Anda di halaman 1dari 8

Small Cell Lung Carsinoma

Angie
112017135
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna No. 6 Jakarta Barat 11510
Angie.devi@gmail.com

Pendahuluan

Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan
tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan ketrampilan
dan sarana yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran. Di
Amerika Serikat kematian karena kanker paru mencapai 36% dari seluruh kematian kanker pada
laki-laki, merupakan urutan pertama penyebab kematian pada laki-laki .Kanker paru umumnya
dibagi menjadi dua kategori besar, yakni kanker paru sel kecil (smallcell lung cancer-SCLC)
dan kanker paru non-sel kecil(non-small cell lung cancer-NSCLC). Kategori NSCLCterbagi lagi
menjadi adenokarsinoma, karsinoma selskuamosa, dan karsinoma sel besar. Sekitar 80%
kasuskanker paru merupakan NSCLC.1Kategori ini digunakan untuk mengambil keputusan
pengobatan dan menentukan prognosis. Pengobatan atau penatalaksaan penyakit ini sangat
bergantung pada kecekatan ahli paru untuk mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan kanker paru
pada stadium dini akan sangat membantu penderita, dan penemuan diagnosis dalam waktu yang
lebih cepat memungkinkan penderita memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dalam
perjalanan penyakitnya meskipun tidak dapat menyembuhkannya. Pilihan terapi harus dapat
segera dilakukan, mengingat buruknya respons kanker paru terhadap berbagai jenis pengobatan.

Definisi

Kanker Paru adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel paru yang tidak
terkontrol.2 Apabila tidak diobati dan dibiarkan maka pertumbuhan sel Paru akan berkembang
dan menyebar keluar Paru. Kanker paru umumnya dibagi menjadi dua kategori besar,yakni:

a) Kanker paru sel kecil (small cell lung cancer, SCLC)1,2

Sekitar 20% dari tumor ganas paru adalah karena karsinoma sel kecil. Pada presentasinya,
karsinoma sel kecil hampir selalu bermetastasis ke nodul limfatikus atau ke tempat yang jauh,
oleh karena itu tatalaksana tumor jenis ini adalah kemoterapi kombinasi. Small cell lung cancer
Gambaran histology khas adalah dominasi sel kecil yang hamper semuanyadiisi oleh mukus
dengan sebaran kromatin dan sedikit nukleoli. Jenis ini disebut juga oatcellcarcinoma karena
bentuknya mirip dengan bentuk biji gandum. Karsinoma sel kecil cenderung berkumpul di
sekeliling pembuluh darah halus menyerupai pseudoroset. Sel-sel yang bermitosis banyak
ditemukan disertai gambaran nekrosis. Komponen DNA yang terlepas menyebabkan warna
gelap disekitar pembuluh darah.2

b) Kanker paru sel tidak kecil (non small cell lung cancer, NSCLC)

Karsinoma paru yang bukan merupakan karsinoma small cell dikelompokan menjadi satu
karena prognosis serta tatalaksana kanker jenis ini serupa. Ada tiga tipe utama yaitu karsinoma
paru sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma paru sel besar.2
Lebih dari 95% pancoast tumor adalah jenis non small cell carcinoma, dimana jenis yang
paling sering terjadi adalah squamous cell carcinoma dan adenokarsinoma. Yang termasuk non
small cell lung cancer adalah :

• Adenokarsinoma
Kanker khas dengan bentuk formasi glandular dan kecenderungan kearah
pembentukan konfigurasi papilari.Biasanya membentuk musin dan sering tumbuh dari
jaringan fibrosis paru. Dengan penanda tumor carcinoma embryonic antigen
(CEA),karsinoma ini bisa dibedakan dari mesotelioma.2
• Karsinoma sel skuamosa/karsinoma bronkogenik
Karsinoma sel skuamosa memiliki cirik has yaitu adanya proses keratinisasi dan
pembentukan jembatan intraselular.Studi sitologi memperlihatkan perubahan yang
nyata dari dysplasia skuamosa ke karsinoma insitu.
• Karsinomabronkoalveolar
Kanker ini merupakan subtype dari adenokarsinoma yang mengikuti permukaan
alveolar tanpa menginvasi atau merusak jaringan paru.
• Karsinomaselbesar
Jenis ini merupakan suatu subtipe dengan gambaran histologist yang dibuat secara
ekslusi.Karsinoma sel besar tidak memberikan gambaran diferensiasi skuamosa
atau glandular dengan sel bersifat anaplastik, tidak berdiferensiasi, dan biasanya
disertai infiltrsi sel neutrofil

Etiologi

Seperti kanker pada umumnya penyebab yang pasti dari kanker paru belum diketahui
secara pasti, tapi paparan dan inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik
merupakan factor penyebab utama disamping adanya factor lain seperti kekebalan tubuh,
genetic, dan lain-lain.3

Dari beberapa kepustakaan telah dilaporkan bahwa etiologi kanker paru sangat
berhubungan dengan kebiasaan merokok. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar
90% kasus kanker paru pada pria dan 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang
dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil
kanker paru-paru (sekitar 10% -15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh
zat yang ditemui atau terhirup di tempat kerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat,
nikel, klorometil eter, gas mustard, dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-
paru, meskipun hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru maih belum jelas. Beberapa
kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Kadang kanker paru-paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi
pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru yang lain
seperti tuberculosis dan fibrosis. Terdapat hubungan antara rata-rata jumlah rokok yang
dihisap perhari dengan tingginya insiden kanker paru. Dikatakan bahwa, 1 dari 9 perokok
berat akan menderita kanker paru-paru.

Efek rokok bukan saja menyebabkan kanker paru, tapi dapat juga menyebabkan kanker
pada organ lain seperti mulut, laring, esophagus.3 Etiologi lain dari kanker paru-paru yang
pernah dilaporkan adalah:
1. Yang berhubungan dengan paparan zat karsinogen, seperti:
 Asbestos, sering menyebabkan mesotelioma
 Radiasi ion pada pekerja tambang uranium
 Radon, arsen, kromuim, nikel, polisiklik hidrokarbon, vinil klorida.
2. Polusi Udara. Pasien kanker paru lebih banyak di daerah urban yang banyak polusi
udaranyadibandingkan yang tinggal di daerah rural.
3. Genetik. Terdapat perubahan/mutasi beberapa gen yang berperanan dalam kanker
paru-paru, yakni: Proto oncogen, Tumor suppresser gene, Gene encoding enzyme.
4. Diet.Beberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap
betakarotene, selenium, dan vitamin A menyebabkan tingginya resiko terkena
kanker paru-paru.

Patofisiologi

kanker paru merupakan tumbuhnya sel epitel dalam sistem pernafasan bagian bawah
yang berasal percabangan bronkus dan diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari bahan
karsino genetik diantaranya rokok yang mengandung neutal fraktion dan basik fraktion, polusi
udara, faktor genetik, terpajan zat karsinogen, dan diit yang tidak baik.4
Bahan bahan tersebut masuk kesaluran pernafasan dan menyebar melalui alveolus, lobus
paru, dan jaringan paru sehingga merangsang pertumbuhan sel yang abnormal kemudian
terjadilah tumor paru sehingga disana terjadidiantaranya metastase pada bagian-bagian paru
seperti pada bagian traktus superior pada kerja silia menurun dan muskularis disaluran
pernafasan disana terdapat penumpukan sekret maka terjadi sesak nafas.4
Terjadinya metastase didaerah paru plura dinding paru, tulang, atau syaraf, dicolumna
vetebralis torakal dan lumbal dapat terjadi infasi pada syaraf nyeri kronik dan keterbatasan
gerakan dinding dada sehingga sekret tidak bisa dikeluarkan dan tertelan ditraktus digestifus
maka mengakibatkan mual.

Manifestasi klinis

Pada stadium awal sebagian kanker paru tidak menunjukan gejala klinis, gejala baru muncul
pada kanker stadium lanjut. gejala meliputi :

Keluhan utama:
1. Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) lebih dari 3 minggu
2. Batuk darah
3. Sesak napas
4. Mengi / stridor karena obstruksi saluran nafas
5. Suara serak
6. Nyeri dada yang persisten
7. Sulit/sakit menelan
8. Benjolan di pangkal leher
9. Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang
hebat.
Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru,
seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah
tulang. Ada pula gejala dan keluhan tidak khas seperti :
1) Berat badan berkurang
2) Nafsu makan hilang
3) Demam hilang timbul
4) Sindrom paraneoplastik, seperti hypertrophic pulmonary osteoartheopathy, trombosis
vena perifer dan neuropatia.5
Komplikasi3

a. Hematorak
b. Peneumutorak
c. Empiema
d. Endokarditis
e. Abses paru
f. Atetektasis

Pemeriksaan diagnostic

 Radiologi.
1) Foto Thorax Posterior-Anterior (PA) dan lateral serta Tomografi dada.
Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker paru.
Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan massa udara pada bagian
hilus, effuse pleural, atelektasis erosi tulang rusuk atau vertebra.
2) Bronkhografi.
Untuk melihat tumor di percabangan bronkus.
 Laboratorium.
1) Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).
Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma.
2) Pemeriksaan fungsi paru dan GDA
Dapat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.
3) Tes kulit, jumlah absolute limfosit.
Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi imun (umum pada kanker paru).

 Histopatologi.
1) Bronkoskopi.
Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian,dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma
bronkogenik dapat diketahui).
2) Biopsi Trans Torakal (TTB).
Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran < 2 cm,
sensitivitasnya mencapai 90 – 95 %.
3) Torakoskopi.
Biopsi tumor didaerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara torakoskopi.
4) Mediastinosopi.
Umtuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar getah bening yang terlibat.
5) Torakotomi.
Totakotomi untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacam-macam prosedur non invasif
dan invasif sebelumnya gagal mendapatkan sel tumor.
 Pencitraan.
1) CT-Scanning, untuk mengevaluasi jaringan parenkim paru dan pleura.
2) MRI, untuk menunjukkan keadaan mediastinum

Penatalakasanaa

Tujuan pengobatan kanker dapat berupa :


1) Kuratif
Memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka harapan hidup klien.
2) Paliatif.
Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
3) Rawat rumah (Hospice care) pada kasus terminal.
Mengurangi dampak fisis maupun psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga.
4) Supotif.
Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal sepertia pemberian nutrisi, tranfusi darah
dan komponen darah, obat anti nyeri dan anti infeksi.3

Pembedahan.
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat
semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru – paru
yang tidak terkena kanker.1
1) Toraktomi eksplorasi.
Untuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks khususnya karsinoma,
untuk melakukan biopsy.
2) Pneumonektomi pengangkatan paru).
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat.
3) Lobektomi (pengangkatan lobus paru).
Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb atau bula
emfisematosa; abses paru; infeksi jamur; tumor jinak tuberkulois.5
4) Resesi segmental Merupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.
5) Resesi baji.
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit peradangan yang terlokalisir.
Merupakan pengangkatan dari permukaan paru – paru berbentuk baji (potongan es).
6) Dekortikasi.
Merupakan pengangkatan bahan – bahan fibrin dari pleura viscelaris)

Radiasi
Radioterapi adalah penggunaan sinar pengion dalam upaya mengobati penderita kanker.
Prinsip radioterapi adalah mematikan sel kanker dengan memberikan dosis yang tepat pada
volume tumor / target yang dituju dan menjaga agar efek radiasi pada jaringan sehat disekitarnya
tetap minimum.

Kemoterapi
Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi
reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan
zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.1

Kesimpulan
Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kedokteran dan merupakan salah
satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan penyakit keganasan yang bisa
mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker merusak sel lain. Sel kanker
adalah sel normal yang mengalami mutasi/perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi
dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis) merupakan kejadian
somatik dan sejak lama diduga disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik
yang menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel.
Penemuan kanker paru pada stadium dini akan sangat membantu penderita, dan penemuan
diagnosis dalam waktu yang lebih cepat memungkinkan penderita memperoleh kualitas hidup
yang lebih baik dalam perjalanan penyakitnya meskipun tidak dapat menyembuhkannya. Pilihan
terapi harus dapat segera dilakukan, mengingat buruknya respons kanker paru terhadap berbagai
jenis pengobatan.
Daftar Pustaka

1. Gofar,Abdul.(2013). Cara mudah mengenal dan mengobati kanker. Jakarta :


Flamingo
2. Carpenito, L. J. 2012. Buku Saku : Diagnosis Keperawatan. Edisi ke-6. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC : Jakarta
3. Suyono, Slamet. 2012. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Balai
Penerbit FKUI : Jakarta
4. Price, Sylvia A and Wilson, Lorraine M. 2010. Patofisiologi. Konsep Klinik
Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.
5. Underwood, J.C.E. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. Edisi 2. EGC:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai