ENDOFTALMITIS
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian endoftalmitis
Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh lapisan mata bagian dalam, cairan dalam bola mata
Merupakan radang purulen pada seluruh jaringan intra okuler disertai dengan terbentuknya abses
didalam badan kaca. Penyebab Sepsis, selulitis orbita, trauma tembus, ulkus.
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah trauma
atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan
struktur di dalamnya. Peradangan supuratif di dalam bola mata akan memberikan abses di dalam
badan kaca.
B. Klasifikasi
1. Cara masuknya
a. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui aliran
darah. Utamanya jamur. Factor predisposisi yang lazim yaitu status imunokompromais, septikimia atau
IV drug abuse.
b. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan
yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh
a. Bakteri
b. Jamur
c. Virus
d. Parasit
C. Insiden
Seluruh dunia, insiden EPB yang dilaporkan 0,04-4 %. Di india EPB bervariasi : 0,07 -0,3%
D. Etiologi
1. Tindakan pembedahan.
2. Luka yang menembus mata.
3. Bakteri. Penyebab paling banyak adalah Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan
spesies Streptococcus
Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang sangat,
kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh,
bilik mata depan keruh. Selain itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia (takut
cahaya). Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24 jam dan penglihatan akan semakin
memburuk dengan berlalunya waktu. Bila sudah memburuk, akan terbentuk hipopion, yaitu kantung
1. nyeri mata
4. gangguan penglihatan.
1. Kelopak merah,
3. Kornea keruh,
Tambahan gejala bervariasi, tergantung pada apa yang menyebabkan infeksi mata:
adalah infeksi bakteri setelah operasi katarak. Ini masalah serius dapat menyebabkan
kehilangan penglihatan permanen. Gejala sedikit bervariasi, tergantung pada apakah infeksi
tersebut terjadi awal (enam minggu atau kurang) atau akhir (bulan atau tahun) setelah operasi.
o Gejala awal dapat termasuk penurunan dramatis dalam visus di mata terkena, sakit mata yang
menjadi lebih buruk setelah operasi, mata merah dan kelopak mata bengkak.
o Akhir gejala cenderung lebih ringan dari gejala awal dan mungkin termasuk penglihatan kabur,
peningkatan kepekaan terhadap cahaya terang (fotofobia) dan sakit mata ringan.
tajam umumnya dramatis - penurunan dramatis dalam visi di mata terkena, sakit mata yang
mengendap di mata, gejala-gejala dapat mengembangkan secara bertahap dan cukup halus.
Misalnya, orang tersebut mungkin mengalami penurunan ringan pada visus selama beberapa
F. Patofisologi
Endoftalmitis atau abses korpus vitreus adalah peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat
trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif dalam bola mata, dan
akan mengakibatkan abses di badan kaca. Endoftalmitis eksogen terjadi akibat trauma tembus atau
infeksi sekunder pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen akibat
penyebaran bakteri, jamur atau parasit dari fokus infeksi dalam tubuh.
Peradangan oleh bakteri memberikan gambaran berupa rasa sakit yang sangat, kelopak mata merah
dan bengkak, bilik mata depan keruh, kadang disertai hipopion. Di dalam badan kaca dapat ditemukan
massa putih abu-abu hippion ringan dan bentuk abses satelit di dalam badan kaca.
G. Pemeriksaan diagnostic
Gejala klinis dapat dikonfirmasi dengan biakan mikroba. Sampel yang paling penting untuk biakan
aspirat dari aquous dan kavum vitreus. Kemungkinan mikroba yang diisolasi dari vitreus 56-70%
3. Sken B ultrasonografi
USG merupakan tindakan melihat dan memotret alat atau jaringan dalam mata dengan menggunakan
gelombang tak terdengar. Alat ini sangat penting untuk melihat susunan jaringan intraokuler.
H. Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung pada apa yang menyebabkan endophthalmitis dan negara penglihatan
di mata yang terkena. Untuk Endophthalmitis disebabkan oleh infeksibakteri, opsi mencakup
Biasanya, beberapa vitreous dikeluarkan untuk tujuan diagnostik dan untuk membuat ruang
bagi antibiotik.
Antibiotik topikal - Antibiotik diterapkan pada permukaan mata bila ada infeksi luka
di samping endophthalmitis.
Vitrectomy - Bagian dari terinfeksi cairan's vitreous mata dilepas dan diganti dengan
larutan garam (saline steril) atau cairan lain yang kompatibel. Ini biasanya dilakukan jika
menyuntikkan obat antijamur (seperti amfoterisin B) langsung ke mata terinfeksi. Obat dapat
diberikan intravena atau orang dapat menerima obat antijamur oral, seperti flukonazol.
Jika infeksi sudah semakin berat, dokter spesialis mata dapat melakukan tindakan bedah yang
disebut Vitrectomy untuk mengangkat cairan dan nanah dari dalam mata.
I. Pencegahan
Jika pernah mengalami operasi katarak, pencegahan resiko terjadinya infeksi dengan cara mengikuti
instruksi dokter tentang perawatan mata setelah operasi dan juga kontrol yang teratur ke dokter mata
untuk mengetahui perkembangan perbaikan mata setelah operasi. Untuk mencegah endoftalmitis
yang disebabkan karena trauma mata, gunakan pelindung mata di tempat kerja dan saat berolahraga
berat. Kacamata pelindung atau helm dapat melindungi dari terjadinya trauma pada mata di tempat
kerja.
J. Komplikasi
Kebutaan
Panoftalmitis
Ulkus kornea
Orbital selulitis
K. Prognosis
Prognosis endophthalmitis bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi, organisme yang
terlibat dan jumlah kerusakan mata menopang dari peradangan dan jaringan parut. Mild cases of
endophthalmitis can have excellent visual outcomes. kasus ringan endophthalmitis dapat memiliki
hasil visual yang sangat baik. Severe cases may result not only in loss of sight, but eventually in loss
of the entire eye. Kasus yang parah dapat mengakibatkan tidak hanya kehilangan penglihatan, tapi
A. Pengkajian
5. Warna mata
8. Menginspeksi struktur luar mata dan inspeksi kelenjar untuk mengetahui adanya pembengkakan/
inflamasi
Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan, lekas capek jika kerja
dekat.
2. Neurosensorik
3. Integritas ego
Ketidakberdayaan/putus asa
4. Nyeri/kenyamanan
Nyeri
Data Fokus
3. Ketajaman pengelihatan
B. Diagnosa Keperawatan
Endogen Eksogen
Korpus Vitreus
Infeksi
Peradangan
D. Fokus Intervensi
Intervensi
b) Observasi TTV
d) Beri irigasi
Rasionalisasi : untuk mengeluarkan sekret, benda asing/kotoran dan zat-zat kimia dari mata
Intervensi:
a) Tentukan ketajaman, catat apakah satu atau kedua mata terlibat
Rasionalisasi : kebutuhan individu dan pilihan intervensi bervariasi sebab kehilangan penglihatan
terjadi lambat dan progesif, bila bilateral, tiap mata dapat berlanjut pada laju yang berbeda tetapi,
b) Dapatkan deskripsi fungsional tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilihat oleh klien
Rasionalisasi: Memberikan data dasar tentang pandangan akurat klien dan bagaimana hal tersebut
memengaruhi perawatan
d) Adaptasikan lingkungan dengan kebutuhan visual klien. Bantu klien dalam menggunakan
pandangan fungsionalnya
Rasionalisasi:Meningkatkan perawatan diri klien yang akan menurunkan ketergantungan klien pada perawat.
Intervensi :
a) Berikan pemahaman tentang kehilangan untuk individu dan orang dekat, sehubungan dengan
Rasionalisasi : Dengan kehilangan bagian atau fungsi tubuh bisa menyebabkan individu melakukan
b) Dorong individu tersebut dalam merespon terhadap kekurangannya itu tidak dengan penolakan, syok,
marah,dan tertekan
c) Sadari pengaruh reaksi-reaksi dari orang lain atas kekurangannya itu dan dorong membagi perasaan
Rasionalisasi : Bila reaksi keluarga bagus dapat meningkatkan rasa percaya diri individu dan dapat
Rasionalisasi : Mengetahui seberapa jauh kemampuan individu dengan kekurangan yang dimiliki
Intervensi :
Rasionalisasi: Dengan mengetahui tingkat kelelahan klien dapat memberikan intervensi yang tepat sesuai
kebutuhan
b) Kaji faktor-faktor bila ada yang mempengaruhi istirahat. Organisasikan perawatan untuk
meminimalkan gangguan dan memberi istirahat serta periode tidur yang ekstra
Rasionalisasi: Dapat membantu meningkatkan istirahar, tidur dan relaksasi sehingga terpenuhinya kebutuhan
tidur
Analgetik
5. Ansietas
penglihatan
Bicara negatif tentang diri sendiri
Intervensi :
a) Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah
R/: Membuat hubungan terapeutik. Membantu orang terdekat dalam mengidentifikasi masalah
c) Beri informasi yang akurat dan nyata tentang apa tindakan yang dilakukan
R/ :Keterlibatan pasien dalam perencanaan perawatan memberikan rasa control dan membantu
menurunkan ansietas
R/: Memindahkan pasien dari stress luar, meningkatkan relaksasi, membantu menurunkan ansietas
e) Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan perhatian, perilaku perhatian
R/: indakan dukungan dapat membantu pasien merasa stres berkurang, memungkinkan energi
6. Kurang pengetahuan
Kurang terpajan/mengingat
Kerterbatasan kognitif
Intervensi :
a) Tekankan dan beritahu klien tentang pentingnya perbaikan keadaan umum, meliputi kebersihan
Rasionalisasi: Peradangan pada mata dapat timbul karena penurunan status kesehatan dan malnutrisi
Rasionalisasi: Akomodasi mata yang berlebihan akan menimbulkan kelelahan pada mata
Rasionalisasi: Pemajanan asap pada mata akan memperhebat iritasi pada mata
d) Beritahu klien bahwa pengobatan harus dilakukan secara teratur dan tuntas
Rasionalisasi: Pengobatan yang tidak memadai akan membuat peradangan pada mata semakin parah dan
E. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Sidarta. 2008. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Cet.1. Jakarta : Media Aesculapius
Smeltzer,Suzanne C dan Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &