Pengertian
Permasalahan muncul karena ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is). Kenyataan sering dijumpai adanya fenomenafenomena kedokteran biologik, klinik, maupun sosial yang bertentangan atau tidak dapat diterangkan dengan teori kedokteran yang ada atau fakta empirik temuan penelitian terdahulu Adanya kesenjangan tsb menimbulkan pertanyaan lebih lanjut, yaitu mengapa kesenjangan tsb terjadi dan dari pertanyaan inilah permasalahan penelitian dapat dikembangkan
Tiga prasyarat agar suatu agar permasalahan penelitian dapat diidentifikasi dan dirumuskan: 1. Adanya kesenjangan antara yang seharusnya (teori maupun fakta empiris temuan penelitian terdahulu) dengan kenyataan medik yang dihadapi 2. Kesenjangan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan, mengapa kesenjangan itu terjadi 3. Pertanyaan tsb memungkinkan untuk dapat dikembangkan jawaban lebih dari satu kemungkinan
Permasalahan Penelitian
Pertanyaan tentang suatu problematik yang timbul dari kesenjangan antara kenyataan dengan teori atau fakta empirik penelitian terdahulu yang memungkinkan untuk dijawab dan terdapat lebih dari satu kemungkinan jawaban
Aspek Substansi
Isi permasalahan dari aspek substansi 1. Masalah bobot dan 2. Masalah osrisinalitas
Masalah bobot/kegunaannya
Tidak ada patokan baku alat pengkuran mengenai bobot suatu penelitian Namun, setidaknya aktualitas dan bobot suatu permasalahan dari 3 hal: 1. Mempunyai arti bagi perkembangan ilmu (kegunaan teoritik), atau 2. Mempunyai arti dalam perkembangan metodologi baru (bidang preventif, diagnostik, kuratif atau rehabilitatif), atau 3. Mempunyai kegunaan praktis dalam dalam praktek sehari-hari. Satu atau dua dari tiga kriteria di atas harus terpenuhi suatu permasalahan mendekati kriteria berbobot
Masalah Orisinalitas
Masalah yang diajukan belum terjawabkan oleh teori maupun penelitian yang pernah dilakukan Dalam kaitan dengan orisinalitas sering muncul tentang penelitian yang bersifat replikasi yang sama tapi dilakukan ditempat lain Ada yang berpendapat orisinalitas tetap ada karena dilakukan di tempat yg berbeda harus hati-hati lihat latar belakang permasalahan yang ada Tanpa ada faktor spesifik yg berbeda dgn daerah penelitian terdahulupenelitian
perulangan belaka
Aspek Formulasi
Dua aspek formulasi rumusan masalah penelitian: 1. Rumusan hendaknya diajukan dalam bentuk pertanyaan (Kalimat interogratif) yang jelas, tajam dan akurat menyangkut inti permasalahan yang dikehendaki. Pertanyaan yang disusun dengan baik adalah pertanyaan yang mengandung setengah jawaban. 2. Rumusan mempermasalahkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Kriteria ini memang tdk mutlak sifatnya, namun formulasi permasalahan penelitian yang baik biasanya memperhatikan hal tersebut.
Masalah kelayakan penelitian itu sendiri Memungkinkan permasalahan yang dirumuskan dapat dijawab secera empirik Pertimbangan dari aspek teknis: 1. Peneliti (latar belakang pengetahuan dengan objek yang akan diteliti, motivasi, waktu, dan ketrampilan peneliti) 2. Pertimbangan metodologik (sejauh mana pemahaman teoritik dan kemampuan praktis di bidang metodologik yang telah dikuasai peneliti) 3. Tersedianya fasilitas dan prasarana penelitian (bahan, biaya, peralatan, dsb)
Aspek Teknis
Beberapa hal yaang amat membantu peneliti mewujudkan sikap mandiri dalam penelitian: a. Kepekaan penelitimenangkap fenomena problematik yang terjadi dalam praktek, baik laboratorium, klinik, maupun masyarakat. b. Kesiapan penelitiPengetahuan teori dan informasi penelitian-penelitian terdahulu bidang ilmu yang ditekuninya c. Ketekunan peneliti mengikuti perkembangan mutakhir bidang ilmu yang ditekuninya
Faktor yang mempengaruhi kepekaan terhadap permasalahan penelitian 1. Profesi 2. Spesialisasi 3. Akademis 4. Kebutuhan dan praktek kehidupan sehari-hari 5. Pengalaman lapangan 6. Bahan bacaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kriteria pemilihan masalah penelitian Masih baru Aktual Praktis Memadai Sesuai dengan kemampuan peneliti Sesuai dengan kebijakan pemerintah Ada yang mendukung
Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan Rumusan masalah harus jelas dan padat Rumusan harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian
Abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus Konsep merupakanan abstraksi, maka konsep tidak langsung diamatai atau diukur Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau variabel Variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep Variabel adalah adalah sesuatu yang bervariasi
Sehat adalah konsep menunjukkan keragaman kondisi kesehatan seseorang Untuk mengetahui seseorang sehat atau tidak sehat, variabel yang dapat diukur adalah: - Tekanan darah - Denyut nadi - Hb darah - dsb
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan