CA/Kanker
Paru
Ade Fitra Mutiara Caesar
2B/22
CA PARU/KANKER PARU
Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali
dalam jaringan paru
yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok)
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru
berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena
kanker.
.
.
ETIOLOGI/PENYEBAB
Insiden karsinoma paru ya
ng tinggi pada penambang
kobalt di Schneeberg
dan penambang radium di
Joachimsthal (lebih dari 5
0% meninggal akibat a. Proton oncogen.
kanker paru) berkaitan b. Tumor suppressor
dengan adanya bahan gene.
radioaktif dalam bentuk c. Gene encoding
radon enzyme
Polusi
Merokok Iradiasi Genetik Diet
Udara
eri da da
Ny p as
k n a
Sesa
ra t b adan
Be
r u n d rastis
tu
h le mas
Tubu
rak
onis Suara se
Batuk kr
pat
yang da hak
da
disertai
ah
atau dar
PATOFISIOLOGI CA PARU
Awalnya menyerang percabangan segmen/sub bronkus
menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi
pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan
karsinogen maka menyebabkan metaplasia, hyperplasia dan
displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia,
hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasanya
timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta
dan korpus vertebra. Lesi yang letaknya sentral berasal dari
salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan
obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di
bagian distal. Gejala-gejala yang timbul dapat berupa batuk,
hemoptysis, dispneu, demam, dan dingin. Wheezing unilateral
PATHWAY CA PARU
dapat terdengan pada auskultasi. Pada stadium lanjut,
penurunan berat badan biasanya menunjukkan adanya
metastase, khususnya pada hati. Kanker paru dapat
bermetastase ke struktur-struktur terdekat seperti kelenjar
limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, dan tulang rangka
PENATALAKSANA Kemoterapi dapat diberikan sebagai modalitas
Modalitas ini adalah terapi utama untuk sebagian neoajuvant pada stadium dini, atau sebagai ajuvan
besar kanker paru bukan sel kecil, terutama stadium I- pasca pembedahan. Terapi ajuvan dapat diberikan
II dan stadium IIIA yang masih dapat direseksi setelah pada kanker paru bukan sel kecil stadium IIA, IIB dan
kemoterapi neoajuvan. Jenis pembedahan yang dapat IIIA. Pada kanker paru bukan sel kecil stadium lanjut,
dilakukan adalah lobektomi, segmentektomi dan kemot kemoterapi dapat diberikan dengan tujuan
reseksi sublobaris. Pilihan utama adalah lobektomi erapi pengobatan jika status performa pasien baik
bedah
yang menghasilkan angka kehidupan yang paling (Karnofsky >60; WHO 0-2). Namun, fungsi
tinggi. Namun, pada pasien dengan komorbiditas kemoterapi terbesar adalah sebagai terapi paliatif
kardiovaskular atau kapasitas paru yang lebih rendah, pada pasien dengan stadium lanjut. Perlu
pembedahan segmentektomi dan reseksi sublobaris diperhatikan efek samping yang ditimbulkan dari
paru dilakukan. Kini, reseksi sublobaris sering masing-masing obat kemoterapi
dilakukan bersamaan dengan Video Assisted
Thoracoscopy
Imunoterapi bekerja dengan memodulasi sistem
Online edikasi imun agar dapat menyerang sel kanker, menghambat
Radioterapi kuratif definitif sebagai modalitas terapi pertumbuhan sel kanker, mencegah metastasis atau
dapat diberikan pada kanker paru bukan sel kecil membantu meningkatkan efektivitas sistem imun.
stadium awal (Stadium I) yang secara medis tidak Salah satu strategi imunoterapi adalah menarget
dapat dioperasi atau yang menolak dilakukan operasi mekanisme perlindungan kanker untuk melawan
setelah evaluasi bedah thoraks.Pada stadium lokal sistem imun. Pendekatan ini menarget jalur immune
lanjut (Stadium II dan III), radioterapi diberikan checkpoint yang berfungsi untuk mengatur respon
konkuren dengan kemoterapi. Pada pasien yang tidak imun terhadap patogen, dimana dilakukan inhibisi
bisa mentoleransi kemoradiasi konkuren, dapat juga pada CTLA4 dan PD-L1. CTLA4 memiliki peran
diberikan kemoterapi sekuensial disertai radiasi atau radio penting dalam menurunkan aktivasi, proliferasi dan
radiasi saja. Pada pasien Stadium IIIA resektabel, terap imun efektor dari sel T. Iplimumab yang dikombinasi
kemoterapi preoperasi dan radiasi pasca operasi i otera
dengan kemoterapi dianjurkan untuk terapi kanker
merupakan pilihan terapi. Pada pasien Stadium IV, pi
paru bukan sel kecil stadium lanjut. PD-L1 berperan
radioterapi diberikan secara paliatif untuk mengurangi dalam mencegah aktivasi sel T sehingga terjadi
gejala seperti nyeri, perdarahan, obstruksi. toleransi dan mencegah autoimunitas.
.
STADIUM CA PARU
Stadium I
Pada stadium ini, kanker masih berada di dalam paru-paru dan belum
menyebar ke kelenjar atau organ sekitarnya
Stadium II
Pada stadium ini, kanker masih berada di dalam paru-paru, namun
telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
Stadium III
Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening
yang letaknya jauh dari paru-paru atau bagian tubuh lainnya, seperti
batang tenggorok (trakea), kerongkongan, atau pembuluh darah
utama di jantung.
Stadium IV
Pada stadium ini, kanker telah menyebar di kedua paru-paru dan
organ lain yang letaknya jauh dari paru-paru, seperti otak dan hati.
Kanker juga telah menyebabkan penumpukan cairan di dalam selaput
paru-paru (pleura)..
KOMPLIKASI CA PARU
Efusi pleura atau cairan yang
menumpuk di selaput paru-paru
Pemeriksaan Patologi
Pemeriksaan Radiologi
Anatomi
1. Rontgen toraks AP/lateral Spesimen kanker paru bisa didapatkan melalui
2. CT scan toraks bronkoskopi, biopsi transtorakal, cairan pleura,
3. CT scan kepala / MRI sputum, dan. biopsi dengan jarum halus
pada kelenjar getah bening
2020
SIAPA YANG HARUS KE DOKTER?