GANGGUAN INFEKSI
BLEFARITIS, HORDEOLUM
DAN KERATITIS
Kelompok 10
Delvi Yanti M
Irvan Widiawan
Jamaludin Hadi K
DIII 2.A
Blefaritis Bakterial
Blefaritis Superfisial
Blefaritis Sebore
Blefaritis Skuamosa
Blefaritis Ulseratif
Blefaritis Angularis
BLEFARITIS VIRUS
Abses palpebra.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT HORDEOLUM
Pengkajian
Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Keluhan nyeri
Pemeriksaan fisik
Inspeksi: adanya tanda tanda radang,adanya oedema atau
tonjolan interna/eksterna dan adanya purulen atau nanah
Palpasi : adanya nyeri tekan
Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan dengan
pembengkakan pelpepra akibat proses peradangan yang
ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada tepi kelopak
mata, tepi kelopak mata merah, bengkak dan terdapat
tonjolan.
Gangguan konsep diri (citra tubuh) yang berhubungan dengan
perubahan bentuk kelopak mata yang memengaruhi
penampilan klien.
Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan kontak
sekret dengan mata sehat atau mata orang lain.
Intervensi keperawatan
Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan dengan
pembengkakan pelpebra akibat proses peradangan yang ditandai
dengan klien mengeluh nyeri pada tepi kelopak mata, tepi kelopak
mata merah, bengkak dan terdapat tonjolan.
Kriteria hasil : Nyeri berkurang, pasien merasa nyaman
Ajarkan klien cara melakukan kompres air hangat pada tepi
palpebra dan beritahu klien agar mengkompres tepi palpebral
selama 20 menit, 3-4 kali sehari.
Rasional : Mempercepat supurasi sehingga material purulen
dapat keluar dan nyeri reda. Pada klien wanita, beritahu agar
tidak memakai tata rias (khususnya tata rias mata) untuk
sementara.
Rasional : Mengurangi Iritasi.
Kolaborasi :
Antibiotika salep setiap 3 jam setelah pemberian kompres
hangat.
Antibiotika sistemik yang diindikasikan jika terjadi selulitis.
Insisi. Rasional : Mengeluarkan (drainase) material purulen.
Gangguan konsep diri (citra tubuh) yang berhubungan dengan
perubahan bentuk kelopak mata yang memengaruhi penampilan
klien.
Intervensi keperawatan
Beritahu klien bahwa penyakitnya bisa
disembuhkan.
Anjurkan klien untuk melaksanakan anjuran yang
telah diberikan (kompres hangat dan penggunaan
antibiotika) secara tertur.
Beritahu klien bahwa salep mata dapat membuat
pandangan kabur.
Rasional :Menguragi kecemasan klien.
Bertahu klien, jangan pernah menekan
pembengkakan.
Rasional : dapat menyebarkan infeksi.
Beritahu klien untuk meningkatkan status
kesehatan.
Rasional : Buruknya status kesehatan merupakan
predisposisi berulang hordeolum.
Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan
dengan kontak sekret dengan mata sehat atau mata
orang lain
Hasil Yang Diharapkan/ Kriteria Evaluasi
Pasien Akan :
Meningkatkan penyembuhan luka tepat waktu, bebas
drainase purulen, eritema, dan demam.
Tujuan: Mengidentifikasi intervensi untuk
mencegah/menurunkan resiko infeksi
Tindakan/intervensi:
Kaji tanda-tanda infeksi
Berikan therapi sesuai program dokter
Anjurkan penderita istirahat untuk mengurangi gerakan
mata
Berikan makanan yang seimbang untuk mempercepat
penyembuhan
Mandiri.
Diskusikan pentingnya mencuci tangan sebelum
menyentuh/mengobati mata.
Gunakan/tunjukkan teknik yang tepat untuk membersihkan
mata dari dalam keluar dengan bola kapas untuk tiap
usapan, ganti balutan.
Tekankan pentingnya tidak menyentuh/menggaruk mata
yang sakit kemudian yang sehat
Anjurkan untuk memisahkan
PENYAKIT INFEKSI MATA KERATITIS
1. Keratitis Mikrobial
Keratitis ini diakibatkan oleh berbagai organisme bakteri,virus,
jamur, atau parasit, abrasi sedikitpun bisa menjadi pintu masuk
bakteri.
2. Keratitis Peremajaan
Infeksi ini terjadi bila kornea tidak dilembabkan secara
memadai dan dilindungi oleh kelopak mata. Kekeringan kornea
dapat terjadi dan kemudian dapat diikuti ulserasi dan infeksi
sekunder. Pemajanan kornea dapat disebabkan oleh karena
keadaan eksoptalmus, paresis saraf kranial VII tetapi juga
dapat terjadi pada pasien koma atau yang dianastesi.
Patofisiologi Penyakit Keratitis
Pengkajian
Pengkajian ketajaman mata
Pengkajian rasa nyeri
Kesimetrisan kelopak mata
Reaksi mata terhadap cahaya/gerakan mata
Warna mata
Kemampuan membuka dan menutup mata
Pengkajian lapang pandang
Menginspeksi struktur luar mata dan inspeksi kelenjar
untuk mengetahui adanya pembengkakan 4 inflamasi
Analisa Data
Data fokus
- Gatal-gatal
- Nyeri (ringan sampai berat)
- Lakrimasi (mata selalu berair)
- Fotofobia (sensitif terhadap cahaya) atau blepharospasme
(kejang kelopak mata)
Diagnosa Kemungkinan Penyebab
- Nyeri : pada mata - Edema mata, sekresi, fotofobia,
peningkatan TIO atau inflamasi
- Potensial infeksi, - Kurang pengetahuan penyebaran ke
mata yang tidak sakit
DIAGOSA KEPERAWATAN
Nyeri pada mata berhubngan dengan edema mata, fotofobia dan
inflamasi Tujuan yang diharapkan :Keadaan nyeri pasien berkurang
Intervensi
Beri kompres basah hangat
Rasionalisasi : Mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan, dan
membersihkan mata
Kompres basah dengan NaCL dingin
Rasionalisasi : mencegah dan mengurangi edema dan gatal-gatal
yang berat
Beri irigasi
Rasionalisasi : untuk mengeluarkan sekret, benda asing/kotoran dan
zat-zat kimia dari mata
(Barbara C .Long, 1996)
Dorong penggunaaan kaca mata hitam pada cahaya kuat
Rasionalisasi : cahaya yang kuat meyebabkan rasa tak nyaman
Beri obat untuk megontrol nyeri sesuai resep
Rasionalisasi : pemakaian obat sesuai resep akan mengurangi nyeri
(Brunner dan Suddarth, 1996).
b. Gangguan penglihatan berhubungan dengan
kerusakan kornea
Tujuan yang diharapkan :Meningkatkan
ketajaman penglihatan dalam batas situasi
individu.
c. Potensial infeksi, penyebaran ke mata yang tak sakit
berhubungan dengan kurang pengetahuan. Tujuan yang
diharapkan :Infeksi tidak menyebar ke mata
sebelahnya (Barbara C .Long, 1996)
d. Gangguan citra tubuh berhubung dengan hilangnya
penglihatan
Tujuan yang diharapkan :Menyatakan dan menunjukkan
penerimaan atas penampilan tentang penilaian diri.
TERIMA KASIH