Anda di halaman 1dari 7

Resume_2 Tugas Kuliah Riset Kuantitatif Keperawatan

Video 1 : Masalah Penelitian dalam Keperawatan


Oleh : Dr. Debie Dahlia, S.Kp., MHSM

Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa diharapkan mampu memahami hubungan antara masalah penelitian,
hipotesis dan rancangan atau desain penelitian sebagai acuan dalam penyusunan
proposal penelitian yang akan disusun pada akhir mata kuliah riset keperawatan.

1. Perumusan Masalah Penelitian


Salah satu tahap pertama yang harus dilakukan peneliti dalam menuliskan
proposal penelitian adalah mengembangkan masalah penelitian. Manusia mempunyai
sifat yang selalu ingin tahu, selalu berfikir dan selalu ingin mencoba mengaitkan
antara fakta atau fenomena dengan teori yang diketahui. Semakin banyak teori yang
dimiliki dan semakin banyak fakta atau fenomena yang diperoleh makan semakin
tinggi pula rasa ingin tahu seseorang.
Masalah kesehatan terjadi apabila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya
mengacu pada teori (Das Sollen) dengan apa yang sekarang ada yg mengacu pada
kenyataan atau fakta ( Das Sein). Namun, tidak semua masalah kesehatan atau
keperawatan layak dikembangkan menjadi masalah penelitian.
Adapun syarat masalah kesehatan atau keperawatan bisa diangkat menjadi masalah
penelitian yaitu FINER :
 Feasible : Kemampulaksaan/ tersedia subyek, dana, sarana, waktu dan keahlian
 Interesting : Menarik bagi peneliti
 Novelty : Memberi nilai baru
 Etikel : Tidak bertentangan dengan kode etik
 Relevan : Bisa diprediksi hasil penelitian yang akan diperoleh apakah relevan
dengan kemajuan ilmu, tatalaksana pasien, kebijakan kesehatan, ataupun sebagai
dasar untuk riset selanjutnya.
Sumber masalah penelitian dapat ditemukan berdasarkan pengalaman klinik,
nursing literature, social issue, teori dan sumber eksternal.
2. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian adalah komponen penting dalam penelitian, rumusan
penelitian harus menarik, jelas dan mampu menentukan isi dari penelitian sehingga
dapat membangkitkan minat peneliti.
Pertanyaan penelitian berhubungan erat dengan tujuan penelitian, salah satu contoh
pertanyaan penelitian “Apakah metode penanganan nyeri epidural dan non epidural
berhubungan dengan lama waktu kala 2 persalinan?”
Dari pertanyaan penelitian yang diajukan maka peneliti akan melakukan hipotesis
penelitian.

3. Hipotesa
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian,
yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian. Hipotesis juga merupakan arah dan
pedoman kerja dalam suatu penelitian, tidak semua jenis penelitian memerlukan
hipotesis. Contohnya penelitian deskriptif yang memiliki banyak data ataupun
informasi untuk mengukur fenomena yang diteliti, sedangkan penelitian yang harus
menggunakan hipotesis yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel.
Adapun syarat dari hipotesis yang baik antara lain : Hipotesis dinyatakan dalam
kalimat yang jelas, sederhana dan tidak bermakna ganda, mempunyai landasan teori
yang kuat, menyatakan hubungan antara satu variabel atau lebih variabel bebas,
memungkinkan diuji secara empiris, menggambarkan variabel-variabel yang diukur
dan hipotesis yang baik dikemukakan sebelum penelitian dimulai.
Desain Penelitian
Dalam pengujian hipotesis dibutuhkan disain penelitian yang berhubungan dengan
tujuan penelitian yang ingin dicapai, logika berpikir yang digunakan dan ketersediaan
sumber daya yang ada. Desain penelitian sebagai penuntun dan penentu arah
berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat.
Kesimpulan
Penelitian dimulai dari perumusan masalah berdasarkan teori dan fakta yang ada,
kemudian mengembangkan hipotesis, untuk menguji hipotesis peneliti menyusun
rancangan penelitian dengan metodelogi yang sesuai melalui pengumpulan data dan
analisa data.
Pertanyaan :

1. Bagaimana cara menentukan jenis penelitian yang akan kita pilih?


2. Apakah setiap penelitian yang akan kita ambil harus bisa diprediksi hasil
akhirnya? Jika iya, apa fungsi penelitian yang akan kita lakukan jika kita sudah tau
hasil akhirnya? Terimakasih.
Resume_2 Tugas Kuliah Riset Kuantitatif Keperawatan

Video 2 : Kerangka Teoritis (Theoretical Framework)


Oleh : Dr. Imami Nur Rachmawati, SKp, MSc.

1. Pengertian
Teori merupakan definisi, dalil dan serangkaian bagian atau variabel, yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomena alamiah.
Teori digunakan untuk menjelaskan, memprediskasi dan memahami fenomena pada
kasus yang merupakan tantangan utuk mengembangkan pengetahuan dalam batas
tertentu atau mengkritik pembatasan asumsi-asumsi yang membatasi teori.
sebelumnya
Kerangka teori merupakan sebuah struktur yang dapat medukung teori dalam
sebuah penelitian, memperkenalkan dan menjelaskan mengapa ada masalah atau
pertanyaan penelitian. Teori dikembangkan melalui proses induksi, sedangkan
pendekatan deduksi digunakan untuk mengevaluasi atau memodifikasi teori
sebelumnya dg menguji prediksi hubungan-hubungan antara fenomena yang
diobservasi.
Kerangka teori terdiri dari : konsep, definisi, dan rujukan-rujukan yang relevan
terhadap teori yang sebelumnya yang digunakan untuk penelitian tertentu.
Kerangka teori yang baik dalam ilmu sosial adalah nilai-nilai yang secara pasti untuk
memenuhi tujuan utama.
Peneliti memahami dan menggunakan teori tersebut untuk melakukan suatu tindakan
yang efektif untuk memenuhi pertanyaan-pertanyaan penelitian adapun kerangka teori
dapat memperkuat penelitian diantaranya:
 Pernyataan yang ekplisit yaitu dari asumsi teoritis akan membuat pembaca dapat
mengevaluasi secara kritis.
 Menghubungkan antara peneliti dengan pengetahuan sebelumnya.
 Mengartikulasi asumsi teori dari penelitian yang mengharuskan untuk menjawab
pertanyaan mengapa dan bagaimana.
 Dengan memiliki teori maka kita akan terbantu dalam mengidentifikasi berbagai
keterbatasan yang nantinya dapat di generalisasi.
Kerangka teori memberikan konteks untuk menentukan masalah misalnya
untuk mengembangkan hipotesis.
Kerangka teori memberikan pedoman yang sistematis untuk mengidentifikasi secara
logis dan presisi hubungan antar variabel.
Strategi untuk mengembangkan kerangka teori yang efektif antara lain :
 Periksa judul tesis dan pertanyaan penelitian, sebuah pertanyaan dari penelitian
dapat menjangkau seluruh penelitian.
 Lakukan brainstrooming variabel kunci, jawab pertanyaan “ apa faktor yang
berkontribusi terhadap efek yang kita asumsikan pada penelitian ?”
 Perhatikan literatur terkait untuk menemukan bagaimana cara mengatasi masalah
penelitian sekarang. Identifikasi asumsi dari mana para penulis mengatasi
masalah.
 Buatlah daftar konstruksi dan variabel yang relevan, kemudian kelompokkan
variabel-variabel ini ke dalam kategori independen dan dependen.
 Tinjau kembali teori-teori kunci ilmu sosial yang diperkenalkan kepada peneliti
dalam bacaan dan pilih teori yang paling tepat menjelaskan hubungan antara
variabel-variabel kunci dalam penelitian.
 Diskusikan asumsi atau proposisi teori ini dan temukan relevansinya dengan
penelitian.
Kerangka teori digunakan untuk membatasi ruang lingkup data yang relevan
dengan berfokus pada variabel tertentu dan mendefinisikan perspektif tertentu yang
peneliti ambil ketika menganalisis dan menafsirkan data yang mereka kumpulkan. Ini
juga memfasilitasi pemahaman konsep dan variabel sesuai dengan definisi yang
diberikan dan membangun pengetahuan baru dengan menguji asumsi teoritis.

2. Tujuan
Pertimbangkan teori sebagai dasar konseptual untuk memahami, menganalisis,
dan merancang cara untuk mempelajari hubungan dalam sistem sosial. Untuk itu,
peran berikut yang diwakili oleh teori membantu memandu pengembangan kerangka
kerja antara lain :
 Sarana di mana data penelitian baru dapat ditafsirkan dan dikodekan untuk
penggunaan di masa mendatang
 Reaksi terhadap masalah baru yang tidak dikenali oleh strategi solusi sebelumnya
 Sarana untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan pertanyaan penelitian
 Metode meresepkan atau mengevaluasi solusi untuk pertanyaan penelitian
 Bagaimana membedakan fakta-fakta tertentu antara yang merupakan akumulasi
pengetahuan yang penting dan yang tidak
 Bagaimana memberikan interpretasi baru dan makna baru pada data lama
 Sarana untuk mengidentifikasi pertanyaan penting yang muncul dan
mengidentifikasi pertanyaan penelitian paling penting yang perlu dijawab untuk
memahami masalah dengan baik
 Sarana untuk menyediakan anggota disiplin dengan bahasa dan referensi yang
sama untuk menentukan batas-batas profesi mereka
 Dengan membimbing dan menginformasikan penelitian, kita dapat memandu
upaya penelitian dan meningkatkan praktik profesional.

Proses menghasilkan hipotesis harus diungkapkan hubungannya antara


variabel dalam sebuah pernyataan yang tidak ambigu. Langkah-langkah melakukan
uji hipotesis yaitu menseleksi individu, menggunakan instrumen, mengembangkan
metode yang sistematik untuk mengumpulkan data dan memilih metode analisis.
Penggunaan kerangka teori sebagai pedoman dalam sebuah studi penelitian, luaran
dari study harus dilihat dalam konteks apakah mendukung atau kurang mendukung
dari rasional teori yang kita pilih, kerangka teori berperan penting sebagai pedoman
proses secara keseluruhan, Jika kerangka teori secara logis dan isinya merupakan
studi sebelumnya maka akan mendapatkan hipotesis yang kuat. Dalam beberapa
kasus, rasional dari teori ini mungkin kurang bisa digunakan dalam hal yang tepat.
Misalnya penggunaan teori yang menjelaskan prilaku pada bayi tapi digunakan pada
orang dewasa.
Jenis-jenis teori dalam penelitian :
1. Teori deskriptif : mengklasifikasi dimensi tertentu dari individu, kelompok, situasi
atau kejadian, diuji menggunakan pendekatan deskriptif.
2. Teori eksplanatori : mengkhususkan hubungan antara berbagai dimensi antara
individu, kelompok dan situasi, diuji dengan penelitian korelasi.
3. Teori prediktif : menghubungkan antara dimensi, karakteristik atau fenomena
membedakan antara kelompok, diuji dengan pendekatan eksperimen.
Pertanyaan :
1. Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan kerangka
teoritis?
2. Bagaimana jika salah satu proses pembuatan kerangka teoritis tidak ada?
apakah berdampak pada kerangka teoritis tersebut?

Anda mungkin juga menyukai