Anda di halaman 1dari 26

Merumuskan Latar Belakang,

Identifikasi Masalah,
Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Anggota Kelompok :
Zulfa Rogibatus S
NPM : 202154095
Paradisa Nidapatria
NPM : 202154098
Topik Pembahasan

Merumuskan Latar tujuan penelitian


Belakang

mengidentifikasi kegunaan penelitian


masalah
1. Merumuskan Latar Belakang

Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis


berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik
untuk di teliti. Latar belakang masalah berisi tentang sejarah dan
peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu proyek penelitian.
Bagian latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian
dilaksanakan dan apa yang ingin dicapai atau diketahui dari
pelaksanaan penelitian tersebut. Fakta dan data yang mendukung harus
dicantumkan (Dermawan Wibisono, 2000:304).

L
Tujuan dari latar belakang masalah adalah untuk menjelaskan berbagai alasan, mengapa
permasalahan dalam penelitian ini layak diteliti, seberapa tingkat pentingnya masalah dan
pendekatan-pendekatan apa saja yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Dengan demikian, dalam latar belakang masalah, peneliti harus memberikan alasan rasional, dan
menjelaskan akar dari masalah yang sedang dipelajari atau sedang diteliti.

Latar belakang masalah harus ditulis secara sistematis, tidak ambigu, pusatkan kepada tema yang
dibahas dan jangan menulis secara acak, karena tulisan yang baik pada latar belakang masalah ini
akan membuat para pembaca semakin tertarik untuk membaca penelitian dari awal sampai akhir.
Hindari penulisan yang tidak relevan dengan topik, harus 93ocus pada aspek penting, tulis dengan
jelas perbedaan atau kesenjangan serta kebaruannya dibandingkan dengan hasilhasil penelitian
sebelumnya. Tulislah latar belakang secara ringkas, tidak bertele-tele, tidak terlalu panjang dan
juga tidak terlalu pendek
Dalam latar belakang terdapat dua jenis logika berfikir yaitu logika berfikir Deduktif dan logika Sebab-Akibat.
Selanjutnya akan saya jelaskan satu persatu.
a.Logika Deduktif
Dalam filsafat ilmu terdapat dua jenis cara berfikir yaitu Induktif (menyimpulkan dari khusus ke umum); dan
Deduktif (menyimpulkan dari
umum ke khusus). Dalam penelitian kedua logika ini harus ada yaitu:- Logika deduktif diterapkan dalam menyusun
latar belakang penelitian- Logika induktif diterapkan saat menyimpulkan hasil penelitian atau membuat
generalisasi terhadap populasi penelitian Logika deduktif dalam penyusunan latar belakang.
b.Logika Sebab-Akibat
Logika Sebab-Akibat mencerminkan bahwa secara nalar permasalahan yang ada didunia ini seluruhnya memiliki
pola hubungan antara Penyebab-Masalah- Dampak. Jadi masalah yang ada di dunia ini pasti ada penyebabnya, dan
pasti memiliki dampak bagi pihak lain. Dengan demikian, latar belakang penelitian bukan hanya menggambarkan
masalah saja, namun juga penyebabnya yang diduga apa dan dampaknya yang nyata apa.
2.Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya ada (das
Sollen) dengan kenyataan yang ada. sedangkan Identifikasi masalah (problem
identification) secara umum adalah sebuah proses serta hasil pengenalan permasalahan
atau inventarisasi masalah. Bisa juga dikatakan identifikasi masalah adalah suatu proses
penelitian yang menjadi langkah pertama dan terpenting yang harus dilakukan oleh para
peneliti. Permasalahan yang sedang dikaji dalam studi penelitian harus dipilih dengan
cermat.

