Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODELOGI PENELITIAN

DESAIN PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : GABRIELLA NOVERINA PUTRI DODU

NIM : G 301 18 009

KELAS :A

DOSEN PENGAMPUH : Dr. ABD. RAHMAN RAZAK M.Si, Apt

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan tahapan kegiatan
dan unsur-unsur penelitian. Kemampuan melaporkan hasil penelitian merupakan
suatu tuntutan mutlak bagi seorang peneliti.Setiap selesai mengadakan penelitian
biasanya penelitian membuat laporan hasil penelitian. Penulisan laporan hasil
penelitian itu berfungsi untuk memenuhi beberapa keperluan. Pertama-tama, yang
banyak dikenal diperguruan tinggi laporan hasil penelitian itu dimanfaatkan untuk
keperluan studi akademis.

Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan
tertentu cara penelitian itu didasarkan pada ciri keilmuan yaitu rasional,empiris
dan sistematis. Metode Penelitian dapat juag didefinisikan sebagai suatu cara
yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan  penelitiannya.

Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain
penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar
dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar
seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang
bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Manfaat desain
penelitian akan dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian,
karena dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Desain Penelitian ?
1.2.2. Bagaimana pengelompokan Desain Penelitian apabila dilihat dari berbagai
sudut pandang?
1.2.3. Apa saja macam-macam Desain Penelitian?
1.2.4. Apa persyaratan Desain Penelitian?
1.2.5. Bagaimana Mendesain Penelitian secara Kuantitatif dan Kualitatif?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Desain Penelitian
1.3.2. Untuk mengetahui pengelompokkan Desain Penelitian apabila dilihat dari
berbagai sudut pandang
1.3.3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam Desain Penelitian
1.3.4. Untuk mengetahui apa persyaratan Desain Penelitian
1.3.5. Untuk mengetahui Mendesain Penelitian secara Kuantitatif dan Kualitatif
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.....................................................................................................................................Pengertian Desai
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula
pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Hassan Shadily,
1976:177). Sedangkan Lincoln dan Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan
penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu
secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam
hubungan dengan unsur masing-masing. Desain penelitian menurut Mc Millan
dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur  penyelidikan yang
digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab
pertanyaan penelitian.

Dalam penelitian eksperimental, desain penelitian disebut desain eksperimental.


Desain eksperimen dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan validitas
internal maupun eksternal. Suharsimi Arikunto (1998:85-88) mengkategorikan
desain eksperimen murni menjadi 8 yaitu:

1. Control group pre-test post test


2. Random terhadap subjek
3. Pasangan terhadap subjek
4. Random pre test post test
5. Random terhadap subjek dengan pre test kelompok kontrol post test
kelompok eksperimen
6. Tiga kelompok eksperimen dan control
7. Empat kelompok dengan 3 kelompok kontro
8. Desain waktu
Sutrisno Hadi (1982:441) mengkategorikan desain eksperimen menjadi enam
yaitu :

1. Simple randomaized
2. Treatment by levels designs
3. Treatments by subjects designs
4. Random replications designs
5. Factorial designs
6. Groups within treatment designs.

Sedangkan Ibnu Hadjar (1999:327) membedakan desain penelitian eksperimen


murni menjadi dua yaitu pre test post test kelompok kontrol dan post tes
kelompok kontrol.

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan


dan pelaksanaan penelitian (Suchman, 1967: 307), dalam pengertian yang lebih
sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.
Namun demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian yang
dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu: (1) Perencanaan penelitian. Proses
perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan
masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan
kepustakaan yang ada. (2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional
penelitian. (Moh Nazir, 1983: 84-85).

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para peneliti mengenai
pengertian desain penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa definisi
desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan
studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan
menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan analisis data tersebut untuk
menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang muncul. Rencana perlu dibuat
agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sehingga
penelitian tersebut juga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peneliti.
2.2. Macam-Macam Desain Penelitian
1. Desain penelitian komparatif
Desain penelitian ini diterapkan pada penelitian yang memiliki fokus
pembahasan lebih dari satu kasus. Di sini terlihat jelas perbedaannya dengan
studi kasus. Penelitian komparatif adalah perbandingan antara dua kasus atau
lebih yang dijadikan fokus penelitiannya. Misalnya penelitian tentang
pembentukan negara merdeka antara Indonesia dan Malaysia. Kasus yang
diteliti di sini adalah proses kemerdekaan dua negara, yaitu Indonesia dan
Malaysia.

