PENELITIAN
(RESEARCH DESIGN AND PLANNING)
Sub Topic
Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang disusun untuk mengorganisasi
penelitian dan membuatnya dapat dipraktikkan, sehingga pertanyaan penelitian dapat
dijawab
Menurut Labaree (2013), desain penelitian mengacu pada strategi keseluruhan yang
dipilih peneliti untuk mengintegrasikan berbagai komponen penelitian dengan cara
yang koheren dan logis. Desain penelitian memastikan peneliti dapat mengatasi
masalah penelitian secara efektif. Desain penelitian itu merupakan cetak biru untuk
pengumpulan, pengukuran, dan analisis data.
Tujuan penelitian sangat menentukan desain penelitian yang selanjutnya memberikan
informasi terkait metodologi.
Materi ini membahas bagaimana tujuan penelitian dapat diterjemahkan secara
praktis dan dapat diteliti melalui desain dan perencanaan penelitian.
PENDEKATAN PERENCANAAN
PENELITIAN
Tabel 11.1 Tujuan dan Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan tergantung Jenis Tujuan Penelitian Jenis Penelitian
pada tujuan penelitian, yaitu apa yang
Apakah penelitian ingin menguji Eksperimen, Survei, Penelitian
ingin diketahui oleh peneliti dan hipotesis atau teori? Tindakan, Studi Kasus
bagaimana peneliti akan mencari tahu
tentang fenomena tersebut. Apakah penelitian ingin Etnografi, Penelitian Kualitatif,
mengembangkan teori? Grounded Theory
Perencanaan penelitian tergantung pada Apakah penelitian perlu diukur? Survei, Eksperimen
jenis pertanyaan penelitian yang apakah penelitian ingin memahami Pendekatan Etnografis Dan
diajukan suatu situasi? Interpretif/Kualitatif
Kesimpulan dari penelitian tidak hanya membutuhkan bukti tetapi juga argumen logis.
Bukti tidak sama dengan data. Data bersifat netral, kumpulan informasi atau fakta apa pun
yang tidak disortir. Bukti adalah apa yang diperoleh dari data tersebut, yaitu setelah dipilih,
diproses, diatur, dan digunakan untuk mendukung klaim, argumen, interpretasi, bukti, teori,
kesimpulan atau jawaban atas suatu pertanyaan.
Data hanyalah fakta, keadaan, atau proposisi yang mengungkapkan fakta. Data menjadi
bukti saat masuk ke dalam hubungan pembuktian.
Hubungan pembuktian dilambangkan berupa prediksi, konfirmasi, sanggahan dan penjelasan
terkait data tersebut. Data dibuktikan oleh hubungan teoretis yang dibuat antara
hipotesis dan data, dan hubungan teoretis ini 'menjamin' data. Hal ini memberi data
kekuatan normatif yang disebut bukti. Oleh karena itu teori itu penting.
Desain penelitian mencakup :
No Pertanyaan No Pertanyaan
1 Apa tujuan khusus dari penelitian?
8 Apakah pertanyaan penelitian metode campuran
2 Apakah penelitian membutuhkan pertanyaan dirumuskan sesuai?
penelitian?
9 Bagaimana validitas dan reliabilitas dilakukan?
3 Bagaimana tujuan dan sasaran penelitian secara
10 Jenis data apa yang diperlukan?
umum dioperasionalkan menjadi pertanyaan
penelitian khusus? 11 Dari siapa data akan diperoleh (yaitu pengambilan
4 Apa pertanyaan penelitian khusus? sampel)?
5 Apa yang perlu menjadi fokus penelitian secara 12 Di mana lagi data akan tersedia (misalnya
berurutan untuk menjawab pertanyaan penelitian? sumber)?
6 Apa metodologi utama penelitian (misalnya survei 13 Bagaimana data akan dikumpulkan (yaitu
kuantitatif, penelitian kualitatif, studi etnografis, instrumentasi)?
eksperimen, studi kasus, penelitian tindakan, dll.)?
114 Siapa yang akan melakukan penelitian?
7 Apakah penelitian membutuhkan metode campuran,
dan jika diperlukan metode campuran meneliti
pendekatan paralel, berurutan, gabungan atau
hierarkis?
KERANGKA KERJA PERENCANAAN
PENELITIAN
Perencanaan penelitian tergantung pada desain penelitian. Desain penelitian tergantung
pada:
tujuan penelitian;
Jenis penelitian yang berbeda, memiliki desain penelitian yang berbeda pula.
Contoh
Penelitian Kuantitatif
menjelaskan konteks - temporal, spasial, politik, dll, mengidentifikasi gagasan dan penelitian yang
penting di lapangan;
menetapkan dan menjustifikasi metodologi yang akan digunakan dalam penelitian; menetapkan dan
menjustifikasi fokus penelitian;
menetapkan dan membenarkan argument logis yang akan digunakan dalam desain penelitian.
Tinjauan pustaka bukan hanya ringkasan deskriptif, tetapi merupakan argumen yang terorganisir
dan dikembangkan.
Tinjauan literatur harus konklusif dan fokus namun komprehensif dalam cakupannya. Tinjauan
Pustaka harus membahas teori, model (jika relevan), penelitian empiris, bahan metodologis,
masalah substantif, konsep, konten dan elemen bidang yang bersangkutan; dan harus mencakup
dan mengacu pada banyak sumber dan jenis bahan tertulis dan jenis data.
Dalam melakukan tinjauan pustaka, Creswell (2012) menyarankan bahwa dalam penyusunan
tinjauan pustaka peneliti perlu mengidentifikasi istilah-istilah kunci, selanjutnya melakukan
pencarian literatur, diikuti dengan pemeriksaan kritis terhadap sumber-sumber yang ditemukan,
misalnya untuk relevansi, aktualitas, akurasi, ruang lingkup dan cakupan, Berikutnya peneliti
mengorganisasikan literatur yang diperoleh untuk selanjutnya melakukan penulisan tinjauan
pustaka.
PENCARIAN LITERATUR DI
INTERNET
Internet adalah memiliki segudang besar materi yang terkadang isinya tidak teratur.
Peneliti harus dapat memastikan dengan cepat sejauh mana materi berbasis web itu
sesuai. Ada beberapa kriteria untuk mengevaluasi situs web, antara lain sebagai berikut
(mis. Tweddleet al., 1998; Rodrigues dan Rodrigues, 2000):
tujuan situs
isi materi
Hal ini melibatkan elemen atau perilaku yang dapat diidentifikasi, diukur atau
dimanipulasi.
Proses bergerak dari umum ke khusus, dari abstrak ke konkrit, memeriksa setiap
pertanyaan penelitian terhadap tujuan penelitian sampai pertanyaan yang tepat,
spesifik, konkrit tercapai, kemungkinan besar melalui proses berulang, rekursif (yaitu
mundur).
PERBEDAAN METODE DAN
METODOLOGI
Metodologi menyangkut bagaimana kita mencari tahu tentang fenomena, pendekatan yang
akan digunakan, prinsip-prinsip yang mendasarinya dan justifikasi untuk menggunakan jenis
pendekatan penelitian yang diadopsi, jenis penelitian yang akan dilakukan, bagaimana
penelitian dilakukan. (dengan masalah terkait jenis penelitian, pengambilan sampel,
instrumentasi, validitas, dll.).
Keputusan instrumen (metode) mana yang akan digunakan untuk pengumpulan data
seringkali mengikuti keputusan sebelumnya tentang jenis (metodologi) penelitian yang akan
dilakukan, misalnya: survei; eksperimen; etnografi mendalam; penelitian tindakan;
penelitian studi kasus; pengujian dan penilaian.
ANALISIS DATA
Perencanaan analisis data perlu mempertimbangkan:
Apa yang akan dilakukan dengan data yang telah dikumpulkan – bagaimana mereka akan
diproses dan dianalisis?
Keputusan terkait jenis analisis data yang digunakan berhubungan dengan uji statistik yang
akan digunakan dalam analisis data karena hal ini akan memengaruhi isi, jenis, dan tata letak
item penelitian (misalnya dalam kuesioner), dan paket komputer yang tersedia untuk data
kuantitatif dan kualitatif, misalnya SPSS dan NVivo
Kriteria untuk memutuskan bentuk analisis data mana yang akan dilakukan disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Bentuk analisis data harus sesuai dengan jenis data yang
dikumpulkan.
Untuk analisis data kualitatif, peneliti memiliki
berbagai teknik, misalnya:
mencari jalur dan koneksi kausal (Miles perbandingan konstan dan grounded theory
dan Huberman, 1984); (Glaser dan Strauss, 1967; Film 2009;
Creswell, 2012);
menyajikan analisis lintas situs (ibid.)
analisis wacana (Stilar, 1998);
studi kasus
biografi dan sejarah kehidupan (Atkinson,
1998; Flick,OO 2009; Creswell, 2012).
PENYAJIAN DAN PELAPORAN
Bagaimana menulis dan melaporkan penelitian ?