HORDEOLUM
Oleh :
2. Penyebab
Infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata
yang disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri
stafilokokkus). Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit. Hordeolum
kadang timbul besamaan dengan atau sesudah blefaritis, hordeolum bisa
timbul secara berulang. (Sidarta Ilyas,2004)
Infeksi pada
kelenjar kelopak Inflamasi
mata
Kelopak mata
sukar diangkat
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian Fokus
Identitas Pasien
Nama : Tidak berpengaruh
Umur : (semua umur bisa terkena penyakit hordeolum)
JenisKelamin : (laki-laki dan perempuan bisa terserang
penyakit hordeolum)
Agama : tidak berpengaruh
Status : tidak berpengaruh
Pendidikan : tidak berpengaruh
Pekerjaan : pekerjaan yang sering menghadap komputer
beresiko terkena hordelum
Suku : tidak berpengaruh
Alamat : tidak berpengaruh
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
kllien biasanya mengeluh nyeri pada kelopak mata
Riwayat Penyakit Sekarang
klien mengalami penglihatan sedikit terganggu dengan benjolan pada
kelopak mata
b. Head to toe
Kepala :-
Mata : nyeri, tampak merah dan bengkak di sekitar mata
Hidung :-
Telinga :-
Leher :-
Dada :-
Paru-paru :-
Abdomen :-
Genetalia :-
Ekstremitas :-
Pemeriksaan Penunjang
Eversi (pembalikan) palpebra untuk memeriksa permukaan bawah
palpebra superior dapat dilakukan bersama slitlamp atau tanpa bantuan
alat ini. Pemeriksaan ini harus selalu dilakukan bila diduga ada benda
asing. Setelah diberi anestesi lokal, pasien duduk didepan slitlamp dan
diminta melihat kebawah. Pemeriksaan dengan hati-hati memegang bulu
mata atas dengan jari telunjuk dan jempol sementara tangan yang lain
meletakkan tangkai aplikator tepat diatas tepi superior tarsus. Palpebra
dibalik dengan sedikit menekan aplikator kebawah, serentak dengan
pengangkatan tepian bulu mata. Pasien tetap melihat kebawah, dan bulu
mata ditahan dengan menekannya pada kulit diatas tepian orbita superior
saat aplikator ditarik kembali. Konjungtiva tarsal kemudian diamati
dengan pembesaran. Untuk mengembalikannya, tepian palpebra dengan
lembut diiusap kebawah sementara pasien melihat keatas. ( Paul Riordan
& John Witcher, 2009)