Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI TOKOH PEDOMAN DALAM


PENERAPAN SISTEM PEMASARAN SYARIAH DI INDONESIA

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas UTS :


Nama : Hera Anggreni

Nim : 195120194

Kelas : Ekonomi Syariah 5 Semester VI

Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Syariah

Dosen Pembimbing
Drs. H. Abd. Azis, M.M

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Penulis panjatkan puji syukur dengan berkat rahmat Allah


SWT, yang telah memudahkan Penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah,
penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Manajemen
Pemasaran Syariah. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai
dengan fitrahnya, manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari
kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah yang Penulis susun ini belum
mencapai tahap kesempurnaan.
Terakhir, Penulis mengucapkan Jazakumullah akhsanal jaza, kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 24 April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran Dalam Islam ........................................................... 2
B. Penerapan Etika Pemasaran Syariah Di Indonesia ..................................... 3
C. Sistem Pemasaran Syariah Yang Di Terapkan Nabi Muhammad SAW .... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................. 6
B. Saran ........................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas masyarakatnya merupakan
pemeluk agama Islam. mengacu pada hasil sensus penduduk tahun 2010, 87,18%
dari seluruh penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam. Hal tersebut
ternyata tidak memberi pengaruh yang siginifikan terhadap berjalannya ekonomi
syariah di Indonesia. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional, Bambang Brodjonegoro menilai perkembangan ekonomi syariah di
Indonesia cenderung jalan di tempat.
Strategi pemasaran merupakan cara yang ditempuh perusahaan untuk
merealisasikan misi, tujuan, sasaran yang telah ditentukan dengan cara menjaga
dan mengupayakan adanya keserasian antara berbagai tujuan yang ingin dicapai,
kemampuan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang dihadapi di pasar
produknya. Strategi diperlukan untuk memenangkan persaingan sehingga
diperoleh tingkat penjualan dan profit yang memadai sesuai dengan risiko yang
dihadapi. Strategi berusaha untuk mengatasi keterbatasan yang dihadapi
perusahaan dan mampu memanfaatkan berbagai sumberdaya yang dimiliki secara
optimal (Adisaputro, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemasaran dalam islam?
2. Bagaimana penerapan etika pemasaran syariah di Indonesia?
3. Bagaimana sistem pemasaran syariah yang di terapkan Nabi Muhammad
SAW?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pemasaran dalam islam.
2. Untuk mengetahui penerapan etika pemasaran syariah di Indonesia.
3. Untuk mengetahui sistem pemasaran syariah yang di terapkan Nabi
Muhammad SAW.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran dalam Islam


Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana seseorang atau
sekelompok orang memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkannya memalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Pemasaran Islami adalah sebuah
disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan
perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip al-Qur’an dan
hadist. 1
Menurut Muhammad Syakir Sula dan Hermawan Kartajaya,
mendefinisiskan pemasaran sebagai sebuah dislipin bisnis strategis yang
mengarah pada proses penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari satu
investor kepada para pemegang sahamnya, yang dalam keseluruhan prosesnya
sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalat (bisnis) dalam Islam.
Pengertian tersebut didasarkan pada salah satu dalam bisnis Islami yang
tertuang dalam kaidah fiqh yang mengatakan: “ al-muslimuuna ‘alaa syaruuthihim
illa syarthan harroma halaalan aw ahalla haraaman” (kaum muslimin terikat
dengan kesepakatan-kesepakatan bisnis yang mereka buat, kecuali kesepakatan
yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram). Ini artinya
bahwa dengan Islamic Marketing, seluruh proses tidak boleh ada hal-hal yang
bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami.
Sepanjanghal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip
muamalah Islami tidak terjadi, maka bentuk transaksi apapun dalam marketing
diperbolehkan.2

1
Jusmalianidkk, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
2
Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisnis
dengan Praktik Marketing Rasulullah saw, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012),
6-8

2
B. Penerapan Etika Pemasaran Syariah Di Indonesia
Rasulullah SAW dikenal sebagai saudagar ulung dngan kejujuran,
kemuliaan dan amanahnya dalam berniaga. beliau dikenal juga sebagai seorang
marketer yang cerdas dan beretika. Sifat sifat itulah yang kemudian pada zaman
modern ini menjadi dasar yang penting dalam bermuamalah, khususnya dengan
manusia. Marketing syariah adalah yang religius, realistis, dan menjunjung tinggi
nilai nilai kemanusiaan. Ini adalah konsep marketing terbaik untuk hari ini dan
kedepannya. Didalam islam ada 9 macam etika yang harus dimiliki oleh seorang
tenaga pemasaran, yaitu:

1. Memiliki kepribadian spiritual (ketaqwaan)


2. Berkepribadian baik dan simpatik (shiddiq)
3. Berlaku adil dalam berbisnis ( al-adl )
4. Melayani nasabah dengan rendah hati ( khitmah)
5. Selalu menepati janji dan tidak melakukan kecurangan (tahfif)
6. Dapat menjaga kepercayaan (amanah)
7. Tidak suka berburuk sangka
8. Tidak suka menjelek jelekan
9. Tidak melakukan suap (risywah).

Berikut adalah tips atau strategi marketing yang dilakukan oleh Rasulullah
SAW:

 Menjadikan jujur sebagai brand bisnis.


Sikap jujur ini beliau tunjukan kepada pemasok dan juga pembeli
dagangan beliau. Yaitu dengan menjelaskan kelebihan dan kekurangan
barang yang dijual oleh beliau kepada pealnggan nya.
 Menyayangi pelanggan
Pelanggan atau pembali adalah raja,demikianlah prinsip dalam
berbisnis. Nabi Muhammad memberikan contoh bahwa keuntungan dari
barang yang kita jual hanyalah sekedar hadiah dari upaya kita. Nabi selalu

3
melayani pembeli dengan ikhlas, dan beliau tidak rela pembelinya tertipu
saat membeli barang nya. Letakkan kepuasan pelanggan ditingkat yang
paling tinggi, itulah pesan dari Nabi Muhammad SAW mengenai
pelanggan atau pembeli.
 Bedakan jenis produk
Rasulullah SAW juga memberikan contoh kepada kita agar
memisahkan antara barang yang mempunyai kualitas baik dan yang
mempunyai kualitas kurang baik. Selain itu beliau juga membedakan
harga sesuai dengan kualitas produknya. 3

Dalil al qur’an yang berkaitan dengan pemasaran syariah ini adalah surat
An-Nisa ayat 29:

ٍ ‫ﻋ ْﻦ ﺗَ َﺮ‬
‫ﺍﺽ‬ َ ً ‫ﺎﺭﺓ‬ ٓ ‫ﺎﻁ ِﻞ ﺍ ﱠ‬
َ ‫ِﻻ ﺍ َ ْﻥ ﺗَ ُﻜ ْﻮﻥَ ِﺗ َﺠ‬ ِ ‫ٰ ٓﻳﺎَﻳﱡ َﻬﺎ ﺍﻟﱠ ِﺬﻳْﻦَ ٰﺍ َﻣﻨُ ْﻮﺍ َﻻ ﺗَﺄ ْ ُﻛﻠُ ْٓﻮﺍ ﺍ َ ْﻣ َﻮﺍ َﻟ ُﻜ ْﻢ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻜ ْﻢ ِﺑ ْﺎﻟ َﺒ‬
‫ َﻛﺎﻥَ ِﺑ ُﻜ ْﻢ َﺭ ِﺣ ْﻴ ًﻤﺎ‬o َ ‫ﺴ ُﻜ ْﻢ ۗ ﺍ ﱠِﻥ ﱣ‬ َ ُ‫ِ ّﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ۗ َﻭ َﻻ ﺗَ ْﻘﺘُﻠُ ْٓﻮﺍ ﺍ َ ْﻧﻔ‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS.An-Nisa:29) 4

C. Sistem Pemasaran Syariah Yang Di Terapkan Nabi Muhammad SAW


Implementasi mencangkup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang
secara efektif melaksanakan rencana pemasaran. Kegitan ini membutuhkan
program tindakan yang menarik semua orang yang dapat menjalankan peran
penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi atau
penerapan dari pemasaran Syariah sebagai berikut:
 Berbisnis cara Nabi Muhammad saw

3
https://hes.unida.gontor.ac.id/pemasaran-syariah-pada-zaman-nabi-
muhammad-saw/
4
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an

4
Nilai transaksi yang terpenting dalam bisnis adalah alamanah (kejujuran).
Ia merupakan puncak moralitas iman dan karakteristik yang paling menonjol dari
orang yang beriman. Bahkan kejujuran merupakankarakteristik dari para Nabi.
Tanpa kejujuran, kehidupan agama tidak akan berdiri tegak dan kehidupan dunia
tidak akan berjalan baik.
 Nabi Muhammad saw sebagai Syariah Marketer
Nabi Muhammad saw sebagai seorang pedagang, memberikan contoh
yang sangat baik dalam setiap transaksi bisnisnya. Beliau melakukan transaksi-
transaksi secara jujur, adil, dan tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh
apalagi kecewa. Beliau selalu menepati janji dan mengantarkan barang
dagangannya dengan standar kualitas sesuai dengan permintaan pelanggan.
Kejujuran dan keterbukaan Nabi Muhammad dalam melakukan transaksi
perdagangan merupakan teladan abadi bagi pengusaha generasi selanjutnya. Nabi
Muhammad sangat menganjurkan umatnya untuk berbisnis.
 Nabi Muhammad SAW sebagai pedagang professional
Dalam transaksi bisnisnya, Nabi Muhammad sebagai pedagang
profesional tidak ada tawar menawar dan pertengkaran antara dengan
pelanggannya, tetapi tetap meletakkan prinsip-prinsip dasar untuk hubungan
dagang yang adil dan jujur. Nabi Muhammad telah mengikis habis transaksi- dari
segala macam praktek yang mengandung unsur penipuan, riba, judi, gahrar,
keraguan, eksploitasi, pengambilan untung yang berlebihan, dan pasar gelap.
Beliau juga melakukan standarisasi timbangan dan ukuran.
 Nabi Muhammad SAW menghindari bisnis haram
Nabi Muhammad melarang beberapa jenis perdagangan, baik karena
sistemnya maupun karena ada unsur-unsur yang diharamkan didalamnya. Al-
Qur’an misalnya, melarang mengkonsumsi daging babi, darah, bangkai, dan
khamr, sebagaimana yang tercantum dalam Firman Allah berikut ini:
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain allah. (Q.S. Al-Ma>-idah: 3)5

5
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Marketing merupakan sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan
pada proses penciptaan, penawaran dan perubahan dari nilai dari satu inisiator
kepada stakeholdernya. Kegiatan marketing sebenarnya merupakan kegiatan yang
sangat mulia karena pada kegiatan tersebut selalu memunculkan ide dan
kreativitas untuk melakukan pendekatan, inovasi, perubahan dan pembaharuan
dalam banyak hal.
Dalam bisnis dan pemasarannya, Nabi Muhammad SAW selalu
menjelaskan dengan baik kepada para pembelinya segala kelebihan dan
kekurangan produk yang beliau jual. Jadi kejujuran merupakan hal yang utama
dalam perniagaan yang dilakukakan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena dengan
berlaku jujur kepada konsumen mengenai kekurangan dan kelebihan suatu produk
akan membuat konsumen atau pembeli percaya kepada kita.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan kepada para
pengusaha, pembisnis, atau marketer yang ada di Indonesia untuk menjadikan
Nabi Muhammad SAW sebagai contoh atau pedoman dalam menerapkan sistem
pemasaran syariah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Jusmalianidkk, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),


Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisnis
dengan Praktik Marketing Rasulullah saw, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2012), 6-8
https://hes.unida.gontor.ac.id/pemasaran-syariah-pada-zaman-nabi-muhammad-
saw/diakses (26-april-2022)
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an

Anda mungkin juga menyukai