RaA. PENDAHULUAN CA PARU paling penting, yaitu 85%dari dariseluruh kasus. (Willson, 1. Definisi kanker Paru 2005). Rokok mengandung lebih Kanker Paru adalaha tumor ganas dari 4000 bahan kimia, yang berasal dari saluran nafas atau diantaranya telah diidentifikasi epitel bronkus. Terjadinya kanker dapat menyebabkan kanker. ditandai dengan pertumbuhan sel Kejadian kanker paru pada yang tidak normal, tidak terbatas dan perokok dipengaruhi oleh usia merusak sel-sel jaringan yang mulai merokok, jumlah batang normal. Proses keganasan pada epitel rokok yang di hisap setiap hari, bronkus didahului oleh masa pra lamanya kebiasaan merokok, dan kanker. Perubahan pertama yang lamanya berhenti merokok. terjadi pada masa pra kanker disebut (Stopple, 2010) metaplasia skuamosa yang ditandai b. Perokok pasif dengan perubahan bentuk epitel dan Semakin banyak orang yang menghilangnya silia. (Robbin & tertarik dengan hubungan antara Kumar, 2007). perokok pasif atau menghisap Kanker paru merupakan asap rokok yang ditemukan oleh abnormalitas dari sel-sel yang oranglain didalam ruang tertutup, mengalami poliferasi dalam paru dengan resiko terjadinya kanker (Underwood, 2000). paru. Beberapa penilitian telah Kanker paru adalah pertumbuhan sel menunjukan bahwa pada orang- kanker yang tidak terkendali dalam orang yang tidak merokok, tetapi jaringan paru-paru dapat disebabkan menghisap asap dari orang lain, oleh sejumlah karsinogen, risiko mendapat kanker paru lingkungan, terutama asap rokok. meningkat dua kali (Willson, (Suryo, 2010) 2005). 2. Etiologi dan factor resiko c. Polusi udara Seperti umumnya kanker yang lain, Kematian akibat kanker paru penyebab yang pasti dari kanker paru juga berkaitan dengan polusi pun belum diketahui, tapi paparan udara, tetapi pengaruhnya kecil ata inhalasi berkepanjangan suatu bila dibandingan dengan zatyang bersifat karsinogenik merokok kretek. Kematian akibat merupakan factor penyebab utama kanker paru jumlahnya dua kali disamping adanya factor lain seperti lebih banyak didaerah perkotaan kekebalan tubuh, genetic, dan lain- dibandingkan dengan daerah lain. (Amin, 2006) pedesaan. Bukti statistik juga a. Merokok menyatakan bahwa penyakit ini Menurut van Houtte, merokok lebih sering ditemukan pada merupakan factor yang berperan masyarakat dengan kelas tingkat sosial ekonomi yang lebih rendah Radiasi dari pekerjaan, obat-obatan, cenderung hidup lebih dekat lingkungan dengan tempat pekerjaan mereka. polusi udara Tempat udara kemungkinan Kekurangan vitamin A dan C. besar lebih tercermar oleh polusi. Suatu karsinogen yang B. KLASIFIKASI KANKER PARU ditemukan dalam udara polusi Kanker paru dibagi menjadi kanker paru sel (juga ditemukan pada asap kecil (small cell lung cancer, SCLC) dan rokok) adalah 3,4 benzpiren kanker paru sel tidak kecil (non-small lung (Willson, 2005) cancer, NSCLC). Klasifikasi ini digunakan d. Genetik untuk menentukan terapi. Termasuk didalam Terdapat bukti bahwa anggota golongan kanker paru sel tidak kecil adalah keluarga pasien kanker paru epidermoid, adekarsinoma, tipe-tipe sel beresiko lebih besar terkena besar, atau campuran dari ketiganya). penyakit ini. Penelitian sitogenik a. Karsinoma sel skuamosa (epidermoid) dan genetik molekuler merupakan tipe histologik kanker paru yang memperlihatkan bahwa mutasi sering ditemukan, berasal dari permukaan pada protoonkogen dan gen-gen epitel bronkus. Perubahan epitel temasuk penekan tumor memiliki arti metlapsia atau displasia akibat merokok penting dalam timbul dan jangka panjang, secara khas mendahului berkembangnya kanker paru. timbulnya tumor. Karsinoma sel skuamosa Tujuan khususnya adalah biasanya terletak sentral di sekitar hilus dan mengaktifkan onkogen (termasuk menonjol kedalam bronki besar. Diameter juga gen-gen K-ras dan Myc), tumor jarang melampaui beberapa dan menonaktifkan gen-gen sentimeter dan cenderung menyebar secara penekan tumor termasuk gen rb, langsung ke kelenjar getah bening hilus, p53, dan