2. Desain penelitian eksperimental


Desain eksperimental adalah desain riset yang diterapkan untuk penjajagan
atau memperoleh pengetahuan awal. Eksperimen dalam riset sosial tak jarang
digunakan untuk mengetahui aspek kausal atau penyebab terjadinya
fenomena sosial. Sering pula, desain eksperimen dilakukan sebagai landasan
menerapkan program atau kebijakan. Contoh sederhana penelitian
eksperimental misalnya, peneliti ingin mengetahui efektifitas penggunaan
alarm rokok di ruang publik untuk mengurangi konsumsi rokok penduduk di
ruang publik. Beberapa ruang publik dipasang alam rokok dan beberapa yang
lain dengan karakteristik sama tidak dipasangi alarm rokok. Eksperimen ini
akan menunjukkan hasil seberapa efektif alarm rokok dapat mengurangi
konsumsi rokok di ruang publik.
3. Desain Penelitian Survey
Riset survey disebut juga cross-sectional. Desain penelitian survey dilakukan
dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari responden melalui sampel
yang diteliti. Survey atau cross-sectional bisa pula dilakukan dengan
menerapkan konten analisis jika sampel yang digunakan adalah dokumen.
Sebagai contoh, penelitian sosial tentang pengaruh rokok terhadap budaya
konsumsi seseorang. Desain survey dapat diterapkan dalam penelitian
kualitatif dan kuantitatif.
4. Desain Penelitian Longitudynal
Riset survey disebut juga cross-sectional. Desain penelitian survey dilakukan
dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari responden melalui sampel
yang diteliti. Survey atau cross-sectional bisa pula dilakukan dengan
menerapkan konten analisis jika sampel yang digunakan adalah dokumen.
Sebagai contoh, penelitian sosial tentang pengaruh rokok terhadap budaya
konsumsi seseorang. Desain survey dapat diterapkan dalam penelitian
kualitatif dan kuantitatif.
5. Desain Penelitian
Desain penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi isu yang
spesifik dan kontekstual secara mendalam. Lingkup desain penelitian studi
kasus sangat terbatas dan hasilnya hampir selalu tidak bisa diaplikasikan
pada konteks atau tempat yang lain. Misalnya, penelitian tentang pola
konsumsi fashion komunitas seni di Pacitan. Penelitian ini bisa dilakukan
dengan desain penelitian studi kasus.
2.3. Persyaratan Desain Penelitian
Desain pelaksanaan penelitian meliputi proses pembuatan percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variable. Memilih prosedur
dan tehnik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data, kemudian membuat
coding, termasuk juga proses analisis data serta membuat laporan.
Suchman (1967),menyebutkan desain penelitian diatas dapat di golongkan
menjadi empat, yaitu :
1. Desain Sampel
2. Desain Alat (Instrument)
3. Desain Administrasi
4. Desain Analisis
2.4. Mendasain Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
1. Desain Penelitian Kualitaif 
Pada penelitian kualitatif, bentuk desain penelitian dimungkinkan bervariasi
karena sesuai dengan bentuk alami penelitian kualitatif itu sendiri yang
mempunyai sifat emergent dimana phenomena muncul sesuai dengan prinsip
alami yaitu pehenomena apa adanya sesuai dengan yang dijumpai oleh
seorang peneliti dalam proses penelitian dilapangan. Penelitian kualitatif dapat
dipandang juga sebagai penelitian partisipatif yang desain penelitiannya
memiliki sifat fleksibel atau dimungkinkan untuk diubah guna menyesuaikan
dari rencana yang telah dibuat, dengan gejala yang ada pada tempat penelitian
yang sebenarnya. Oleh karena seorang peneliti belum mengetahui tentang
responden dan apa yang akan ditanyakan kepada mereka, maka mereka
diperbolehkan melakukan perubahan. Sedangkan posisi perencanaan sebelum
penelit iterjun dilapangan adalah untuk meyakinkan bahwa mereka
mengetahuai kegiatan minimal apa yang perlu dilakukan di lapangan.
 Unsur-unsur rancangan penelitian kulitatif
1. penentuan fokus penelitian, adalah penetuan masalah, masalah dalam
hal ini adalah hal yang membingungkan akibat adanya kaitan dua faktor
atau lebih, faktor dalam hal ini dapat berupa kosep, data empiris,
pengalaman, atau unsur lainnya yang apbila ditempatkan dalam hal
yang berkaitan akan menimbulkan persoalan atau kesukaran, maksu
dan tujuan penelitian adalah memecahkan persoalan yang timbul itu.
Hal itu dilakukan hal itu dilakukan dengan mengetahui pengetahuan
secukupnya yang mengarahkan seseorang pada upaya memahami dan
menjelaskannya, kegiatan itu terjadi sebagai proses dialektis yang
berperan yang berperan sebagai proposisi tesis dan anitesisyang
membentuk masalah kedalam suatu jenis sintesis
2. penetuan kesesuain paradigma dengan fokus, paradigma pada dasarnya
berakar pada seperangkat kepercayaaan seseorang yang disebut
aksioma.
3. Penetuan kesesuaian paradigma dengan teori substantif yang
membimbing studi Jika suatu teori muncul dar data, maka harapanya
adalah teori itu taat asas dengan paradigma metodologis yang
menghasilkannya, hal itu akan menjadi persoalan apabila teori itu
merupakan sesuatu  yang digunakan oleh peneliti untuk diuji.
4. Penentuan darimana dan dari siapa data dikumpulkan.
5. Penentuan tahap-tahap penelitian
a. Tahap orientasi dan memperoleh gambaran umum, dengan
pengetahuan dasar penelitian dasar peneliti tentang situasi lapangan
berdasarkan bahan yang dipelajari dari berbagai sumber, pada tahap
ini diperlukan pendekatan terbuka pada responden, tujuanya
meperoleh informasi latar yang nantinya diikuti tahap merinci
informasi yang diperoleh pada tahap berikutnya.
b. Eksplorasi fokus adalah peneliti menyediakan waktu untuk
menyusun petunjuk memperoleh data, seperti petunjuk wawancara
dan pengamatan. Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan.
Kemudian analisis data dan diikuti laporan analisis.
c.  Tahap pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data.
6. Pentuan teknis penelitian, pemilihan teknik pada dasarnya dibimbing
oleh fokus dan situsi, serta jadwal yang telah ditetapkan.
7. Perencanaan dan pencatatan data, teknik pengumpulan data pertama-
tama digunakan pada umumnya adalah wawancara, pengamatan,
pengumpulan dokumen dan semacamnya, untuk melakukan tekni-
teknik tersebut diperlukan persiapan , seperti menyusun protokol
wawancara dan petunjuk pengamatan.
8. Perencanaan prosedur pelakasanaan analisis data
9. Perencanaan perlengkapan data, meliputi: pertimbanagan logistik
secara keseluruhan sebelum proyek, pengadaan perlengkapan sebelum
terjun kelapangan, perencanaan perlengkapan sewaktu
dilapangan,penyiapan logistik sesudah dilapangan, dan perencanaan
logistik untuk mengakhiri dan menutup kegiatan.
10. Perencanaan untuk pemeriksaan keabsahan data.
2. Desain Penelitian Kuantitatif 
Desain penelitian kualitatif merupakan:
1. Rencana untuk memilih sumber-sumber dan jenis informasi yang dipakai
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
2. Kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan variabel dalam
penelitian.
3. Cetak biru yang memberi garis besar dari setiap prosedur mulai dari
hipotesis sampai analisis data.

Penengelompokan desain penelitian Kualitatif dalam desain penelitian


terdapat sejumlah desain penelitian yang berbeda, hingga kini belum ada
pengelompokkan desain yang dapat dirujuk. Menurut Cooper dan emory
(1996) desain penelitian dapat dikelompokkan dengan delapan prespektif,
sebagai berikut:

1. Kondisi sejauhmana masalah penelitian telah dirumuskan (studinya dapat


bersifat formal atau penjajakan)
2. Metode pengumpulan data (studinya dapat berupa pengamatan atau
survei)
3. Kemampuan peneliti untuk menampilkan dampak-dampak dalam
variabel-variabel yang diteliti (dua jenis penelitian utama dalah penelitian
eksperimental dan expost facto)
4. Tujuan penelitian (studi penelitian dapat deskriptif atau kausal)
5. Dimensi waktu (penelitian dapat berupa analisi lintas seksi atau data
berkala)
6. Ruang linkup topik-luas dan kedalaman-peneltian (berupa studi kasus atau
studi stastistik)
7. Lingkungan penelitian (kebanyakan penilti bisnis dilakukan dilapangan,
meskipun ada juga penelitian labolatorium: jenis lain dalah simulasi)
8. Persepsi subjek mengenai penelitian (adakah mereka merasakan
penyimpangan-penyimpangan dalam kegiatan ruti mereka sehari-hari).

Pandangan agak lebih jelas dan sistematis santoso dan cipto(2001)


mengklasifikasikan desain penelitian menjadi dua desain penelitian, yaitu:

1. Desain penelitian eksploratif adalah penelitian yang tujuan utamanya


memberikan gagasan, wawasan dan pemahaman, atas situasi
permasalahan yang dihadapi peneliti.
2. Desain penelitian konklusif adalah tujuan utamanya untuk menguji
hipotesis  dan hubungan spesifik tertentu.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Desain adalah rencana dan struktur  penyelidikan yang digunakan untuk


memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
2. Desain penelitian komparatif, Desain penelitian eksperimental, Desain
Penelitian Survey, Desain Penelitian Longitudynal, Desain Penelitian
3. Desain penelitian diatas dapat di golongkan menjadi empat, yaitu : Desain
Sampel, Desain Alat (Instrument), Desain Administrasi, Desain Analisis
4. Pada penelitian kualitatif, bentuk desain penelitian dimungkinkan bervariasi
karena sesuai dengan bentuk alami penelitian kualitatif itu sendiri yang
mempunyai sifat emergent dimana phenomena muncul sesuai dengan prinsip
alami yaitu pehenomena apa adanya sesuai dengan yang dijumpai oleh
seorang peneliti dalam proses penelitian dilapangan.
Desain penelitian kualitatif merupakan:
1. Rencana untuk memilih sumber-sumber dan jenis informasi yang dipakai
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
2. Kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan variabel dalam
penelitian.
3. Cetak biru yang memberi garis besar dari setiap prosedur mulai dari
hipotesis sampai analisis data.
DAFTAR PUSTAKA

Moleong Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif,  (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2000), Cet. 13.

Kasiram Mohammad, Metodologi Penelitan Kuantitatif-Kuliatatif, (Malang: UIN-


Maliki PRESS, 2010),Cet.2.

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Pendekatan Kuantitatif,  (Jakarta:


RAJAWALI  PRESS, 2008),Ed.1.

Anda mungkin juga menyukai