Anda di halaman 1dari 42

DESAIN DAN PERENCANAAN

PENELITIAN
(RESEARCH DESIGN AND PLANNING)
Sub Topic

 Pendahuluan  Perbedaan Metode dari Metodologi


 Pendekatan Perencanaan Penelitian  Analisis Data
 Desain dan Metodologi Penelitian  Penyajian dan Pelaporan Penelitian
 Desain dan Perencanaan Operasional  Matrik Perencanaan Penelitian
 Kerangka Kerja Perencanaan Penelitian  Pengelolaan Perencanaan Penelitian
 Pengumpulan Tinjauan Pustaka  Contoh Desain dan Perencanaan
Penelitian
 Pencarian Literatur di Internet
 Penjaminan mutu dalam perencaaan
 Mengoperasikan pertanyaan penelitian penelitian
Pendahuluan

 Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang disusun untuk mengorganisasi
penelitian dan membuatnya dapat dipraktikkan, sehingga pertanyaan penelitian dapat
dijawab
 Menurut Labaree (2013), desain penelitian mengacu pada strategi keseluruhan yang
dipilih peneliti untuk mengintegrasikan berbagai komponen penelitian dengan cara
yang koheren dan logis. Desain penelitian memastikan peneliti dapat mengatasi
masalah penelitian secara efektif. Desain penelitian itu merupakan cetak biru untuk
pengumpulan, pengukuran, dan analisis data.
 Tujuan penelitian sangat menentukan desain penelitian yang selanjutnya memberikan
informasi terkait metodologi.
 Materi ini membahas bagaimana tujuan penelitian dapat diterjemahkan secara
praktis dan dapat diteliti melalui desain dan perencanaan penelitian.
PENDEKATAN PERENCANAAN
PENELITIAN
Tabel 11.1 Tujuan dan Jenis Penelitian
 Penelitian yang dilakukan tergantung Jenis Tujuan Penelitian Jenis Penelitian
pada tujuan penelitian, yaitu apa yang
Apakah penelitian ingin menguji Eksperimen, Survei, Penelitian
ingin diketahui oleh peneliti dan hipotesis atau teori? Tindakan, Studi Kasus
bagaimana peneliti akan mencari tahu
tentang fenomena tersebut. Apakah penelitian ingin Etnografi, Penelitian Kualitatif,
mengembangkan teori? Grounded Theory

 Perencanaan penelitian tergantung pada Apakah penelitian perlu diukur? Survei, Eksperimen
jenis pertanyaan penelitian yang apakah penelitian ingin memahami Pendekatan Etnografis Dan
diajukan suatu situasi? Interpretif/Kualitatif

apakah penelitian ingin melihat apa Eksperimen, Penelitian Partisipatif,


yang terjadi jika…? Penelitian Tindakan

apakah penelitian ingin mencari tahu Penelitian Metode Campuran (Mix


'apa' dan 'mengapa'? method)

apakah penelitian ingin mengetahui Penelitian Historical


apa yang terjadi di masa lalu?
 Paradigma yang mendasari perencanaan penelitian yaitu: positivis, pasca-positivis,
kuantitatif, ilmiah dan pengujian hipotesis, kualitatif, interpretatif, naturalistik,
fenomenologis dan eksistensial, interaksionis dan etnografis, kualitatif, eksperimental ,
kritik ideologi, partisipatif, feminis , politik, evaluatif, dan metode campuran

 Dalam merancang dan merencanakan penelitian, peneliti tidak hanya mempertimbangkan


sifat dari fenomena yang diteliti, tetapi juga berdasarkan premis ontologis yang
mendukung dan dasar epistemologis untuk melakukan penelitian.
DESAIN DAN METODOLOGI
PENELITIAN
 Perencanaan penelitian dimulai dari tujuan penelitian yang kemudian membangun desain
penelitian. De Vaus (1999) berpendapat bahwa fungsi desain penelitian untuk
memastikan bahwa bukti yang diperoleh dalam penelitian memungkinkan peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian.

 Desain penelitian mengidentifikasi bukti yang diperlukan untuk menjawab maksud,


tujuan, dan pertanyaan penelitian, yaitu logika yang mendasari hubungan antara tujuan,
sasaran, pertanyaan, data, dan kesimpulan yang ditarik.

 Kesimpulan dari penelitian tidak hanya membutuhkan bukti tetapi juga argumen logis.
 Bukti tidak sama dengan data. Data bersifat netral, kumpulan informasi atau fakta apa pun
yang tidak disortir. Bukti adalah apa yang diperoleh dari data tersebut, yaitu setelah dipilih,
diproses, diatur, dan digunakan untuk mendukung klaim, argumen, interpretasi, bukti, teori,
kesimpulan atau jawaban atas suatu pertanyaan.

Data/Informasi+ Warrant/argument logis (kriteria hubungan pembuktian) →Bukti

 Data hanyalah fakta, keadaan, atau proposisi yang mengungkapkan fakta. Data menjadi
bukti saat masuk ke dalam hubungan pembuktian.
 Hubungan pembuktian dilambangkan berupa prediksi, konfirmasi, sanggahan dan penjelasan
terkait data tersebut. Data dibuktikan oleh hubungan teoretis yang dibuat antara
hipotesis dan data, dan hubungan teoretis ini 'menjamin' data. Hal ini memberi data
kekuatan normatif yang disebut bukti. Oleh karena itu teori itu penting.
Desain penelitian mencakup :

Tujuan penelitian Orang atau kelompok yang


terlibat
Pertanyaan Penelitian

Reliabilitas dan validitas


Masalah dan Fokus

Jenis Penelitian Masalah etika dalam


penelitian
Waktu dan Durasi Penelitian
Organisasi penelitian
Isi Penelitian
DESAIN HINGGA PERENCANAAN
OPERASIONAL
Jika pada penjelasan sebelumnya desain penelitian bersifat strategi, maka
pada bagian ini lebih bersifat taktis, yaitu peneliti membangun kepraktisan
penelitian, dengan asumsi bahwa, secara umum, desain penelitian yang
dirancang sudah layak berdasarkan keputusan orientasi yaitu, merupakan
keputusan-keputusan yang menetapkan batas-batas atau kendala pada
penelitian
Keputusan orientasi tersebut menangani pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

No Pertanyaan No Pertanyaan
1 Apa tujuan khusus dari penelitian?
8 Apakah pertanyaan penelitian metode campuran
2 Apakah penelitian membutuhkan pertanyaan dirumuskan sesuai?
penelitian?
9 Bagaimana validitas dan reliabilitas dilakukan?
3 Bagaimana tujuan dan sasaran penelitian secara
10 Jenis data apa yang diperlukan?
umum dioperasionalkan menjadi pertanyaan
penelitian khusus? 11 Dari siapa data akan diperoleh (yaitu pengambilan
4 Apa pertanyaan penelitian khusus? sampel)?
5 Apa yang perlu menjadi fokus penelitian secara 12 Di mana lagi data akan tersedia (misalnya
berurutan untuk menjawab pertanyaan penelitian? sumber)?
6 Apa metodologi utama penelitian (misalnya survei 13 Bagaimana data akan dikumpulkan (yaitu
kuantitatif, penelitian kualitatif, studi etnografis, instrumentasi)?
eksperimen, studi kasus, penelitian tindakan, dll.)?
114 Siapa yang akan melakukan penelitian?
7 Apakah penelitian membutuhkan metode campuran,
dan jika diperlukan metode campuran meneliti
pendekatan paralel, berurutan, gabungan atau
hierarkis?
KERANGKA KERJA PERENCANAAN
PENELITIAN
Perencanaan penelitian tergantung pada desain penelitian. Desain penelitian tergantung
pada:

 jenis pertanyaan yang diajukan atau diselidiki;

 tujuan penelitian;

 prinsip-prinsip penelitian yang menginformasikan bagaimana peneliti bekerja, dan

 filosofi, ontologi, dan epistemologi yang mendukung penelitian.

