ADENOCARSINOMA PARU
PEMBIMBING
DI SUSUN OLEH :
Kanker paru merupakan keganasan yang berasal dari luar paru maupun yang
berasal dari paru sendiri (primer), dimana kelainan dapat disebabkan oleh
kumpulan perubahan genetika pada sel epitel saluran nafas yang dapat
mengakibatkan proliferasi sel yang tidak dapat dikendalikan. (Purba &
Wibisono, 2015).
B. Pathway
Kanker paru adalah C. Merokok Metastase dr organ Klasifikasi
Populasi udara P. Zat karsinogen
semua penyakit (aktif/pasif) lain Ada dua jenis utama
keganasan di paru, kanker paru di
mencakup keganasan kategorikan berdasarkan
Bronkus mengalami trauma oleh paparan
yang berasal dari paru zat karsinogen (rokok, paparan industri)
ukuran serta adanya sel
sendiri (primer). ganas yang terlihat yaitu
Dalam pengertian kanker paru karsinoma
Perubahan epitel silia Produksi mucus
klinik yang dimaksud dan mukosa bukan sel kecil/NSCLC
meningkat
dengan kanker paru (Non Small Cell Lung
primer adalah tumor Cancer) dan kanker
ganas yang berasal Deskuamasi
paru karsinoma sel
dari epitel bronkus Bersihan Jalan Nafas kecil/SCLC (Small Cell
(karsinoma tidak efektif Lung Cancer. Beberapa
bronkus/bronchogenic Ulserasi bronkus jenis kanker paru adalah
carcinoma) (Purba & Wibisono,
(Kemenkes RI,2017) 2015):
Lapisan epitel bronkus Ca Paru Karsinoma sel
hiperplasi & metaplasi skuamosa
Etiologi : Beberapa abnormal
faktor risiko penyebab Adenokarsinoma
Manifestasi klinis
terjadinya kanker paru Karsinoma sel besar
adalah Karsinoma sel kecil
merokok,perokok
pasif,polusi
Intrapulmone Intratorasik Ekstrapulmoner Ektratorasik Non Ekstratorasik
udara,paparan zat Metastatik Metastatik
r
karsinogen,genetic,pen
yakit paru, metastase
Manifestasi Klinis
Proksimal Distal Bronkiektasis/aktele Gangguan
dari orang lain
Adenokarsinoma ktaris
Karsinoma Sel Skuamosa Karsinoma Sel kecil Pertukaran Gas
Karsinoma Sel besar
(Stopler, 2010) dan Bronkoalveolar
E. Penatalaksanaan
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun (2017)
1. Bedah
Terapi utama utama untuk sebagian besar KPBSK, terutama stadium I-II
dan stadium IIIA yang masih dapat direseksi setelah kemoterapi
neoadjuvan. Jenis pembedahan yang dapat dilakukan adalah lobektomi,
segmentektomi dan reseksi sublobaris. Pasien dengan kardiovaskular atau
kapasitas paru yang lebih rendah, pembedahan segmentektomi dan reseksi
sublobaris paru dilakukan.
2. Radioterapi
Radioterapi dalam tatalaksana kanker paru Bukan Sel Kecil (KPKBSK)
dapat berperan di semua stadium KPKBSK sebagai terapi kuratif definitif,
kuratif neoajuvan atau ajuvan maupun paliatif. Radioterapi dapat diberikan
pada stadium I yang menolak dilakukan operasi setelah evaluasi bedah
thoraks dan pada stadium lokal lanjut (Stadium II dan III) konkuren dengan
kemoterapi. Pada pasien Stadium IIIA resektabel, kemoterapi pre operasi
dan radiasi pasca operasi merupakan pilihan. Pada pasien Stadium IV,
radioterapi diberikan sebagai paliatif atau pencegahan gejala (nyeri,
perdarahan, obstruksi).
3. Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan sebagai modalitas neoadjuvant pada stadium
dini, atau sebagai adjuvant pasca pembedahan. Terapi adjuvant dapat
diberikan pada KPKBSK stadium IIA, IIB dan IIIA. Pada KPKBSK stadium
lanjut, kemoterapi dapat diberikan dengan tujuan pengobatan jika tampilan
umum pasien baik. Kemoterapi adalah sebagai terapi paliatif pada pasien
dengan stadium lanjut.
1. Stadium terbatas
Pilihan modalitas terapi pada stadium ini adalah kombinasi dari kemoterapi
berbasis-platinum dan terapi radiasi toraks. Kemoterapi dilakukan paling
banyak 4-6 siklus, dengan peningkatan toksisitas yang signifikan jika
diberikan lebih dari 6 siklus. Regimen terapi kombinasi yang memberikan
hasil paling baik adalah concurrent therapy, dengan terapi radiasi dimulai
dalam 30 hari setelah awal kemoterapi. Regimen kemoterapi yang tersedia
untuk stadium ini adalah EP, sisplatin/karboplatin dengan etoposid (pilihan
utama, sisplatin/karboplatin dengan irinotekan. Reseksi bedah dapat
dilakukan dengan kemoterapi adjuvant atau kombinasi kemoterapi dan
radiasi terapi adjuvant pada TNM stadium dini, dengan/tanpa pembesaran
kelenjar getah bening.
2. Stadium lanjut
Pilihan utama modalitas terapi stadium ini adalah kemoterapi kombinasi.
Regimen kemoterapi yang dapat digunakan pada stadium ini adalah:
sisplatin/karboplatin dengan etoposid (pilihan utama), atau
sisplatin/karboplatin dengan irinotekan. Pilihan lain adalah radiasi paliatif
pada lesi primer dan lesi metastasis.
F. Daftar Pustaka
Kemenkes RI. (2017). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Paru.
Purba, Ardina Filindri & Wibisono. (2015) Pola Klinis Kanker Paru di RSUP
15 Januari 2018)
Yogyakarta: B First
Tan, Winston W. (2017). Non-Small Cell Lung Cancer Clinical Presentation