Anda di halaman 1dari 6

“MATERI”

~Riset Pemasaran tentang Definisi desain riset, fungsi desain riset, teori kausalitas dan desain
riset, desain riset yang umum dalam penelitian kuantitatif, desain riset yang umum dalam
penelitian kualitatif~

Hera anggreani 195120194


Fitri susianti 195120165
Ferawati 195120179
Arman mustamin 195120162
Farhan abdulah 195120185
Arfiansyah 195120193
Muh arya subhan qadar 195120192
Desain penelitian (research design) adalah rancangan yang akan
dilakukan dalam penelitian, yang merujuk pada masalah yang Anda sudah
rumuskan sebelumnya. Dalam bukunya yang berjudul Aplikasi Praktis Riset
Pemasaran, Istijanto tertarik merujuk gagasan Malhotra. Dikemukakan, bahwa
Malhotra et.al (1996) mendefinisikan desain riset sebagai suatu kerangka kerja,
yang merinci secara detail prosedur yang diperlukan, untuk memperoleh
informasi guna menjawab masalah riset dan menyediakan informasi untuk
mengambil keputusan.

Beberapa pakar ahli berikut memiliki pendapat masing-masing


mengenai definisi desain riset,di antaranya adalah :

• Silaen (2018: 23)


• Umar (2007, hal 6)
• Nachmias dan Nachmias (1976)
 Pertama, masalah penelitian dapat dijawab apabila desain penelitiannya
tepat guna.Desain penelitian yang tepat guna menggunakan teknik analisis
statistic yang tepat untuk menguji hipotesis. Desain penelitian juga berguna
untuk menguji kesimpulan hasil penelitian.

 Kedua, desain penelitian menunjukkan kontrol terhadap variable


sekunder atau variable noneksperimental. Peneliti berusaha
memaksimalkan varians sistematik dan menimbulkan varians eror,
misalnya membandingkan pengaruh metode pengajaran 3 ceramah
dengan diskusi terhadap prestasi belajar siswa. Dengan membuat
perbandingan dua variasi variable bebas, peneliti berusaha
memaksimalkan varians sistematik. Selain itu,membuat pengukuran
variable terikat seakurat mungkin. Peneliti berusaha meminimalkan
varians kesalahan.
C. TEORI KAUSALITAS DAN DESAIN RISET

 Plato dinilai sebagai peletak dasar prinsip kausalitas pada zaman Yunani Kuno.
Dikatakannya bahwa “everything that becomes or changes must do so owing to
some cause; for nothing can come to be without a cause”. Plato menekankan bahwa
pentingnya sebuah penyebab (cause) adalah pada jenis sebabsebab yang formal
(formal causes), karena menurutnya perubahan pada sesuatu disebabkan oleh
banyak kemungkinan, karena itu yang paling penting adalah mencari sebuah atau
beberapa sebab yang formal saja.

 Aristoteles memberikan pandangan atas pendapat Plato, dia berbeda dengan


Plato dalam melihat sebuah cause, dia menyebutkan tentang “efficient causes”
sebagai sumber perubahan atau sumber gerakan. Dalam konsepsi Aristoteles,
kausalitas ada di banyak tempat, tetapi yang terpenting adalah pada apa yang
disebutnya sebagai “posterior analytics”, yaitu sebuah analisis yang
menggunakan ilmu fisika dan ilmu metafisika yang dikaitkan dalam konteks
ilmu pengetahuan.

Dan ada beberapa riset menurut beberapa ahli di anataranya :


1. Kerlinger (1986)
2. Burns (1994)
3. Hopkins WG (2002)
D. Desain Riset yang Umum dalam Penelitian Kuantitatif dan Penelitian
Kualtitatif
 Desain penelitian eksperimental
 Desain penelitian survey Riset survey disebut juga cross-sectional.
 Desain penelitian longitudinal
 Desain penelitian studi kasus
 Desain penelitian komparatif

 Desain Riset yang Umum dalam Penelitian Kuantitatif

1. Dalam penelitian kuantitatif, desain eksperimental lebih leluasa untuk


dilakukan. Peneliti sosial umumnya menerapkan desain eksperimen
pada penelitian kuantitatif yang dilakukan.
2. Dalam penelitian kuantitatif, desain survey lebih lumrah diterapkan.
Sering kali persepsi yang umum kita dengar adalah desain survey
merupakan bagian dari penelitian kuantitatif.
3. Dalam penelitian kuantitatif, desain longitudinal lebih lumrah
dilakukan.
5. Studi kasus sebagai desain penelitian juga dapat diadopsi oleh riset
kuantitatif meskipun cukup jarang.

6. Desain penelitian komparatif juga bisa diterapkan dalam riset kuantitatif.

 Desain penelitian komparatif juga bisa diterapkan dalam riset


kuantitatif

1. Dalam penelitian sosial kualitatif, desain eksperimental sangat jarang


dilakukan.
2. Dalam penelitian kualitatif, desain survey bisa diterapkan ketika peneliti
menerapkan metode analisis wacana.
3. Dalam penelitian kualitatif, desain penelitian longitudinal juga bisa
dilakukan dengan menerapkan metode studi kasus, mirip dengan desain
survey
4. Studi kasus sebagai desain penelitian kualitatif cukup sering dilakukan oleh
peneliti sosial. Salah satu metode yang kerap digunakan adalah etnografi.
5. Desain penelitian komparatif bisa diterapkan dalam riset kualitatif. Sama
seperti studi kasus, metode yang sering digunakan adalah etnografi.

Anda mungkin juga menyukai