Jenis penelitian yang berbeda, memiliki desain penelitian yang berbeda pula.
Contoh

 Penelitian Kuantitatif

Tinjauan pustaka membuat dan rumuskan hipotesis/teori yang akan diuji/pertanyaan


penelitian yang akan dijawab desain penelitian untuk menguji hipotesis/teori (misalnya
eksperimen survei) melakukan penelitian analisis hasil mempertimbangkan
alternatif penjelasan temuan melaporkan apakah hipotesis/teori didukung atau tidak
didukung, dan/atau jawab pertanyaan penelitian mempertimbangkan generalisasi
temuan.
Maxwell (2005) mengembangkan model desain penelitian interaktif (bukan
linier) (untuk penelitian kualitatif) yang terdiri atas 5 komponen yaitu:
Sasaran
 Kerangka konseptual
 Pertanyaan penelitian
 Metode
 Keabsahan
PENGUMPULAN TINJAUAN
PUSTAKA
Tinjauan Pustaka

 mendefinisikan bidang penelitian;

 mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang relevan, topik-topik, teori-teori, masalah, penelitian


dan gagasan dalam bidang yang diteliti,

 menunjukkan 'keadaan terkini' dalam bidang yang dipilih;

 menjelaskan konteks - temporal, spasial, politik, dll, mengidentifikasi gagasan dan penelitian yang
penting di lapangan;

 menetapkan dan menjustifikasi perlunya penelitian tersebut dilakukan dan menetapkan


signifikansi dan menetapkan dasar pemikiran untuk arah yang akan dituju oleh penelitian;

 menetapkan dan menjustifikasi metodologi yang akan digunakan dalam penelitian; menetapkan dan
menjustifikasi fokus penelitian;

 menetapkan dan membenarkan argument logis yang akan digunakan dalam desain penelitian.
 Tinjauan pustaka bukan hanya ringkasan deskriptif, tetapi merupakan argumen yang terorganisir
dan dikembangkan.

 Tinjauan literatur harus konklusif dan fokus namun komprehensif dalam cakupannya. Tinjauan
Pustaka harus membahas teori, model (jika relevan), penelitian empiris, bahan metodologis,
masalah substantif, konsep, konten dan elemen bidang yang bersangkutan; dan harus mencakup
dan mengacu pada banyak sumber dan jenis bahan tertulis dan jenis data.

 Dalam melakukan tinjauan pustaka, Creswell (2012) menyarankan bahwa dalam penyusunan
tinjauan pustaka peneliti perlu mengidentifikasi istilah-istilah kunci, selanjutnya melakukan
pencarian literatur, diikuti dengan pemeriksaan kritis terhadap sumber-sumber yang ditemukan,
misalnya untuk relevansi, aktualitas, akurasi, ruang lingkup dan cakupan, Berikutnya peneliti
mengorganisasikan literatur yang diperoleh untuk selanjutnya melakukan penulisan tinjauan
pustaka.
PENCARIAN LITERATUR DI
INTERNET
Internet adalah memiliki segudang besar materi yang terkadang isinya tidak teratur.
Peneliti harus dapat memastikan dengan cepat sejauh mana materi berbasis web itu
sesuai. Ada beberapa kriteria untuk mengevaluasi situs web, antara lain sebagai berikut
(mis. Tweddleet al., 1998; Rodrigues dan Rodrigues, 2000):

 tujuan situs

 isi materi

 kebenaran, akurasi, kelengkapan dan kewajaran materi;

 objektivitas dan ketelitian materi yang disajikan dan/atau didiskusikan


Dalam mengevaluasi materi website untuk penelitian, peneliti dapat mengajukan beberapa
pertanyaan, yaitu:

 Apakah penulisnya teridentifikasi?

 Apakah penulis membangun keahliannya dalam wilayah, dan afiliasi kelembagaan?

 Apakah organisasi memiliki reputasi?

 Apakah materi dirujuk; apakah penulis menunjukkan bagaimana materi dikumpulkan?

 Untuk apa situs web ini dirancang?

 Apakah materinya up-to-date?

 Apakah materi bebas dari bias, pendapat pribadi dan pelanggaran

 Bagaimana kita tahu bahwa penulis itu authoritative?


MENGOPERASIKAN PERTANYAAN
PENELITIAN
 Pertanyaan penelitian dapat menanyakan 'apa', 'siapa', 'mengapa', 'kapan', 'di mana'
dan 'bagaimana' . Peneliti harus mengubah tujuan umum penelitian menjadi praktik
nyata yaitu untuk mengoperasionalkan penelitian, mengubah maksud atau tujuan
penelitian umum menjadi pertanyaan (atau hipotesis) penelitian khusus dan konkret yang
dapat diberikan jawaban yang tepat, spesifik, dan konkret.

 Hal ini melibatkan elemen atau perilaku yang dapat diidentifikasi, diukur atau
dimanipulasi.

 Proses bergerak dari umum ke khusus, dari abstrak ke konkrit, memeriksa setiap
pertanyaan penelitian terhadap tujuan penelitian sampai pertanyaan yang tepat,
spesifik, konkrit tercapai, kemungkinan besar melalui proses berulang, rekursif (yaitu
mundur).
PERBEDAAN METODE DAN
METODOLOGI
 Metodologi menyangkut bagaimana kita mencari tahu tentang fenomena, pendekatan yang
akan digunakan, prinsip-prinsip yang mendasarinya dan justifikasi untuk menggunakan jenis
pendekatan penelitian yang diadopsi, jenis penelitian yang akan dilakukan, bagaimana
penelitian dilakukan. (dengan masalah terkait jenis penelitian, pengambilan sampel,
instrumentasi, validitas, dll.).

 Metode menyangkut instrumentasi, yaitu bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis.

 Keputusan instrumen (metode) mana yang akan digunakan untuk pengumpulan data
seringkali mengikuti keputusan sebelumnya tentang jenis (metodologi) penelitian yang akan
dilakukan, misalnya: survei; eksperimen; etnografi mendalam; penelitian tindakan;
penelitian studi kasus; pengujian dan penilaian.
ANALISIS DATA
Perencanaan analisis data perlu mempertimbangkan:

 Apa yang akan dilakukan dengan data yang telah dikumpulkan – bagaimana mereka akan
diproses dan dianalisis?

 Bagaimana hasil analisis diverifikasi, diperiksa silang dan divalidasi?

Keputusan terkait jenis analisis data yang digunakan berhubungan dengan uji statistik yang
akan digunakan dalam analisis data karena hal ini akan memengaruhi isi, jenis, dan tata letak
item penelitian (misalnya dalam kuesioner), dan paket komputer yang tersedia untuk data
kuantitatif dan kualitatif, misalnya SPSS dan NVivo

Kriteria untuk memutuskan bentuk analisis data mana yang akan dilakukan disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Bentuk analisis data harus sesuai dengan jenis data yang
dikumpulkan.
Untuk analisis data kualitatif, peneliti memiliki
berbagai teknik, misalnya:

 pengkodean dan analisis isi catatan  konstruksi pribadi


lapangan (Miles dan Huberman, 1984)
 akun naratif (Flick, 2009; Creswell, 2012);
 pemetaan kognitif (Jones, 1987;
Morrison, 1993)  analisis penelitian tindakan;

 mencari pola tanggapan;  induksi analitik (Denzin, 1989)

 mencari jalur dan koneksi kausal (Miles  perbandingan konstan dan grounded theory
dan Huberman, 1984); (Glaser dan Strauss, 1967; Film 2009;
Creswell, 2012);
 menyajikan analisis lintas situs (ibid.)
 analisis wacana (Stilar, 1998);
 studi kasus
 biografi dan sejarah kehidupan (Atkinson,
1998; Flick,OO 2009; Creswell, 2012).
PENYAJIAN DAN PELAPORAN
 Bagaimana menulis dan melaporkan penelitian ?

 Kapan harus menulis dan melaporkan penelitian (misalnya berkelanjutan atau


sumatif) ?

 Cara menyajikan hasil dalam bentuk tabel dan/atau tulisan;

 Cara menyajikan hasil dalam bentuk non-verbal

 Kepada siapa harus melapor (audiens penelitian yang diperlukan dan


memungkinkan)?

 Seberapa sering melaporkan


MATRIK PERENCANAAN
PENELITIAN
Dalam merencanakan sebuah penelitian, pertanyaan yang akan
diajukan dapat diatur ke dalam sebuah matriks. Terdapat pertanyaan-
pertanyaan yang menggambarkan empat bidang utama yaitu:
 keputusan berorientasi, merupakan keputusan-keputusan yang
menetapkan batas-batas atau kendala pada penelitian
 desain dan metodologi penelitian;
 analisis data;
 penyajian dan pelaporan hasil penelitian.
PENGELOLAAN PERENCANAAN
PENELITIAN
Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya permasalahan atau kendala
dalam penelitian diperlukan pengelolaan dalam merencanakan
penelitian. Pengelolaan perencanaan penelitian dapat dilakukan dalam
empat tahap sederhana yaitu:
Tahap 1: Mengidentifikasi tujuan penelitian.
Tahap 2: Mengidentifikasi dan memberikan prioritas pada kendala di
mana penelitian akan dilakukan;
Tahap 3: Rencanakan kemungkinan penelitian
Tahap 4: Memutuskan desain penelitian yang akan digunakan
Tabel 11.5 Matrik perencanaan penelitian
Perencana penelitian dapat digunakan Sampel Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5
untuk mempertimbangkan instrumen (Mulai) (3 bulan) (6 bulan) (9 bulan) (12 bulan)
yang akan digunakan pada tahap Kepala Dokumen Wawancara Dokumen Wawancara Dokumen
sekolah Wawancara Kuesioner 2 Wawancara
penelitian beserta cakupan populasi dan
Kuesioner 1 Kuesioner 3
sampel.
Guru grup 1 Kuesioner 1   Kuesioner 2   Kuesioner 3

Guru grup 2 Kuesioner 1   Kuesioner 2   Kuesioner 3

Guru grup 3 Kuesioner 1   Kuesioner 2   Kuesioner 3

Siswa     Kuesioner 2   Wawancara

Orang tua Kuesioner 1   Kuesioner 2   Kuesioner 3

Dosen Wawancara       Wawancara


(Pendidik Dokumen Dokumen
guru di
Universitas)
CONTOH DESAIN DAN
PERENCANAAN PENELITIAN
Contoh :Sebuah sekolah sedang Maka Peneliti merencanakan penelitiannya dengan
mengalami fenomena rendahnya moral di menyusun:
lingkungan sekolah. Peneliti akan
menyelidiki budaya sekolah yang • Tujuan
berdampak pada rendahnya moral. Peneliti • Pertanyaan penelitian
telah diberikan akses terbuka ke sekolah • Fokus
tersebut selama lima bulan dari awal • Metodologi
proyek hingga pembuatan laporan. • Instrumen
• Pengambilan Sampel
• Parameter
• Tahapan penelitian
• Etika dan kepemilikan
• Waktu penelitian
PENJAMINAN MUTU DALAM
PERENCAAAN PENELITIAN
Secara teoritis dan metodologis rencana dan Secara nilai guna (dimensi teknologi indikator utama
desain penelitian mengidentifikasi kualitas kualitas penelitian dalam hal:
penelitian dalam hal:
 penting/ketepatan waktu penelitian
 kepercayaan penelitian;
 purposivitasnya' (kesesuaian dengan tujuan)
 kontribusinya terhadap pengetahuan
 kekhususan dan aksesibilitas' (cakupan, daya
 kejelasannya dalam merancang dan melaporka tanggap terhadap kebutuhan pengguna, dan
prediksi penggunaan)
 kesopannya (kesesuaian dengan persyaratan
hukum dan etika); dan  kepeduliannya terhadap dampak yang mungkin
terjadi (diseminasi dampak) dan
 berdasarkan pada paradigma (premis ontologi
dan premis epistemologis penelitian).  fleksibilitas dan operasionalisasinya
(pengembangan menjadi istilah praktis dan
kegunaan untuk khalayak).
Untuk peningkatan kapasitas dan nilai dalam Untuk dimensi ekonomi enam indikator kualitas dalam
masyarakat indikator utama kualitas penelitian penelitian:
yang terletak pada:
 keefektifan biaya
 kemitraan, kolaborasi, dan keterlibatan
 daya jual dan daya saing (misalnya di pasar riset)
 masuk akal (dari perspektif praktisi)
 dapat diaudit
 refleksi dan kritik (penelitian yang
mengembangkan refleksifitas dan refleksi diri);  Kelayakan

 penerimaan (penelitian yang meningkatkan  keaslian, dan


penerimaan praktisi dan khalayak yang lebih luas
dan  efisiensi nilai.

 menstimulus pertumbuhan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai