Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No.

1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS
HIDUP ANAK THALASEMIA

R,Pranajaya*, Nurchairina*
*Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang

Thalasemia adalah penyakit keturunan yang memerlukan pengobatan dan perawatan ber kelanjutan.Tujuan
penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak thalasemia di RSUD Dr H
Abdul Moeloek . Desain penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional
.Populasi semua anak thalasemia usia 5 – 18 tahun dengan sampel 102 responden (purposif sampling). Waktu
penelitian September sampai Oktober 2015. Pengumpulan data kualitas hidup diukur dengan kuesioner
PedsQL. Analisis data univariat menggunakan mean dan prosentase, analisis bivariat dengan Uji T independen
dan uji Korelasi . Hasil penelitian univariat didapatkan Rerata kualitas hidup subyek penelitian ini adalah 62,75.
Rata-rata usia responden 10,38 tahun,berjenis kelamin perempuan (52 %), tingkat pendidikan SD
(61,8%),pendidikan ayah dan ibu adalah SMU (46,1 % dan 33,3 %) , pekerjaan ayah buruh / petani 65,7 %. Hb
pretransfusi 6,43 gr%, kelasi besi secara teratur 61,8 %. frekuensi transfusi setiap 4,28 minggu sekali dan
dukungan keluarga 57,65. Analisis bivariat ,variabel yang tidak berhubungan jenis kelamin(P value 0,358 ).
pendidikan ibu (P value 0,118), pemakaian kelasi besi yang teratur ( P value 0,079), kadar Hb pre transfusi (P
value =0,617), frekwensi transfusi (P value =0,419). Variabel yang berhubungan umur (P value 0,014),
pendidikan anak (P value 0,022), pendidikan ayah( P value 0,000), pekerjaan ayah ( P value 0,014) dan
dukungan orang tua (p value 0,018).Simpulan faktor yang berhubungan dalam penelitian ini adalah umur
pendidikan anak/ayah,pekerjaan ayah serta dukungan orang tua.Saran agar RSUD Abdul Moeloek meningkatkan
kualitas hidup anak , dengan memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua anak setiap kunjungan.

Kata kunci: Thalasemia, PedsQl, Kualitas hidup

LATAR BELAKANG diantaranya sebanyak 55 juta orang berada


di Asia Tenggara.Indonesia merupakan
Thalasemia adalah penyakit salah satu negara yang memiliki penduduk
keturunan karena adanya kelainan darah pembawa thalasemia, di mana frekuensi
yang dapat berdampak pada berbagai pembawa thalasemia di Indonesia adalah
organ akibat penyakitnya sendiri atau sekitar 3-8%. Di beberapa daerah
pengobatan yang diberikan. Penyakit mencapai 10%, artinya bahwa 3-8 dari 100
thalasemia ditemukan di seluruh dunia penduduk merupakan pembawa gen
dengan prevalensi gen thalasemia tertinggi thalasemia, dimana angka kelahiran rata
di beberapa negara tropis (TIF, 2008). rata 23 % dengan jumlah populasi
Kurang lebih 3% dari penduduk dunia penduduk sebanyak 240 juta,diperkirakan
mempunyai gen thalasemia dimana angka akan lahir 3000 bayi pembawa gen
kejadian tertinggi sampai dengan 40% thalasemia tiap tahunnya (Bulan, 2009).
kasus adalah di Asia (Rund, 2005). Hasil Riset Kesehatan Dasar
Adapun di wilayah Asia Tenggara (Riskesda) tahun 2007, menunjukkan
pembawa sifat thalasemia mencapai 55juta bahwa prevalensi nasional talasemia
orang (Thavorncharoensap , et al 2010). adalah 0,1 %. Data Pusat thalasemia
World Health Organization (WHO) Departemen Ilmu kesehatan anak (IKA)
tahun 2001 melaporkan sekitar 7% fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
populasi penduduk di dunia bersifat (FKUI) Rumah Sakit Cipto Mangun
carrier dan sekitar 300 000 sampai 500 Kusumo sampai dengan akhir tahun 2008
000 bayi lahir dengan kelainan ini setiap terdaftar 1.455 pasien yang terdiri dari %)
tahunnya. Data Talasemia di Thailand % thalasemia β, 48,2 % thalasemia β/ Hb-
melaporkan sekitar 300 juta orang bersifat E dan 1,8 % pasien thalasemia α.
carrier terhadap penyakit kelainan darah Thalasemia merupakan salah satu
ini yang tersebar di seluruh dunia dan penyakit kronis yang secara nyata dapat

[130]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

mempengaruhi kualitas hidup penderita pengobatan pada anak dengan thalasemia


akibat penyakitnya sendiri maupun efek dalam hal ini adalah transfusi darah dan
terapi yang diberikan, tidak hanya secara pemberian kelasi besi. Kondisi tersebut
fisik melainkan fungsi sosial dan menyebabkan kualitas hidup anak
emosionalnya juga dapat terganggu. Secara umumnya menjadi rendah. Faktor
umum anak yang menderita Thalasemia penyebab turunnya kualitas hidup pada
akan memperlihatkan gejala depresi, anak baik secara sendiri-sendiri maupun
cemas, gangguan psikososial, dan bersama-sama belum diketahui secara
gangguan fungsi sekolah. Hal yang sama pasti, Demikian juga faktor-faktor yang
juga dialami oleh anggota keluarga (orang mempengaruhi kualitas hidup anak
tua dan saudara) penderita Thalasemia, thalassemia beta mayor sangat kompleks
dimana mereka merasa sedih, kecewa, dan multifaktorial akibat pengaruh dari
putus asa, stress, depresi dan cemas penyakitnya sendiri maupun
terhadap kesehatan dan masa depan pengobatannya. Hal inilah yang membuat
penderita selanjutnya.Menindaklanjuti pengukuran kualitas hidup kesehatan anak
kedua kondisi ini, perlu dilakukan dengan thalassemia mayor menjadi penting
penilaian kualitas hidup terhadap anak sebagai penilaian biopsikososial secara
penderita Talasemia maupun anggota utuh.
keluarga penderita untuk menentukan RSUD Dr H Abdoel Moeloek
tindakan yang mendukung perbaikan merupakan pusat rujukan thalasemia di
kualitas hidup anak penderita Talasemia. provinsi Lampung, dimana trend penderita
Thalasemia beta mayor sebagai thalasemia dari tahun ketahun mengalami
penyakit genetik yang diderita seumur kenaikan, tahun 2012 berjumlah 75 orang,
hidup akan membawa banyak masalah tahun 2013 berjumlah 87 orang dan tahun
bagi penderitanya baik sebagai dampak 2014 tercatat 102 orang,(Rekam Medik
dari proses penyakitnya itu sendiri ataupun RSUAM,2014). Berdasarkan data tersebut
karena dari pengobatannya. Penyakit ,maka penulis tertarik untuk meneliti
thalasemia terutama thalasemia ß termasuk tentang faktor yang berhubungan dengan
penyakit yang memerlukan pengobatan kualitas hidup anak thalasemia di RSUD
dan perawatan yang berkelanjutan Abdoel Moeloek Provinsi Lampung Tahun
diantaranya dengan transfusi terus 2015.
menerus dan kelasi besi. Kondisi kronik
yang dialami oleh anak bisa berpengaruh
terhadap kondisi fisik, psikis dan sosial METODE
(Bulan, 2009) karena anak sedang
mengalami proses maturasi fisik dan Desain penelitian yang digunakan
perkembangan yang setiap tahapannya adalah deskriptif analitik dengan
memiliki tugas masing-masing. Anak pendekatan cross sectional, dimana
dituntut untuk memenuhi tugas-tugas pengukuran variabel-variabelnya dilakukan
tersebut yang pada akhirnya akan hanya satu kali. Studi cross sectional
mempengaruhi kualitas hidup anak. Ismail mempelajari hubungan antara variabel
et al (2006) dengan menggunakan bebas (faktor resiko) dengan variabel
Pediatric Quality of Life Inventory tergantung(efek) dengan pengukuran
(PedsQL) menemukan bahwa dampak sesaat.
negatif pada fisik, emosional dan fungsi Populasi dalam penelitian ini adalah
sekolah pada pasien thalasemia beta mayor semua pasien yang didiagnosis thalasemia
lebih buruk dibandingkan anak sehat beta mayor yang rutin menjalani transfusi
sebagai kontrolnya. di ruang rawat thalassemia RSUD Dr H
Sesuai kondisi tersebut, maka sangat Abdul Moeloek provinsi Lampung.
jelas bahwa kualitas hidup merupakan hal Pengambilan sampel dilakukan dengan
yang perlu dipertimbangkan dan menjadi purposif sampling yaitu berdasarkan
hal yang penting dalam suatu efek dalam kriteria tertentu yang ditentukan oleh

[131]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

peneliti sendiri. Kriteria inklusi sampel nilai kualitas hidup responden ditinjau dari
penelitian ini adalah :Anak dengan segi emosi adalah 61,72 (95 % CI 57,54-
thalassemia yang rutin transfusi 65,89),median 60,00 dengan standar
;Kesadaran composmentis;Berusia 5-18 deviasi 21,254.Nilai terendah 10 dan nilai
tahun ; Orang tua/klien bersedia menjadi tertinggi 100. Dari hasil estimasi interval
responden. Pengumpulan data dengan dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini
memberikan kuisioner kepada responden. bahwa rata rata nilai kualitas responden
Pengkajian kualitas hidup, menggunakan secara emosi adalah diantara 57,54 sampai
kuesioner yang telah baku yaitu dengan 65,89. Rata rata nilai kualitas
menggunakan kuesioner Pediatric Quality hidup responden ditinjau dari segi sosial
of Life (PedsQL) yang meliputi empat adalah 70,34 (95 % CI 66,53-
fungsi yaitu fungsi fisik, emosi, sosial dan 74,16),median 70,00 dengan standar
sekolah. deviasi 19,426 .Nilai terendah 30 dan nilai
Analisis data dilakukan dengan tertinggi 100. Dari hasil estimasi interval
menggunakan bantuan komputer yang dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini
meliputi: Pada penelitian ini variabel yang bahwa rata rata nilai kualitas responden
dideskripsikan melalui analisis univariat secara sosial adalah diantara 66,53 sampai
adalah variabel dependen yaitu kualitas dengan 74,16. Rata rata nilai kualitas
hidup anak thalasemia dan variabel hidup responden ditinjau dari segi sekolah
independen yaitu faktor-faktor yang adalah 56,01 (95 % CI 52,83-
mempengaruhi kualitas hidup. Untuk 59,19),median 55,00 dengan standar
variabel yang berbentuk kategorik deviasi 16,211 .Nilai terendah 25 dan nilai
menggunakan persentase dan variabel tertinggi 100. Dari hasil estimasi interval
numerik menggunakan mean, median, SD, dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini
min maks. Analisis bivariat yang dilakukan bahwa rata rata nilai kualitas responden
disesuaikan dengan data yang ada pada secara sosial adalah diantara 52,83 sampai
variabel independen dan dependen, adapun dengan 59,19.
uji bivariat pada penelitian ini terdiri dari Secara keseluruhan Rata rata nilai
Uji T independen yaitu variabel Jenis kualitas hidup responden adalah 62,75 (95
kelamin, tingkat pendidikan responden, % CI 59,53- 65,96),median 61,50 dengan
ayah dan ibu,pekerjaan ayah, dan standar deviasi 16,365 .Nilai terendah 20
pemberian kelasi besi secara teratur . Uji dan nilai tertinggi 98. Dari hasil estimasi
korelasi untuk variabel Usia, kadar Hb pre interval dapat disimpulkan bahwa 95 %
transfusi, frekuensi transfusi dan dukungan diyakini bahwa rata rata nilai kualitas
keluarga. responden secara sosial adalah diantara
59,53 sampai dengan 65,96. Hasil analisis
didapatkan rata rata umur responden
HASIL adalah 10,38 tahun ( 95% CI 9,60-
11,17,median 10 tahun dengan standar
Analisis Univariat deviasi 3,998 tahun.Umur termuda 5 tahun
dan tertua 18 tahun,dari Hasil estimasi
Berdasarkan hasil penelitian interval dapat disimpulkan rata rata umur
diperoleh bahwa: Hasil analisis didapatkan responden adalah diantara 9,60 tahun
rata rata kualitas hidup responden ditinjau sampai dengan 11,17 tahun.Distribusi jenis
dari segi fisik adalah 65,72 (95 % CI kelamin responden hampir sama untuk
61,78- 69,65),median 65,50 dengan standar jenis kelamin.paling banyak perempuan 53
deviasi 20,050.Nilai terendah 15 dan nilai orang (52 %), sedang laki laki 49 orang
tertinggi 100. Dari hasil estimasi interval (48 %).Distribusi tingkat pendidikan anak
dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini terbanyak SD 63 orang (61,8 %), sedang
bahwa rata rata nilai kualitas responden untuk TK, SMP,SMU masing masing 12,7
secara fisik adalah diantara 61,78 sampai %,14,7 % dan 10,8 %. Distribusi
dengan 69,65. Data selanjutnya rata rata pendidikan Ayah terbanyak SMU 47 orang

[132]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

(46,1 %), sedang untuk SD,SMP dan PT umur dengan kualitas hidup (p value
masing masing 29,4 %,14,7 % dan 9,8 %. 0,014)
Distribusi pendidikan ibu hampir merata
,terbanyak SMU 34 orang (33,3 %), Tabel 2: Hubungan Jenis Kelamin dengan
sedang SD,SMP dan PT masing masing Kualitas Hidup
28,4 %,25,5 % dan 12,7 %.Distribusi
pekerjaan Ayah terbanyak lain lain Jenis kelamin Mean SD SE n
(buruh,petani dll) 67 orang (65,7 %), Laki-laki 63.59 17.578 2.511 49
Perempuan 61.96 1.,285 2.100 53
sedang PNS dan swasta masing masing 6,9
p value 0.358
% dan 27,5 %. Didapatkan rata rata kadar
Hb responden adalah 6,43 gr/dl ( 95% CI
Rata-rata nilai kualitas hidup
6,18-6,67 gr/dl ,median 6 gr/dl dengan
responden dengan jenis kelamin laki laki
standar deviasi 1,241 gr/dl . Kadar Hb
adalah 63,59 dengan standar deviasi
terendah 3 gr/dl dan tertinggi 8 gr/dl ,dari
17,578. Sedang untuk responden
Hasil estimasi interval dapat disimpulkan
perempuan, rata rata nilai kualitas
rata rata kadar Hb responden adalah
hidupnya adalah 61,96 dengan standar
diantara 6,18 gr /dl sampai dengan 6,67 gr
deviasi 15,285. Hasil uji statistik
/dl.Distribusi pemakaian kelasi besi teratur
didapatkan nilai p = 0,358, berarti pada
terbanyak 63 orang (61,8 %), sedang
alpha 5% terlihat tidak ada hubungan yang
untuk yang tidak teratur 39 orang 38,2
signifikan nilai rata rata kualitas hidup
%.Distribusi frekwensi transfusi rata rata
antara responden laki laki dan perempuan
responden melakukan transfusi adalah
(p value 0,358).
setiap 4,28 minggu ( 95% CI 4,04 – 4,52
minggu, median 4 minggu dengan standar
Tabel 3: Hubungan Pendidikan dengan
deviasi 1,222 minggu. Frekwensi tercepat
Kualitas Hidup
2 minggu dan terlama 6 minggu,dari Hasil
estimasi interval dapat disimpulkan rata
Pendidikan Mean SD SE
rata frekwensi transfusi responden adalah
TK , SD 60.04 16.554 1.899
diantara 4,04 minggu sampai dengan 4,52
minggu. Dukungan orang tua terhadap SMP,SMU 69.04 14.301 2.815
responden nilai rata ratanya adalah 57,65 ( p value 0,022
95% CI 54,38 – 60,92 ,median 54,38
dengan standar deviasi 16,650. Nilai Rata-rata nilai kualitas hidup
terendah 25 dan tertinggi 93,dari Hasil responden dengan pendidikan SMP,SMU
estimasi interval dapat disimpulkan nilai adalah 69,04 dengan standar deviasi
rata rata dukungan keluarga terhadap 14,301. Sedang untuk responden dengan
responden adalah 54,38 sampai dengan pendidikan TK,SD, rata rata nilai kualitas
60,92. hidupnya adalah 60,04 dengan standar
deviasi 16,554. Hasil uji statistik
Analisis Bivariat didapatkan nilai p = 0,022, berarti pada
alpha 5 % terlihat ada hubungan
Tabel 1: Hubungan Umur dengan Kualitas signifikan nilai rata rata kualitas hidup
Hidup thalasemia antara responden dengan pendidikan
SMP,SMU/ remaja dan TK,SD/ anak anak
Variabel r R2 Persamaan Garis (p value 0,022).
Umur 0,242 0,058 52,467 +0,990 Tabel 4: Hubungan Pendidikan Ayah
p value 0,014 dengan Kualitas Hidup

Hubungan umur dengan kualitas Pendidikan Mean SD SE


hidup menunjukkan hubungan yang lemah TK,SD 55,98 15.435 1.899
(r =0,242). Hasil uji statistik didapatkan SMP,SMU 69,04 14,301 2,815
terdapat hubungan yang signifikan antara p value 0,000

[133]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

Rata-rata nilai kualitas hidup pekerjaan ayah PNS/Swasta dan


responden dengan pendidikan Ayah yang buruh,petani dll (p value 0,014).
tinggi adalah 69,04 dengan standar deviasi
15,090. Sedang untuk responden dengan Tabel 7: Hubungan Pemakaian Kelasi Besi
pendidikan ayah yang rendah, rata rata dengan Kualitas Hidup
nilai kualitas hidupnya adalah 55,98
Pakai Kelasi Besi Mean SD SE
dengan standar deviasi 15,435. Hasil uji
Teratur 64.98 14.585 1.838
statistik didapatkan nilai p = 0,000, berarti
Tidak Teratur 59.13 18,821 2.966
pada alpha 5 % terlihat ada hubungan
signifikan nilai rata rata kualitas hidup p value 0.079
antara responden dengan pendidikan ayah
yang tinggi dan rendah (p value 0,000). Rata rata nilai kualitas hidup
responden yang teratur memakai kelasi
Tabel 5: Hubungan Pendidikan ibu dengan besi adalah 64,98 dengan standar deviasi
Kualitas Hidup 14,585. Sedang untuk responden yang
tidak teratur memakai kelasi besi rata rata
Pendidikan Mean SD SE nilai kualitas hidupnya adalah 59,13
TK,SD 60.40 16,367 2.207 dengan standar deviasi 18,821. Hasil uji
SMP,SMU 65.49 16.102 2.340 statistik didapatkan nilai p = 0,079, berarti
p value 0,118 pada alpha 5 % terlihat tidak ada hubungan
yang signifikan nilai rata rata hidup antara
Rata rata nilai kualitas hidup responden yang memakai kelasi besi dan
responden dengan pendidikan ibu yang yang tidak memakai kelasi besi (p value
tinggi adalah 65,49 dengan standar deviasi 0,079).
16,102. Sedang untuk responden dengan
Tabel 8: Hubungan Kadar HB dengan
pendidikan ibu yang rendah, rata rata nilai
Kualitas Hidup
kualitas hidupnya adalah 60,40 dengan
standar deviasi 16,102. Hasil uji statisti
Variabel r R2 Persamaan Garis
didapatkan nilai p = 0,118, berarti pada Kadar Hb 0,05 0.003 58.498+ 0.661
alpha 5 % terlihat tidak ada hubungan yang p value 0.617
signifikan nilai rata rata kualitas hidup
antara responden dengan pendidikan ibu Hubungan kadar Hb pre transfusi
tinggi dan rendah (p value 0,118). menunjukkan hubungan yang lemah (r
Tabel 6: Hubungan Pekerjaan Ayah =0,05).Hasil statistik didapatkan tidak ada
dengan Kualitas Hidup hubungan yang signifikan antara kadar Hb
dengan kualitas hidup (p value =0,617).
Pekerjaan Mean SD SE Tabel 9: Hubungan Frekuensi Transfusi
PNS,Swasta 68.20 15.946 2.695 Dengan Kualitas Hidup
Buruh,Petani 59,90 15,963 1.950
p value 0,014 Variabel r R2 Persamaan garis
Frekuensi 0.069 0,005 58.784+0.925
Rata rata nilai kualitas hidup Transfusi
responden dengan pekerjaan ayah pvalue 0.491
PNS/Swasta adalah 68,20 dengan standar Hubungan frekwensi transfusi
deviasi 15,946. Sedang untuk responden menunjukkan hubungan yang lemah (r
dengan pekerjaan ayah buruh,petani dll, =0,069).Hasil statistik didapatkan tidak ada
rata rata nilai kualitas hidupnya adalah hubungan yang signifikan antara frekwensi
59,90 dengan standar deviasi 15,963. Hasil transfusi dengan kualitas hidup (p value
uji statisti didapatkan nilai p = 0,014, =0,491).
berarti pada alpha 5 % terlihat ada
hubungan yang signifikan nilai rata rata
kualitas hidup antara responden dengan
[134]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

Tabel 10: Hubungan Dukungan Orangtua autosomal resesif tidak tergantung jenis
Dengan Kualitas Hidup kelamin sehingga anak dari pembawa sifat
mempunyai kemungkinan anak lahir
Variabel r R2 Persamaan garis normal 25%, sebagai pembawa sifat 50%
Dukungan 0.235 0.055 49.456+0.231 dan kemungkinan 25% adalah penderita.
Orangtua Dalam penelitian ini faktor umur
p value 0.018 anak mempengaruhi kualitas hidup
(p=0,014). Hal ini berbeda dengan
Hubungan dukungan orang tua penelitian Bulan (2009) yang
dengan kualitas hidup menunjukkan mengemukakan bahwa umur tidak
hubungan yang lemah (r =0,235). Hasil uji berpengaruh terhadap nilai kualitas hidup.
statistik didapatkan ada hubungan yang Sama dengan penemuan peneliti,
signifikan antara dukungan orang tua Thavorncharoensap et al (2010)
dengan kualitas hidup (p value 0,018). menemukan bahwa umur responden
berpengaruh terhadap kualitas hidup anak
PEMBAHASAN meskipun dalam arah hubungan tidak sama
dengan penelitian ini yaitu arah hubungan
Hubungan Faktor Demografi dengan positif, dalam penelitian tersebut
Kualitas hidup didapatkan semakin bertambah usia anak
maka kualitas hidupnya bertambah. Hal
Berdasarkan hasil penelitian terdapat tersebut mungkin terjadi karena jumlah
hubungan yang signifikan antara umur responden dalam penelitian
dengan kualitas hidup (p value 0,014), Thavorncharoensap et al (2010) cukup
tidak ada hubungan yang signifikan nilai besar yaitu sebanyak 315 responden
rata rata kualitas hidup antara responden sedangkan dalam penelitian ini hanya 102
laki laki dan perempuan (P value 0,358), responden.
ada hubungan signifikan nilai rata rata Faktor tingkat pendidikan ayah
kualitas hidup antara responden dengan dalam penelitian ini mempengaruhi
pendidikan SMP,SMU/ remaja dan kualitas hidup anak (P value 0,000).
TK,SD/ anak anak ( P value 0,022), ada Penemuan ini sama dengan beberapa
hubungan signifikan nilai rata rata kualitas penelitian sebelumnya, menurut Bulan
hidup antara responden dengan pendidikan (2009) pendidikan ayah menunjukkan
ayah yang tinggi dan rendah ( P value hubungan bermakna terhadap kualitas
0,000).tidak ada hubungan yang signifikan hidup anak thalasemia beta mayor. Bulan
nilai rata rata kualitas hidup antara menyatakan bahwa hal ini dimungkinkan
responden dengan pendidikan ibu tinggi karena tingkat pendidikan ayah dan ibu
dan rendah ( P value 0,118),ada hubungan mencerminkan tingkat pengetahuan
yang signifikan nilai rata rata kualitas terhadap penyakit serta berkontribusi
hidup antara responden dengan pekerjaan terhadap perjalanan penyakit yang akan
ayah PNS/Swasta dan buruh,petani dll ( P berdampak terhadap masalah psikososial.
value 0,014). Faktor demografi yang berpengaruh
Menurut penelitian sebelumnya yaitu dalam penelitian ini adalah pekerjaan ayah
Bulan (2009) pada karakteristik demografi (P value 0,014).Dalam penelitian ini
didapatkan jenis kelamin sebagian besar ditemukan semakin baik pekerjaan ayah,
berjenis kelamin perempuan yaitu 54,5% maka nilai kualitas hidup anak semakin
dan terlihat tidak ada perbedaan jenis tinggi. Meskipun biaya perawatan
kelamin pada rerata kualitas hidup. Hal penderita thalasemia untuk di RSUD
senada diungkapkan Thavorncharoensap et Abdul Moeloek dibebankan kepada
al (2010) bahwa jenis kelamin tidak pemerintah yaitu adanya BPJS, tetapi
mempengaruhi kualitas hidup anak kebutuhan keluarga tetap meningkat
thalasemia. , di mana hal tersebut sesuai terutama untuk biaya operasional yang
dengan hukum mendel bahwa gen tidak dijamin oleh pemerintah seperti
thalasemia beta mayor diturunkan secara
[135]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

transportasi dan akomodasi keluarga yang lanjut menjelaskan tidak ditemukan


mendampingi. Senada dengan penelitian hubungan pemakaian kelasi besi secara
ini, Bulan (2009) mengemukakan bahwa teratur dengan nilai kualitas hidup anak.
dalam penelitiannya ditemukan semakin Hal yang sama dengan hasil penelitian
baik status ekonomi keluarga maka Bulan (2009) bahwa tidak ada hubungan
semakin baik kualitas hidupnya. Bulan antara rerata nilai kualitas hidup dengan
(2009) menjelaskan bahwa semakin tinggi jenis kelasi besi. Kelasi besi harus segera
tingkat status ekonomi keluarga akan diberikan ketika kadar feritin serum sudah
meningkatkan perhatian terhadap mencapai 1000 mg/l atau saturasi
kesehatan anak, termasuk dalam hal ini transferin lebih dari 50% atau sekitar
adalah sumber dana untuk pengobatan setelah 10 sampai dengan 20 kali
anak juga akan berpengaruh terhadap pemberian transfusi darah. Apabila kadar
informasi tentang kesehatan yang feritin serum mencapai lebih dari 3000mg/l
diperoleh orang tua. Sejalan dengan perlu diberikan jenis kelasi campuran yaitu
penelitian Bulan hal senada disampaikan secara oral dan parenteral.Kelasi besi yang
oleh Clarke et al (2009) bahwa kondisi sering digunakan yaitu secara parenteral
keuangan keluarga berpengaruh terhadap namun memiliki keterbatasan terutama
nilai kualitas hidup anak thalasemia di dalam biaya dan kenyamanan anak.
Inggris. Desferioxamine harus diberikan
secara subkutan melalui pompa infus
Hubungan Faktor kadar Hb pre dalam waktu 8-12 jam dengan dosis 25-50
transfusidengan Kualitas Hidup mg/kg berat badan/ hari minimal selama 5
hari berturut-turut setiap selesai transfusi
Hubungan kadar Hb pre transfusi darah. Federasi thalasemia internasional
menunjukkan hubungan yang lemah (r merekomendasikan kelasi besi diawali
=0,05).Hasil statistik didapatkan tidak ada dengan pemberian desferioxamine yaitu
hubungan yang signifikan antara kadar Hb secara parenteral deferasirox yaitu secara
dengan kualitas hidup (P value =0,617). oral (Hawsawi, 2010; Dubey, 2008; Potts
Hal ini berbeda dengan penelitian Mariani & Mandleco, 2007; Pusponegoro et al,
Dini 2011 dan Bulan 2009,dimana kadar 2005; Olivieri, 1999). Hasil penelitian
Hb pretransfusi berhubungan secara Anderson et al (2002) menjelaskan bahwa
signifikan dengan kualitas hidup anak, pemberian kelasi secara oral yaitu
semakin tinggi kadar Hb pretransfusi maka deferiprone lebih efektif dibandingkan
semakin besar nilai kualitas hidup anak pemberian kelasi secara parenteral yaitu
Thavorncharoensap et al (2010) desferrioxamine dalam mengeluarkan besi
menjelaskan bahwa kadar Hb pretransfusi dalam miokardial, hal tersebut didukung
yang rendah berhubungan dengan adanya oleh penelitian Hawsawi et al (2010)
beberapa gejala seperti kelelahan, bahwa pemberian deferiprone secara oral
kelemahan umum, dan penurunan status menunjukkan peningkatan yang signifikan
mental dan mempengaruhi kualitas hidup dalam mengeluarkan besi pada miokardial,
masing-masing domain. Kadar Hb penelitian tersebut juga menjelaskan
pretransfusi sebaiknya dimonitor secara bahwa pemberian Desferioxamine secara
rutin untuk mempertahankankadar Hb pada subkutan menjadi masalah pada kehidupan
9-10,5 gr%. sosial dan psikologis anak dan
keluarganya.
Hubungan Pemberian Kelasi secara
teratur dengan Kualitas Hidup Hubungan frekuensi transfusi dengan
Kualitas Hidup
Hasil penelitian terlihat tidak ada
hubungan yang signifikan nilai rata rata Hasil penelitian menunjukkan
kualitas hidup antara responden yang hubungan yang lemah (r =0,069), tidak ada
memakai kelasi besi secara teratur dan hubungan yang signifikan antara frekwensi
tidak teratur (Pvalue 0,079). Analisis lebih
[136]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

transfusi dengan kualitas hidup Penelitian lain yang senada yaitu Knapp et
(PValue=0,419). Hasil tersebut sama al (2009) menjelaskan Skor Impact On
dengan hasil penelitian Thavorncharoensap Family (IOF) pada keluarga sebesar 41,97
et al (2010) bahwa frekuensi transfusi dengan skor rerata Peds QL pada anak
darah dalam satu tahun tidak ada hubungan sebesar 50,52. Dalam penelitian tersebut
yang signifikan dengan nilai kualitas hidup dijelaskan bahwa perlu adanya Supportive
anak thalasemia di Thailand. Counseling untuk mendukung keluarga
Harapan hidup pada anak dengan dalam mengidentifikasi pengaruh atau
thalasemia mayor meningkat dengan dampak yang berhubungan dengan kondisi
transfusi dan kelasi besi, sebab itu kronis anak.Dukungan keluarga yang dapat
diperlukan manajemen yang komprehensif diberikan pada anak terhadap kondisi
pada anak thalasemia mayor pada unit kronisnya antara lain yaitu; dukungan
khusus thalasemia. Durasi transfusi antara informasi, dukungan instruksional,
2 sampai 6 minggu tergantung pada berat dukungan emosional, dukungan
badan, umur, aktivitas dan jadwal sekolah. instrumental dan advokasi (Hoagwood,
Tujuan dari transfusi darah yaitu untuk 2009).
mempertahankan kadar Hb sebagai
dampak adanya anemia berat. Hb pasien
dipertahankan antara 8g/dl sampai 9,5 KESIMPULAN
dimana keadaan ini akan memberikan
supresi sumsum tulang yang adekuat, Berdasarkan hasil penelitian dan
darah diberikan dalam bentuk PRC 3 pembahasan, maka dapat disimpulkan
ml/kgBB untuk setiap kenaikan Hb 1g/dl. bahwa kualitas hidup anak thalasemia
Transfusi biasanya setiap dua sampai tiga mayor rerata kualitas hidup subyek
minggu sekali tergantung dari kondisi penelitian ini adalah 62,75. Dari masing
anak. masing domain dapat dilihat, fungsi fisik
Tidak ada hubungan antara frekuensi 65,72, fungsi emosi 61,72, fungsi sosial
transfusi dengan kualitas hidup anak 70,34 dan fungsi sekolah 56,01, nilainya
thalasemia beta mayor dapat disebabkan dibawah rerata nilai kualitas hidup
karena pertanyaan yang digunakan untuk populasi normal.
mengkaji kualitas hidup pada responden Secara demografi, rata-rata usia
berkaitan dengan kondisi dan perasaan responden 10,38 tahun, mayoritas
responden bulan lalu, selain itu sudah responden berjenis kelamin perempuan (52
adanya adaptasi pada anak terhadap %), mayoritas tingkat pendidikan
transfusi yang dijalaninya secara terus responden SD (61,8%), pendidikan ayah
menerus dalam jangka waktu yang lama. dan ibu adalah SMU (46,1 % dan 33,3 %),
pekerjaan ayah mayoritas buruh dan petani
Hubungan dukungan keluarga dengan 65,7 %, rata-rata kadar Hb pre transfusi
Kualitas Hidup responden sebesar 6,43 gr/dl. Adapun
responden yang menggunakan kelasi besi
Hasil uji statistik didapatkan ada secara teratur 61,8 %. Rata-rata frekuensi
hubungan yang signifikan antara dukungan transfusi responden adalah setiap 4,28
orang tua dengan kualitas hidup (p value minggu sekali dan rata-rata nilai dukungan
0,018). Hal tersebut didukung oleh keluarga sebesar 57,65.
Mazzone et al (2009) bahwa dukungan Analisis selanjutnya menyimpulkan
psikososial dari keluarga mengurangi Hubungan antara faktor demografi dengan
masalah emosi pada penderita thalasemia kualitas hidup anak thalasemia yaitu, ada
beta mayor, lebih lanjut dijelaskan bahwa hubungan antara umur dengan kualitas
dukungan psikososial mengurangi distress hidup anak (p value 0,014), tidak ada
emosional, meningkatkan efektifitas kelasi hubungan antara jenis kelamin dengan
besi dan menguatkan strategi koping untuk kualitas hidup (p value 0,358), ada
lebih baik dalam kehidupan sehari hari. hubungan antara pendidikan responden/
anak dengan kualitas hidup anak (p value
[137]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

0,022), ada hubungan antara pendidikan Ganie, A, 2004. Kajian DNA thalasemia
ayah dengan kualitas hidup anak (p value alpha di medan. USU Press, Medan
0,000), tidak ada hubungan antara Ismail, A., et al. (2006). Health related
pendidikan ibu dengan kualitas hidup anak quality of life in Malaysian children
(p value 0,118) dan ada hubungan antara with thalasemia.
pekerjan ayah dengan kualitas hidup anak http://www.hqlo.com/content/4/1/39.
(p value 0,014). Kreitler & Ben (2004) Quality of life in
Analisis selanjutnya menunjukan children. New York:JohnWiley n
tidak ada hubungan antara kadar Hb pre Sons.
transfusi dengan kualitas hidup anak (p Marjory Gordon, dkk, 2001, Nursing
value =0,617), terdapat hubungan antara Diagnoses: Definition &
Pemakaian kelasi besi yang teratur Classification 2001-2002,
dengan kualitas hidup anak (p value Perrin JM. Chronic illness in childhood. In:
0,079), tidak ada hubungan antara Behrman RE, Kliegman RM, Jenson
frekwensi transfusi dengan kualitas hidup HB, eds. Nelson Textbook of
anak (p value =0,419) dan terdapat pediatrics. 17th ed. Philadelphia:
hubungan antara dukungan orang tua WBSaunders Company
dengan kualitas hidup anak (p value Polit, D F., & Beck, C.T. (2006).
0,018). Essentials of Nursing Research:
Berdasarkan kesimpulan penulis Methods, appraisal, and utilization
menyarankan agar RSUD Dr H Abdul (6th ed). Philadelphia: Lippincot
Moeloek dapat meningkatkan kualitas Williams & Walkims
hidup anak thalasemia, dengan Potts, N. L. & Mandleco, B. L. (2007).
memberikan pendidikan kesehatan Study guide to accompany pediatric
mengenai makanan dan gaya hidup sehat nursing(Second Edition). Canada:
pada orang tua anak thalasemia setiap Thomson.
kunjungan/ saat transfusi. Ridley S, Young D. Classification and
measurement problems of outcomes
after intensive care. In : Griffiths
DAFTAR PUSTAKA RD, Jones C, eds. Intensive care after
careOxford : Butterworth-
Azarkeivan, A., et al. (2008). Associates of Heinemann, 2002; 142-5.
physical and mental health Depkes RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar.
relatedquality of life in beta 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan
thalasemia major/intermedia. Pengembangan Kesehatan,
journals. JMRS, 14(5):349355. Departemen Kesehatan, Republik
mui.ac.ir/jrms/article/ view Article/ Indonesia
2876 –. Diunduh tanggal 11 Shaligram, D., Girimaji, S. C., &
Nopember 2014. Chaturvedi, S. K.(2007).
Bulan, S. (2009). Faktor-faktor yang Psychological problems and quality
berhubungan dengan kualitas hidup of life in children with thalasemia.
anak thalasemia beta mayor. Indian Journal of Pediatric
http://eprints.undip.ac.id Thalasemia International Federation (TIF).
Clarke, S.A. et al. (2009). Health-related (2008). Guidelines for the clinical
quality of life and financial impact of management of thalasemia.
caring for a child with thalassaemia http:/www.thalasemia.org.cy.
major in the UK. Journal Thavorncharoensap, M., et al. (2010).
compilation, Factors affecting health related
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan quality of lifein thalassaemia.thai
keluarga teori dan praktek. Jakarta: children with thalasemia. Journal
EGC. BMC Disord, 10(1):1-10 .

[138]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

Varni JW, penyunting. Scaling and scoring Wahl, A.K., Rustoen, T., Hanested
of the pediatric quality of life B.R.,Lerdal, A., & Moum, T. (2004).
inventory PedsQL. USA: College of Quality of life in the general
Architecture; 2005 Norwegian population
Wahidiyat PAW. Problem and Wong, L. Donna. 2009. Buku Ajar
management of thalassemia in Keperawatan Pediatrik. Vol. 1. Edisi
Jakarta.Department of child health 6. Jakarta :EGC.
FKUI. PIT Yogyakarta. 2007.

[139]

Anda mungkin juga menyukai