Anda di halaman 1dari 7

REVIEW BUKU

Judul Buku : Metode Penelitian Kuantitatif

Pengarang : Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si.

Penerbit : PT Remaja Rosdakarya Bandung

Jumlah halaman : 330

Jumlah bab : 17 BAB

Oleh : Rika Ariyani

BAB 1 : MENELAAH PENGERTIAN DASAR TENTANG PENELITIAN

Penelitian adalah terjemahan dari research yang diindonesiakan menjadi riset. Re bermakna
kembali, sedangkan search bermakna mencari. Jadi, berarti m encari kembali.

Adapun pengertian penelitian menurut T. Hillway yaitu studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu m asalah, sehingga diperoleh pemecahan
yang tepat terhadap masalah tersebut.

Secara umum terdapat empat tujuan utama penelitian, yaitu:

enemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu

enguji kebenaran sesuatu dalam bidang tertentu

engembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada.

Sedangkan prosedur penelitian adalah:

endefinisikan dan merumuskan masalah

Pendefinisian masalah harus jelas, baik dari segi keleluasaannya maupun dari segi kedalamannya.

elakukan studi kepustakaan

erumuskan hipotesis

enentukan model atau desain penelitian

engumpulkan data

engolah dan menyajikan informasi

enganalisis dan menginterpretasikan data

embuat kesimpulan

Membuat laporan
Salah satu komponen yang sangat penting dan menentukan kualitas sebuah penelitian ilmiah adalah
rumusan masalah. Berbeda dengan rumusan-rumusan masalah pada umumnya, penelitian ilmiah
dituntut untuk memenuhi beberapa criteria. Criteria tersebut antara lain masalah dirumuskan
dengan kalimat Tanya, setiap rumusan masalah memiliki dua factor atau variable yang dihubungkan.

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian meliputi:

Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari narasumber/responden.

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen/publikasi/laporan penelitian dari
dinas/instansi maupun data lainnya yang menunjang.

BAB 2 : PENGETAHUAN AWAL DALAM MELAKUKAN PENELITIAN KUANTITATIF

tika Dalam Penelitian

Etika merupakan norma atau standar perilaku y ang menjadi pedoman moral perilaku seseorang dan
hubungannya dengan orang lain. Tujuan etika dalam penelitian adalah untuk menjamin agar tidak
ada seorang pun yang dirugikan atau mendapat dampak negatif dari kegiatan penelitian.

Pedoman perilaku yang dijelaskan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

1. Memulai pengumpulan data dengan menjelaskan kepada responden. Pedoman ini mengenai
manfaat yang diharapkan dari penelitian.

2. Menjelaskan kepada responden bahwa hak-haknya dan kesejahteraannya dilindungi.

3. Memastikan bahwa pewawancara mendapat persetujuan dari responden.

emampuan Merumuskan Metodologi

Dalam sebuah tuntutan dan kelaziman penelitian dengan pendekatan kuantitatif, akan dihadapkan
pada suatu kemampuan untuk memilih mana metode penelitian yang termasuk ke dalam
pendekatan kuantitatif atau kualitatif. Kemampuan untuk memilih metode kuantitatif biasanya
harus dikontrol oleh kemampuan dalam menerjemahkan judul dan r umusan masalah penelitian
serta tujuan penelitian. Dari kondisi ini, maka peneliti akan mampu menetapkan metode tertentu
yang relevan dengan kondisi fokus m asalah, rumusan masalah, dan upaya merumuskan serta
menguji hipotesis.

emampuan Menulis Pembahasan

Beberapa kekeliruan dalam mengembangkan pembahasan, di antaranya adalah:

1. Membahas hasil penelitian tidak lagi melihat apa saja yang menjadi fokus atau rumusan masalah
dari pertanyaan yang ada.

2. Membahas dengan hanya berpatokan pada data-data atau angka-angka yang ada saja.

3. Membahas dengan minimalnya sumber rujukan yang relevan.


Beberapa ahli dan para pakar di bidang metodologi penelitian menyatakan bahwa kekuatan hasil
sebuah penelitian pada dasarnya bukan terletak pada simpulan-simpulan yang diperoleh, tetapi
terletak pada proses pembahasan dan pembuktian terhadap hasil pengujian hipotesis dan
pembahasan yang komprehensif.

emampuan Dalam Merumuskan Simpulan

Suatu rumusan simpulan sebenarnya dapat dengan mudah dirumuskan jika peneliti mampu melihat
kembali apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam penelitiannya yang telah dirumuskan.

BAB 3 : MEMAHAMI PENELITIAN YANG BERORIENTASI KUANTITATIF

a. Pemahaman Dasar

Untuk memahami apa itu riset, kita perlu tahu apa karakteristik riset dan apa yang bukan
dikategorikan riset:

1. Riset bukan hanya mengumpulkan info rmasi tentang sesuatu atau beberapa hal.

2. Riset bukan memindahkan fakta dari satu lokasi ke lokasi lain.

3. Riset bukan mencari informasi tertentu secara acak.

4. Riset bukan sekedar istilah untuk menarik perhatian.

b. Karakteristik Riset

Riset adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menerjemahkan informasi atau data secara
sistematis untuk menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena tertentu yang menarik
perhatian kita.

Menurut Paul Leedy, ada 8 karakteristik riset, yaitu:

1. Riset berasal dari satu pertanyaan atau masalah. Sumber pertanyaan dapat berasal dari sekitar
kita.

2. Riset membutuhkan tujuan yang jelas. Tujuan adalah pernyataan permasalahan yang akan
dipecahkan dalam riset.

3. Riset membutuhkan rencana spesifik.

4. Riset biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa submasalah.

5. Riset dilakukan berdasarkan masalah, pertanyaan, atau hipotesis riset yang spesifik.

6. Riset mengakui asumsi-asumsi.

7. Riset membutuhkan data dan interpretasi data untuk menyelesaikan masalah yang mendasari
adanya riset.

8. Riset bersifat siklus


c. Permasalahan Sebagai Inti Riset

Permasalahan untuk riset haruslah mengandung interpretasi data yang merupakan hasil pemikiran si
peneliti dalam mencari jawaban dari permasalahan dalam penelitiannya.

d. Tipe Karya Ilmiah

1. Analisis: melihat apa yang ada di balik permukaan materi: melihat hubungan antarbagian dan
keseluruhan, mengenali hubungan antara sebab akibat, mencari hal -hal penting, mempertanyakan
suatu validitas.

2. Perbandingan, berarti mencari perbedaan dan persamaan.

3. Argumentasi (setuju atau tidak setuju).

e. Dikotomi Penelitian

1. Orientasi Hasil

Dalam penelitian professional yang penting adalah hasilnya. Tanpa hasil penelitian yang nyata dan
bermanfaat, maka penelitian professional tak ada artinya.

2. Orientasi Proses

Penelitian akademik, berbeda dengan penelitian professional yang mengutamakan output.


Penelitian akademik pada hakikatnya bertujuan memberikan kemampuan kepada peserta didik
untuk menguasai dan mempraktikkan segenap aspek keilmuan dan teori-teori ilmiah yang sudah
dipelajarinya selama ini sesuai dengan hakikat keilmuan.

BAB 4 : JENIS-JENIS PENELITIAN

a. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan

Berdasarkan tujuan, penelitian dibedakan atas penelitian dasar dan penelitian terapan. Penelitian
dasar adalah penelitian yang penelitinya memusatkan perhatian pada struktur dan proses
fundamental. Penelitian ini bertujuan menemukan, menyusun dan mengembangkan prinsip-prinsip
dan teori.

Sedangkan penelitian terapan adalah penelitian yang perhatiannya dipusatkan pada struktur dan
proses yang ada dalam praktik. Di dalam bidang penelitian banyak yang bersifat terapan.

b. Jenis Penelitian Berdasarkan Hakikat Masalah

1. Penelitian Eksplorasi

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang sangat umum mengenai masalah
penelitian.

2. Penelitian Deskriptif

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan suatu objek atau kegi atan yang menjadi perhatian peneliti.
3. Penelitian Penyusunan Hipotesis

Penelitian ini dilakukan sebagai lanjutan dari penelitian deskriptif dengan menetapkan hubungan
potensial yang hendak dipilih dan dirumuskan ke dalam masalah penelitian secara seksama.

4. Penelitian uji hipotesis

Penelitian uji hipotesis adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud menguji benar tidaknya
teori atau memverifikasi teori.

c. Penelitian Menurut Pendekatan Kuantitatif

1. Penelitian Eksperimen Kuasi

Pada eksperimen kuasi ini rumusan masalah harus mengandung hubungan kausal atau sebab akibat
antarvariabel yang sudah ditemukan pada saat merumuskan latar belakang.

2. Eksperimen Murni

Dalam eksperimen murni ini proses penarikan atau pemilihan anggota sampel direkomendasikan
untuk dilakukan melalui random.

3. Studi Kasus

Studi kasus merupakan salah satu varians kuantitatif. Dalam penelitian ini sudah pasti ada hipotesis
penelitian dan hipotesis statistik yang bisa dirumuskan dan dilakukan pengujiannya melalui statistika
terapan.

