Anda di halaman 1dari 13

HORDEOLUM

Cindy Ladia, S.Ked 712021016


Tarissa Rahma Dini, S.Ked 712021087
Clara Claudio Zeplin, S.Ked 712021019
Rizka Anisa Nurfadilah, S.Ked 712021048
Natasya Viana Permata S.Ked 712021079
Indah Rahmayani, S.Ked 712021090

Dosen Pembimbing : dr. Septi Nadra Indawaty, Sp.M


DEFINISI

Hordeolum adalah infeksi satu atau lebih kelenjar pada palpebra. Bila kelenjar
Meibom yang terkena, timbul pembengkakan yang disebut hordeolum internum.
Sedangkan hordeolum ekstemum yang lebih superfisial adalah infeksi kelenjar
Zeiss atau Moll. Kedua tipe ini dikaitkan dengan abses purulen yang terlokalisir,
biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
EPIDEMIOLOGI

Hordeolum adalah presentasi umum dalam praktik keluarga dan pengaturan perawatan akut. Tidak
ada korelasi langsung antara ras, jenis kelamin, atau jenis kelamin berkaitan dengan prevalensi
hordeolum. Hordeolum lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak,
kemungkinan karena tingkat hormon androgenik yang lebih tinggi (dan peningkatan viskositas
sebum). Namun, hordeolum dapat terjadi pada anak-anak. Pada kebanyakan kasus, hordeolum
dapat sembuh dengan sendirinya. Pasien dengan kondisi seperti blepharitis, dermatitis seboroik,
rosacea, diabetes, dan peningkatan lipid juga berisiko lebih tinggi untuk berkembangnya hordeola.
ETIOLOGI

Hordeolum adalah infeksi yang meradang, purulen, dan terlokalisir pada satu atau lebih kelenjar
sebasea (meibomian atau zeisian) kelopak mata. Bakteri Staphylococcus aureus yang tedapat di kulit
90-95% ditemukan sebagai penyebab hordeolum. Kuman lain yang dapat menyebabkan hordeolum
antara lain Staphylococcus epidermidis, Streptococcus, dan Eschericia coli.
Terdapat 2 bentuk hordeolum, yaitu hordeolum eksternum dan
KLASIFIKASI hordeolum internum.

B. Hordeolum internum
A. Hordeolum eksternum Hordeolum internum merupakan infeksi kelenjar
Hordeolum eksternum merupakan infeksi pada Meibom yangterletak di dalam tarsus dengan penonjolan
kelenjar Zeiss atauMoll dengan penonjolan terutama ke daerahkonjungtiva tarsal. Hordeolum
terutama ke daerah kulit kelopak mata. Pada internum biasanya berukuran lebih besar dibandingkan
hordeolum eksternum, nanah dapat keluar dari hordeolum eksternum. Pada hordeolum internum,
pangkal rambut.Tonjolannya ke arah kulit, benjolanmenonjol ke arah konjungtiva dan tidak ikut
mengikuti pergerakkan kulit dan bergerak dengan pergerakankulit, serta jarang mengalami
mengalamisupurasi serta dapat pecah dengan supurasi dan tidak pecah dengan sendirinya
sendirinya
PATOGENESIS

Infeksi umumnya muncul akibat penebalan, stasis, atau keringnya sekresi kelenjar Zeis, Moll, atau
kelenjar Meibom. Kelenjar Zeis dan Moll merupakan suatu kelenjar siliaris dari mata. Kelenjar Zeis
menyekresikan sebum dengan suatu kandungan antiseptik yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri.
Kelenjar Moll memproduksi imunoglobulin A, mucin 1, dan lisosom yang sangat esensial pada
pertahanan imun melawan bakteri mata. Ketika kelenjar- kelenjar ini mengalami suatu blokade atau
kebuntuan, maka akan terjadi gangguan pertahanan imun mata. Stasis kelenjar ini dapat
mengakibatkan terjadinya infeksi bakteri dan Staphylococcus aureus merupakan patogen tersering
yang menyebabkan hordeolum. Setelah terjadinya suatu respons inflamasi yang ditandai infiltrasi
leukosit, maka akan muncul suatu kantong berisi nanah atau terbentuk abses.Perjalanan alamiah dari
hordeolum internum akut umumnya berlangsung antara satu hingga 2 minggu, dimulai dengan
munculnya nanah dan berakhir dengan drainase spontan dari nanah tersebut.
MANIFESTASI

Gejala-gejala yang terdapat pada Berdasarkan pemeriksaan, pada


hordeolum diantaranya adalah: hordeolum didapatkan:
a. Pembengkakan pada kelopak a. Eritema dan oedema pada
mata kelopak mata atas ataupun
b. Rasa nyeri dan gatal pada bawah
kelopak mata b. Nyeri tekan di dekat pangkal
c. Perasaan tidak nyaman dan bulu mata
sensasi terbakar pada kelopak c. Seperti gambaran abses kecil
mata pada kelopak mata
DIAGNOSIS

Diagnosis hordeolum ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda klinis yang muncul
pada pasien dan dengan melakukan pemeriksaan mata yang sederhana. Karena
kekhasan dari manifestasi klinis penyakit ini pemeriksaan penunjang tidak
diperlukan. Hordeolum dapat dicegah dengan memberlakukan pola hidup bersih.
Kebiasaan mencuci tangan dapat menurunkan terjadinya risiko terkena hordeolum.
Biasakan tidak menggaruk atau pun menyentuh kelopak mata dengan tangan yang
kotor. Pada pasien- pasien dengan riwayat hordeolum, kita dapat menyarankan
untuk membersihkan tepi kelopak matanya dengan cotton bud steril yang diberi air
hangat, untuk membantu melancarkan saluran kelenjar minyak pada tepi kelopak
mata. Hal ini tentunya dapat mengurangi risiko terbuntunya saluran kelenjar minyak
dan mencegah terjadinya hordeolum atau pun kalazion.
DIAGNOSIS

Selain itu pada pasien-pasien wanita dapat disarankan untuk membersihkan dan
menyimpan alat-alat kosmetiknya secara benar. Alat kosmetik yang terkontaminasi
oleh kuman dapat menyebabkan terjadinya hordeolum. Selain itu tukar menukar
alat kosmetik yang berkaitan dengan kelopak mata dapat meningkatkan risiko
penularan kuman penyebab hordeolum atau pun kuman penyebab infeksi mata
lainnya. Para wanita pengguna kosmetik mata ini juga disarankan untuk
membersihkan daerah kelopak mata sebelum tidur, agar sisa- sisa kosmetik tidak
membuntu saluran kelenjar minyak pada tepi kelopak mata. Pada pasien-pasien
wanita disarankan untuk tidak menggunakan kosmetik pada kelopak mata selama
sakit. Hal ini disebabkan karena kosmetik dapat membuntu saluran kelenjar minyak
dan keringat di kelopak mata yang berakibat infeksi dapat berlangsung lebih lama.
TATALAKSANA

Penanganan hordeolum dapat dengan memberi kompres hangat saja.


Dalam beberapa kasus yang lebih serius dapat dilakukan pemberian
antibiotika atau jika sudah terdapat pus yang matang dapat dilakukan
insisi. Pemberian antibiotika pada penatalaksanaan hordeolum yaitu
antibiotika topikal untuk bakteri gram positif. Jika penderita mengalami
tanda dan gejala bakteremia atau pada kasus yang semakin parah seperti
meibomitis kronik, maka antibiotika sistemik mungkin diperlukan.
Namun pada kenyataannya cukup banyak dokter yang tidak
memperhatikan rasionalitas dari pemberian antibiotika tersebut.
KOMPLIKASI

Komplikasi hordeolum diantaranya:


a.Kalazion
b.Selulitis preseptal
c.Selulitis orbitald.Konjungtivitis
PROGNOSIS

Prognosis menjadi baik jika tidak terjadi komplikasi dari hordeolum


seperti infeksi pada bola mata. Jika pasien melakukan manipulasi pada
hordeolum seperti tindakan memencet atau menusuk hordeolum dengan
jarum tidak steril, maka infeksi dapat menyebar menuju area yang lebih
luas dan menyebabkan terapi penyembuhan menjadi lebih sulit. Jika
hordeolum muncul berulang- ulang harus dipikirkan diagnosis lainnya
seperti keganasan dan di-follow up dengan melakukan pemeriksaan
histopatologis.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai