Anda di halaman 1dari 2

Hasil laboratorium tidak spesifik untuk diagnosa penyakit ini.

Serologi dari sistem


difusi imun memberikan hasil positif pada 98% kasus dimana titer dari tes fiksasi komplemen
sangat berhubungan dengan progresivitas penyakit dan keefektivan terapi. Jamur ini
ditemukan dalam spesimen klinikal sebgai suatu sel sferikal yang memiliki tunas. Apabila
dari pemeriksaan sekresi secara langsung tidak dapat ditemukan organisme maka biopsi
dengan pewarnaan Gomori akan sangat membantu.
Itrakonazol, 100mg dua kali sehari secara oral, adalah terapi pilihan dan pada
umumnya akan memberikan hasil terutama pada respon secara klinikal dalam 1 bulan dan
kontrol yang efektif setelah 2-6 bulan. Voriconazol, 200mg dua kali sehari secara oral, hampir
sama efektifnya dengan itrakonazol. Amfotericin B yang diberikan secara intravena adalah
terapi pilihan bagi keadaan yang parah dan infeksi yang mengancam jiwa.
SPOROTRIKOSIS
Sporotrikosis adalah infeksi jamur kronik yang disebabkan oleh Sporothrix schenckii.
Distribusinya merata di seluruh dunia; dimana sebagian besar pasien biasanya memiliki
kontak dengan tanah, media tanaman sphagnum moss, atau kayu yang membusuk. Transmisi
dari hewan ke manusia juga sudah pernah dilaporkan. Infeksi terjadi ketika organisme masuk
lewat kulit ke dalam tubuh manusia, biasanya masuk lewat kulit tangan, lengan, atau kaki,
terutama pada aktivitas berkebun.
Bentuk klinis sporotrikosis umumnya dimulai dengan munculnya nodul yang keras
dan berada di subkutan (bawah kulit). Nodul ini nantinya akan melekat pada kulit di atasnya
dan mengalami ulserasi. Dalam waktu beberapa hari sampai minggu, nodul yang sama akan
berkembang di sepanjang sistem limfatik dan juga mengalami ulserasi.
Sporotrikosis diseminata (yang menyebar luas) jarang terjadi pada orang dengan
sistem imun yang kompeten, tapi dapat muncul dengan menyebar di kulit, muncul di paruparu, tulang, sendi, dan sistem saraf pusat pada pasien yang memiliki sistem imun rendah
(imunokompromis), terutama pada orang-orang dengan AIDS dan peminum alkohol.
Kultur organisme diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan tes antibodi dapat
berguna untuk diagnosis penyakit diseminata, terutama meningitis.
Itrakonazol, 200-400mg secara oral per hari selama beberapa bulan, merupakan terapi
pilihanuntuk penyakit yang terlokalisasi dan kasus diseminata yang ringan. Terbinafin,
500mg secara oral dua kali sehari, juga memiliki efisiensi yang baik untuk oenyakit
limfokutaneus. Amfoterisin B secara intravena, 1-2g, digunakan untuk infeksi sistemik yang

parah. Operasi atau pembedahan biasa dikontraindikasikan kecuali untuk aspirasi ringan
nodul sekunder. Arthrodesis diperlukan apabila sendi juga ikut terinfeksi.
Prognosis terhadap sporotrikosis limfokutaneus baik; sedangkan apabila infeksi
terkena hingga bagian paru-paru, sendi, dan infeksi diseminata/menyebar maka prognosisnya
kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai