada
10
di lingkungan bisnis dan cukup langsung mempengaruhi bisnis, antara lain
yaitu Tenaga Kerja, Modal, Alat-alat, Sistem Manajemen, sarana dan
prasarana yang tersedia di dalam perusahaan. Dalam interaksinya mereka
secara terorganisasi cepat dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan
dan secara langsung dapat dipengaruhi. Tingkat pengendaliannya relative
lebih mudah dilakukan, karena perusahaan memiliki Bargaining Power
yang cukup kuat untuk mempengaruhi variable-variabel ini sesuai dengan
sasaran dan tujuan perusahaan. STRENGTH, WEAKNESS,
OPPORTUNITY DAN TREATMENT.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada masa dulu, kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga
secara tertutup. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil
dan belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha dengan
meminjam modal untuk produksi dalam skala besar. Sekarang ini, zaman
globalisasi, dunia yang makin transparan kita lihat bagaimana hebatnya
persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang ekonomi
lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai pasar
dunia dalam bidang barang dan jasa.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Sugiarto, M. Fuad Christin H Nurlela Paulus. Y.E.F. Pengantar Bisnis. Jakarta:
Gramedia. Pustaka Utama. 2000.
Tantri, Dr. Francis. Pengantar Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.
Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung : Cv.
Alfabeta 2009.
Alma, Buchari. Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Cv. Alfabeta. 2006.
Laman:
http://arisaputra18.blogspot.co.id/contoh-makalah-ruang-lingkup-bisnis.html?m
13