Pengidentifikasian masalah bukanlah hal yang mudah, ada beberapa hal yang
harus dilakukan oleh para peneliti dalam menganalisis situasi yang
bermasalah (Van Dalen, 1973), sebagai berikut:
1.Mengamati fakta untuk relevansinya.
2.Menyelidiki hubungan di antara penjelasan dan juga hubungan dengan fakta.
3.Mempertanyakan asumsi yang mendasari analisasi masalah.
4.Penjelasan untuk penyebab kesulitan.
5.Akumulasi fakta yang terkait dengan masalah tersebut.
6.Sebagai pengungkap kesulitan utama, periksa hubungan antara fakta.
7.Memastikan relevansi penjelasan ini dengan masalah melewati pengamatan & analisa.

1. Observasi terhadap praktek pendidikan


2. Deduksi dari teori
Sumber-sumber yang
3. Kepustakaan tentang hasil penelitan
dapat dijadikan acuan 4. Masalah sosial
untuk mengidentifikasi 5. Situasi praktis
masalah penelitian 6. Pengalaman pribadi
diantaranya: 7. Pertemuan ilmiah
8. Pernyataan pemegang kekuasaan
Kriteria Pemilihan Masalah
Masalah dapat dipilih berdasarkan pertimbangan pribadi dan praktis. Namun, ada
pula kriteris yang bersifat ilmiah yang perlu diperhatikan agar masalah penelitian itu
memberikan sumbangan kepada perkembangan pengetahuan. Dalam memilih masalah
yang akan diperoleh dari sumber-sumber di atas, peneliti hendaknya mempertimbangkan
beberapa faktor berikut, yaitu:
1. Baru, untuk menghindari adanya duplikasi
2. Nilai manfaatnya bagi bidang kajian pendidikan
3. Menarik dan menantang secara intelektual
4. Latihan serta kualifikasi personal
5. Tersedianya data dan metode
6. Alat khusus dan kondisi kerja
7. Tersedianya sponsor dan kerjasama administratif
8. Biaya dan hasil
9. Bahaya
10. Waktu
Cara yang bisa dilakukan oleh para peneliti untuk melakukan identifikasi suatu masalah adalah sebagai
berikut:
1. Harus bisa memahami teori, fakta, dan ide dalam bidang yang telah diteliti. Para peneliti harus
dapat mengetahui penelitian dalam bidang tersebut. Hal tersebut bisa didapatkan melalui review
literatur.
2. Pengetahuan baru mengenai minat peneliti dapat didapatkan melalui jurnal, majalah, dan buku-
buku baru.
3. Survei sasaran untuk penelitian lebih lanjut diberikan di akhir laporan penelitian dan tinjauan
proyek penelitian.
4. Situasi kehidupan, hubungan yang dibangun oleh penelitian terkait dan implikasi progresif sebab
kemajuan teknologi.
5. Masalah keingin tahuan para peneliti dan sebab minat alami peneliti, masalah peneliti muncul.
Ada beberapa kondisi yang bisa di lakukan untuk membuat rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
2. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat
3. Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
4. Rumusan masalah merupakan dasar membuat hipotesis
5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
Cara untuk memformulasikan masalah:
1. Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada, seperti masalah pada penelitian
eksperimental.
2. Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh ahli- ahli sosiologi. Jika
masalah diperoleh dilapangan, maka sebaiknya juga menghubungkan masalah tersebut dengan
teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah tersebut diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa
dalam memilih penelitian yang tidak didukung oleh suatu teori tidak berguna sama sekali. Karena
ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat membentuk sebuah teori.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian menurut para ahli :

Locke, Spirduso, dan


Beckingham
Silverman
Tujuan penelitian adalah ungkapan “mengapa”
penelitian itu dilakukan. Tujuan dari suatu penelitian Tujuan penelitian adalah untuk
dapat untuk mengidentifikasi atau menggambarkan menunjukkan serangkaian
suatu konsep atau untuk menjelaskan atau pertanyaan “mengapa Anda ingin
memprediksi suatu situasi atau solusi untuk suatu melakukan riset dan apa yang
situasi yang mengindikasikan jenis studi yang akan
ingin Anda dapatkan”.
dilakukan.

Tujuan Penelitian secara Umum antara lain:


a. Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
b. Sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada.
c. Sebagai pengembangan pengetahuan suatu bidang keilmuan yang sudah ada. Intinya semua
penelitian yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki tujuan tertentu.
Tujuan Penelitian secara Khusus
Tujuan penelitian secara khusus ada beberapa kategori di antaranya:
a. Penelitian yang bertujuan eksploratif, menggali suatu hal atau permasalahan yang sedang diteliti.
b. Bertujuan untuk pengembangan, di mana peneliti ingin mengembangkan teori, pandangan ilmiah
tertentu menjadi lebih luas sebagai sarana pemecahan berbagai masalah di masyarakat.
c. Untuk menguji atau memverifikasi suatu topik atau permasalahan di mana hasilnya bisa memperkuat
teori atau pandangan tertentu dan juga bisa menolak hasil teori atau pandangan itu.
d. Penggunaan tujuan penelitian bisa sebagai sarana untuk mencari dan menemukan pengetahuan yang
dapat dimanfaatkan langsung di dalam kehidupan.
4. Kegunaan Penelitian
Pengertian penelitian mengandung 2 manfaat penelitian, yaitu
1. Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian
verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan tidak bisa lagi
menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut
dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan, atau
merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga
swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai
bagian integral dalam organisasi mereka. Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat
dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.

Secara umum Kegunaan Penelitian sebagai


berikut :
a.Sebagai pemecah masalah, meningkatkan
kemampuan untuk menginterpretasikan
fenomena-fenomena dari suatu masalah yang
kompleks dan saling berkaitan.
b.Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam
bidang yang diajukan, meningkatkan kemampuan
utnuk menjelaskan atau menggambarkan
fenomena-fenomena dari masalah tersebut.
c.Mendapatkan pengetahuan/ ilmu baru.

Sesi
Diskusi
Pertanyaan 1
Nama : Luthfia Rahmi Antari
NPM : 202154016

Bagaimana cara yang mudah dan sistematis dalam


menganalisis masalah di latar belakang masalah
agar masalah tidak melebar kemana mana?

JAWABAN

1. Mengemukakan alasan penting masalah pokok penelitian.


Umumnya masalah pokok penelitian adalah sesuatu yang dijadikan sebagai variabel terikat
dalam penelitian. Cara mengemukakan alasan penting tersebut adalah merujuk/mengutip
referensi ilmiah, selanjutnya peneliti dapat mengulasnya berdasarkan pendapat/pemikiran si
peneliti sendiri.
2. Mengemukakan masalah empirik yang ada pada masalah pokok tersebut.
Caranya adalah merujuk hasil penelitian pendahuluan (prariset) yang telah dilakukan si peneliti.
Misalnya dirujuk dari hasil pengamatan/observasi, dokumen-dokumen yang relevan, hasil
wawancara/interviu, atau hasil angket/kuisioner), masalah yang dikemukakan dapat berupa
fenomena/ gejala masalah (symptom) dari masalah utama tersebut.
Sebagai ilustrasi misalnya masalah pokok penelitian adalah ”kinerja", maka gejala-gejala yang
menunjukkan adanya masalah kinerja karyawan di perusahaan adalah: banyaknya kesalahan
kerja yang dilakukan karyawan, karyawan suka menunda pekerjaan, banyak pekerjaan tidak
selesai tepat waktu, dan gejala-gejala lain yang relevan dengan masalah kinerja.
JAWABAN
3. Mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah pokok.
Kemukakan faktor-faktor yang menyebabkan baik buruknya masalah pokok, baik faktor yang diteliti maupun yang
tidak diteliti. Caranya adalah dengan merujuk/mengutip referensi ilmiah yang dilanjutkan dengan analisis si
peneliti sendiri. Misalnya menurut buku teks atau jurnal, faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja adalah: motivasi,
dukungan, dan kemampuan
4. Mengemukakan masalah-masalah empirik yang ada dalam setiap faktor.
Seluruh faktor-faktor penyebab masalah pokok seperti dikemukakan di atas, perlu dianalisis masalah
empiriknya sesuai dengan faktanya yang ditemukan dari hasil penelitian pendahuluan (prariset). Sama
seperti sebelumnya, masalah empirik ini dapat dirujuk dari hasil pengamatan atau observasi, dokumen-
dokumen yang relevan, hasil wawancara/interviu, atau hasil angket/kuisioner), masalah yang
dikemukakan dapat berupa fenomena/gejala masalah (symptom) dari masalah utama tersebut.
Melanjutkan contoh di atas, maka peneliti dapat menganalisis gejala-gejala yang menunjukkan adanya
masalah motivasi, dukungan, dan kemampuan.
5. Memiih satu atau lebih faktor yang dianggap penting untuk dijadikan variabel bebas/variabel
independen. Batasi satu atau beberapa faktor yang ingin dikaji, lalu kemukakan pula alasan mengapa
memilih faktor tersebut.
Pertanyaan 2
Nama : Ismi Daru Sofia
NPM : 202154020

