Anda di halaman 1dari 6

Desain Penelitian Kualitatif

Desain penelitian adalah rencana tentang cara melakukanpenelitian itu, sehingga desain
penelitian sangat erat hubungannya dengan proses penelitian. (Nazir, 2005), design penelitian
adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam
pengertian yang lebih sempit, design penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data
saja, tetapi dalam arti yang luas, design penelitian mencakup proses-proses berikut:

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian


Peneli kualitatif cenderung bertolak dari pandangan “tidak mengetahui tentang apa yang
tidak diketahuinya, penelitian kualitatif ditingkat awal hanya menyatakan fokus atau
poko masalah yang kadarnya masih cukup umum. Fokus yang lebih spesifik akan
berkembang disaat proses/berlangsungnya penelitian. Dalam penelitian kualitatif
penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang
akan diperoleh dari situasi sosial, bisa berupa upaya untuk memahami secara lebih luas
dan mendalam tentang situasi sosial, ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau
ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Spradley (1980) mengemukakan empat
alternatif untuk mendapatkan fokus yaitu:
a. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan
b. Menetapkan fokus berdasarkan dominan-dominan tertentu organizing domain
c. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek
d. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang
telah ada
2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan
dengan penelitian sebelumnya
3. Memformasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dan tujuan, luas
jangkau, dan hipotesis untuk diuji
4. Membangun penyelidikan atau percobaan
5. Memiilih serta memeberikan definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
6. Memilh prosedur dan teknik sampling yang digunakan
Yang dikenal pada penelitian kualitatif adalah keluasan dan pencakupan rentangan
informasi, jumlah dan asumsi randomisasi dalam pengambilan sampel bukan menjadi
kepedulian penelitian kualitatif. Yang menjadi kepedulian adalah luas dan mencakupnya
rentangan informasi yang diperlukan sesuai dengan elemen-elemen fokus/masalah
penelitian. Sampel akan berkembang atau bergerak mengikuti karakteristik elemen-
elemen yang ditemukan dilapangan sehingga tidak dipastikan sebelumnya. Sampel awal
yang dapat disebutkan sebelumnya akan menyebar sesuai dengan keperluan menuntaskan
pemburuan data tentang elemen yang ingin diketahui.
7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.
Logika yang dipakai pada penelitian kualitatif adalah manusia penelitinya sendiri.
Kapasitas jiwa raganya dalam mengamati, bertanya, melacak dan mengabstraksi
merupakan alat atau instrument yang penting.

Dengan memahami secara umum maksud dan rasional pelaksanaan penelitian kualitatif , peneliti
mendesain sebuah studi. Format untuk mendesain studi ini pada dasarnya mengikuti pendekatan
penelitian tradisional tentang penyajian sebuah masalah, perumusan pernyataan penelian,
pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan tersebut, analisis data, dan penarikan kesimpulan
namun demikian, menurut creswell (1998: 18/20) pendekatan kualitatif dalam mendesain studi
berisi vitur- vitur yang unik. Pertama, peneliti merencanakan suatu pendekatan umum untuk
suatu studi, suatu rencana yang detail tidak akan cukup memberi isu-isu penting yang
berkembang dalam suatu studi lapangan, Kedua , sebagian isu merupakan problematik bagi
peneliti kualitatif – seperti seberapa banyak literatur dimasukkan dalam studi tersebut, seberapa
banyak teori harus mengarah studi, dan apakah seseorang memerlukan verifikasi atau laporan
tentang ketepatan perhitungannya. Ketiga, format aktual untuk suatu studi kualitatif bervariasi
apabila dibandingkan dengan format penelitian tradisional. Sebuah disertasi kualitatif misalnya
dapat berisi delapan bab yang dalam penelitian tradisional hanya lima bab. Berdasarkan tahap-
tahap dalam desain ini seseorang dapat menggunakan baik secara eksplisit maupun secara
implisit serangkaian asumsi filosofis yang mengarahkan studi. Asumsi asumsi ini membicarakan
kepada kita pemahaman tentang pengetahuan:

1. Pengetahuan di dalam makna-makna yang dibuat orang tentangnya.


2. Pengetahuan yang diperoleh melalui pembicaraan orang tentang makna-makna mereka:
pengetahuan yang diikat/ dihiasi dengan bias-bias pribadi, pengetahuan yang ditulis
dalam cara up close
3. Pengetahuan yang berkembang, muncul dan tidak dapat dipecah-pecah terikat pada
konteks penelitian

Dengan pertimbangan-pertimbangan pendahuluan dalam pikiran, kita mulai dengan


mengemukakan sebuah masalah, sebiah isu penelitian, yang kita inginkan jawabannya.
Masalah- masalah dalam penelitian kualitatif berkisar pada topik-topik dalam ilmu sosial dan
humaniora, dan suatu stempel dari penelitian kualitatif dewasa yang melibatkan secara
mendalam isu-isu gender, budaya, dan kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Untuk
meneliti topik-topik ini, kita mengajukan pertanyaan- pertanyaan terbuka (open ended),
memerlukan mendengar pada partisipan yang kita teliti dan membuat pertanyaan setelah kita
menyelidiki dan menjauhkan diri dari mengasumsikan peran peneliti ahli dengan pertanyaan
yang paling baik. Kemudian pertanyaan-pertanyaan ini kita bawa ke lapangan untuk
mengumpulkan baik kata-kata maupun gambar-gambar. Disini kita menggunakan istilah
empat jenis informasi dasar: observasi, wawancara, dokumen, dan materi audio visual.

