Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KANKER PARU

Dosen pengampu :

Ns. Lusiana, S.kep

Disusun oleh :

Ilmi Musyarofah

201813075

S1 Keperawatan III B

STIKes Wijaya Husada


Jl. Letjend Ibrahim Adjie No. 180 Bogor

Tahun ajaran 2020 - 2021


RaA. PENDAHULUAN CA PARU paling penting, yaitu 85%dari
dariseluruh kasus. (Willson,
1. Definisi kanker Paru 2005). Rokok mengandung lebih
Kanker Paru adalaha tumor ganas dari 4000 bahan kimia,
yang berasal dari saluran nafas atau diantaranya telah diidentifikasi
epitel bronkus. Terjadinya kanker dapat menyebabkan kanker.
ditandai dengan pertumbuhan sel Kejadian kanker paru pada
yang tidak normal, tidak terbatas dan perokok dipengaruhi oleh usia
merusak sel-sel jaringan yang mulai merokok, jumlah batang
normal. Proses keganasan pada epitel rokok yang di hisap setiap hari,
bronkus didahului oleh masa pra lamanya kebiasaan merokok, dan
kanker. Perubahan pertama yang lamanya berhenti merokok.
terjadi pada masa pra kanker disebut (Stopple, 2010)
metaplasia skuamosa yang ditandai b. Perokok pasif
dengan perubahan bentuk epitel dan Semakin banyak orang yang
menghilangnya silia. (Robbin & tertarik dengan hubungan antara
Kumar, 2007). perokok pasif atau menghisap
Kanker paru merupakan asap rokok yang ditemukan oleh
abnormalitas dari sel-sel yang oranglain didalam ruang tertutup,
mengalami poliferasi dalam paru dengan resiko terjadinya kanker
(Underwood, 2000). paru. Beberapa penilitian telah
Kanker paru adalah pertumbuhan sel menunjukan bahwa pada orang-
kanker yang tidak terkendali dalam orang yang tidak merokok, tetapi
jaringan paru-paru dapat disebabkan menghisap asap dari orang lain,
oleh sejumlah karsinogen, risiko mendapat kanker paru
lingkungan, terutama asap rokok. meningkat dua kali (Willson,
(Suryo, 2010) 2005).
2. Etiologi dan factor resiko c. Polusi udara
Seperti umumnya kanker yang lain, Kematian akibat kanker paru
penyebab yang pasti dari kanker paru juga berkaitan dengan polusi
pun belum diketahui, tapi paparan udara, tetapi pengaruhnya kecil
ata inhalasi berkepanjangan suatu bila dibandingan dengan
zatyang bersifat karsinogenik merokok kretek. Kematian akibat
merupakan factor penyebab utama kanker paru jumlahnya dua kali
disamping adanya factor lain seperti lebih banyak didaerah perkotaan
kekebalan tubuh, genetic, dan lain- dibandingkan dengan daerah
lain. (Amin, 2006) pedesaan. Bukti statistik juga
a. Merokok menyatakan bahwa penyakit ini
Menurut van Houtte, merokok lebih sering ditemukan pada
merupakan factor yang berperan masyarakat dengan kelas tingkat
sosial ekonomi yang lebih rendah  Radiasi dari pekerjaan, obat-obatan,
cenderung hidup lebih dekat lingkungan
dengan tempat pekerjaan mereka.  polusi udara
Tempat udara kemungkinan  Kekurangan vitamin A dan C.
besar lebih tercermar oleh polusi.
Suatu karsinogen yang B. KLASIFIKASI KANKER PARU
ditemukan dalam udara polusi Kanker paru dibagi menjadi kanker paru sel
(juga ditemukan pada asap kecil (small cell lung cancer, SCLC) dan
rokok) adalah 3,4 benzpiren kanker paru sel tidak kecil (non-small lung
(Willson, 2005) cancer, NSCLC). Klasifikasi ini digunakan
d. Genetik untuk menentukan terapi. Termasuk didalam
Terdapat bukti bahwa anggota golongan kanker paru sel tidak kecil adalah
keluarga pasien kanker paru epidermoid, adekarsinoma, tipe-tipe sel
beresiko lebih besar terkena besar, atau campuran dari ketiganya).
penyakit ini. Penelitian sitogenik a. Karsinoma sel skuamosa (epidermoid)
dan genetik molekuler merupakan tipe histologik kanker paru yang
memperlihatkan bahwa mutasi sering ditemukan, berasal dari permukaan
pada protoonkogen dan gen-gen epitel bronkus. Perubahan epitel temasuk
