Disusun Oleh :
Bismillahirrahmanirrahiim…
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Alloh swt. Atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
“Fikih Kontemporer” tepat waktu. Dan tidak lupa kepada sholawat serta salam
kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad saw, yang telah memberikan
banyak syafaat dan karunianya.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fiqih muamalah adalah hasil dari pengolahan potensi insani dalam meraih
sebanyak mungkin nilai-nilai ilahiyat, yang berkaitan dengan tata aturan
hubungan anatara manusia yang secara keseluruhan dapat dikatakan disiplin ilmu
yang tidak mudah untuk dipahami. Hubungan manusia sebagai makhluk sosial
dalam islam disebut muamalat yaitu yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam kaitannya dengan pengelolaan harta.
PEMBAHASAN
Kata fiqih berasal dari kata Arab yaitu al-fiqh yang artinya mengerti, tahu
atau paham. Sedangkan menurut istilah fiqih memiliki dua arti yang pertama fiqih
dalam arti ilmu hukum (jusiprudence), yang kedua fiqih dalam arti hukum itu
sendiri (law). Fiqih dalam artian hukum Islam yaitu suatu cabang studi yang
mengkaji norma-norma syariah yang berkaitan dengan tingkah laku konkret
manusia. Sedangkan fiqih dalam artian hukum Islam itu sendiri adalah kumpulan
norma-norma atau hukum-hukum syara’ yang mengatur tingkah laku manusia,
baik hukum-hukum yang ditetapkan langsung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Nabi Muhammad SAW maupun yang merupakan hasil ijtihad yaitu penjabaran
dan interpretasi oleh para ahli hukum Islam (fuqaha) terhadap kedua hukum
sumber tersebut.
Hal ini sangatlah berbeda dengan syariah yang memiliki arti jalan yang
digariskan Tuhan menuju kepada keselamatan atau lebih tepatnya menuju Tuhan.
Syariah memiliki arti luas dan sempit. Syriah dalam arti luas yaitu sebagai
keseluruhan ajaran agama dan norma-norma yang dibawa Nabi Muhammad SAW
yang mengatur kehidupan manusia dalam aspek kepercayaan atau tingkah laku
praktisnya. Sedangkan syriah dalam arti sempit yaitu merujuk kepada aspek
praktis (amaliah) dari syriah dalam arti luas, yaitu aspek yang berupa kumpulan
ajaran atau norma yang mengatur tingkah laku konkret manusia. Syariah dalam
arti sempit lazimnya di identikan serta diterjemahkan sebagai hukum islam.
Adapun kata Muamalah berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata () المل
yang merupak kata umum untuk semua perbuatan yang dikehendaki mukallaf.
Kata ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan
seseorang atau beberapa orang dalam memenuhi kebutuhan masing-masing.
Sedangkan fiqih muamalah secara terminologi adalah sebagai hukum-hukum yang
berkaitan dengan tindakan hukum manusia dalam persoalan-persoalan keduniaan,
contohnya dalam persoalan jual beli, hutang piutang, kerjasama dagang
perserikatan, kerjasama dalam penggarapan tanah, sewa menyewa dan lain-lain.1
Muamalah juga dapat diartikan sebagai segala aturan agama yang mengatur
hubungan antara sesama manusia dan antra manusia dengan alam sekitarnya tanpa
memandang perbedaan. Aturan agama yang mengatur tentang hubungan sesama
manusia dapat ditemukan dalam hukum islam yaitu tentang perkawinan,
perwalian, warisan, wasiat, hibah perdagangan, perburuan perkoperasian dan lain-
lain. Sedangkan aturan agama yang mengatur hubungan manusia dan
lingkungannya dapat ditemukan dalam hukum Islam tentang makanan, minuman,
mata pencahrian, dan cara memperoleh rezeki dengan cara yang halal atau yang
diharamkan.
ب ت ِۡب َيا ًنا لِّـ ُك ِّل َش ۡى ٍء َّو ُه ًدى وَّ َر ۡح َم ًة وَّ ب ُۡش ٰرى ل ِۡلم ُۡسلِم ِۡي َن
َ ك ۡالـك ِٰت
َ َو َن َّز ۡل َنا َع َل ۡي
Arti:
Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad)
menjadi saksi atas seluruh uamt manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al
Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk, serta rahmat
dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).2
1
H. Syaikhu, M.H.I, Ariyandi, S. H. I,, M. H, dan Norwili, M. H. I, Fikih Muamalah Memahami
Konsep dan Dialetika Kontemporer, (Yogyakarta: K-Media,2020) hlm.2-3.
2
Departemen Agama Republik Idonesia Syamil Al-Qur’an Miracle The refrence, (Bandung, Sygma
Publising, 2010) Surah An-Nahl Jus 14 ayat 89, hal. 551.
masyarakat untuk mencapai hukum islam. Hukum muamalah diatur dengan
sebaik-baiknya agar manusia dapat memenuhi kebutuhan tanpa memberikan
mudharat bagi orang lain.
3
(Rifa Rahmaniar, “Tngkat Pemahaman Fiqh Muamalat Onteporer Terhadap Eputusan Menjdi
Nasabah Bang Syariah”. ( Jakarta: Uin Syarif Hidayatuallah, 2015, Hal. 22)
Dari ayat di atas terlihat bahwasannya manusia itu mudah berpaling dan
terjadi perselisihan ketika dipengaruhi oleh hawa nafsunya. Oleh sebab itu
Allah telah menetapkan beberapa ketentuan-ketentuan hukum dalam al-
Qur’an. Demikian juga ketentuan yang ditetapkan Allah terhadap berbuat
baik kepada kedua orang tua sekalipun mereka berbeda aqidah/keyakinan
seperti yang pernah terjadi kepada Nabi Ibrahim a.s.
2. Muamalah yang ketentuan hukumnya tidak langsung dari Alqur’an dan
Hadis (Ijtihad)
Bentuk muamalah ini akan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ada. Hal
ini bisa kita lihat dari praktek jual beli di pasar, yang mana pembeli memiliki
kebebasan untuk memilih barang yang diinginkan dan membawanya ke kasir
untuk menyerahkan harga barang tersebut, sistem jual beli seperti ini terjadi
dengan saling menyerahkan uang dan barang tanpa adanya ucapan yang jelas (ijab
dan qabul). Hal ini juga dijelaskan dalam surat an-Nisa’ (QS. 4: 29), yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama-
mu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu,
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu“.
Ayat ini memberi isyarat akan kebolehan untuk melakukan perdagangan yang
terjadi karena persetujuan kedua belah pihak yang bertransaksi, dapat
melakukannya dengan mudah tanpa ada kesulitan dan membawa kemaslahatan
bagi sesama manusia.
Sumber-sumber fiqih secara umum berasal dari dua sumber utama, yaitu
dalil Naqli yang berupa Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan dalil Aqli yang
berupa akal (ijtihad). Penerapan sumber fiqih Islam ke dalam tiga sumber,
yaitu Al-Qur’an, Al-Hadits dan Ijtihad atau ra’yu dengan segala bentuknya.
1. Al-Qur’an
4
Dr. Isnani Hahap, MA, Fiqih Muamalah Kontemporer (Sumatra Utara, Febi UIN-SU Ispana, 2018).
benar, untuk menjadi hujjah bagi Rosul atas pengakuan sebagai Rasulullah,
menjadi undang-undang bagi manusia yang mengikuti petunjuknya, dan
menjadi qurbah dimana mereka beribadah dengan membacanya.
2. Al-Hadits
3. Ijma’
Ijma’ menurut istilah para ahli ushul fiqh adalah kesepakatan seluruh
para mujtahid di kalangan umat Islam pada suatu masa setela Rasulullah
saw wafat atas syara’ mengenai suatu kejadian, apabila terjadi suatu
kejadian yanh dihadapan kepada semua mujtahid dari umat Islam waktu
kejadian itu terjadi, dan mereka sepakat atas hukum mengenainya, maka
5
Syafii Jafri, Fiqih Muamalah, (Pekanbaru: Suska Press, 2008) hal:8
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Penerbit sahifa, 2014)
kesepakatan mereka itu disebut ijma’. Kesepakatan mereka atas suatu
hukum mengenainya dianggap sebagai dalil, bahwasanya hukum tersebut
merupakan hukum syara mengenai hukum tersebut.
4. Qiyas
BAB III
7
Rohidin, Pengantar Hukum Islam, (Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books, 2016) hal: 91
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fiqih muamalah adalah pengetahuan tentang kegiatan atau transaksi
berdasarkan hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia dalam
kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil islam secara rinci. Sehingga
fiqih muamalah yaitu keseluruhan kegiatan muamalah manusia
berdasarkan hukum-hukum islam yang berupa peraturan-peraturan yang
berisi perintah atau larangan. Adapaun ruang lingkup fiqih kontemporer
yaitu: aspek hukum keluarga, aspek ekonomi, aspek pidana, aspek
kewanitaan, aspek medis,aspek teknologi, aspek politik, dan aspek yang
berkaitan dengan ibadah.
2. Sumber hukum islam kontemporer ada 4 yaitu: Al-Qur’an, Hadits, Ijma,
dan Qiyas.
B. Saran
Sebagai penutup dari makalah ini, tak luput pula kami ucapkan ribuan
terima kasih pada semua rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam
pembuatan makalah ini. Di samping itu, masih banyak kekurangan serta
jauh dari kata kesempurnaan, tetapi kami semua telah berusaha
semaksimal munkin dalam pembutan makalah yang amat sederhana ini.
Maka, dari pada itu . kami semua sangat berharap kepada semua rekan-
rekan untuk memberi kritik atau sarannya, sehingga dalam pembuatan
makalah selanjutnya bisa menjadi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
H. Syaikhu, M.H.I, Ariyandi, S. H. I,, M. H, dan Norwili, M. H. I, Fikih
Muamalah Memahami Konsep dan Dialetika Kontemporer, (Yogyakarta: K-
Media,2020)