Anda di halaman 1dari 8

54

DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KUALITAS HIDUP ANAK


PENDERITA THALASEMIA
( Ruang Poli Aanak RSUD Dr. Soeroto Ngawi)

Lia Desi Anisawati * Inayatur Rosyidah ** Tridianti Nur W ***

ABSTRAK

Masalah psikososial menimbulkan komplikasi bagi orang tua dan anak yang menderita
Thalasemia, kuranganya dukungan orang tua berdampak pada kualitas hidup anak.
Dukungan orang tua dapat meningkatkan kualitas hidup anak penderita thalasemia seperti
perhatian, memberikan motivasi dan tidak memandang anak yang menderita thalasemia itu
berbeda dengan anak normal lainya. Tujuan penelitian menganalisis hubungan dukungan
orang tua dengan kualitas hidup anak penderita thalasemia di Ruang Poli Anak RSUD Dr.
Soeroto Ngawi.Desain penelitian analitik cross sectional, populasi seluruh orang tua dan
anak yang menderita thalasemia di Ruang Poli Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi berjumlah
27 responden, dengan jumlah sampel 25 responden dengan teknik consecutive sampling.
Variabel (independent) dukungan orang tua dan variabel (dependent) kualitas hidup anak
yang menderita thalasemia. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengolahan
data editing, coding, scoring dan tabulating. Analisa data menggunakan uji “chi
square”.Hasil penelitian ini didapatkan pada Variabel dukungan orang tua yaitu sebagian
besar memberikan dukungan positif sebesar 17 (68 %) responden, dukungan negatif sebesar
8 (32%) responden, sedangkan variabel kualitas hidup anak di dapatkan hasil hidup normal
sebesar 21 (84%) responden dan kualitas hidup beresiko 4 (16 %) responden. Hasil uji chi
square di dapatkan (ρ = 0,001) < dari 0.05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan
dukungan orang tua dengan kualitas hidup anak penderita thalasemia di Ruang Poli Anak
RSUD Dr. Soeroto Ngawi.

Kata Kunci : Dukungan, kualitas hidup, thalasemia.

THE RELATIONSHIP OF PARENTS’ SUPPORT WITH CHILD’S LIFE


QUALITY OF THALASEMIA SUFFERES (studi in the child poly room of RSUD
Dr. Soeroto Ngawi)

Lia Desi Anisawati * Inayatur Rosyidah ** Tridianti Nur W ***

ABSTRACT

Psychosocial problems cause complications for parents and children with Thalasemia, the
lack of parental support affects the quality of life of children. Support of parents can improve
the quality of life of children with thalassemia such as attention, motivation and not look at
children who suffer from thalassemia is different from other normal children. The purpose of
this research was to analyze the relationship of parents’ support with child’s life quality of
thalasemia sufferer in the child poly room of RSUD Dr. Soeroto Ngawi. The research design
was cross sectional analytical, the populations were all parents and children who suffer
thalasemia in the child poly room of RSUD Dr. Soeroto Ngawi numbered 27 respondents
with total samples 25 respondents by technique of consecutive sampling. Data collecting
used questionnaire. The data processing technique used editing, coding, scoring and
tabulating. Data analyzing used test of “chi square”. This research result was obtained in
the variable of family support that’s most of them gave positive support as many as 17 (68
%) respondents, the negative support was as many as 8 (32%) respondents, while the

Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang


Volume 16 No. 1 September 2018
55

variable of child’s life quality was obtained result of normal life as many as 21 (84%)
respondents and life quality at risk was 4 (16 %) respondents. The test result of chi square
was obtained (ρ = 0,001) < of 0.05. This research conclusion was that there’s relationship
of parents’ support with child’s life quality of thalasemia sufferer in the child poly room of
RSUD Dr. Soeroto Ngawi.

Keywords : Support, Quality of life, Thalasemia

PENDAHULUAN hasil: 1 orang mengatakan bahwa


pekerjaan yang tidak bisa di tingalkan
Thalasemia merupakan penyakit kelainan sehingga waktu kontrol tidak sesuai
darah secara genetik diturunkan, ini juga jadwal, 3 orang mengatakan bahwa harus
merupakan penyakit yang relatif sulit menyiapkan finansial yang lebih untuk
untuk dihindari karena merupakan membawa anak kontrol ke rumah sakit, 2
penyakit kronis yang cukup berdampak orang mengatakan bahwa akibat dari
pada kualitas hidup penderitanya yang perceraian menyebebkan kurang
secara fisik, sosial dan emosional dapat memperhatikan anak.
terganggu.
Bagi orang tua dan penderita thalasemia
Perawatan thalasemia yang di jalani secara masalah psikososial tidak hanya
rutin dan seumur hidup di tambah dengan dipengaruhi oleh masalah medis yang
tingkat perekonomian orang tua yang terjadi seperti harus menjalani transfusi
kebanyakan menengah ke bawah ini rutin, dan pemberian feritin yang
menyebabkan kurangnya dukungan orang menimbulkan komplikasi seperti masalah
tua terhadap para penderita, ini terjadi fisik, psikologis sosial dalam perawatan
karena orang tua berfikir para penderita yang lama, tindakan medis yang
menambah beban kehidupan utamanya menimbulkan rasa sakit, dan pikiran
beban perekonomian. Jika para penderita tentang kematian, ditambah kuranganya
mengetahui hal ini tidak menutup dukungan orang tua seperti menganggap
kemungkinan masalah baru akan timbul para penderita thalasemia hanya menjadi
seperti beban fikiran, dan mengakibatkan beban dalam keluarga, ini lebih berdampak
kualitas hidup mereka mengalami pada kualitas hidup mereka, dan masalah
penurunan. yang serius dalam kesehatan para penderita
thalasemia sehubungan dengan kualitas
Data WHO menyebutkan 250 juta hidupnya.
penduduk atau 80 – 90 juta yang
membawa genetik thalasemia beta. Dukungan orang tua terhadap penderita
(Bulan,2009 ,17) sedangkan data di thalasemia dapat meningkatkan kualitas
Indonesia yang di dapat dari yayasan hidup penderita, seperti perhatian, tetap
thalasemia indonesia – perhimpunan orang memberikan motivasi dan tidak
tua penderita thalasemia pada tahun 2014 memandang anak yang menderita
ini tercatat sebanyak 6.647 orang, thalasemia itu berbeda dengan anak
sedangkan di jawa timur sendiri ada lebih normal lainya. Menurut Agung (2013,17)
dari 400 penderita. pengukuran kualitas hidup diharapkan
dapat mengurangi tingkat ketergantungan
Berdasarkan studi pendahuluan yang atau beban bagi pasien, keluarga dan
dilakukan peneliti pada 18 Februari 2017 lingkungan sekitar. Di gunakan sebagai
di ruang poli anak RSUD Dr. Soeroto dasar perencanaan suatu program
Ngawi terdapat 6 orang tua yang memiliki penetalaksanaan, monitoring kemajuan
anak penderita thalasemia didapatkan klinis dan hasil pengobatan yang nantinya.

Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang


Volume 16 No. 1 September 2018
56

Friedman,2010 dalam Saragih(2016,10) sejumlah 27 orang. Sampel yang


menyatakan bahwa dukungan orang tua digunakan adalah sebagian orang tua dan
bukan hanya memberikan bantuan, tapi anak yang menderita thalasemia di RSUD
yang terpenting adalah bagaimana persepsi Dr. Soeroto Ngawi.dengan jumlah sampel
menerima bantuan tersebut. Adapun faktor 25 responden diambil dengan cara
– faktor yang mempengaruhi dukungan (nonprobability sampling) yaitu
menurut Friedman,2010 dalam Pahpaha consecutive sampling (berurutan).
(2014,13) yaitu faktor internal (tahap
perkembangan, pendidikan, emosi dan Variabel independent pada penelitian ini
spiritual) dan eksternal (praktik keluarga, adalah dukungan orang tua dan Variabel
sosial ekonomi dan latar budaya) dependent dalam penelitian ini adalah
kualitas hidup anak yang menderita
Tamam,2009 dalam Lazuana(2014,1). thalasemia.
Thalasemia adalah suatu penyakit
keturunan yang diakibatkan oleh kegagalan Instrument dalam penelitian berupa
pembentukan hemoglobin,dari salah satu kuesioner. Dalam variabel kualiatas hidup
empat rantai asam amino sehingga tubuh menggunakan kuesioner PedsQL yang
tidak dapat membentuk eritrosit yang terdiri dari 6 parameter dengan 30
normal sehingga mudah rusak atau pertanyaan yang terdiri pertanyaan tentang
berumur pendek kurang dari 120 hari fisik (8 pertanyaan), emosi (5 pertanyaan),
terjadilah anemia. sosial (5 pertanyaan), sekolah (5
pertanyaan), kesehatan (5 pertanyaan) dan
Adapun klasifikanya menurut H. persepsi tentang kesehatan secara
Jones,1995 dalam Lazuana (2014,4) menyeluruh (1 pertanyaan) yang di
klasifikasi thalasemi: secara molekuler, terapkan oleh anak. Sedangkan untuk
dibagi dalam dua kelompok besar, sesuai variabel dukungan orang tua
dengan kelainan berkurangnya produksi menggunakakan kuesioner dukungan yang
rantai-polipeptida yaitu Thalasemia α dan terdiri dari 3 parameter dengan 12
Thalasemia β. pertanyaan yaitu dukungan emosional dan
penghargaan (4 pertanyaan), dukungan
Chung, Killingworth, dan Nolan ,2012 fasilitas (4 pertanyaan), serta dukungan
dalam Saragih (2016,9) menyatakan bahwa informasi dan penghargaan (4pernyataan)
kualitas hidup adalah bagaimana individu
mampu merespon secara fisik dan Hubungan dukungan orang tua dengan
emosinal, serta seberapa baik individu kualitas hidup anak penderita thalasemia
memfungsikan secara psikologis, sosial, ini di analisa menggunakan uji statistik,
pekerjaan dan fisik. Adapun faktor yang yaitu chi square.
mempengaruhi Menurut Nazir, 2006 dalam
Pahpahan(2014, 13) menyatakan bahwa
ada beberapa faktor yang mempengaruhi HASIL PENELITIAN
kualitas hidup yaitu: jenis kelamin, umur,
faktor kesehatan. Data umum

Tabel 1 Distribusi frekuensi responden


BAHAN DAN METODE PENELITIAN orang tua berdasarkan jenis kelamin di
ruang Poli Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi
Dalam penelitian ini desain yang 2017
digunakan adalah analitik cross sectional

Populasi dalam penelitian ini adalah


seluruh orang tua dan anak yang menderita
thalasemia di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang


Volume 16 No. 1 September 2018
57

Jenis Persentase Tabel 5 Distribusi frekuensi responden


Frekuensi
kelamin % orang tua berdasarkan pendidikan terakhir
Laki-laki 8 32 di ruang Poli Anak RSUD Dr. Soeroto
Perempuan 17 68 Ngawi tahun 2017.
Jumlah 25 100
Sumber : Data Primer, 2017 Pendidikan Persentase
Frekuensi
terakhir %
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden SD 7 28
anak berdasarkan jenis kelamin di ruang SMP 6 24
Poli Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi 2017 SMA 11 44
Jenis Persentase Perguruan
Frekuensi 1 04
kelamin % Tingi
Laki-laki 9 36 Tidak
- -
Perempuan 16 64 Sekolah
Jumlah 25 100 Jumlah 25 100
Sumber : Data Primer, 2017 Sumber : Data Primer, 2017

Tabel 3 Distribusi frekuensi responden Tabel 6 Distribusi frekuensi rsponden anak


orang tua berdasarkan usia di ruang Poli berdasarkan pendidikan terakir di ruang
Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi tahun Poli Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi tahun
2017. 2017.
Umur orang Persentase Pendidikan Persentase
Frekuensi Frekuensi
tua % terakhir %
28 – 32 Paud 2 08
3 12 TK 3 12
Tahun
33 – 38 SD 12 48
5 20 SMP 8 32
Tahun
> 39 tahun 17 68 SMA - -
Jumlah 25 100 Jumlah 25 100
Sumber : Data Primer, 2017 Sumber : Data Primer, 2017

Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukan Tabel 7 Distribusi frekuensi responden


bahwa sebagian besar dari responden orang tua berdasarkan pekerjaan
orang tua berusia > 39 tahun sejumlah 17 Persentase
Pekerjaan Frekuensi
responden (68 %). %
IRT / Tidak
5 20
Tabel 4 Distribusi frekuensi responden Bekerja
anak berdasarkan usia di ruang Poli Anak Petani 7 28
RSUD Dr. Soeroto Ngawi. Pegawai
2 08
swasta
Persentase
Umur anak Frekuensi Wirausaha 10 40
%
PNS 1 05
6 – 10 Jumlah 25 100
11 44
Tahun Sumber : Data Primer, 2017
11 – 15
12 48 Data khusus
Tahun
16 – 20
2 08 Tabel 8 Distribusi frekuensi dukungan
Tahun
orang tua di Poli Anak RSUD Dr. Soeroto
Jumlah 25 100 Ngawi 2017.
Sumber : Data Primer, 2017

Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang


Volume 16 No. 1 September 2018
58

Dukungan Persentase Soeroto Ngawi sudah baik, dukungan


Frekuensi
orang tua % tersebut berupa dukungan emosional dan
Positif 17 68 penghargaan, yang berupa selalu
Negatif 08 32 mendampingi anak dalam perawatan,
Jumah 25 100 selalu memberikan perhatian dan pujian
Sumber : Data Primer, 2017 kepada anak, orang tua tetap mencintai dan
memperhatikan keadaan anak, dan orang
Tabel 9 Distribusi frekuensi kualitas hidup tua juga memaklumi bahwa sakit yang
anak yang menderita thalasemia di ruang dialami anak sebagai suatu musibah. Serta
Poli Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi 2017. dukungan fasilitas yang berupa penyediaan
waktu dan fasilitas untuk keperluan
Kualitas Persentase pengobatan anak, orang tua berperan aktif
Frekuensi dalam setiap pengobatan dan perawatan
hidup anak %
Normal 21 84 sakit anak, orang tua yang bersedia
Beresiko 04 16 membiayai perawatan dan pengobatan
Jumlah 25 100 anak, serta orang tua juga mau selalu
Sumber : Data Primer, 2017 berusaha untuk mencarikan kekurangan
sarana dan peralatan perawatan yang
Tabel 10 Distribusi frekuensi Hubungan diperlukan anak.
dukungan orang tua dengan kualitas hidup
anak penderita thalasemia di ruang Poli Pernyataan tersebut juga sesuai dengan
Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi 2017. teori Marilyn dalam penelitian yang
Dukun Kualitas hidup anak TOTAL dilakukan oleh Husni M, Romadoni S, dan
gan Rukiyati D (2015,79) yang menyatakan
Nor Bere bahwa terdapat hubungan hubungan yang
orang % % N %
mal siko kuat anatara orang tua dengan status
tua
1 kesehatan anggotanya dimana peran dan
Positif 17 68 0 0 68 dukungan orang tua sangat penting bagi
7
0 setiap aspek perawatan kesehatan anggota
Negatif 04 16 04 16 32 keluarga mulai dari strategi – strategi
8
2 10 hingga fase rehabilitas. Serta teori
Total 21 86 04 16 Friedman (2010,25) yang menyatakan
5 0
Hasil uji statistik Chi – Square dipeoleh p dukungan penelian adalah orang tua
value = 0.001 bertindak sebagai sebuah bimbingan
Sumber : Data Primer, 2017 umpan balik, membimbing dan menengahi
pemecahan masalah, sebagai sumber dan
validator identitas anggota keluarga
PEMBAHASAN diantaranya memberikan support,
penghargaan, dan perhatian)
Dukungan orang tua
Kualitas hidup anak penderita
Berdasarkan hasil penelitian yang telah thalasemia
dilakukan dari 25 responden, sebagian
besar dari responden orang tua yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah
memiliki anak penderita thalasemia di dilakukan dari 25 responden, sebagian
Ruang Poli Anak RSUD Dr. Soeroto besar dari responden anak yang menderita
Ngawi memberikan dukungan yang positif thalasemia di Ruang Poli Anak RSUD Dr.
yaitu 17 (68 %). Soeroto Ngawi memiliki kualitas hidup
yang normal sejumlah 21 (84 %)
Hal ini menunjukan bahwa dukungan responden.
orang tua pada anak yang menderita
thalasemia di ruang Poli Anak RSUD Dr.

Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang


Volume 16 No. 1 September 2018
59

Kualitash hidup merupakan harapan yang responden memiliki kualitas hidup normal
dimiliki responden untuk bertahan hidup. dan 4 (16%) memiliki kualitas
Kualitas hidup bernilai normal karena hidupberesiko. Hal ini menunjukan bahwa
responden (anak) memiliki hubungan sebagian besar responden yang
sosial yang baik dengan teman maupun mendapatkan dukungan orang tua positif
orang disekitar, serta kesadaran terhadap dan memiliki kualitas hidup normal. Hasil
penyakit dan mampu menerima uji lorelasi chi square didapatkan nilai p =
kondisinya. Adapun faktor lain yang 0.001 yang lebih kecil dari alpha (0.05),
mempengaruhi kualitas hidup anak adalah maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
usia. Responden yang masih berusia dini ada hubungan antara variabel dukungan
memiliki kualitas hidup yang lebih baik orang tua dengan kualitas hidup anak
karena anak belum mengerti tentang apa dimana semakin positif dukungan orang
yang akan terjadi dimasa mendatang yang tua maka kualitas hidup anak akan semakin
bekaitan dengan kesehatanya, sehingga sehat.
anak cenderung tidak memikirkan
penyakitnya dan tetap beraktivitas Hubungan dukungan orang tua dengan
layaknya anak normal. kualitas hidup anak yang menderita
thalasamei di ruang Poli Anak RSUD Dr.
Moons dkk, 2014 dan Dalkey,2012 dalam Soeroto Ngawi menunjukan adanya
Nofitri (2016,35) menyatakan bahwa usia hubungan yang positif. Hal ini dibuktikan
adalah salah satu faktor yang dari hasil penelitian yang didapatkan
mempuengaruhi kualitas hidup. Penelitian bahwa dukungan emosional dan
yang dilakukan oleh Wagner, Abbot, penghargaan dari orang tua menunjukan
&Lett,2014 dalam Nofitri (2016,40) hal yangpositif ini akan menjadikan anak
menemukan adanya perbedaan yang terkait merasa berani, senang, tidak mudah marah,
dengan usia dalam aspek – aspek serta tidak cemas tentang apa yang akan
kehidupan yang penting bagi individu. terjadi. Selain dukungan emosional dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penghargaan adapun dukungan fasilitas
oleh Ryff dan Singer,1998 dalam Nofitri yang juga menunjukan hasil yang positif
(2016,47) umur penduduk dengan usia > yang berupa penyediaan waktu dan
75 tahun 32 % mempunyai kualitas hidup fasilitas yang diperlukan anak untuk
yang buruk dibandingkan dengan usia pengobatan, orang tua yang juga berperan
muda 18 – 24 tahun. Penelitian yang aktif (memantau kesehatan anak) dalam
dilakukan oleh Rugerri dkk,2011 dalam setiap pengobatan dan perawatan sakit
Nofitri (2016,56) menemukan adnya anak.
konstribusi faktor usia tua terhadap
kualitas hidup subjektif. Sesuai dengan teori Friedman (2003,38)
dukungan orang tua adalah sikap, tindakan
Hubungan dukungan orang tua dwngan dan penerimaan orang tua terhadap
kualitas hidup anak penderita penderita yang sakit. Orang tua memiliki
thalasemia fungsi sebagai pendukung terhadap
anggota keluarga yang lain yang selalu
Berdasrkan hasil dari tabulasi silang siap memberikan bantuan saat diperlukan.
mengguanakan bantuan perangkat Dukunganorang tua adalah sebuah proses
computer dengan proses crosstab yang terjadi sepanjang masa kehidupan.
diketahui bahwa responden mendapatkan Dan menurut Angermeyer,2002 dalam
dukungan orang tua positif sejumlah 17 Noviarini N.A, Dewi M.P, dan Prabowo H
(68%) responden dimana 17 (68%) (2013,120) menyatakan bahwa salah satu
responden memiliki kualitas hidup yang faktor yang dapat meningkatkan kualitas
normal. Responden mendapatkan hidup adalah adanya dukungan sosial,
dukungan orang tua negatif sejumlah 8 apabila dukungan sosial berkurang maka
(32%) responden dimana 4 (16%) kualitas hidup akan menurun.

Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang


Volume 16 No. 1 September 2018
60

SIMPULAN DAN SARAN KEPUSTAKAAN

Simpulan Agung, L. 2013. Hubungan Lama Sakit


Terhadap Kualitas Hidup Anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat Penderita Thalasemia di RSUD dr.
disimpulkan sebagai berikut : Moewardi 2013. Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas
1. Dukungan orang tua pada anak yang Maret Surakarta.
menderita thalasemia di ruang Poli
Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi 2017 Bulan Sandra. 2009 Faktor – Faktor Yang
bahwa sebagian besar responden orang Berhubungan Dengan Kualitas
tua memiliki dukungan yang positif. Hidup Anak Thalasemia Beta
2. Kualitas hidup anak yang menderita Mayor. Tesis Program Pasca Sarjan
thalasemia di ruang Poli Anak RSUD Megister Ilmu Biomedik Dan
Dr. Soeroto Ngawi 2017 bahwa Progam Pendidikan Dokter Spesialis
hampir seluruh responden anak 1 Ilmu Kesehatan Anak Universitas
memiliki kualitas hidup normal. Diponegoro Semarang.
3. Ada hubungan antara dukungan orang
tua dengan kualitas hidup anak yang Friedman, M. M. 2010. Buku Ajar
menderita thalasemia di ruang Poli Keperawatan Keluarga: Riset,
Anak RSUD Dr. Soeroto Ngawi 2017. Teori dan praktik (Edisi 5).
Jakarta:EGC.
Saran
Friedman, M., Bowden, O., & Jones, M.
1. Bagi orang tua penderita agar 2003. Family Nursing: Theory
meningkatkan pengetahuan dan and Practice. Ed. 3rd.
informasi dengan cara berperan aktif Philadelphia: Appleton & Lange .
untuk mencari informasi terkait dari
dokter, perawat atau bahkan sosial Huzni M, Romadoni S, dan Rukiyati D.
media. 2012. Hubungan Dukungan
2. Bagi perawat Sebagai tambahan Keluarga dengan Kualitas Hidup
pengetahuan dalam merawat dan Pasien Kanker Payudara di Instalasi
memahami pentingnya dukungan Rawat Inap Bedah RSUP Dr.
orang tua dengan kualitas hidup anak Mohamad Hoesin Palembang. Jurnal
penderita thalasemia serta dapat Keperawatan Sriwijaya, Volume
memotivasi para penderita dan orang 2- Nomor 2, juli 2015, ISSN No.
tua untuk mau mempertahankan 2355 5459.
dukungan informasi dan penghargaan,
dukungan emosional, serta Lazuana T.2014. Karakteristik Penderita
peningkatan pengetahuan. Thalasemia yang Dirawat Inap di
3. Bagi peneliti selanjutnya sebagai RSUP H. Adam Malik Medan.
bahan acuan referensi ilmiah pada Skripsi Program Studi Kesehatan
penelitian lebih lanjut yang berkaitan Masyarakat Fakultas
dengan dukungan orang tua dengan Kesehatan Masyarakat Universitas
kualitas hidup serta memberi Sumatra Utara.
pengalaman belajar dalam penelitian
selanjutnya. Nofitri. 2016. Gambaran Kualitas Hidup
Penduduk Dewasa pada Lima
Wilayah di Jakarta. Skripsi Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia.

Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang


Volume 16 No. 1 September 2018
61

Noviarini Nur A, Dewi Mahargyantari P,


dan Prabowo H. 2013. Hubungan
Antara Dukungan Sosial dengan
Kualitas Hidup pada Pecandu
Narkoba yang Sedang Menjalani
Rehabilitasi. Proceding PESAT
(Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Arsitektur dan Teknik Sipil), Vol. 5
Oktober 2013 ISSN: 18558-2559.

Pakpahan Romauli. 2014. Huungan


dukungan keluarga dan depresi
dengan kualitas hidup pasien
HIV/AIDS di RSUP. H. Adam Malik
Medan. Tesis Keperawatan Medical
Bedah Program Studi Magister Ilmu
Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara Medan.

Saragih, Ita Daryanti. 2016. Hubungan


dukungan keluarga dengan
kualitas hidup lansia yang
menderita penyakit kronis di
RSUP. H. Adam Malik Medan.
Skripsi Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas
Sumatera Utara Medan.

Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang


Volume 16 No. 1 September 2018

Anda mungkin juga menyukai