1. Apakah pada penulisan tujuan penelitian harus


mengacu pada standar kata operasional
taksonomi bloom?
2. Bagaimana melihat indikator
keberhasilan/ketercapaian dari tujuan penelitian
tersebut?

Jawaban :
1. Bagian penulisan tujuan penelitian sendiri pada pendahuluan ditulis bersama dengan latar belakang,
rumusan dan batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian, hingga landasan teori. Tujuan
penelitian mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut. Taksonomi Bloom
dibagi menjadi tiga ranah, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik. Tiga domain tersebut penting dalam
pembelajaran.
Taksonomi Bloom versi revisi, jenis pengetahuan dibagi menjadi 4 (empat) yaitu:
Fakta: Informasi yang menunjukkan fenomena dalam pembelajaran
Konseptual: termasuk kategori, struktur, dan teori
Prosedur: bagaimana menggunakan teknik dan metode yang spesifik, dan waktu penggunaannya
Metakognitif: strategi keputusan, pengetahuan-diri, dan “thinking about thinking”

2. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil apabila terjadi perubahan yaitu, berupa peningkatan
kemampuan yang diperoleh oleh anak. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya perubahan anak didik
dalam melaksanakan kegiatan yaitu tentang kecermatan dan kemandirian anak dalam beraktivitas.
Adapun indikator keberhasilan belajar siswa adalah:
Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun
kelompok.
Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah tercapai oleh siswa, baik secara
individual maupun kelompok

Pertanyaan 3
Nama : Nenti Rofiah Hasanah
NPM : 202154037

1. Bagaimana proporsi dalam penyusunan latar


belakang baik menggunakan alur logika induktif
maupun deduktif?
2. Bagaimana narasi yang tepat untuk menjelaskan
posisi penelitian yang akan dilakukan dibandingkan
dengan penelitian sebelumnya?
Jawaban 1
Jawaban :
perbandingan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Royani (2007) dalam penelitiannya


yang berjudul “Analisis Dinamika Sosial Pasar Tradisional Onan Sipahutar
Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara (Fungsi Sosial Pasar
Tradisional dalam Kehidupan Masyarakat)”. Jenis penelitian ini merupakan
deskriptif, dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Objek yang diteliti adalah sama-sama pasar tradisional
2. Jenis dan metode pendekatan penelitian yang digunakan sama-sama
menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Jawaban :
Sedangkan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Subjek dalam penelitian sebelumnya adalah pasar tradisional Onan Sipahutar
sedangkan dalam penelitian ini yang menjadi objeknya adalah pasar tradisional
Maron
2. Teori yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah fungsi pasar,
sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori optimasi.
3. Fokus dalam penelitian sebelumnya adalah fungsi pasar dalam kehidupan
masyarakat, sedangkan pada penelitian ini fokus penelitiannya adalah
implementasi kebijakan perubahan tata ruang pasar tradisional.
4. Lokasi dalam penelitian sebelumnya di Pasar Tradisional Onan Sipahutar
Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara, sedangkan dalam penelitian
ini berlokasi di Pasar Tradisional Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo.

Anda mungkin juga menyukai