penekan tumor memiliki arti metlapsia atau displasia akibat merokok
penting dalam timbul dan jangka panjang, secara khas mendahului
berkembangnya kanker paru. timbulnya tumor. Karsinoma sel skuamosa
Tujuan khususnya adalah biasanya terletak sentral di sekitar hilus dan
mengaktifkan onkogen (termasuk menonjol kedalam bronki besar. Diameter
juga gen-gen K-ras dan Myc), tumor jarang melampaui beberapa
dan menonaktifkan gen-gen sentimeter dan cenderung menyebar secara
penekan tumor termasuk gen rb, langsung ke kelenjar getah bening hilus,
p53, dan CDKN2) (Willson, dinding dada dan mediastinum. Karsinoma
2005). ini lebih sering pada laki-laki daripada
Faktor resiko kanker paru perempuan.
 Laki-laki b. Adenokarsinoma
 Usia lebih dari 40 tahun Memperlihakan susunan selular seperti
 Pengguna tembakau (perokok putih, kelenjar bronkus dan dapat mengandung
kretek atau cerutu) mukus. Kebanyakan jenis tumor ini timbul
 Hidup atau kontal erat dengan dibagian perifer segmen bronkus dan
lingkungan asap tembakau (perokok kadang-kadang dapat dikaitkan dengan
pasif) jaringan parut lokal pada paru dan fibrosis
 Radon dan abses interstial kronik. Lesi sering kali meluas ke
 lingkungan dan industri tertentu pembuluh darah dan limfe pada stadium dini
 Zat kimia, seperti arsenic dan sering bermetastasis jauh sebelum lesi
 Beberapa zat kimia organik primer menyebabkan gejala-gelala
c. Karsinoma Bronkoalveolus
Dimasukan sebagai subtipe adenokarsinoma C. GAMBARAN KLINIS KANKER
dalam klasifikasi terbaru tumor paru dari PARU
WHO. Karsinoma ini adalah sel-sel ganas pada fase awal kebanyakan kanker paru
yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk tidak menunjukan gejala-gejala klinis. Bila
dengan sitoplasma yang besar dan ukuran sudah menampakan gejala berarti pasien
inti bermacam-macam. Sel-sel ini cenderung dalam stadium lanjut. Gejala- gejala dapat
timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh bersifat :
cepat dan penyebaran ekstensif dan cepat 1. Lokal (tunor setempat)
ketempat-tempat yang jauh. Batuk baru/ batuk lebih hebat pada batuk
d. Karsinoma sel kecil kronis, hemoptisis, mengi (wheezing,
Umumnya yampak sebagai massa abu-abu stridror) karena ada obstruksi saluran nafas,
yang pucat yang terletak disentral dengan kadang terdapat kavitas seperti abses paru,
perluasan kedalam parenkim paru dan aelaktasis.
keterlibatan dini kelenjar getah bening hilus 2. Invasi lokal
dan mediastinum. Kanker ini terdiri atas sel Nyeri dada, dispnea karena efusi pleura,
tumor dengan bentuk bulat hingga lonjong. invasi ke perikardium terjadi temponade
Sedikit sitoplasma dan kromatin granular. atau aritmia, sindrom vena cava superior,
Gambaran mitotok sering di temukan. sindrom horner, suara sesak karena
Biasanya ditemukan nekrosis dan mungkin penekanan pada nervus laryngeal recurrent,
luas. Sel tumor sangat rapuh dan sering sindrom pancoasta karena invasi pada
memperlihatkan fragmentasi dan “crush fleksus brakhialis dan syaraf simpatis
artifact” pada sediaan biopsi. Gambaran lain servikalis.
pada sel karsinoma kecil , yang paling jelas 3. Gejala penyakit metastasis
pada pemeriksaan sitologik, adalah Pada otak tilang hati adrenal, limfadenopati
berlipatnya nukleus akibat letak sel tumor serviks dan supraklavikula (sering menyertai
dengan sedikit sitoplasma yang saking metastasis), sindrom paraneoplastik :
berdekatan. terdapat pada 10% kanker paru dengan
e. Karsinoma sel besar gejala, sistemik: penurunan berat badan,
Adaah sel-sel ganas yang besar anoreksia, demam, hematologi: leukositosis,
berdiferensiasi sangat buruk dengan anemia, hiperkoagulasi, hipertrofi:
sitoplasma yang besar dan ukuran inti osteoatrofi, neurologic: demantia, ataksia,
bermacam-macam. Sel ini cenderung timbul tremor, neuropati perifer, neuromiopati,
pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat endokrin: sekresi berlebihan hormon
dengan penyebaran ekstensif dan cepat paratiroid(hiperkalasemia), dermatologi:
ketempat-tempat yang jauh. eritrma multiform, hyperkeratosis, jari
Bentuk lain dari kanker paru primer adalah tabuh, renal: sindrom of inappropriate
adenoma, sarkoma, dan mesotelioma hormone (SIADH)
bronkus. Walaupun jarang tumor-tumor ini 4. Asimtomatik dengan kelainan radiologist:
penting karna dapat menyerupai karsinoma Sering terdapat pada perokok dengan
bronkogenik dan mengancam jiwa. PPOK/COPD yang terdeteksi secara
radiologis, kelainan berupa nodul soliter.
lanjut, penurunan berat badan biasanya
D. MANIFESTASI KLINIS KANKER menunjukan adanya metastase, khususnya
PARU pada hati. Kanker paru dapat bermetastase
Gejala-gejala kanker paru yaitu : pada struktur-struktur terdekat sepeti
1. Gejala awal, stridror lokal dan dispnea kelenjar limfe, dinding esofagus,
ringan yang mungkin disebabkan oleh pericardium, otak, tulang rangka.
obstruksi pada bronkus.
2. Gejala umum
F. TINGKATAN KANKER PARU
a. Batuk, kemungkinan akibat iritasi yang
disebabkan oleh massa tumor. Batuk mulai Tingkatan (Staging) kanker paru ditentukan
sebagai batuk kering tanpa membentuk oleh tumor (T), keterlibatan kelenjar getah
sputum, tetapi berkembang sampai titik bening (N) dan penyebaran jauh (M).
Beberapa pemeriksaan tambahan harus
dimana dibentuk sputum yang kental dan
dilakukan dokter spesialis paru untuk
purulen dslam berespon terhadap infeksi menentukan staging penyakit. Pada
sekunder. pertemuan pertama akan dilakukan foto
b. Hemoptisis, sputum bersemu datah karena thoraks, (foto polos dada). Jika pasien
sputum melalui permukaan tumor yang membawa foto yang lebih dari 1 minggu
mengalami ulserasi. pada umumnya akan dibuatkan foto baru.
c. Anoreksia, lelah, berkurangnya berat Foto toraks hanyak dapat menentukan lokasi
tumor dan ads tidaknya cairan. Foto thoraks
badan.
belum dapat dirasakan cukup karena tidak
dapat menentukan keterlibatan kelenjar
E. PATOFISIOLOGI KANKER PARU getah bening dan metastasis luar paru.
Dari etiologi yang menyerang percabangan
segmen/sub bronkus menyebabkan cillia staging (penderajatan atau tingakat) kanker
paru
hilang dan deskuamasi sehingga terjadi
pengendapan karsinogen. Dengan adanya Staging kanker paru dibagi berdasarkan
pengendapan karsinogen maka jenis histologis kanker paru, apakah SLCC
menyebabkan metaplasia, hyperlapsia, dan atau NSLCC. Tahapan ini penting untuk
dislapsia. Bila lesi perifer yang disebabkan menentukan pilihan terapi yang harus segera
diberikan kepada pasien. Staging
oleh metalapsia, hyperlapsia dan dislapsia berdasarkan ukuran dan lokasi : tumor
menembus ruang pleura, biasa timbul efusi primer, keterlibatan organ dalam dada/
pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada dinding dada (T), penyebaran kelenjar getsh
kosta dan korpus vetebra. Lesi yang bening (N), atau penyebaran jauh (M).
letaknya sentral berasal dari salah satu
cabang bronkus yang terbesar. Lesi inj
menyebabkan obstruksi dan ulserasi bronkus Tahapan perkembangan kanker paru
dengan diikuti dengan supurasi di bagian dibedakan menjadi 2 yaitu:
distal. Gejala-gejala yang timbul dapat a. Tahapan kanker paru jenis karsinoma sel
berupa batuk, hemoptisis, dispnea, demam kecil (SLCC)
dan dingin. Wheezing unilateral dapat
terdengar pada auskultasi. Pada stadium
 Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
ditemukan pada satu bagian paru-paru
saja dan pada jaringan disekitarnya. 1. Radiologi

 Tahap ekstensif, yaitu kanker yang  Foto tthoraks posterior-anterior (PA)


ditemukan pada jarjngan dada diluar dan lateral serta tomografi dada.
paru-paru ditempat asalnya, atau kanker Merupakan pemeriksaan awal sederhana
yang ditemukan pada organ-organ jauh. yang dapat mendeteksi adanya kanker
paru. Menggambarkan bentuk, ukuran
b. Tahap kanker paru jenis karsinoma bukan dan lokasi lesi. Dapat menyatakan
sel kecil (NSLCC) massa udara pada bagian hilus, efusi
pleural, atelektasis erosi tulang rusuk
 Tahap tersembunyi, merupakan tahap atau vetebra.
ditemukannya sel kanker pada dahak,
pasien dalam sampel air saat  Bronkografi, untuk melihat tumor di
bronkoskopi, tetapi tidsk terlihat adanya percabangan bronkus.
tumor di paru-paru.
2. Labolatorium
 Stadium 0, merupakan tahap
ditemukannya sel-sel kanker hanya pada  Sitologi (sputum, pleural, atau nodus
lapisan terdalam paru-paru dan tidak limfe) dilakukan untuk mengkaji adanya
bersifat invasif. /tahap karsinoma.

 Stadium 1, merupakan tahap kanker  Pemeriksaan fungsinparu dan GDA,


yang hanya di temukan pada paru-paru dapat dilakukan untuk mengkaji
san belum menyebar kekelenjar getah kapasitas untuk memenuhi kebutuhan
bening sekitarnya. ventilasi.

 Stadium 2, merupakan tahap kanker  Tes kulit, jumlah absolute limfosit.


yang ditemukan pada paru-paru dan Dapat dilakukan untuk mengevaluasi
kelenjar getah bening sekitarnya. kompetensi imun (umum pada kanker
paru)
 Stadium 3, merupakan tahap kanker
yang telah menyebar ke daerah 3. Histopatologi
disekitarnya, seperti dimding dada,
 Bronkoskopi,memungkinkan
diafragma, pembuluh besar atau
visualisasi, pencucian bagian dan
kelenjar getah bening disisi yang sama
pembersihan sitologi lesi (besarnya
ataupun disisi berlawanan dari tumor
karsinoma bronkogenik dapat
tersebut.
diketahui).
 Stadium 4, merupakan tahap kanker
 Biopsi transtorakal (TTB) biopsi dengan
yang ditemukan lebih dari satu lobus
TTB terutama untuk lesi yang letaknya
paru-paru yang sama atau di paru-paru
perifer dengan ukuran <2cm,
yang lain. Sel-sel kanker telah
sensitifitasnya mencapai 90-95%.
menyebar juga ke organ tubuh lainnya,
misalnya ke otak, kelenjar adrenalin,  Torakoskopi, biopsi tumor didaerah
hati dan tulang. pleura memberikan hasil yang lebih
baik dengan cara torakoskopi.
 Mediastinosopi, hntuk mendapatkan Tujuan pada pembedahan kanker paru sama
tumor metastasi atau kelenjar getah seperti penyakit paru lain, untuk
bening yang terlibat. mengangkat semua jaringan yang sakit
sementara mempertahankan sebanyak
 Torakotomi, untuk mendiagnostik mungkin fungsi paru-paru yang tidak
kanker paru dikerjakan bila nermacam- terkena kanker.
macam prosedur non invasif dan invasif
sebelumnya gagal mendapatkan sel f. Toraktomi eksplorasi
tumor.
Untuk mengkonfirmasi diagnosa tersangka
4. Pencitraan penyakit paru atau toraks khususnya
karsinoma, untuk melakukan biopsi.
 CT-Scanning, untuk mengevalusi
jaringan parenkim paru dan pleura g. Pneumonektomi (pengakatan paru)
 MR Karsinoma bronkogenik bilaman dengan
lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat.
h. Lobektomi (pengakatan lobus paru)
H.PENATALAKSANAAN KANKER
PARU Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada
satu lobus , bronkiaktesis bleb atau bula
tujuan pengobatan kanker dapat berupa: emfisematoma;abses paru; infeksi jamur;
tumor jinak tuberkulosis.
a. Kuratif
i. Resesi segmental
Memperpanjang massa bebas penyakit dan
meningkatkan angka harapan hidup klien. Merupakan pengangkatan satu atau lebih
segmen paru
b. Paliatif
j. Resesi baji
Mengurangi dampak kanker, meningkatkan
kualitas hidup Tumor jinak dengan batas tegas, tumor
metas metik, ata penyakit peradangan yang
c. Rawat rumah (Hospice care) pada kasus
terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari
terminal
permukaan paru-paru berbentuk baji
Mengurangi dampak fisis maupun (potongan es).
psikologis kanker baik pada pasien maupun
keluarga
KESIMPULAN
d. Suportif
Sebagian besar kasus kanker paru-paru yang
Menunjang penngobatan kuratif, paliatif dan
ditemukan merupakan karsinoma
terminal seperti pemberian nutrisi, tranfusi
nronkogenik , yaitu karsinoma yang berasal
darah dan komponen darah, obat anti nyeri
dari sel-sel epitel bronkus (cabang
dan anti infeksi.
tenggorokan) dalam paru-paru. Jenis kanker
e. Pembedahan paru lebih banyak ditemukan pada laki-laki
dan umumnya menyerang kelompok udia 40
keatas, tetapi kadang-kadang ditemukan
pada usia lebih muda.
Dewasa ini frekuensi kanker paru diseluruh
dunia semakin meningkat. Hal ini
berhubungan dengan semakin tingginya
polusi udara dan penggunaan perokok.
Resiko perokok menjadi penderita kanker
paru tergantung pada jumlah batang rokok
yang di hisap setiap hari, kadar nikotin yang
terdapat dalam rokok, dalamnya hisapan
rokok, dan umur mulai merokok.
Gejala kanker paru tergantung terletak pada
pertumbuhan dan tingkat penyebaran tumor.
Gejala awal yang paling umum adalah
batuk, iritasi, kadamh disertai lendir darah
dan bstuk berdarah. Namun gejala ini bukan
merupakan gejala yang khas. Bangak kasus
kanker paru yang tidak menunjukan gejala.
Sedak nafas, auara serak, lemah, kehilangan
berat badan dengan cepat, anoreksia,
pembengkakan leher dan wajah dapat
merupakan gejala pada stadium lanjut.
Untuk menghindari kanker paru, berikut
pencegahan yang dapat dilakukan :
Hindari merokok dan mulai berhenti apabila
telah merokok
Hindarinikut menghidap asap rokok
(perokok pasif)
Bagi yang bekerja di industri yang
menghasilkan polutan karsinogenik harus
memperhatikan kesehatan dan keselamatan
kerja.

Anda mungkin juga menyukai