4. Penelitian Laboratorium

Penelitian di laboratorium dihadapkan pada proses pengujian beberapa perlakuan, treatment, atau
pembedaan sampel.

5. Survei

Dari aspek kajian metode penelitian menunjukkan bahwa survey bersifat explanatory, yaitu
penelitian yang harus dilakukan penjelasan atas hubungan, pengaruh, atau adanya hubungan kausal
dan sebab akibat.

6. Deskriptif analitik

Penelitian deskriptif analisis ini dapat menggunakan metode statistika mulai dari yang sederhana
hingga penelitian dengan menggunakan rumus statistic uji yang lebih kompleks.

7. Action research field

Penelitian ini bisa dilakukan dalam beberapa bidang keilmuan, seperti teknik, IT, bahasa,
manajemen, dan sejenisnya. Penelitian ini bisa termasuk ke dalam kelompok kuantitatif karena data
yang diolah dapat berupa angka-angka atau pengukuran secara kuantitas.

8. Class action research


3. Memperbaiki teori-teori serta temuan-temuan penelitian.

4. Meneliti melalui jalan pintas.

5. Memudahkan replikasi karena kondisi yang dipelajari benar-benar spesifik.

Dibandingkan penelitian korelasi, eksperimen berbeda menyangkut hal-hal berikut.

1. Variable independen (X) dan dependen (Y) ditetapkan terlebih dahulu sebelum penelitian
berlangsung.

2. Ada perlakuan eskperimen tertentu terhadap kelompok yag diteliti.

3. Menghasilkan angka indeks keterpengaruhan sebagai hasil at au temuan penelitian.

4. Hasil dan kondisi penelitian dapat direplikasi pada tempat dan waktu lain.

BAB 16 : ANTARA CASE STUDY DAN ACTION RESEARCH

Penelitian Action Research adalah penelitian yang mempunyai tahapan: identifikasi masalah, analisis
masalah, identifikasi informasi yang dibutuhkan, merumuskan hipotesis tindakan, membuat rencana
tindakan berdasarkan data yang diperoleh, melaksanakan tindakan dan mengamatinya.

Action Research bersifat pastisipatif dan kolaboratif. Maksudnya penelitian dilakukan sendiri oleh
peneliti, dan diamati bersama dengan rekan-rekannya. Action research berbeda dengan studi kasus
karena tujuan dan sifat kasusnya yang tidak unik seperti pada studi kasus action research tidak
digunakan untuk menguji teori.

Action research digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi seseorang dalam
tugasnya sehari hari di mana pun tempatnya, di kelas, di kantor, di rumah sakit, dan seterusnya. Para
peneliti action research tidak berasumsi bahwa hasil penelitiannya akan menghasilkan teori yang
dapat digunakan secara umum. Action research hanya terbatas pada kepentingan penelitinya
sendiri, dengan tujuan agar penelitinya dapat melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan lebih baik.

Sedangkan studi kasus merupakan pengujian secara terperinci terhadap satu latar atau satu orang
subjek.

Ciri-ciri studi kasus yang baik:

1. Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau bahkan
dengan kepentingan nasional.

2. Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh kedalaman
dan keluasan data yang digali peneliti.

3. Mampu mengantisipasi berbagai alternative jawaban dan sudut pandang yang berbeda-beda.

4. Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang mendukung
pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan prinsip selektivitas.

5. Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasikan kepada pembaca.
BAB 17 : CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN KUANTITATIF

osedur Penelitian

Tahap pertama, studi pendahuluan dilakukan untuk menjaring data atau informasi tentang kondisi
dan permasalahan pendidikan. Tahap kedua, pelaksanaan penelitian dengan cara penyebaran
instrumen. Tahap ketiga, analisis terhadap kegiatan tahap kesatu melalui validitas isi.

strument pengumpul data

Alat pengumpul data adalah kuesioner yang berisi tentang 90 pernyataan yang harus direspons
dengan memilih salah satu dari tujuh alternatif skala sikap.

umber dan teknik pengumpulan data

Selain pengisian kuesioner yang dilakukan o leh responden secara langsung, peneliti juga melakukan
studi dokumentasi dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai info rmasi yang berhubungan
dengan pelatihan-pelatihan yang telah diselenggarakan.

engolahan dan analisis data

Pengolahan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Memberikan nomor urut kepada setiap l embar jawaban kuesioner dari responden.

b. Koding dan input data skor setiap butir yang diperoleh dari setiap responden pada setiap variable
ke dalam table berdasarkan nomor urut.

c. Melakukan penskalaan pada setiap skor i tem dari kuesioner yang dipakai.

d. Mendeskripsikan data variable penelitian

Anda mungkin juga menyukai