Anda di halaman 1dari 123

METODOLOGI PENELITIAN

(Dr. Ir. Rudolf L Tobing, MM)

1
PENDAHULUAN
 Penelitian ilmiah merupakan bagian tak
terpisahkan dari ilmu pengetahuan
 Penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan
merupakan dua sejoli yang tidak mungkin
terpisahkan satu dari lainnya.
 Penelitian ilmiah merupakan mesin yang
memproses produk ilmu pengetahuan

2
Tugas yang
diemban :
Memberikan diskripsi tentang keadaan
Menerangkan kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa,
mengadakan eksplanasi
Mencari hukum-hukum atau pola mengenai hubungan antara
kondisi dan peristiwa, menyusun teori ilmiah.
Memperkirakan peristiwa yang bakal terjadi, mengadakan
estimasi dan proyek.
Melakukan tindakan dan mengadakan pengendalian.

3
Motivasi Utama Penelitian :
Mendapatkan kebenaran ilmiah
Bagi seorang peneliti profesional insentif yang
paling berharga dari semua karyanya adalah
menemukan kebenaran ilmiah.
Mungkin yang tidak sama adalah tingkat kebenaran
ilmiah yang ingin atau berhasil dicapainya.

4
Penemuan Kebenaran Ilmiah
Dimaksudkan Untuk :
Scientific objective : yang bermaksud
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dengan
teori-teori baru yang lebih sahih dan terandalkan.

Practical objective : yang bertujuan untuk


memecahkan problem praktikal yang mendesak.

5
Kebenaran Ilmiah :
Untuk memperoleh kebenaran ilmiah seperti itu,
dikembangkan metode ilmiah yang memiliki pola
umum yaitu :

KERANGKA PENELITIAN ILMIAH

6
Model Umum Kerangka
Penelitian Ilmiah :
Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan
sistematis yang didasarkan pada metode ilmiah
Tujuannya mendapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian
yang diajukan sebelumnya.

7
Garis Besar Kerangka
Penelitian Ilmiah :
Dimulai dengan adanya permasalahan yang perlu
dicari jawaban atau pemecahannya secara ilmiah.
Pertemuan antara aspek objective (permasalahan)
dan aspek subjective (dorongan mencari jawaban)
ini merupakan titik tolak dari semua penelitian.

8
Jawaban Secara Ilmiah
Terhadap Permasalahan:
Peneliti mencoba menggali khasanah pustaka untuk
mencari teori atau konsep yang relevan dengan
permasalahan yang diajukan
Peneliti mulai membaca dan membaca hasil
bacaannya, menelaah dan kemudian
membandingkan, mempersoalkan, mencari-cari
alternatif jawaban yang paling sesuai.

9
MEKANISMENYA :
Penalaran deduktif maupun induktif ()
Analisis-sintesis-spesifikasi-generalisasi
Setiap saat dilakukan pengujian secara logik maupun empirik
Apriori (anggapan umum yang subyektif) dan aposteori
(anggapan yang didasari teori)
Apriori bermula dari konsep atau batasan yang telah
dikembangkan (oleh peneliti) dan aposteori berdasarkan
hasil penelitian (dijustifikasi teori)

10
SIFAT JAWABAN
PENELITIAN
Sebagai jawaban final terhadap permasalahan penelitian
Jawaban tadi walaupun dianggap sebagai jawaban yang paling
benar namun masih akan dibuktikan lagi pada tahap lain.
Jawaban pertama di atas merupakan conclusi dan diperlakukan
sebagai tesis, sedangkan jawaban yang kedua dipandang sebagai
konklusi sementara dan diperlakukan sebagai hipotesis.
Jika jawaban itu diperlakukan sebagai hipotesis, maka masih
ada satu tahap lagi yang harus dilewati, yaitu pembuktiannya.

11
Contoh Model Riset Manaj.
Kesehatan
PENYAMPAIA
N JASA

CITRA
RUMAH
SAKIT

KEPUASAN LOYALITAS
PASIEN PASIEN

12
Contoh Model Penelitian Strategik
Faktor
Manajerial

Intensitas
Perencanaa
Faktor n Strategik
Lingkunga
n

Faktor
Organisasi
onal Kinerja
Keuangan

13
Dari mana kita dapat mengembangkan
model ?

Research Gap (Penelitian Murni)

Permasalahan dalam Kehidupan Sehari-Hari


(penelitian Aplikasi)

14
Tujuan Riset
1. Penemuan
2. Pembuktian
3. Pengembangan

15
Jenis-jenis Penelitian
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA

PENELITIAN MURNI
Penelitian untuk memahami permasalahan secara
lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori
yang sudah ada.
PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.

16
Penelitian Tingkat Eksplanasi
 PENELITIAN DESKRIPTIF
 PENELITIAN KOMPARATIF
 PENELITIAN ASOSIATIF
 Korelasional
 Kausal

Penelitian Jenis Dan Analisis Data


 PENELITIAN KUANTITATIF
 PENELITIAN KUALITATIF
 PENELITIAN CAMPURAN

17
Riset Ilmiah yang Baik
 Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil akhir
riset saja akan tetapi tergantung pada tiga
faktor utama yaitu:
 Input
 Proses
 Output

18
Untuk menilai kualitas
penelitian yang baik ada
beberapa kriteria:
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan yang
tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian
yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang
lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-
benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan
pada lingkup yang lebih luas

19
BAB. II
PENDEFINISIAN DAN
PERUMUSAN MASALAH

20
PERMASALAHAN PENELITIAN
Masalah penelitian sebagai dasar mengapa
penelitian dilakukan
Permasalahan dituangkan dalam latar
belakang penelitian
Latar belakang dimulai dari hal yang bersifat
umum kemudian mengerucut ke permasalahan
yang lebih spesifik

21
Hubungan Antara Ketepatan Masalah Dan
Pemecahannya
KETEPATAN MASALAH KETEPATAN MASALAH

1. MASALAH BENAR PEMECAHAN BENAR


2. MASALAH BENAR PEMECAHAN SALAH
3. MASALAH SALAH PEMECAHAN BENAR
4. MASALAH SALAH PEMECAHAN SALAH

22
Sumber Permasalahan Dalam
Penelitian:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
 Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
 Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
 Terdapat pengaduan
 Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
 Untuk penyempurnaan
 Untuk verivikasi
 Untuk pengembangan

23
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang

24
Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah
memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
 Jenis Penelitian
 Obyek yang diteliti
 Subyek penelitian
 Lokasi Penelitian
 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank
Pemerintah di Surabaya tahun 2007

25
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan
masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam
kalimat tanya

26
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:

 Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar


masalah yang sesungguhnya
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan kemampuan peneliti, baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan faktor-faktor pendukung yang ada.

27
PEMBATASAN MASALAH:
Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah Permasalahan secara
yang sesungguhnya maka umum
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga Pembatasan
penelitian yang dihasilkan
menjadi lebih fokus dan Inti
tajam Masalah

28
BAB. III
STUDI PENDAHULUAN

29
CARA DALAM MELAKUKAN STUDI
PENDAHULUAN

A. KAJIAN TEORITIS
B. PENELITIAN EMPIRIS
C. PENELITIAN KECIL
D. KONSULTASI

30
KAJIAN TEORITIS
Permasalahan
Permasalahan

Teori
Teori

Riset
Riset

Kesimpulan
Kesimpulan

31
PROSES TERBENTUKNYA
TEORI
Pendapat
Pendapat Pendapat
Pendapat Pendapat
Pendapat Pendapat
Pendapat Pendapat
Pendapat

Diuji
Diuji Diuji
Diuji Diuji
Diuji Diuji
Diuji Diuji
Diuji

Benar
Benar

Teori
Teori

32
FUNGSI TEORI DALAM
PENELITIAN
Sebagai penjelas
Sebagai prediksi
Sebagai kontrol

33
CONTOH TELAAH TEORI

1.Tetapkan nama variabel yang diteliti


2.Cari sumber bacaan yang relevan
3.Lihat daftar isi buku
4.Baca seluruh isi topik
5.Deskripsikan teori

34
CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN
LANDASAN TEORI
Definisi
DefinisiJasa
Jasadan
danKarakteristik
KarakteristikJasa
Jasa

Service
ServiceQuality
QualityPada
PadaJasa
JasaRumah
RumahSakit
Sakit

Kepuasan
KepuasanPelanggan
Pelanggan

Loyalitas
Loyalitas
Pelanggan
Pelanggan

35
PENELITIAN EMPIRIS
Penelitian sebelumnya dapat dipergunakan untuk:

1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitian sebelumnya


2. Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian
sebelumnya
3. Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya

36
PENYAJIAN PENELITIAN EMPIRIS DALAM
LAPORAN PENELITIAN
A. Bentuk Paragraf
B. Bentuk matrik
Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Alat Analisis Hasil Penelitian
(th) Penelitian

         

         

         

37
PENELITIAN KECIL
(SMALL RESEARCH)

Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian


dengan mengambil sampel kecil untuk memperoleh
gambaran tentang apa yang akan kita teliti.

