Pasien dengan kebutuhan perawatan paliatif mengalami beberapa masalah baik fisik,
psikologis, masalah spiritual dan hubungan dengan orang lain. Jika masalah-masalah
tersebut tidak terkaji dengan tepat, maka masalah tersebut dapat menimbulkan sumber
distres bagi pasien dan keluarganya. Perawat sebagai pemberi palayanan kesehatan utama
diharapkan mampu mengidentifikasi dan memperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan
pasien paliatif, tidak hanya masalah-masalah fisik, namun juga keterkaitan antara
masalah masalah fisik, spiriual dan hubungan dengan orang lain dengan tingkat distres
pada pasien.
Domain yang perlu dikaji:
Fisik
Pada kondisi terminal atau menjelang ajal klien dihadapkan pada berbagai
masalah pada fisik. Gejala fisik yang ditunjukan antara lain perubahan
pada penglihatan, pendengaran, nutrisi, cairan, eliminasi, kulit, tanda-
tanda vital, mobilisasi, nyeri.
Perawata melakukan pemeriksaan fisik head to toe. Perawat harus mampu
mengenali perubahan fisik yang terjadi pada klien, klien mungkin
mengalami berbagai gejala selama berbulan-bulan sebelum terjadi
kematian. Perawat harus respek terhadap perubahan fisik yang terjadi pada
klien terminal karena hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan
penurunan kemampuan klien dalam pemeliharaan diri.
Psikologis
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi terminal.
Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pasien
terminal, harus bisa mengenali ekspresi wajah yang ditunjukan apakah
sedih, depresi, atau marah. Problem psikologis lain yang muncul pada
pasien terminal antara lain ketergantungan, kehilangan harga diri dan
harapan. Perawat harus mengenali tahap-tahap menjelang ajal yang terjadi
pada klien terminal.
Suasana hati yang tenang
Respon setelah mengetahui penyakitnya
Telah merasa down dan / atau putus asa?
Kehilangan kenikmatan dalam kepentingan?
Apakah Anda tertekan?
Apakah Anda merasa tegang atau cemas?
Apakah Anda merasa panik?
Apakah ada hal-hal yang Anda berharap untuk
kesembuhan?
Penyesuaian sakit
Apa pemahaman Anda tentang penyakit Anda?
Sumber daya dan kekuatan
Sumber daya dan kekuatan saat aktifitas
siapa sumber dukungan bagi Anda?
Mencari berbagai kemungkinan dukungan: orang, hobi, iman,
keyakinan.
Riwayat penyakit mental yang sudah ada
Pertimbangkan jika distress berkontribusi terhadap gejala fisik.
Apakah ada masalah psikologis, sosial, spiritual yang sering
muncul.
Faktor Sosial
Perawat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama kondisi
terminal, karena pada kondisi ini pasien cenderung menarik diri, mudah
tersinggung, tidak ingin berkomunikasi, dan sering bertanya tentang
kondisi penyakitnya. Ketidakyakinan dan keputusasaan sering membawa
pada perilaku isolasi. Perawat harus bisa mengenali tanda klien
mengisolasi diri, sehingga klien dapat memberikan dukungan social bisa
dari teman dekat, kerabat/keluarga terdekat untuk selalu menemani klien.
Melakukan diskusi tentang kesejahteraan sosial dan occupasi :
Dukungan Keluarga : keluarga dan hubungan yang baik
Siapa yang tinggal dengan Anda?
apakah anda bergantung dengan keluarga?
adakah kekhawatiran di dlam keluarga atau hubungan pribadi?
Dukungan emosional dan sosial
Apakah Anda memiliki dukungan dari orang lain,
misalnya:tetangga atau teman
Seberapa sering Anda melihat mereka?
Apakah Anda memerlukan lebih banyak dukungan dari mereka?
Faktor Spiritual
Perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses kematian,
bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat terakhirnya. Apakah
semakin mendekatkan diri pada Tuhan ataukah semakin berontak akan
keadaannya. Perawat juga harus mengetahui disaat-saat seperti ini apakah
pasien mengharapkan kehadiran tokoh agama untuk menemani disaat-saat
terakhirnya.
Konsep dan prinsip etika, norma, budaya dalam pengkajian Pasien
Terminal, nilai, sikap, keyakinan, dan kebiasaan adalah aspek cultural atau
budaya yang mempengaruhi reaksi klien menjelang ajal. Latar belakang
budaya mempengaruhi individu dan keluarga mengekspresikan berduka
dan menghadapi kematian atau menjelang ajal. Perawat tidak boleh
menyamaratakan setiap kondisi pasien terminal berdasarkan etika, norma,
dan budaya, sehingga reaksi menghakimi harus dihindari.
Keyakinan spiritual mencakup praktek ibadah, ritual harus diberi dukungan.
Perawat harus mampu memberikan ketenangan melalui keyakinan-keyakinan
spiritual. Perawat harus sensitive terhadap kebutuhan ritual pasien yang akan
menghadapi kematian, sehingga kebutuhan spiritual klien menjelang kematian
dapat terpenuhi.
Pendekatan yang disarankan :
H : Sumber harapan:
Apa yang memberi Anda harapan (kekuatan, kenyamanan, kedamaian) dalam
waktu sakit?
O : agama terorganisir:
Apakah Anda bagian atau anggota dari komunitas agama atau spiritual? Apakah
itu membantu kamu?
P: Personal spiritualitas & praktek:
Apa aspek keyakinan spiritual Anda lakukan Anda menemukan paling bermanfaat
dan bermakna secara pribadi?
E : Efek pada perawatan medis dan akhir masalah kehidupan Bagaimana
keyakinan Anda mempengaruhi jenis perawatan yang Anda ingin saya untuk
memberikan
selama beberapa hari / minggu / bulan?
Instrumen pengkajian paliatif
Pada pasien kanker dan penyakit terminal terdapat beberapa pengkajian awal yang dapat
membantu perawat untuk menemukan masalah status fungsional atau kemampuan pasien
dengan penyakit terminal. Eastern Cooperative Oncology Group(ECOG), Organisasi
penelitian klinik untuk kanker di Amerika Serikat, merumuskan skala ECOG
Performance Status. Skala ini sudah digunakan oleh doktor dan peneliti untuk
mengetahui sejauh mana dampak penyakit terhadap kemampuan sehari-hari, sehingga
dapat diketahui prognosis dan penanganan yang tepat. (ECOG, 2006).
Selain ECOG, pengkajian Edmonton Symptom Assessment System juga salah satu alat
pengkajian awal untuk mengetahui kondisi umum pasien kanker. ESAS merupakan
pengkajian terhadap sembilan gejala yang sering dialami pasien kanker, yang meliputi:
nyeri, kelelahan, rasa kantuk, mual, kurang nafsu makan, depresi, kecemasan, sesak, dan
kesejahteraan. Pada bagian akhir terdapat skala yang dikosongkan, dan hanya diisi jika
terdapat masalah kesehatan lainnya, seperti konstipasi, kejang, dll. (Seniors Health-
Edmonton Zone Regional Palliative Care Program, 2010).
Alat pengkajian paliatif yang dapat digunakan selain ECOG dan ESAS adalah Symptom
Assessment Scale (SAS). SAS mampu membantu tenaga kesehatan mengevaluasi
keberhasilan dan dampak dari terapi pasien. Pasien diminta menuliskan keluhan dan
masalah yang dirasakan dalam 24 jam dan memberi nilai / skor sesuai dengan distres
yang ditimbulkan akibat masalah tersebut, dan diulang setiap hari atau sesuai instruksi
pemberi pelayanan kesehatan.
Skoring pada ESAS dan SAS:
0 bermakna gejala dan masalah tidak ada, sehingga tidak terdapat gejala distres.
1 bermakna bahwa pasien mengalami distres minimal dari gejala atau masalah yang
dialami
10 bermakna pasien mengalami distres terburuk yang berhubungan dengan gejala atau
masalah yang dialami
Prosedur Pengkajian Paliatif
Pra interaksi:
a.Verifikasi catatan keperawatan
b.Jaga lingkungan
c. Cuci tangan
Tahap orientasi:
a. Berikan salam
b. Klarifikasi kontrak waktu tindakan
c. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
d. Beri kesempatan klien untuk bertanya
Tahap kerja, lakukan pengkajian:
a. Beri nilai performance pasien saat ini dengan menggunakan ECOG
b. Lanjutkan pengkajian dengan menanyakan keluhan pasien sesuai ESAS (nyeri, lelah,
mual, stres, cemas, mengantuk, gangguan selera makan, ketidakberdayaan, sesak,
masalah lainnya)
c. Ajarkan pasien untuk mengisi dalam format ESAS setiap keluhan yang muncul dan
nilainya
d. Motivasi pasien dan keluarga untuk mencatat keluhan dalam format ESAS yang sudah
disiapkan setiap hari
Tahap terminasi:
a. Evaluasi perasaan pasien
b. Beri reinforcement
c. Simpulkan hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut
d. Salam
Dokumentasikan: a. Nama pasien, nomor rekam medis b. Masalah keperawatan c.
Tindakan yang dilakukan d. Respon klien : Subjektif, Objektif, Analisa, Planning e.
Tanggal, jam f. Nama dan tandatangan perawat
PENGKAJIAN ASPEK SPIRITUAL