CDKN2) (Willson, dinding dada dan mediastinum. Karsinoma 2005). ini lebih sering pada laki-laki daripada Faktor resiko kanker paru perempuan. Laki-laki b. Adenokarsinoma Usia lebih dari 40 tahun Memperlihakan susunan selular seperti Pengguna tembakau (perokok putih, kelenjar bronkus dan dapat mengandung kretek atau cerutu) mukus. Kebanyakan jenis tumor ini timbul Hidup atau kontal erat dengan dibagian perifer segmen bronkus dan lingkungan asap tembakau (perokok kadang-kadang dapat dikaitkan dengan pasif) jaringan parut lokal pada paru dan fibrosis Radon dan abses interstial kronik. Lesi sering kali meluas ke lingkungan dan industri tertentu pembuluh darah dan limfe pada stadium dini Zat kimia, seperti arsenic dan sering bermetastasis jauh sebelum lesi Beberapa zat kimia organik primer menyebabkan gejala-gelala c. Karsinoma Bronkoalveolus Dimasukan sebagai subtipe adenokarsinoma C. GAMBARAN KLINIS KANKER dalam klasifikasi terbaru tumor paru dari PARU WHO. Karsinoma ini adalah sel-sel ganas pada fase awal kebanyakan kanker paru yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk tidak menunjukan gejala-gejala klinis. Bila dengan sitoplasma yang besar dan ukuran sudah menampakan gejala berarti pasien inti bermacam-macam. Sel-sel ini cenderung dalam stadium lanjut. Gejala- gejala dapat timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh bersifat : cepat dan penyebaran ekstensif dan cepat 1. Lokal (tunor setempat) ketempat-tempat yang jauh. Batuk baru/ batuk lebih hebat pada batuk d. Karsinoma sel kecil kronis, hemoptisis, mengi (wheezing, Umumnya yampak sebagai massa abu-abu stridror) karena ada obstruksi saluran nafas, yang pucat yang terletak disentral dengan kadang terdapat kavitas seperti abses paru, perluasan kedalam parenkim paru dan aelaktasis. keterlibatan dini kelenjar getah bening hilus 2. Invasi lokal dan mediastinum. Kanker ini terdiri atas sel Nyeri dada, dispnea karena efusi pleura, tumor dengan bentuk bulat hingga lonjong. invasi ke perikardium terjadi temponade Sedikit sitoplasma dan kromatin granular. atau aritmia, sindrom vena cava superior, Gambaran mitotok sering di temukan. sindrom horner, suara sesak karena Biasanya ditemukan nekrosis dan mungkin penekanan pada nervus laryngeal recurrent, luas. Sel tumor sangat rapuh dan sering sindrom pancoasta karena invasi pada memperlihatkan fragmentasi dan “crush fleksus brakhialis dan syaraf simpatis artifact” pada sediaan biopsi. Gambaran lain servikalis. pada sel karsinoma kecil , yang paling jelas 3. Gejala penyakit metastasis pada pemeriksaan sitologik, adalah Pada otak tilang hati adrenal, limfadenopati berlipatnya nukleus akibat letak sel tumor serviks dan supraklavikula (sering menyertai dengan sedikit sitoplasma yang saking metastasis), sindrom paraneoplastik : berdekatan. terdapat pada 10% kanker paru dengan e. Karsinoma sel besar gejala, sistemik: penurunan berat badan, Adaah sel-sel ganas yang besar anoreksia, demam, hematologi: leukositosis, berdiferensiasi sangat buruk dengan anemia, hiperkoagulasi, hipertrofi: sitoplasma yang besar dan ukuran inti osteoatrofi, neurologic: demantia, ataksia, bermacam-macam. Sel ini cenderung timbul tremor, neuropati perifer, neuromiopati, pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat endokrin: sekresi berlebihan hormon dengan penyebaran ekstensif dan cepat paratiroid(hiperkalasemia), dermatologi: ketempat-tempat yang jauh. eritrma multiform, hyperkeratosis, jari Bentuk lain dari kanker paru primer adalah tabuh, renal: sindrom of inappropriate adenoma, sarkoma, dan mesotelioma hormone (SIADH) bronkus. Walaupun jarang tumor-tumor ini 4. Asimtomatik dengan kelainan radiologist: penting karna dapat menyerupai karsinoma Sering terdapat pada perokok dengan bronkogenik dan mengancam jiwa. PPOK/COPD yang terdeteksi secara radiologis, kelainan berupa nodul soliter. lanjut, penurunan berat badan biasanya D. MANIFESTASI KLINIS KANKER menunjukan adanya metastase, khususnya PARU pada hati. Kanker paru dapat bermetastase Gejala-gejala kanker paru yaitu : pada struktur-struktur terdekat sepeti 1. Gejala awal, stridror lokal dan dispnea kelenjar limfe, dinding esofagus, ringan yang mungkin disebabkan oleh pericardium, otak, tulang rangka. obstruksi pada bronkus. 2. Gejala umum F. TINGKATAN KANKER PARU a. Batuk, kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Batuk mulai Tingkatan (Staging) kanker paru ditentukan sebagai batuk kering tanpa membentuk oleh tumor (T), keterlibatan kelenjar getah sputum, tetapi berkembang sampai titik bening (N) dan penyebaran jauh (M). Beberapa pemeriksaan tambahan harus dimana dibentuk sputum yang kental dan dilakukan dokter spesialis paru untuk purulen dslam berespon terhadap infeksi menentukan staging penyakit. Pada sekunder. pertemuan pertama akan dilakukan foto b. Hemoptisis, sputum bersemu datah karena thoraks, (foto polos dada). Jika pasien sputum melalui permukaan tumor yang membawa foto yang lebih dari 1 minggu mengalami ulserasi. pada umumnya akan dibuatkan foto baru. c. Anoreksia, lelah, berkurangnya berat Foto toraks hanyak dapat menentukan lokasi tumor dan ads tidaknya cairan. Foto thoraks badan. belum dapat dirasakan cukup karena tidak dapat menentukan keterlibatan kelenjar E. PATOFISIOLOGI KANKER PARU getah bening dan metastasis luar paru. Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/sub bronkus menyebabkan cillia staging (penderajatan atau tingakat) kanker paru hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya Staging kanker paru dibagi berdasarkan pengendapan karsinogen maka jenis histologis kanker paru, apakah SLCC menyebabkan metaplasia, hyperlapsia, dan atau NSLCC. Tahapan ini penting untuk dislapsia. Bila lesi perifer yang disebabkan menentukan pilihan terapi yang harus segera diberikan kepada pasien. Staging oleh metalapsia, hyperlapsia dan dislapsia berdasarkan ukuran dan lokasi : tumor menembus ruang pleura, biasa timbul efusi primer, keterlibatan organ dalam dada/ pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada dinding dada (T), penyebaran kelenjar getsh kosta dan korpus vetebra. Lesi yang bening (N), atau penyebaran jauh (M). letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi inj menyebabkan obstruksi dan ulserasi bronkus Tahapan perkembangan kanker paru dengan diikuti dengan supurasi di bagian dibedakan menjadi 2 yaitu: distal. Gejala-gejala yang timbul dapat a. Tahapan kanker paru jenis karsinoma sel berupa batuk, hemoptisis, dispnea, demam kecil (SLCC) dan dingin. Wheezing unilateral dapat terdengar pada auskultasi. Pada stadium Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ditemukan pada satu bagian paru-paru saja dan pada jaringan disekitarnya. 1. Radiologi
Tahap ekstensif, yaitu kanker yang Foto tthoraks posterior-anterior (PA)
ditemukan pada jarjngan dada diluar dan lateral serta tomografi dada. paru-paru ditempat asalnya, atau kanker Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang ditemukan pada organ-organ jauh. yang dapat mendeteksi adanya kanker paru. Menggambarkan bentuk, ukuran b. Tahap kanker paru jenis karsinoma bukan dan lokasi lesi. Dapat menyatakan sel kecil (NSLCC) massa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis erosi tulang rusuk Tahap tersembunyi, merupakan tahap atau vetebra. ditemukannya sel kanker pada dahak, pasien dalam sampel air saat Bronkografi, untuk melihat tumor di bronkoskopi, tetapi tidsk terlihat adanya percabangan bronkus. tumor di paru-paru. 2. Labolatorium Stadium 0, merupakan tahap ditemukannya sel-sel kanker hanya pada Sitologi (sputum, pleural, atau nodus lapisan terdalam paru-paru dan tidak limfe) dilakukan untuk mengkaji adanya bersifat invasif. /tahap karsinoma.
Stadium 1, merupakan tahap kanker Pemeriksaan fungsinparu dan GDA,
yang hanya di temukan pada paru-paru dapat dilakukan untuk mengkaji san belum menyebar kekelenjar getah kapasitas untuk memenuhi kebutuhan bening sekitarnya. ventilasi.
Stadium 2, merupakan tahap kanker Tes kulit, jumlah absolute limfosit.
yang ditemukan pada paru-paru dan Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kelenjar getah bening sekitarnya. kompetensi imun (umum pada kanker paru) Stadium 3, merupakan tahap kanker yang telah menyebar ke daerah 3. Histopatologi disekitarnya, seperti dimding dada, Bronkoskopi,memungkinkan diafragma, pembuluh besar atau visualisasi, pencucian bagian dan kelenjar getah bening disisi yang sama pembersihan sitologi lesi (besarnya ataupun disisi berlawanan dari tumor karsinoma bronkogenik dapat tersebut. diketahui). Stadium 4, merupakan tahap kanker Biopsi transtorakal (TTB) biopsi dengan yang ditemukan lebih dari satu lobus TTB terutama untuk lesi yang letaknya paru-paru yang sama atau di paru-paru perifer dengan ukuran <2cm, yang lain. Sel-sel kanker telah sensitifitasnya mencapai 90-95%. menyebar juga ke organ tubuh lainnya, misalnya ke otak, kelenjar adrenalin, Torakoskopi, biopsi tumor didaerah hati dan tulang. pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara torakoskopi. Mediastinosopi, hntuk mendapatkan Tujuan pada pembedahan kanker paru sama tumor metastasi atau kelenjar getah seperti penyakit paru lain, untuk bening yang terlibat. mengangkat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak Torakotomi, untuk mendiagnostik mungkin fungsi paru-paru yang tidak kanker paru dikerjakan bila nermacam- terkena kanker. macam prosedur non invasif dan invasif sebelumnya gagal mendapatkan sel f. Toraktomi eksplorasi tumor. Untuk mengkonfirmasi diagnosa tersangka 4. Pencitraan penyakit paru atau toraks khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsi. CT-Scanning, untuk mengevalusi jaringan parenkim paru dan pleura g. Pneumonektomi (pengakatan paru) MR Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat. h. Lobektomi (pengakatan lobus paru) H.PENATALAKSANAAN KANKER PARU Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus , bronkiaktesis bleb atau bula tujuan pengobatan kanker dapat berupa: emfisematoma;abses paru; infeksi jamur; tumor jinak tuberkulosis. a. Kuratif i. Resesi segmental Memperpanjang massa bebas penyakit dan meningkatkan angka harapan hidup klien. Merupakan pengangkatan satu atau lebih segmen paru b. Paliatif j. Resesi baji Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, ata penyakit peradangan yang c. Rawat rumah (Hospice care) pada kasus terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari terminal permukaan paru-paru berbentuk baji Mengurangi dampak fisis maupun (potongan es). psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga KESIMPULAN d. Suportif Sebagian besar kasus kanker paru-paru yang Menunjang penngobatan kuratif, paliatif dan ditemukan merupakan karsinoma terminal seperti pemberian nutrisi, tranfusi nronkogenik , yaitu karsinoma yang berasal darah dan komponen darah, obat anti nyeri dari sel-sel epitel bronkus (cabang dan anti infeksi. tenggorokan) dalam paru-paru. Jenis kanker e. Pembedahan paru lebih banyak ditemukan pada laki-laki dan umumnya menyerang kelompok udia 40 keatas, tetapi kadang-kadang ditemukan pada usia lebih muda. Dewasa ini frekuensi kanker paru diseluruh dunia semakin meningkat. Hal ini berhubungan dengan semakin tingginya polusi udara dan penggunaan perokok. Resiko perokok menjadi penderita kanker paru tergantung pada jumlah batang rokok yang di hisap setiap hari, kadar nikotin yang terdapat dalam rokok, dalamnya hisapan rokok, dan umur mulai merokok. Gejala kanker paru tergantung terletak pada pertumbuhan dan tingkat penyebaran tumor. Gejala awal yang paling umum adalah batuk, iritasi, kadamh disertai lendir darah dan bstuk berdarah. Namun gejala ini bukan merupakan gejala yang khas. Bangak kasus kanker paru yang tidak menunjukan gejala. Sedak nafas, auara serak, lemah, kehilangan berat badan dengan cepat, anoreksia, pembengkakan leher dan wajah dapat merupakan gejala pada stadium lanjut. Untuk menghindari kanker paru, berikut pencegahan yang dapat dilakukan : Hindari merokok dan mulai berhenti apabila telah merokok Hindarinikut menghidap asap rokok (perokok pasif) Bagi yang bekerja di industri yang menghasilkan polutan karsinogenik harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.