38
KONSULTASI
Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan
meminta informasi tentang apa yang akan kita
teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam
bidangnya.
Keberhasilan teknik ini akan sangat tergantung
kepada ketepatan peneliti dalam mememilih nara
sumber
Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki
keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.

39
KERANGKA PEMIKIRAN
 Kerangka pemikiran merupakan miniatur
keseluruhan dari proses penelitian
 Kerangka pemikiran harus menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan ?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?

40
SALAH KAPRAH !!!

Sub struktur penelitian  kerangka teoritis 


Kerangka pemikiran

41
Sub Struktur Penelitian
Tangible
(nyata)

Reliability
(handal)

Responsiveness
(mau mendengarkan) Satisfaction
Satisfaction
(kepuasan)
(kepuasan)

Assurance
(jaminan/kepastian)

Emphaty

42
Kerangka Teoritis
Perusahaan Konsumen

Produk Kebutuhan

Kenerja Harapan

Kepuasan
Kepuasan

43
Kerangka Pemikiran
Permasalahan Strategi Pemasaran Apakah terdapat Pengaruh
Krisis ekonomi Pelayanan, Harga, Pelayanan, Harga, Kelengkapan
Persaingan yang ketat Kelengkapan Barang dan Barang dan Promosi terhadap
Selera konsumen yang Promosi keputusan pembelian?
senatiasa berubah Variabel manakah yang memiliki
pengaruh terbesar terhadap
keputusan pembelian?

Analisis Data
Regresi
Uji F dan uji T

Pengaruh Pelayanan, Harga,


Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian
Variabel yang paling berpe garuh
Umpan Balik terhadap penjualan

44
BAB. IV
PERUMUSAN HIPOTESIS

45
PENGERTIAN HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang


hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif
tidak memerlukan hipotesis

46
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

47
CONTOH HIPOTESIS
Pemberian insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap semangat kerja karyawan PT. Astra International

HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:


 MASALAH PENELITIAN
 VARIABEL PENELITIAN
 METODE ANALISIS DATA
 KESIMPULAN

48
DASAR MERUMUSKAN
HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti

49
KONSEP DASAR PERUMUSAN
HIPOTESIS
Sumber Masalah
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teoritis

Teori
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Akal sehat

Perumusan Hipotesis
Perumusan Hipotesis

Instrumen penelitian
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Variabel, Data

Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis

Kesimpulan Dan
Kesimpulan Dan
Implikasi
Implikasi
50
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
 Pelayanan Rumah Sakit Sumber Waras Memuaskan
 Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
 Semangat Kerja Karyawan PT. Yasonta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
 Rumah sakit Sumber Waras lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah
sakit Sumber Rapih
 Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank CNB
 Semangat kerja karyawan PT.BUKOPIN lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. PAKOPIN
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
 Kepuasan pasien berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien
 Jumlah nasabah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan bank BCA
 Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan

51
Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Statistik Dapat
Dinyatakan Dalam Bentuk
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel
sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat
perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
hipotesis nol)

52
Ciri-Ciri Hipotesis Yang
Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
 Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan
(tidak jelas)

2. Dapat diuji secara alamiah


 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat
diuji)
 Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data
tentang batu yang belum terlihat manusia)

3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat


 Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori
permintaan dan penawaran)
 Uang saku memiliki pengaruh terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)

53
BAB. V
DESAIN PENELITIAN

54
MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?
Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
proses penelitian.
Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak
yang terlibat dalam proses penelitian.

55
Kita dapat mengelompokan desain penelitian
dilihat dari berbagai sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Penelitian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survei
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif
3. Penelitian asosiatif

56
5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu
1. Penelitian Time Series 2. Penelitian Cross Section

57
6. Desain penelitian dilihat dari
lingkungan studi dapat
dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Studi lapangan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium

58
Berkaitan dengan perumusan
masalah ?
 Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
 Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian?
 Apakah datanya dapat diperoleh?
 Apakah mampu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya,
tenaga, waktu dan latar belakang teori?
 Apakah dapat memperoleh ijin penelitian?
 Berapa banyak informasi yang sudah diperoleh?
 Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan?

59
Berkaitan dengan tinjauan
teoritis
Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian?
Dari mana dapat diperoleh teori-teori pendukung
penelitian?
Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan?
Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian?

60
Berkaitan dengan perumusan
hipotesis
Apakah penelitian memerlukan hipotesis?
Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?
Bagaimana bentuk hipotesis yang akan dirumuskan?

61
Berkaitan dengan desain
penelitian
Bagaimana desain perumusan masalahnya?
Bagaimana desain landasan teoritisnya?
Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
Bagaimana skala pengukurannya?
Berapa jumlah sampel yang diperlukan?
Bagaimana teknik pengambilan sampel?
Instrumen apa yang akan digunakan dalam
penelitian?

62
Berkaitan dengan penentuan
variabel dan sumber data
1. Variabel apa saja yang akan diteliti?
2. Dari mana data akan diperoleh?

63
Berkaitan dengan
pengumpulan data
1. Data apa saja yang harus dikumpulkan?
2. Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan data?
3. Siapa yang akan mengumpulkan data?
4. Berapa biaya untuk mengumpulkan data?
5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk
mengumpulkan data?
6. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk
mengumpulkan data?

64
Berkaitan dengan analisis dan
interpretasi data
1. Bagaimana format untuk tabulasi data?
2. Siapa yang akan melaksanakan tabulasi data?
3. Berapa lama proses tabulasi data?
4. Alat analisis apa yang akan digunakan?
5. Software apa yang akan digunakan untuk analisis data?

65
Berkaitan dengan
pembuatan kesimpulan
dan saran
Bagaimana cara penyampaian kesimpulan?
Untuk siapa saja saran yang akan diberikan?
Apakah saran dalam bentuk umum atau spesifik?

66
Berkaitan dengan penyusunan
laporan

Bagaimana format laporan penelitian?


Siapa saja yang akan membaca laporan?
Berapa banyak laporan akan digandakan?
Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan?
Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan?

67
DESAIN VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian: gejala yang nilainya


bervariasi.
Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat
digunakan sebagai variabel penelitian.

68
Pembagian variabel berdasarkan
sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling
berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan : 2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel
tertentu.
Berat badan Didi : 50 Kg
Berat badan Dodo : 62,75 Kg

69
Pembagian variabel berdasarkan pada
hubungan antar variabel:
1. Variabel Bebas 3. Variabel Moderator
L. Kerja
Upah Semangat L. Kerja
Upah Semangat
Kerja
Kerja

Upah Semangat
Upah
Kerja

2. Variabel Tergantung
4. Variabel Intervening
Upah Semangat
Upah Semangat
Kerja
Kerja
Nasib

Prestasi
Prestasi Karir
Akademik
Akademik

70
5. Variabel Kontrol

Karyawan Karyawan

Tidak
Dilatih Dilatih

71
Desain Pengukuran
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating

72
Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang
saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1

73
Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon yang
tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya

74
Skala Semamtik
Diferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau
checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum dimana nilai yang sangat
negatif terletak di sebelah kiri, sedangkan nilai yang sangat positif terletak
disebelah kanan .
 Contoh:
Bagaimana tanggapan anda terhadap pelayanan rumah sakit ini ?

1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik

75
Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif, kemudian
peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data
kualitatif.
Contoh:
Kenyamanan ruang loby Bank BCA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank BCA:


5 4 3 2 1

76
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada 4 tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio

77
Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan
untuk memberikan kategori atau label saja
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2

78
Skala Ordinal
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau
interval antar tingkatan belum jelas.
 Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6

79
Skala Interval
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar
tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .
 Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal

80
Skala Rasio
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan
jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .
 Contoh:
1. Berat Badan

2. Pendapatan

3. Hasil Penjualan

81
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak Tidak

Ordinal Ya Ya Tidak Tidak

Interval Ya Ya Ya Tidak

Rasio Ya Ya Ya Ya

82
Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar, maka akan ada yang
terlewati
3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan
populasi

83
ILustrasi Sampel Yang Baik

Popul
Popul Sa
asi
asi Sa
mpe
mpe
l Populasi
l Populasi sam
sam
pel
pel

84
PERMASALAHAN
DALAM SAMPEL
1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil?
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel?

85
Pertimbangan Dalam
Menentukan Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi?
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang diperlukan?
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan yang dapat
diterima?
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan?
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.

86
Prosedur Penentuan
Sampel
Identifikasi populasi target
Identifikasi populasi target

Memilih Kerangka sampel


Memilih Kerangka sampel

Menentukan
MenentukanMetode
MetodePemilihan
Pemilihan
Sampel
Sampel

Merencanakan Prosedur
Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel
Pemilihan Unit Sampel

Menentukan ukuran Sampel


Menentukan ukuran Sampel

Menentukan unit sampel


Menentukan unit sampel

Pelaksanaan
PelaksanaanKerja
KerjaLapangan
Lapangan

87
Populasi Kerangka sampel
Populasi Kerangka sampel
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Untar No Nama
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Untar No Nama
Angkatan 2019 01 Suli
Angkatan 2019 01 Suli
02 Rofiq
02 Rofiq
03 Prio
03 Prio
....
.... ….
….
150
150 Malik
Malik

Prosedur
Prosedur Teknik
Tekniksampling
sampling
Setelah populasi ditetapkan, Probablitas: Simple random
Setelah populasi ditetapkan, Probablitas: Simple random
kerangka sampling dibuat, teknik Sampling
kerangka sampling dibuat, teknik Sampling
sampling simple random sampling
sampling simple random sampling
maka dilakukan pengundian
maka dilakukan pengundian

Menentukan
Menentukanukuran
ukuransampel
sampel
Unit sampel
Unit sampel
Misal sampel yang ditetapkan 20 Berdasarkan undian diperoleh sampe:
Misal sampel yang ditetapkan 20 Berdasarkan undian diperoleh sampe:
02,05,01,08,65,85,92,
orang 02,05,01,08,65,85,92,
orang 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,

88
Pedoman Menentukan
Jumlah Sampel
N
1. Pendapat Slovin n
1  Ne 2
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

130
n  98,11
1  130(0,05) 2

89
2. Interval Penaksiran
 Untuk menaksir parameter rata-rata 
2
Z  
n   /2 
 e 
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen adalah 2,7. dari
30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi
indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini
berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 0,05,?
2
 (1,96)(0,25) 
n     96,04
 (0,05) 

90
 Untuk menaksir parameter proporsi P
 Z 2 / 2 pq 
n   2

 e 

Kita akan memperkirakan proporsi mahasiswa yang menggunakan


angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?

 1,96 2 
n   2
  96,04
 4( 0,10) 

91
3. Pendekatan Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata 
NZ 2 S 2
n
Nd 2  Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan
Manajemen yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30
sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25. Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi 
kurang dari 5 persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n  62
(175)(0,05)  (1,96) (0,25)
2 2 2

92
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P

NZ 2 pq
n
Nd 2  Z 2 pq

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen


unsoed yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan penelitian
pendahuluan diperoleh data proporsi mahasiswa manajemen
menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa
sampel yang diperlukan jika dengan interval kepercayaan 95% dan
derajat penyimpangan sebesar 0,10.?

(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n  60,38
(175)(0,1)  (1,96) (0,4)(0,6)
2 2

93
Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling
Teknik Sampling

Probability Sampling Non Probability


Probability Sampling Non Probability
Sampling
Sampling

 Simple
 SimpleRandom
Random Convenience
Convenience
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 Stratified Purposive sampling
 Stratified Purposive sampling
Sampling Judgement Sampling
Sampling Judgement Sampling
 Propotional Quota Sampling
Propotional Quota Sampling
 Disproportional Snowball Sampling
Disproportional Snowball Sampling
 Cluster
 ClusterSampling
Sampling
 Double Sampling
 Double Sampling

94
Simple Random Sampling
 Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel.
 Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi
yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.

Populasi
Sampel

95
Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dimana
sampel pertama ditentukan secara acak,sedangkan
sampel berikutnya diambil berdasarkan satu
interval tertentu

96
Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi
yang ada memiliki Strata Anggota Persentase Sampel
strata atau tingkatan Populasi (%)

dan setiap tingkatan


1 2 3 4 = (3 x
memiliki 50)
karakteristik sendiri SD 150 37,5 19

SMP 125 31,25 16

SMU 75 18,75 9

Sarjana 50 12,5 6

Jumlah 400 100 50

97
Disproporsional Random
Sampling
Strata Anggota Populasi Persentase Sampel Sampel Non
(%) proporsional proporsional

1 2 3 4 = (3 x 50) 5

SD 150 37,5 19 18

SMP 125 31,25 16 15

SMU 122 30,5 15 14

Sarjana 3 0,75 0 3

Jumlah 400 100 50 50

98
Cluster Sampling
 Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified.
Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam satu
strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu
cluster bersifat heterogen

Surabaya
Surabaya Barat Surabaya
Surabaya Timur Surabaya Selatan
•Surabaya Utara Sidoarjo
Surabaya Selatan
Sidoarjo
Gresik
Bangkalan
Lamongan

99
Double Sampling/Multyphase
Sampling
 Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah
sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling/
sampel multi tahap).

Surabaya Surabaya Selatan Margorejo


Surabaya Surabaya Selatan Margorejo
Surabaya Utara Wonocolo RW 1
Surabaya Utara Wonocolo RW 1
Surabaya Barat Margorejo RW 2
Surabaya Barat Margorejo RW 2
Surabaya Timur Menanggal RW 3
Surabaya Timur Menanggal RW 3
Surabaya Selatan RW 4
Surabaya Selatan RW 4

100
Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden dijadikan sampel.

Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

101
Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan
quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok,
sebelum quota masing-masing kelompok terpenuhi, maka
penelitian belum dianggap selesai.

Snow Ball Sampling


 Adalah teknik pengambilan sampel
yang pada mulanya jumlahnya kecil A
A
tetapi makin lama makin banyak;
berhenti sampai informasi yang B
B
B
B
B
B
1 2 3
didapatkan dinilai telah cukup. 1 2 3

Teknik ini baik untuk diterapkan jika


calon responden sulit untuk
C C C C C C
identifikasi. 1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
C
1 2 3 4 5 6

102
BAB. VI
INSTRUMEN PENELITIAN

103
Transformasi Data Menjadi
Informasi
Diolah
Diolah
Data
Data Informasi/
Informasi/
Kesimpula
Kesimpula
nn

Syarat-syarat data yang baik


adalah:
Data harus Akurat
Data harus relevan
Data harus up-to date
104
Pembagian data menurut
cara memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya

105
Pembagian data menurut
sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari
dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan
untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari
luar instansi.

106
Pembagian data menurut
waktu pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan
pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek
dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan

107
Data menurut sifatnya dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak
berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
 Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
 Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
 Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan

108
Beberapa teknik yang dapat
digunakan dalam penelitian bisnis
adalah sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan
untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal
dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti
langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi
dari responden.

109
Matrik wawancara dalam penelitian
tentang potensi gula kelapa di Banyumas.

110
3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan indra; jadi tidak hanya dengan pengamatan
menggunakan mata saja. Mendengarkan, mencium, mengecap
meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan
pengamatan dan lembar pengamatan.

111
Indeks Kesepakatan
Observasi
2S
KK 
N1  N 2

2 x7
KK   0,7
10  10

Karena indek kesesuaian 


0,6 maka dikatakan hasil
observasi tersebut valid.

112
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya.
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai
dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini?
……………………………………………………
 Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup

113
Keuntungan penelitian
dengan menggunakan
kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan
waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar

114
Langkah-langkah dalam penyusunan
kuesioner agar kuesioner tersebut efesien
dan efektif yaitu:
1. Menentukan variabel yang diteliti
2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner

115
116
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KUESIONER
 Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur
tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir
Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
 Nilai Sig.  

117
Uji Reliabilitas Instrumen
 Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya.
 Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas,
yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya
sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
 Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
 Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang
saudara terima ?
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.
Misalnya:
 Pada minggu I ditanyakan:
 Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
 Pada minggu III ditanyakan:
 Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.
118
Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji
reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach

119
Langkah dalam melakukan uji validitas
dan reliabilitas internal adalah sebagai
berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang
responden (batas sampel besar dalam statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor
total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data
ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data interval kita bisa
menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas
yang paling sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman
Brown

120
BUKU LITERATUR
 Emory C. William dan Donald R. Cooper. Businness Research Methods.
Boston: Richard D Irwin, Inc. 1995.
 FN. Kerlinger, 1998, Azas-Azas Penelitian Behavioral, 3th edition,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 Sekaran Uma, Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc.
New York. 2013.

 Ziikmud, William G. Business Research Methods. Fort Word. The Dryden


Press. 2003.

 Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk


Akuntansi dan Manajemen.

121
122
Deduktif→ penarikan kesimpulan dari keadaan
yang umum.

Induktif → penarikan kesimpulan berdasarkan


keadaan-keadaan yang khusus untuk diperlakukan
secara umum.

123

Anda mungkin juga menyukai