Setelah menyusun dan menyimpan data, kita menganalisisnya dengan cermat,


menyembunyikan/menyamarkan nama-nama informan dan kita menjadi terlibat dalam
kebingungan (dan kesunyian jika kita peneliti tunggal) berlatih mencoba membuat pengertian
dari data. Kita menguji data kualitatif bekerja secara induktif dari perspektif khusus yang
lebih umum, baik perspektif ini disebut tema, dimensi, kode maupun kategori. Mengenali
sekali antar hubungan rangkaian aktivitas dari pengumpulan data, analisis dan penulisan
laporan Memilih partisipan. Ingat bahwa partisipan untuk penelitian kualitatif dipilih melalui
purposeful sampling. Peneliti perlu menguji pertanyaan-pertanyaan yang sudah
dibayangkannya dan menggunakannya sebagai dasar untuk memilih partisipan.

Menulis pertanyaan-pertanyaan bayangan. Pertanyaan bayangan (foreshadowed questions)


dirancang oleh peneliti dan didasarkan pada topik penelitian yang sudah diidentifikasi baik
pada permulaan studi maupun selama studi berlangsung. Berdasarkan observasi awal di
lapangan dan tinjauan Pustaka. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk membimbing
peneliti dalam prosedur pengumpulan data.

a. Pengumpulan data
Peneliti selanjutnya bergerak kearah pengumpulan data . Pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif secara umum mencakup observasi, wawancara, dan analisis
dokumen. Sumber-sumber data yang berbeda-beda ini kemudian dibandingkan dengan
teknik lain dalam suatu proses yang disebut triangulasi.
b. Analisis data
Data dalam penelitian kualitatif dianalisis melalui membaca dan mereviuw data (catatan
observasi, transkrip wawancara) untuk mendeteksi tema-tema dan pola-pola yang
muncul.
c. Interpretasi dan disseminasi hasil
Peneliti merangkum dan menjelaskan tema-tema dan pola-pola (hasil) dalam bentuk
naratif.

Sejalan dengan pendapat di atas Sugiyono (2007) Mengemukakan tiga tahap utama dalam
penelitian kualitatif, yaitu

1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi, di tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang
dilihat , didengar, dan dirasakan,kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang
informasi yang diperolehnya
2. Tahap reduksi, ditahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap
pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu
3. Tahap seleksi, pada tahap ini peneliti menguraikan focus yang telah ditetapkan menjadi
lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang focus masalah.

Menurut Creswell, J.W mencatat bahwa dalam suatu rancangan penelitian kualitatif
selayaknya disajikan secara detail dan jelas. Untuk itu, perlu diungkapkan hal-hal sebagai
berikut:

1. Pertanyaan penelitian (research questions) dan fokus penelitian. Dengan ini diharapkan
peneliti dapat menentukan fokus yang harus diteliti dengan menggunakan penelitian
kualitatif, yang merupakan alasan motif meneliti. Motif penelitiannya tentu saja dengan
fokus yang jelas.
2. Menyusun kajian pustaka dalam rangka menyusun ‘theoritical framework’ ataupun
‘paradigma’ yang menjadi landasan teorinya.
Suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum, konseptualisasi diperoleh diperoleh
melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, jika tidak itu
bukan disebut teori. Mark dalam sitirahayu haditono membedakan adanya tiga macam
teori yaitu:
a. Teori deduktif : memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran
spekulatif tertentu kea rah data yang akan diterangkan
b. Teori induktif: menerangkannya dari data kearah teori
c. Teori fungsional : Nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis
yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data.
3. Menyusun rencana pendekatan penelitian seharusnya dapat memberikan gambaran yang
jelas dan terarah tentang tujuan penelitian.
4. Ruang lingkup dan seting penelitian yang jelas.
5. Cara pengumpulan beserta pengklasifikasian data yang tepat.
6. Melihat atau melakukan koreksi keabsahan data.
7. Lakukan teknik analisis data yang tepat
Analisis data dalam penelitian kualitatif bergerak secara induktif yaitu dari data/fakta
menuju ketingkat abstraksi yang lebih tinggi termasuk melakukan sintesis dan
mengembangkan teori. Analisis datanya lebih bersifat open ended dan harus disesuaikan
dengan data dilapangan sehingga prosedur analisisnya sukar untuk dispesifikkan dari
awal.
8. Jadwal, pembiayaan dan produk akhir
Jadwal pembiayaan dan produk akhir sukar dapat diterka secara lebih pasti diawal. Ini
menunjukkan bahwa kriteria yang biasanya dipakai dalam menilai rancangan penelitian
kuantitatif tidak dapat dipergunakan dalam menilai usaha/rancangan penelitian kualitatif.

Adapun beberapa fungsi rancangan suatu penelitian itu antara lain sebagai berikut ini:

1. Memberikan arah guna menjawab suatu research questions.


2. Menentukan pembatasan kegiatan sesuai dengan arah fokus penelitiannya.
3. Memungkinkan peneliti menghindari munculnya berbagai masalah di tengah-tengah
proses penelitian
Sumber

Abdussamad, Zuchri. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar : Syakir Media Pess

Hardani, Auliya Nur Himatul, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta
: CV. Pustaka Ilmu

Sazali, Hasan. 2020. Penelitian Kualitatif. Medan : Wal Ashri Publishing

Anda mungkin juga menyukai