Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

NUTRISI PADA THALASEMIA


DI POLI THALASEMIA
RSUP DR. HASAN SADIKIN (RSHS)
BANDUNG

Disusun oleh:
D3-3A
Gelombang 1 state Keperawatan Anak

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWARAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2018
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka
risiko thalassemia tertinggi di dunia. Menurut data yang dikumpulkan oleh
WHO dari 100 orang Indonesia, ada 6 sampai 10 orang yang berisiko
thalassemia. Mutasi genetik membuat tubuh tidak mampu untuk
menghasilkan bentuk hemoglobin yang sempurna. Hemoglobin yang
terletak di sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen. Ini
menyebabkan darah tidak mampu mengangkut oksigen dengan
baik. Ketika jumlah sel darah merah sehat menurun, maka asupan oksigen
yang dikirim ke semua sel tubuh lainnya juga akan ikut menurun.
Satu hal yang penting untuk diperhatikan pada orang dengan
thalasemia adalah adanya risiko penumpukan zat besi dalam tubuh.
Memang, penyerapan zat besi dari makanan tidak terjadi dalam jumlah
besar. Penumpukan zat besi yang signifikan dapat terjadi akibat transfusi
darah. Atas alasan inilah, sebaiknya orang dengan thalasemia
memerhatikan konsumsi zat besi untuk menghindari penumpukan.
Studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam Journal New York Academy
of Science melaporkan bahwa masalah gizi yang paling sering ditemukan
pada orang-orang dengan thalasemia adalah defisiensi vitamin A, D, E,
zink, hingga asam folat. Masalah kekurangan gizi yang ditimbulkan
penyakit thalassemia ini mengakibatkan melemahnya sistem imun tubuh
dan peningkatan risiko osteoporosis yang lebih besar jika dibandingkan
orang lain yang lebih sehat. Sementara itu, thalassemia pada anak dan
remaja dapat menyebabkan gangguan perkembangan (keterlambatan
pertumbuhan atau bahkan gagal tumbuh) dan gangguan pubertas.
Untuk itu kali ini kami akan memaparkan tentang nutrisi untuk
penderita thalasemia. Dengan pemenuhan yang baik dan benar, maka itu
bisa meminimalisir tanda dan gejala yang bisa terjadi karna thalasemia,
karena thalasemia bisa diatur oleh terapi dan pola nutrisi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi mengenai nutrisi bagi penderita thalasemia.
2. Tujuan Khusus
1) Memahami tentang penyakit thalasemia.
2) Memahami pentingnya asupan nutrisi bagi penderita thalasemia.
3) Mengetahui jenis nutrisi untuk penderita thalasemia.
4) Mengaplikasikan pemberian nutrisi untuk thalasemua.
NUTRISI PADA THALASEMIA

A. PENGERTIAN THALASEMIA
Thalasemia adalah penyakit genetik yang diturunkan melalui darah
keluarga. Penyakit thalasemia tidak ada obatnya, namun berbagai gejala
yang diakibatkan oleh kondisi ini dapat dikendalikan dengan terapi dan
gaya hidup sehat. Salah satu hal yang harus diperhatikan untuk mengelola
thalassemia adalah pemilihan makanannya. Pasalnya, thalassemia sering
menyebabkan masalah gizi.

B. JENIS NUTRISI PADA THALASEMIA


Pennderita thalasemia sebaiknya menghindari makanan kaya zat besi
seperti kacang-kacangan, daging sapi, dan sayuran berdaun hijau. Berikut
ini makanan yang sangat baik dikonsumsi oleh penderita thalasemia:
1. Sereal
Gandum, oat, jagung dan kedelai efektif untuk mengurangi
penyerapan zat besi. Dapat mengombinasikannya dengan susu, karena
akan membantu meningkatkan kadar kalsium.
2. Teh, kopi, dan rempah-rempah
Bumbu dapur seperti oregano dapat menurunkan penyerapan zat
besi. Selain itu, teh dan kopi dengan camilan akan menurunkan
penyerapan zat besi dalam tubuh.
3. Produk susu
Susu, yoghurt, keju, dan produk olahan susu lainnya dapat
menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi
produk susu yang mengandung kalsium tinggi, akan membantu
menguatkan pertumbuhan tulang.
4. Makanan yang kaya vitamin E
Orang dengan thalasemia dianjurkan mengonsumsi makanan yang
kaya vitamin E seperti sereal dan telur serta minyak zaitun.
Namun, ada juga makanan yang sebaiknya dihindari oleh orang yang
terkena thalasemia. Di antaranya vitamin C, daging, unggas, makanan laut,
acar, kecap, cuka dan minuman beralkohol karena makanan ini menyerap
zat besi yang sangat tinggi dalam tubuh.

C. MAKANAN PADA THALASEMIA


 Daging berawarna putih (Ayam)
 Sayuran berawarna cera (sawi, kol)
 Minum dua gelas susu setiap hari
 Keju
 Makanan yang mengandung kaya asam folat (kuning telur, ubi
jalar, kacang kering)
 Kacang merah
 Buah-buahan yang mengandung zat besi rendah

D. MEDIA
 Leaflet
 Lembar Balik

E. METODE
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung.
Langkah – langkah :
1. Membagikan leaflet pada setiap ibu.
2. Mendiskusikan apa yang ada dalam leaflet.
3. Pemaparan materi.
4. Menanyakan tentang materi yang telah diberikan.

F. PESERTA
Kegiatan Bermain ini diikuti peserta yang memiliki anak atau saudara
thalasemia.
G. RENCANA PELAKSANAAN
No Kegiatan Waktu Respon
1 Persiapan:
- Menyiapkan Alat 5 menit
- Menyiapkan anak dengan
keluarga
2 Proses:
- Membuka dengan mengucap 2 menit Menjawab salam
salam, do’a, memperkenalkan Memperkenalkan diri
diri, Kontrak waktu
- Menjelaskan tentang tujuan dan 3 menit Memperkenalkan
manfaat bermain
- Menanyakan pendapat mengenai 5 menit Menjawab.
thalasemia dan nutrsi pada
thalasemia
- memaparkan materi 10 menit Memperhatikan
- evaluasi materi 5 menit
3 - tanya jawab 5 menit bertanya
- do’a 5 menit Menjawab salam
Penutup:
- Menyimpulkan
- Mengucapkan salam

H. KRITERIA EVALUASI
a. Memahami tentang thalasemia
b. Mengetahui jenis makanan pada thalasemia
c. Mengetahui contoh makanan pada thalasemia

I. DAFTAR PUSTAKA
 http://ichsanherbal.blogspot.com/2017/11/makanan-sehat-untuk-
penderita-thalasemia.html
 https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/makanan-untuk-
thalasemia-adalah/

Anda mungkin juga menyukai