Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HORDEOLUM

BAB I
LANDASAN TEORI

A.Definisi
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Hordeolum
biasanya merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak  biasanya
dapat sembuh sendiri dan dapat diberi hanya kompres hangat. Dikenal bentuk
hordeolum internum dan eksternum. Hordeolum eksternum merupakan infeksi pada
kelenjar zeis atau moll. Hordeolum internum merupakan suatu abses di dalam
kelenjar tersebut. Biasanya penyakit hordeolum (bintilan) dapat sembuh dengan
sendirinya.

B. Etiologi
            Penyakit kelopak mata hordeolum (timbilan) kebanyakan disebabkan oleh
infeksi kuman Streptococcus, Staphylococcus atau Moraxella pada kelenjar kelopak
mata yang disebut kelenjar meiboom, Krause, moll atau wolfring, terjadi infeksi
disertai radang yang membantu pengeluaran secret melalui saluran kelenjar yang
mengakibatkan terjadi pembesaran kelenjar.

Ada Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Timbil pada Mata ini antara
lain :
Factor internal yakni alergi terhadap makanan misalnya; ikan laut, telur, bahan yang
mengandung lemak dan protein tinggi, susu, coklat, emping, durian, kacang, atau
obat-obatan tertentu.
Factor eksternal yakni lingkungan yang berdebu, panas mengandung bahan polutan
kimia tertentu dari pabrik, air kolam renang yang kurang bersih, kosmetik dan lain-
lain.

C. Gejala Klinis
            Gejala dari hordeolum berupa kelopak mata yang bengkak dengan rasa sakit
dan mengganjal, merah, nyeri pada tepi kelopak mata, mata mungkin berair, peka
terhadap cahaya terang dan nyeri bila ditekan. Hordeolum eksternum atau radang
kelenjar zeis atau moll akan menunjukan peninjolan terutama  kedaerah kulit kelopak.
Pada hordeolum eksternum nanah dapat keluar dari pangkal rambut. Hordeolum
internum atau radang kelenjar meiboom memberikan penonjolan  terutama kedaerah
konjungtiva tarsal. Hordeolum internum biasanya berukuran lebih besar daripada
hordeolum eksternum.
            Jenis timbilan pada mata dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Timbilan dengan radang atau hordeolum
Gejalanya ada benjolan, tumbuh dan membesar dalam waktu yang singkat, disertai
tanda radang, merah, bengkak, sakit ketika membungkuk atau diraba, kadang tampak
membayang nanah dibawah kulit.
2.      Timbilan tanpa radang atau Chalazion.
Gejala, tidak sakit karena tidak ada peradangan, ada benjolan (bisa karena hordeolum
yang tidak tuntas)
Adanya pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat bertambah beratnya kelopak mata
sehingga sukar untuk diangkat. Pada pasien dengan hordeolum kelenjar preaurikel
biasanya turut membesar. Sering juga hordeolum ini membentuk abses dan pecah
dengan sendirinya.

D. Penatalaksanaan
            Untuk mempercepat mengurangi peradangan kelenjar dapat diberikan
kompres hangat, 3 kali sehari selama 10 menit sampai nanah keluar. Pengangkatan
bulu mata dapat memberikan jalan untuk drainase nanah. Diberi antibiotik lokal
terutama bila berbakat untuk rekuren atau terjadinya pembesaran kelenjar preaurikel.
            Antibiotik sistemik yang diberikan eritromisin 250 mg atau 125-250 mg
dikloksalisin 4 kali sehari, dapat juga diberi tetrasiklin. Bila terdapat
infeksi Staphylococcus dibagian tubuh yang lain maka sebaiknya diobati juga
bersama-sama. Pada nanah dari kantung nanah yang tidak dapat keluar maka
dilakukan insisi.
            Pada hordeolum internum dan hordeolum eksternum kadang-kadang perlu 
dilakukan insisi pada daerah abses dengan fluktuasi terbesar. Penyulit hordeolum
dapat berupa selulitis palpebra yang merupakan radang jaringan ikat jarang palpebra
di depan septum orbita dan abses palpebra.

Yang dapat dilakukan pasien


1)      Tunggu sampai bisul sembuh sendiri sekitar satu minggu.
2)      Kompres dengan handuk hangat kira-kira 15 menit 1-2 kali sehari.
3)      Bila bisul sudah matang, cabut bulu mata diatasnya untuk mengeluarkan nanah.
4)      Periksakan ke dokter bila hordeolum besar sampai menyentuh bola mata atau
bila kambuh.

Insisi Hordeolum
            Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anesthesia topical dengan
pantokain tetes mata. Dilakukan anesthesia infiltrasi dengan prokain atau lidokain di
daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila :
-          Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus tegak lurus pada
margo palpebra.
-          Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.
Setelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan
meradang didalam kantongnya dan kemudian diberi salep antibiotik.

Ragam Penanganan Hordeolum


            Meski bintitan sering dianggap sebagai penyakit penampilan, namun bila
dibiarkan dalam jangka panjang tak mustahil dapat berakibat fatal. Boleh jadi
bengkaknya kemps, tapi infeksi atau peradangannya tidak sembuh-sembuh tuntas
karena bolak-balik muncul dan muncul lagi. Selain itu, pembengkakan yang relatif
besar jelas akan mengganggu fungsi mata. Artinya, kendati tidak sampai
menimbulkan kebutaan, namun pandangan jadi kabur karena terganggunya
pembiasan cahaya.
            Bila kompres mata sudah dilakukan beberapa kali namun rasa mengganjal di
kelopak mata tak kunjung hilang, atau bahkan ada benjolan lain yang kian membesar,
sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan beberapa penanganan berikut :

Tetes Mata
            Tetes mata yang diresepkan umumnya adalah tetes mata yang mengandung
antibiotik atau steroid. Untuk anak yang lebih kecil, tetes mata ini lebih mudah
digunakan. Misalnya diakali dengan menunggunya sampai tertidur lalu
meneteskannya sesuai anjuran di ujung matanya, kemudian tarik sedikit bagian
bawah mata, hingga tetesannya mengalir mengenai bola mata.

Salep
            Salep adalah pilihan selanjutnya bagi anak yang sudah lebih besar atau orang
dewasa. Salep mata yang diresepkan biasanya juga mengandung antibiotik dan
steroid.

Obat Oral
            Bila dirasa kurang, dokter akan menambahkan antibiotik yang akan
dikonsumsi secara oral alias diminum selain salep mata dan tetes mata tadi.

Operasi sebagai Solusi


            Bila bintitan sudah terlalu besar atau yang bersangkutan memang sering sekali
bintitan, umumnya obat tetes atau salep dan antibiotik yang dikonsumsi oral tak lagi
memadai. Kalau sudah begini, biasanya dokter akan menyarankan operasi. Tak perlu
membayangkannya sebagai operasi besar karena operasi ini sebenarnya adalah 
pembedahan kecil (1-2 cm) di tempat munculnya benjolan. Kemudian dengan alat
khusus (semacam “sendok”), isi benjolan akan “dikerok” untuk dibuang.
            Bila benjolan ada diluar kelopak mata, sayatan bisa dilakukan dari luar. Akan
tetapi kalau benjolan tersebut di dalam , maka kelopak mata harus “dibalik” dan
dijepit sebelum dilakukan sayatan. Setelah selesai, sementara waktu mata akan
ditutup dengan perban guna mencegah agar tidak terjadi perdarahan lebih lanjut.
            Adapun anestesi yang digunakan untuk anak yang sudah relatif besar atau
orang dewasa adalah bius lokal, yakni hanya di sekitar tempat sayatan. Namun untuk
anak yang lebih kecil, biasanya akan dilakukan bius umum karena akan
dikhawatirkan ia akan meronta kesakitan. Bila ini yang terjadi bukan mustahil bila
alat-alat yang digunakan untuk operasi akan melukai bola mata atau bagian mata
lainnya. Operasinya sendiri termasuk operasi kecil yang tidak makan waktu lama.
Keuntungannya, bititan tidak akan muncul lagi di tempat yang sama karena
permukaan kelenjar tersebut sudah rusak. Kalaupun bintitan muncul lagi terjadinya
pasti ditempat lain.

E. Komplikasi
            Komplikasi yang mungkin muncul dari penyakit kelopak mata adalah selulitis
palpebra dan abses palpebra.

F. Pencegahan
            Untuk mencegah timbulnya penyakit hordeolum ataupun penyakit-penyakit
mata yang lain hendaknya kita membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan
terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit disekitar mata. Bersihkan minyak yang
berlebihan di tepi kelopak mata secara perlahan.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A
DENGAN MASALAH HORDEOLUM

A.  PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 23 Februari  pada jam 10.20, di bangsal
penyakit mata.

1.      Biodata
  a. Identitas Klien
      Nama                                       : Tn. A
Umur                                       : 30 tahun
Jenis kelamin                           : Laki-laki
Alamat                                    : x
Agama                                     : x
Suku                                        : x
Pendidikan                              : x
Pekerjaan                                 : x
Diagnosa medis                       : Hordeolum
  b. Identitas penanggung jawab
Nama                                       : Ny. S
Umur                                       : 27 tahun
Jenis kelamin                           : Perempuan
Alamat                                    : x
Agama                                     : x
Suku                                        : x
Pendidikan                              : x
Pekerjaan                                 : x
Hubungan dengan klien          : Istri
2.      Riwayat Kesehatan
  a. Keluhan utama
Pasien mengalami nyeri dan terdapat benjolan pada kelopak mata  kanannya.
  b. Riwayat kesehatan sekarang
      - Pasien mengalami gangguan penglihatan.
- Mata pasien sebelah kanan kemerahan.
- Pada kelopak mata sebelah kanan terdapat benjolan yang mengganjal.
- Nyeri pada daerah benjolan
- Dalam benjolan terdapat nanah (puss).
- Mata kadang mengeluarkan air.
  c. Riwayat kesehatan dahulu
      Pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya.
  d. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada penyakit yang sama seperti pasien dan pasien tidak
mempunyai riwayat penyakit keluarga.
  e. Genogram

                                                                       
 

 Keterangan :

                              = Laki-laki sudah meninggal

                              = Laki-laki penderita


 

                              = Laki-laki normal


 

                              = Perempuan meninggal

                              = Perempuan normal

  f. Riwayat kesehatan lingkungan


      Pasien tinggal di dekat jalan raya dengan sanitasi lingkungan yang cukup baik.
3.      Pola Fungsi Kesehatan (Gordon)
a.      Persepsi terhadap kesehatan
Pasien mempunyai kebiasaan yang bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan yaitu
merokok.
Pasien mencoba mencari pengobatan dengan membeli salep mata di apotek.
b.     Pola aktivitas latihan
Untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, eliminasi, pindah,
mobilisasi di tempat tidur, dan makan/minum pasien tidak membutuhkan bantuan
dari orang lain.
c.      Pola istirahat tidur
Waktu tidur              : siang dan malam hari
Jumlah jam tidur      : 5 jam
Kualitas tidur           : buruk
Gangguan tidur        : insomnia
d.     Pola nutrisi metabolik
Nafsu makan            : menurun
Porsi makan : sedang
Frekuensi makan      : 3 x sehari
Minum                      : + 5 gelas sehari
e.      Pola eliminasi
Keniasaan BAB       : 1 x/hari
Konsistensi               : lunak
Kebiasaan BAK       : + 3-4 x/hari
f.      Pola kognitif perceptual
1) Status mental       : sadar
2) Bicara                   : tidak ada gengguan dalam berbicara
3) Pendengaran        : tidak ada gangguan pada pendengaran pasien
4) Penglihatan          : kabur (terutama pada mata sebelah kanan)
g.     Pola peran hubungan
1) Status perkawinan: sudah menikah
2) Sistem dukungan  : dari pasangan, anak, teman dan keluarga
4.      Pemeriksaan Fisik (Persistem)
a.      Tanda-tanda vital
Suhu                         : > 360 C
Nadi                                     : > 90 x / menit
Respirasi                   : dalam rentang normal (16 – 24 x / menit)
Tekanan darah          : 120/80 mmHg
b.     Keadaan umum
Kesan umum               : kelopak mata pasien sebelah kanan tampak terdapat benjolan
dan berwarna merah.
Kesadaran                   : komposmentis
Bentuk badan              : sedang
Cara bicara                  : jelas dan lancar

c.      Sistem respirasi
Palpasi                         : frekuensi pernafasan pasien dalam batas normal (antara 16 –
24 x / menit)
Auskultasi                   : tidak ada suara abnormal
d.     Sistem gastrointestinal
Inspeksi                       : tidak tampak adanya kelainan pada system gantrointestinal
pasien.
Palapasi                       : tidak ditemukan adanya masa atau benjolan
Perkusi                        : abdomen timpani
Auskultasi                   : peristaltic dalam batas normal ( 5-35 x/menit)
e.      Sistem kardiovaskuler
Inspeksi                    : denyut jantung teratur
Palapasi                    : frekuensi denyut jantung > 90 x/menit
Auskultasi                : detak jantung terdengar teratur.
f.      Sistem neurology
Pasien mengalami gangguan penglihatan
g.     Sistem urinaria
Pasien tidak mengalami gangguan pada system urinarianya.
h.     Sistem muskuluskeletal
Inspeksi                    : tidak ada kelainan pada system muskuluskeletal
Palpasi                      : tidak terdapat masa (benjolan) pada system muskuluskeletal.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Data Fokus
Data obyektif :
- Kelopak mata bengkak
- Nyeri pada tepi kelopak mata
- Mata merah
- Nyeri bila ditekan
- Ada benjolan disertai tanda radang
- Sakit ketika membungkuk dan diraba
- Terdapat nanah (pus)
- Penglihatan kabur
- Pasien tampak gelisah memikirkan penyakitnya
- Konjungtiva pucat
- Mata tampak sayu
- Pasien merasa malu bertemu dengan orang lain

2. Analisa Data
No Symptom Problem Etiologi
1 Do : - kelopak mata bengkak Resiko infeksi Destruksi
jaringan dan
- mata merah
peningkatan
- terdapat nanah (pus) paparan
lingkungan
2 Do : - nyeri pada tepi kelopak mata Nyeri akut Agen cidera
biologi
- nyeri bila ditekan
- sakit ketika membungkuk dan diraba
3 Do : - ada benjolan disertai tanda Gangguan citra Penyakit 
tubuh
radang
- penglihatan kabur
- pasien merasa malu bertemu dengan
orang lain
4 Do : - pasien tampak gelisah Anxietas  Acaman
terhadap
konsep diri
memikirkan penyakitnya
        - pasien tampak malu jika
bertemu orang lain
5 Do : - konjungtiva pucat Gangguan pola Tidur sehat
tidur tidak adekuat
- mata tampak sayu

3. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah


1.     Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi
2.     Anxietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
3.     Resiko infeksi berhubungan dengan destruksi jaringan dan peningkatan paparan
lingkungan
4.     Gangguan citra tubuh berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
5.     Gangguan pola tidur berhubungan dengan tidur sehat tidak adekuat

C. INTERVENSI
Waktu No Tujuan Intervensi Rasional
D
Ja Tg (NOC) (NIC)
X
m l
1 Setelah (1400) Pain
dilakukan
management :
tindakan
keperawatan 1. Kaji secara -  Merupakan
selama …x 24 komprehensif tentang
jam  pengalaman subyektif
nyeri, meliputi;
diharapkan dan harus dijelaskan
lokasi, karakteristik
pasien dapat oleh pasien dan factor
dan onset, durasi,
mengontrol yang berhubungan
frekuensi, kualitas,
nyeri (1605) dengan suatu hal yang
intensitas/ beratnya
dengan criteria sangat penting untuk
nyeri, dan factor-
hasil : mengevaluasi
faktor presipitasi.
keefektifan dari terapi
(160501). yang diberikan.
Mengenali
faktor -  Untuk mening-
penyebab. katkan relaksasi dan
(160502). kenyamanan pasien.
Mengetahui
onset nyeri. 2. Kontrol factor-
faktor lingkungan
(160503). yang dapat
Menggunakan mempengaruhi respon
metode pasien terhadap
pencegahan. ketidaknyamanan
(contoh; temperatur
(160504).
ruangan, penyinaran,
Menggunakan
dll)
nonanalgesik
dalam 3. Ajarkan -  Memudahkan
mengukur penggunaan teknik
nyeri non-farmakologi pasien dalam
(160505). (contoh; relaksasi, mengontrol nyeri tanpa
Menggunakan guided imagery, menggunakan analgetik.
analgetik terapi musik,
sesuai distraksi, aplikasi
kebutuhan. panas, massase, terapi
aktivitas, dll)
(160506)
Mneggunakan 4. Tingkatkan tidur/ -  Dengan istirahat
alat untuk istirahat yang cukup.
mengukur cukup maka nyeri akan
pemeliharaan. lebih terkontrol.
5. Observasi untuk -  Untuk dapat
(160507)
isyarat nonverbal dari memberikan posisi yang
Melaporkan
ketidak-nyamanan nyaman bagi pasien.
tanda dan
dan ketidak mampuan
gejala untuk
melakukan
pemeliharaan
komunikasi efektif.
kesehatan
professional. 6. Jamin bahwa
pasien menerima
(160508)
perawatan analgesik. -  Dengan bantuan
Menggunakan
analgesik nyeri akan
sumber yang 7. Gunakan strategi
dapat terkontrol.
tersedia. komunikasi terapeutik
untuk -  Untuk mengetahui
(160509)
memberitahukan pengalaman nyeri dan
Mengakui
penerimaan dari respon yang dilakukan
tanda dan
respon nyeri pasien. pasien dalam
gejala nyeri
mengontrol nyeri.
(160510)
- Pasien dapat
Menggunakan 8. Pertimbangkan mengontrol nyeri
pengalaman pengaruh budaya dengan cara yang
nyeri. untuk merespon diyakininya (menurut
nyeri. budayanya).
(160511).
Melaporkan
- untuk memberikan
nyeri yang
implementasi yang
sudah
sesuai dengan
terkontrol 9. Tentukan pengaruh pengalaman pasien
Kriteria NOC  dari pengalaman dan
: kualitas nyata dari terhadap nyeri.
nyeri (missal : tidur,
1.      Tidak
nafsu makan,
pernah
aktivitas, kesadaran,
dilakukan.
suasana hati,
2.      Jarang hubungan, prestasi
dilakukan kerja, dll)

3.      Kadang 10. Evaluasi - Untuk mengetahui


dilakukan pengalaman nyeri dari tingkat keberhasilan
individu atau cerita tindakan mengontrol
4.      Sering keluarga tentang nyeri nyeri.
dilakukan kronik, secara tepat.
5.      Selalu
dilakukan
11. Evaluasi dengan
pasien dan team -  Untuk memilih
perawatan kesehatan, tindakan kontrol nyeri
tentang keefektifan yang paling efektif bagi
tindakan mengontrol pasien.
nyeri yang telah
digunakan.
12. Bantu pasien dan
keluarga untuk
mencari dan
menyediakan
dukungan.
-  Dengan dukungan
yang baik maka pasien
13. gunakan metode akan dapat menurunkan
penilaian rasa nyeri.
pengembangan yang
tepat. -  Untuk mencari
perubahan nyeri dan
membantu dalam
identifikasi factor
timbulnya nyeri yang
nyata dan kuat.
2 Setelah (5820) Penurunan
dilakukan cemas :
tindakan
1.      Gunakan
keperawatan -       Dengan penenang
penenang untuk
selama …x 24 maka pasien akan dapat
mendekati
jam mengontrol emosinya.
ketenangan.
diharapkan
pasien dapat -       Untuk
mengontrol memperbaiki kelakuan
kecemasan pasien sesuai yang
(1402) dengan diharapkan.
criteria hasil :
2.      perbaiki -       Agar pasien dapat
(140201) keadaan pengharapan tidur dengan nyaman.
Monitor untuk kelakuan
intensitas pasien.
cemas
3.      Terangkan
(140202) semua prosedur,
Menghilangka meliputi
n tanda cemas. kemungkinan sensasi -       Mendorong pasien
untuk berpengalaman mengenai harapannya
(140203) terhadap keadaan stress.
selama tidur.
Mengurangi
rangsangan 4.      Cari tahu untuk -       Untuk memberikan
ketika cemas. mengetahui harapan kepercayaan pasien
pasien terhadap terhadap perawat.
(140204)
situasi stress.
Mencari
informasi -       Memberikan
untuk perasaan aman pada
5.      Berikan
mengurangi pasien.
informasi nyata
cemas.
tentang diagnosa,
(140205) pengobatan dan
Merencanakan dugaan.
strategi koping
6.      Tinggal dengan
untuk situasi
pasien untuk -       Memberikan rasa
stress.
meningkatkan aman pada pasien dan
(140206) keamanan dan dengan rasa aman akan
Penggunaan menurunkan dapat menurunkan
strategi koping ketakutan. kecemasan.
efektif.
-       Memberikan rasa
(140207)
7.      Anjurkan pasien nyaman pada pasien.
Menggunakan
untuk tinggal dengan
teknik
anak, jika diperlukan.
relaksasi -       Dengan melakukan
untuk aktivitas pasien tidak
mengurangi memikirkan
cemas. masalahnya.
(140208) -       Memudahkan
Melaporkan pengobatan.
durasi
pengurangan 8.      Berikan objek
episode. yang menandakan
kenyamanan.
(140209)
Melaporkan 9.      Anjurkan
pertambahan aktivitas -       Memahami cerita
panjang dari nonkompetisi, jika dari pasien.
waktu diantara diperlukan.
episode.
(140210)
Memelihara
penampilan 10.  Cari -        untuk menurunkan
peran. perlengkapan kecemasan.
pengobatan yang
(140211) -       Memberikan
keluar dari tanda.
Memelihara kepercayaan pada
hubungan 11.  Dengarkan pasien
sosial dengan penuh
perhatian.
(140212)
Memelihara -       Untuk
konsentrasi. merencanakan tindakan
selanjutnya.
(140213)
Melaporkan
absen dari 12.  Perkuat kelakuan,
perubahan jika diperlukan.
persepsi -       Untuk mengetahui
sensori perubahan kecemasan
klien.
(140214) 13.  Ciptakan suasana
Melaporkan untuk memfasilitasi -       Untuk memberikan
keseimbangan kepercayaan. cara penanganan yang
tidur. tepat.
14.  Anjurkan
(140215) menggunakan -       Untuk memenuhi
Melaporkan perasaan, perhatian kebutuhan pasien.
absen dari dan hilangkan
manifestasi ketakutan.
fisik dari 15.  Kenali saat
cemas. tingkat kecemasan -       Untuk mengurangi
(140216) berubah. tingkat kecemasan.
Manifestasi -        Untuk mengetahui
perseorangan adanya trauma atau
dari laporan 16.  Bantu pasien
tidak.
cemas. mengenali situasi
kecemasan dengan -       Untuk menurunkan
(140217) cepat. tingkat kecemasan.
Mengontrol
respon cemas. 17.  Kontrol stimulus -       Untuk memberikan
jika diperlukan untuk ketenangan kepada
Kriteria kebutuhan pasien. pasien dan menurunkan
NOC : kecemasan.
18.  Dorong
1.      Tidak penggunaan
pernah mekanisme
dilakukan. pertahanan secara
2.      Jarang tepat.
dilakukan 19.  Bantu pasien
untuk membicarakan
3.      Kadang
kejadian nyata.
dilakukan
20.  Instruksikan
4.      Sering
pasien untuk
dilakukan
menggunakan teknik
5.      Selalu relaksasi.
dilakukan.
21.  Berikan
pengobatan untuk
mengurangi cemas,
jika diperlukan.

3 Setelah (6540) Kontrol


dilakukan infeksi :
tindakan
1.      Bersihkan
keperawatan -       Untuk
lingkungan yang
selama …x 24 memusnahkan agen
tersedia setelah
jam yang infeksius.
digunakan oleh
diharapkan
pasien.
pasien dapat
(1902) 2.      Ganti
mengotrol perlengkapan
resiko infeksi perawatan pasien tiap -       Mengurangi resiko
dengan criteria akhir protocol. terjadinya infeksi.
hasil :
3.      Insolasi orang
(190201) yang menunjukan -       Untuk mencegah
Menyatakan adanya penyebaran tersebarnya penyakit
resiko infeksi. penyakit. yang lebih luas.
(190202) 4.      Tempatkan pada
Memonitor ruang isolasi untuk
factor resiko rencana tindakan -       Untuk mencegah
lingkungan. pencegahan jika penyebaran penyakit.
diperlukan.
(190203)
Memonitor 5.      Pertahankan
factor resiko teknik isolasi, jika
tingkah laku diperlukan.
perorangan. -       Untuk
(190204) meminimalkanpenyebar
Mengembang- an bakteri infeksius.
kan strategi 6.      Kurangi angka -       Untuk mencegah
keefektifan kunjungan , jika penularan penyakit
dari resiko. diperlukan. kepada pengunjung.
(190205) -       Untuk menjaga
Mengontrol kebersihan diri
strategi seseorang.
kontrol resiko
sesuai
kebutuhan. 7.      Ajarkan cara -       Untuk
cuci tangan untuk mengoptimal-kan
(190206)
perawatan kesehatan tindakan pencegahan.
Melakukan
perseorangan.
setrategi untuk
kontrol resiko. 8.      Instruksikan
pasien untuk
(190207)
menggunakan teknik -       Mencegah
Mengikuti
cuci tangan yang menempelnya
seleksi strategi
tepat. mikroorganisme
kontrol resiko.
patogen pada
9.      Instruksikan
(190208) pengunjung.
pengunjung untuk
Modifikasi
cuci tangan saat
gaya hidup
masuk dan keluar
untuk
ruangan pasien.
mengurangi
resiko. 10.  Gunakan sabun -       Untuk mematikan
antimikrobial untuk mikroorganis-me yang
(190209) menempel di tangan.
cuci tangan, jika
Menghindari
diperlukan. -       Untuk mencegah
perubahan
untuk penularan penyakit dari
ancaman pasien keperawat dan
kesehatan. 11.  Pakai sarung dari perawat ke pasien.
tangan sebagai
(190210) kebijakan pencegahan -       Mencegah
Mengikutserta bersama. menempelnya bahan
-kan dalam infeksius pada perawat.
penyaringan -       Mencegah
untuk asosiasi terkontaminasi dengan
masalah agen infeksius.
kesehatan.
-       Untuk mencegah
(190211) 12.  Pakai pakaian
terpaparnya bakteri
Mengikutserta pengganti atau
dengan kulit pasien.
-kan dalam gaunketika
penyaringan memelihara bahan -       Memudahkan
untuk infeksius. tindakan prosedur
identifikasi invasive dan
13.  Pakai sarung
resiko. pembedahan.
tangan steril, jika
(190212) diperlukan.
Mendapatkan
imunisasi
secara tepat. 14.  Gosok kulit -       Untuk mencegah
pasien dengan agen kontaminasi dengan
(190213) anti bacterial, jika agen infeksi.
Menggunakan diperlukan.
pelayanan
perawatan 15.  Cukur dan
kesehatan siapkan daerah
-       Mencegah
sesuai sebagai indikasi
masuknya
kebutuhan. buatan untuk prosedur
mikroorganis-me ke
invasive dan
(190214) pipa atau botol.
pembedahan.
Menggunakan
-       Mempertahan-kan
system 16.  Pertahankan
keadaan steril/ bebas
dukungan lingkungan aseptic
kuman.
perseorangan secara optimal selama
untuk berada di tempat
mengontrol tidur.
resiko. -       Memudahkan
17.  Pertahankan mengalirkan arus CDC.
(190215) lingkungan
Penggunaan aseptiksaat mengganti
sumber TPN piap dan botol.
penghasilan
18.  Pertahankan
untuk
sisitem tertutup saat
mengontrol -       Mencegah
melakukan
resiko.
monitoring invasive terinfeksnya jalur IV.
(190216) hemodinamis.
Mengenal
19.  Ubah sekeliling -       Dengan perawatan
perubahan
IV dan tempat garis luka yang tepat maka
dalam status
pusat menurut dapat mencegah
kesehatan.
pembalut untuk arus terjadinya infeksi dan
(190217) CDC. mempercepat luka
Memonitor sembuh.
20.  Pastikan
perubahan
penanganan aseptic -       Dengan nutrisi
status
dari semua garis IV. yang baik pasien dapat
kesehatan.
21.  Pastikan teknik meningkatkan daya
Kriteria tahan tubuh.
perawatan luka yang
NOC :
tepat. -       Menjaga pasien
1.      tidak dari dehidrasi.
pernah
dilakukan -       Untuk menghemat
energi.
2.      Jarang
dilakukan -       Untuk mengurangi
adanya infeksi.
3.      kadang
dilakukan -       Untuk
meningkatkan
4.      sering kekebalan tubuh.
dilakukan 22.  Tingkatkan
5.      selalu intake nutrisi, jika -       Untuk mengurangi
diperlukan. adanya mikroorganis-
dilakukan. me patogen dalam
tubuh.
-       Untuk dapat
merencanakan tindakan
pencegahan secara
23.  Anjurkan tepat.
masukan cairan
secara tepat.
24.  Anjurkan
istirahat.

25.  Berikan terapi -       Agar makanan


antibiotik  secara yang dikonsumsi benar-
tepat. benar bergizi tinggi.
26.  Berikan
imunisasi secara
tepat.

27.  Instruksikan
pasien untuk  minum
antibiotik, jika
diperlukan.

28.  Ajarkan pasien
dan keluarga tentang
tanda dan gejala
infeksi serta
melaporkannya ketika
dibrikan perawatan
kesehatan.
29.  Tingkatkan
pemeliharaan dan
pengolahan keamanan
makanan.
4 Setelah (5220) Peningkatan
dilakukan citra tubuh :
tindakan
1.      Anjurkan pasien
keperawatan -              Dengan
untuk membicarakan
selama …x 24 membicarakan
perubahan penyebab
jam perubahan penyebab
sakit atau
diharapkan sakit atau pembedahan
pembedahan secara
pasien dapat maka akan dapat
tepat.
(1403) membantu dalam
mengontrol pengkajian lebih lanjut.
cara berfikir
-           Mengisyaratkan
dengan criteria kemungkinan adaptasi
hasil : untuk mengubah dan
memahami tentang
(140301)
2.      Bantu pasien peran diri sendiri dalam
Mengenali
untuk menentukan kehidupan.
halusinasi atau
tingkat perubahan
terjadinya -              Mendemonstra
sebenarnya di dalam
khayalan. -sikan penerimaan/
tubuh atau tingkat/
membantu pasien untuk
(140302) mutu kegunaan.
mengenal dan
Menahan diri
memahami tentang
dari
kondisinya.
halusinasi. 3.      Bantu pasien
untuk mendiskusikan
(140303)
stress yang
Menahan diri -              Untuk
mempengaruhi citra
dari respon memberikan informasi
tubuh untuk kondisi
untuk kepada pasien agar
bawaan, cidera,
berkhayal dapat meningkatkan
penyakit, atau
citra tubuh
(140304) pembedahan.
Frekuensi
verbal dari
-          Untuk
halusinasi. 4.      Gunakan
merencanakana
petunjuk lebih dulu
(140305) tindakan yang tepat
untuk menyiapkan
Menggambar- untuk pasien.
pasien dalam
kan isi dari
mengubah citra
halusinasi.
tubuh.
(140306)
Melaporkan
penurunan 5.      Gunakan
dalam bimbingan untuk
berhalusinasi. mengantisipasi -          Untuk
perubahan gambaran memberikan rasa
(140307)
tubuh pasien yang nyaman pada pasien dan
Mengatakan
bisa diramalkan. agar pasien tidak merasa
untuk
kenyataannya. cemas.

(140308) 6.      Bantu pasien


Memelihara untuk mendiskusikan
pengaruh perubahan yang
konsistensi disebabkan oleh -          Untuk
dengan perawatan atau mengetahui tingkat
perasaan. penyakit. perubahan penanganan
citra tubuh pasien
(140309) berhasil atau tidak.
Interaksi
dengan orang 7.      Bantu pasien -          Untuk
lain secara menentukan tingkat merencanakan tindakan
tepat. perubahan yang nyata keperawatan
(140310) terhadap gambaran selanjutnya.
Interpretasi tubuh.
perseorangan
dengan depat
dari 8.      Tentukan
lingkungan. -          Untuk dapat
perubahan fisik
memberikan lingkungan
terbaru yang telah
(140311) yang lebih nyaman bagi
menyatu dengan
Menunjukan pasien.
gambaran tubuh
logika pola
pasien.
berfikir yang
logis. 9.      Bantu pasien -          Untuk
untuk mendiskusikan mengetahui keadaan
(140312)
perubahan yang umum pasien dan
Menunjukan
disebabkan oleh rencana tindakan
dasar berfikir
factor keadaan keperawatan
secara nyata.
lingkungan. selanjutnya.
(140313)
10.  Identifikasi -          Mengetahui
Menunjukan
mengenai budaya perubahan yang
isi berfikir
pasien, agama, jenis dirasakan pasien.
secara tepat.
kelamin, dan umur.
(140314)
Menunjukan -          Untuk dapat
kemampuan 11.  Monitor apakah memberikan tips cara
untuk pasien dapat melihat merubah penampilan
menerima perubahan dalam yang tepat.
saran dari tubuhnya.
orang lain.
12.  Identifikasi
Kriteria strategi yang -          Untuk dapat
NOC : digunakan untuk memberitahukan
menghadapi tindakan yang tepat.
1.      Tidak
perubahan
pernah
penampilan.
dilakukan -          Pasien dapat
13.  Identifikasi mengubah penampilan
2.      Jarang
tentang kerusakan yang lebih baik.
dilakukan
cara berpakaian,
3.      Kadang rambut palsu atau
dilakukan. kosmetik.
4.      Sering 14.  Bantu pasien
dilakukan untuk mengidentifi-
kasi tindakan yang
5.      Selalu
dilakukan untuk
dilakukan
meningkatkan
penampilan. -          Dengan
dukungan yang baik
pola fikir pasien akan
membaik.
15.  Identifikasi
dukungan yang
tersedia untuk pasien.
5 Setelah (1850) Tingkatkan
dilakukan tidur :
tindakan
1.      Tentukan pola
keperawatan -              Untuk
tidur/ pola aktivitas
selama …x 24 meningkatkan pola tidur
pasien.
jam pasien.
diharapkan
pasien dapat -              Untuk
(0004) tidur 2.      Monitor pola mendapatkan data  dasar
dengan tidur pasien dan untuk pengkajian lebih
kriteria hasil : jumlah jam tidur lanjut dan untuk
pasien. mengetahui peningkatan
(000401) waktu dan kualitas
Meningkatkan tidur.
waktu tidur.
-              Dengan
(000402) lingkungan yang
Observasi nyaman pasien dapat
waktu tidur. meningkatkan pola tidur
adekuat dan kualitas
(000403)
tidur yang baik.
Meningkatkan 3.      Atur lingkungan
pola tidur (seperti; pencahayaan,
keramaian, -              Dengan waktu
(000404) temperatur, kasur dan tidur yang teratur maka
Meningkatkan tempat tidur) untuk pasien akan lebih
kualitas tidur. meningkatkan tidur nyaman tidur dan
(000405) pasien. merasa segar ketika
Meningkatkan 4.      Anjurkan pasien bangun sehingga pasien
efisiensi tidur untuk mengatur dapat melakukan
waktu tidur yang rutin aktivitas.
(000406) untuk memudahkan -Beberapa jenis obat
peralihan dari bangun dapat menyebabkan
Merasakan
sempurna ke tidur. tidur.
tidur lebih
lama/adekuat.
- Dengan memberi
(000407) pengetahuan tentang
Tidur dengan pentingnya tidur,dapat
teratur. 5.      Tentukan efek meningkatkan tidur
dari pengobatan sehingga pasien akan
(000408) terhadap pola tidur membantu kesembuhan
pasien. pasien.
Merasakan
kesegaran 6.      Terangkan - Keadaan fisik dan
setelah tidur. pentingnya tidur psikologis juga
adekuat selama sakit. frekuensi berkemih
(000409)
pada malam hari akan
Menunjukan menentukan pola
rasa ngantuk tidur.pasien bangun
beberapa berulang kali karena
lama. keinginan
berkemih.Dengan
(000410)
mengkajinya,pola tidur
Bangun tepat
pasien dapat dapat
waktu.
ditingkatkan .
(000411) 7.      Monitor pola
Elektro tidur pasien dan catat
encephalogra keadaan
m dalam fisik(seperti;apnea
rentang tidur,obstruksi jalan
normal. nafas
- Pendekatan pada
,nyeri/ketidaknyaman
pasien dapat digunakan
(000412) an dan frekuensi
untuk menentukan
Elektromyo- berkamih atau
perencanaan
gram dalam keadaan psikologis
keperawatan
rentang (seperti;takut atau
komprehensif.
normal. cemas)keadaan
menjelang tidur.
(000413)
Elektro- 8.      Pendekatan -  Dengan
okulogram pada siklus bangun menghilangkan situasi
dalam rentang /tidur yang teratur stress maka pasien dapat
normal. untuk pasien dalam meningkatkan tidur
perencanaan yang adekuat.
(000414)
keperawatan.
Tanda-tanda - Untuk mengetahui
vital dalam 9.      Bantu pasien makanan dan minuman
rentang menghilangkan yang kemungkinan
normal S : situasi stress sebelum dapat mengganggu tidur
36,5-37,4 0C tidur. pasien di malam hari.
N : 60- - Agar pasien tidak
89x/mnt mengkonsumsi
makanan dan minuman
R : 16-
10.  Monitor makanan yang dapat mengganggu
24x/mnt
dan minuman yang tidurnya seperti
TD: 110/60- masuk sebelum tidur makanan yang pedas
139/90 untuk memudahkan dapat meningkatkan
mmHg. tidur. peristaltic usus atau rasa
mules yang dapat
mengganggu pasien.
Kriteria 11.  Instruksikan - Dengan aktivitas maka
NOC : pasien untuk pasien dapat mengontrol
menghindari makanan waktu tidur siang dan
Tidak pernah
dan minuman yang secara otomatis pola
dilakukan
dapat menggangu tidur pada malam hari
1.      Jarang tidur. tidak terganggu.
dilakukan - Dengan memberikan
kenyamanan maka
2.      Kadang
pasien akan dapat
dilakukan.
meningkatkan pola tidur
3.      Sering adekuat.
dilakukan
- Dengan
4.      Selalu disesuaikannya jadwal
dilakukan pengobatan maka pasien
dapat mengatur waktu
12.  Bantu pasien tidur yang tidak
untuk membatasi bersamaan dengan
waktu tidur siang waktu pengobatan.
dengan menyediakan
aktivitas pendukung. - Untuk meningkatkan
tidur pasien.
13.  Berikan
kenyamanan dengan
pijatan dan  posisi
yang nyaman.

- Dengan kenyamanan,
14.  Lakukan teknik tidur, dan gaya
penyesuaian hidup yang baik maka
penjadwalan pasien akan dapat
pengobatan untuk meningkatkan tidur
mendukung siklus yang adekuat dan
tidur/ bangun pasien. kualitas tidur yang baik.
15.  Dorong
penggunaan obat tidur
yang tidak berisi
REM (suppressors).
16.  Diskusikan
dengan pasien dan
keluarga untuk
mengukur
kenyamanan, teknik
tidur, dan perubahan
gaya hidup.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.
Hordeolum yang biasanya merupakan penyakit infeksi Staphylococcus pada kelenjar
sebasea kelopak biasanya sembuh sendiri dan dapat diberi hanya kompres hangat.
Penyakit kelopak mata hordeolum dapat disebabkan oleh infeksi
kuman Streptococcus, Staphylococcus atau Moraxella pada kelenjar kelopak mata
yang disebut kelenjar meiboom, Krause, moll atau wolfring, terjadi infeksi disertai
radang yang membuntu pengeluaran secret melalui saluran kelenjar yang
mengakibatkan terjadi pembesaran kelenja.
            Tnda dan gejala dari penyakit hordeolum antara lain ; mata merah, ada
benjolan pada kelopak mata, berair, nyeri pada tepi kelopak mata, nyeri ketika
membungkuk, peka terhadap cahaya terang, nyeri bila ditekan dan kadang ada nanah
(puss). Penyakit ini dapat diobati dengan terapi antibiotik, kompres hangat, ataupun
kadang bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi untuk hordeolum yang terdapat nanah
dan tidak dapat keluar dari kantung nanah maka perlu dilakukan insisi.

Saran
            Hordeolum merupakan penyakit mata yang sangat menjengkelkan bagi siapa
saja yang mengalaminya. Untuk menjaga diri agar tidak terjadi hordeolum kita harus
menjaga kebersihan diri. Hendaknya sebagai seorang perawat yang melakukan
kontak langsung dengan pasien harus melakukan tindakan cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan keperawatan. Untuk itu, dengan ditulisnya makalah dan
asuhan keperawatan ini penulis berharap agar nantinya makalah ini dapat berguna
bagi mahasiswa di bidang kesehatan, pembaca dan masyarakat serta bisa menambah
pengetahuan tentang penyakit hordeolum (timbilan).

DAFTAR PUSTAKA

-       Bulechek, Mc. Closke. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC).Ed-2.


USA : Mosby
-       Carter, Robin.       Diagnosa Keperawatan Nanda NIC – NOC
-       Ilyas, Sidarta. 2003. Ilmu Penyakit Mata. Ed-2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
-       Johnson, Marion, dkk. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). Ed-2.
USA : Mosby
-       Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed-3. Jakarta : Media
Aesculapius
-       Meditips. 2005. Mata Timbil. http://www.republika.co.id
-       Prakoso, Hadi. 2008. Dari Peradangan Sampai
Infeksi. http://www.tabloid_nakita.com
-       Santosa, Budi. 2005 - 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Prima
Medika
-       Tika. 2007. Bintitan Pada Mata. http://www.kiatsehat.com
-       _________ 2008. Seputar Penyakit Timbil. http://www.dinkes_diy.org
-       _________ 2008. Bintitan. http://www.infokes.com

Anda mungkin juga menyukai