LIFE SPAN
B. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Satu domain atau wilayah / ranah psikologis manusia yang meliputi setiap
perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan
informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan
Perkembangan kognitif pada usia dewasa menurut Piaget :
Cara berfikir normal,Kuantitas jumlah pengetahuan lebih besar, Lebih sistematis dan
Terampil
Perkembangan kognitif mencerminkan operasi dua komponen yang saling terkait,
yaitu : Komponen biologis dan komponen budaya
C. PERKEMBANGAN FISIK
Usia 20-40 tahun
Tubuh manusia berfungsi paling efisien pada usia sekitar 25 tahun.
Sistem muskuloskeletal berkembang dan terkoordinasi dengan baik.
Semua dari system tubuhnya (cardiovsascular, penglihatan, pendengaran dan
reproduksi) berfungsi efisien pada puncaknya.
Cenderung menjadi pengambil risiko tinggi, menempatkan tubuh mereka yang
berfungsi pada puncaknya (Nelson &Barry, 2005)
Kesehatan pada usia dewasa yang lebih tua mungkin berasal dari perilaku dewasa
yang lebih muda
4. PERKEMBANGAN SPIRITUAL
Dewasa Muda : Pengembangan identitas diri dan pandangan dunia dibedakan dari
orang lain. Bentuk individu komitmen independen, gaya hidup, keyakinan, dan
sikap. Mulai mengembangkan makna pribadi untuk simbol agama dan keyakinan.
Petengahan dewasa : Apresiasi yang baru ditemukan untuk masa lalu;
peningkatan rasa hormat terhadap suara hati; lebih banyak kesadaran akan mitos,
prasangka, dan gambaran yang ada karena latar belakang sosial. Upaya untuk
mendamaikan kontradiksi dalam pikiran dan mengalami serta tetap terbuka
terhadap kebenaran orang lain.
Usia Dewasa Pertengahan hingga Dewasa Akhir : Mampu percaya dan hidup
dengan rasa partisipasi dalam komunitas noneksklusif. Mungkin bekerja untuk
menyelesaikannya masalah sosial, politik, ekonomi, atau ideologis dalam
masyarakat. Mampu merangkul kehidupan, namun dengan bebas menahannya.
(Martin Luther King, Jr., Mahatma Gandhi, dan Bunda Teresa mengilustrasikan
tahap ini.)
D. GANGGUAN SPIRITUAL
Tekanan spiritual mengacu pada tantangan terhadap kesejahteraan
spiritual atau sistem kepercayaan yang memberikan kekuatan, harapan, dan
makna hidup. Beberapa faktor yang mungkin terkait dengan atau berkontribusi
terhadap tekanan spiritual seseorang termasuk masalah fisiologis , masalah terkait
pengobatan, dan masalah situasional. (Carpenito-Moyet, 2006).
Berikut ini karakteristik yang menentukan dari tekanan spiritual:
Mengekspresikan kurangnya harapan, makna dan tujuan hidup, pengampunan
diri
Mengekspresikan ditinggalkan oleh atau memiliki kemarahan terhadap Tuhan
Menolak interaksi dengan teman, keluarga
Perubahan mendadak dalam praktik spiritual
Permintaan untuk bertemu dengan seorang pemimpin agama
Tidak tertarik pada alam, membaca literatur spiritual
Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier and Erbs Fundamentals
of Nursing : Concepts, Process, And Practice (10th ed.). Pearson.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2013). Fundamentals
Of Nursing (8th ed.). Elsevier Ltd
Aghaei, M., Ghorbani, N., Rostami, R., & Mahdavi, A. (2015). Comparison of
anger management, anxiety and perceived stress in patients with cancer and
Coronary Heart Disease (CHD). Journal of Medicine and Life, 8(Spec Iss 4), 97–
101..
Taylor, E. J. (2002). Spiritual care: Nursing theory, research, and practice. Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Videbeck, S.L(2011).Psychiatric-Mental health Nursing. Edisi ke-5.
Philadhelphia:FA Davis Company
Waluyo, A. (2004). Analisis masalah keperawatan pada klien keganasan
hematologi yang mendapatkan terapi medik kemoterapi. 1–7