Anda di halaman 1dari 20

TROMBOSIS VENA DALAM

Febby farihindarto
102011246

SKENARIO 1

Seorang laki-laki berusia 65 tahun yang sedang


dirawat di ruang rawat inap dikonsulkan dengan
keluhan betis kirinya sakit disertai bengkak dan
kemerahan sejak 4 jam yang lalu. Pasien
tersebut sudah 2 hari dirawat setelah menjalani
operasi penggantian sendi panggul kiri 2 hari
yang lalu.

PEMBAHASAN
Anamnesis

Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat pribadi

Dari anamnesis diketahui pasien seorang laki laki


usia 65 tahun mengeluh betis kirinya sakit, bengkak
dan kemerahan sejak 4 jam yang lalu dan ia telah
menjalani operasi penggantian sendi panggul kiri 2
hari yang lalu.

PEMERIKSAAN FISIK
Look

( inspeksi )
Feel ( palpasi )
Move ( gerak )
Pada pasien tersebut ditemukan
kemerahan dan bengkak pada betis kiri
nya.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
1.
2.
3.

radiologis :

venografi
Ultrasonografi (USG) Doppler
MRI

Pemeriksan laboratorium
D-dimer
.

Working Diagnosis
Trombosis Vena Dalam

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

1. Superfiscial
tromboflebitis

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
2. Lymphedema

3. Peripheral artery
disease

4. Vaskulitis

ETIOLOGI

Kerusakan sel endotel

Hiperkoagulasi
( Resistensi aktif protein C, Sindrom antifosfolipid,
Defisiensi Antitrombin III, Defisiensi Protein C dan S)
Stasis
( Gagal jantung kongestif, Hiperviskositas, Tirah baring
yang terlalu lama)

EPIDEMIOLOGI
Trombosis vena dalam terjadi kira-kira 1 per 1000
orang per tahun.
Sedikit dijumpai pada anak-anak.
Rasio laki-laki dan perempuan yaitu 1:1,2.
Kira-kira 1-5% menyebabkan kematian akibat
komplikasi.
terjadi pada umur lebih dari 40 tahun.

PATOFISIOLOGI
kombinasi dari tiga faktor (Trias Virchow) :
adanya stasis aliran darah
jejas pada endotel pembuluh darah vena
keadaan hiperkoagulabilitas.

GEJALA KLINIS

50% dari semua pasien tidak menunjukan gejala


Obstruksi vena profunda dari tungkai menghasilkan
edema dan pembengkakan ekstremitas
Teraba hangat
Nyeri tekan terjadi kemudian; terdeteksi dengan
palpasi ringan pada tungkai
Tanda human ( nyeri pada betis setelah dorsofleksi
kaki).

FAKTOR RISIKO
Tindakan operatif
Kehamilan dan persalinan
Infark miokard
Payah jantung
Obat-obatan kontrasepsi oral
Obesitas dan varices

PENATALAKSANAAN
Medica

mentosa:
1. Antikoagulan -> Unfractionated heparin (UFH)
->(Low Molecular Weight
Heparin/LMWH)
2. Warfarin -> terapi jangka panjang,
antikoagulan oral
3. Terapi trombolitik -> bertujuan untuk
melisiskan thrombus secara cepat
.Non

medica mentosa

KOMPLIKASI
Embolisasi pulmonalis
Adalah proses dengan bekuan darah dalam system
vena profunda, terlepas dari dinding pembuluh dan
masuk ke sirkulasi pulmonalis.
Sindroma pasca phlebitis
Sindroma ini merupakan akibat langsung kerusakan
katup vena oleh thrombus yang menimbulkan
peningkatan tekanan hidrostatik yang normalnya
mengalirkan darah dari vena superfisialis ke system
vena profunda.

PROGNOSIS

Semua pasien dengan trombosis vena dalam pada


masa yang lama mempunyai resiko terjadinya
insufisiensi vena kronik.Kira-kira 20% pasien dengan
DVT yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi
emboli paru, dan 10-20% dapat menyebabkan
kematian. Dengan antikoagulan terapi angka
kematian dapat menurun hingga 5 sampai 10 kali.

KESIMPULAN
Seorang laki-laki berusia 65 tahun yang sedang
dirawat di ruang rawat inap dikonsulkan dengan
keluhan betis kirinya sakit disertai bengkak dan
kemerahan sejak 4 jam yang lalu. Pasien
tersebut sudah 2 hari dirawat setelah menjalani
operasi penggantian sendi panggul kiri 2 hari
yang lalu menderita trombosis vena dalam atau
deep vein thrombosis. Hipotesis diterima.

Anda mungkin juga menyukai