Anda di halaman 1dari 12

OM SWASTIYASTU

Nama kelompok 3 :
I Gusti Agung
 Diana Ratri Astuti 18.321.2832
I Made Agung Surya Diyasa 18.321.2834

Ni Luh Putu Mas Ari Puspa Dewi 18.321.2841

Ni Luh Putu Widi Wulandari 18.321.2843

Ni Made Vina Widya Yanti 18.321.2849

Ni Nyoman Budi Rahayu 18.321.2850

Ni Putu Ari Adnyani 18.321.2852

Putu Ayu Dyah Noviana Dewi 18.321.2861

Putu Diah Wulandari 18.321.2862

PATOFISIOLOGI HORDEOLUM
DEFINISI HORDEOLUM
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Hordeolum
biasanya merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar sabasea kelopak mata.
Biasanya sembuh sendiri dan dapat diobati dengan hanya kompres hangat.).
Hordeolum secara histopatologik gambarannya seperti abses.
Berdasarkan tempatnya,hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :

Hordeolum interna Hordeolum eksterna


Etiologi Hordeolum

Biasanya dapat dicetuskan oleh stress, nutrisi


yang buruk, penggunaan pisau cukur yang sama
untuk mencukur rambut disekitar mata dan kumis
atau tempat lain. Infeksi ini mudah menyebar,
sehingga diperlukan pencegahan terutama
mengenai kebersihan individual. Yaitu dengan
tidak menyentuh mata yang terinfeksi, pemakaian
kosmetik bersama-sama, pemakaian handuk dan
washcloth bersama-sama.
Patofisiologi Hordeolum

Infeksi bakteri stafilokokkus pada kelenjar yang sempit dan


kecil, biasanya menyerang kelenjar minyak (meibomian) dan
akan mengakibatkan pembentukan abses (kantong nanah)
kearah kulit kelopak mata dan konjungtiva biasanya  disebut
hordeolum internum.
Apabila bakteri stafilokokkus minyerang kelenjar Zeis atau
moll maka akan membentuk abses kearah kulit palbebra yang
biasanya disebut hordeolum eksternum. Setelah itu terjadi
pembentukan chalazion yakni benjolan di kelopak mata yang
disebabkan peradangan di kelenjar minyak (meibom), baik
karena infeksi maupun reaksi peradangan akibat alergi
Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar preaurikel biasanya turut membesar.
Sering hordeolum ini membentuk abses dan pecah dengan sendirinya.Gejala :

• Pembengkakan
• Nyeri pada kelopak mata
• Kalau menunduk rasa sakit bertambah
• Tampak suatu benjolan setempat
• Warna kemerahan
• Nyeri tekan
• Mata terkadang berair
• Peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu di
matanya
• Pembengkakan pada sebagian kelopak mata atau kadang seluruh
kelopak membengkak
• Ditengah daerah yang membengkak seringkali bintik kecil yang
berwarna kekuningan
Penatalaksanaan

 Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali


sehari.
 Antibiotik topikal (salep, tetes mata),
 Antibiotika oral (diminum),
 Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan
berdasarkan berat badan sesuai dengan masing-masing
jenis antibiotika dan berat ringannya hordeolum.
 Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat
diberikan untuk meredakan keluhan nyeri
Lanjutan…
 Pada nanah dan kantong nanah tidak dapat keluar
dilakukan insisi. Pada insisi hordeolum terlebih dahulu
diberikan anestesia topikal dengan pentokain tetes mata.
Dilakukan anestesi infiltrasi dengan prokain atau
lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang
bila :
1. Hordeolum interna dibuat insisi pada daerah fluktuasi
pus, tegak lurus pada margo palpebra.
2. Hordeolum eksterna dibuat insisi sejajar dengan margo
palpebra.
Pencegahan Hordeolum
1. Selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di
sekitar mata dan Bersihkan minyak yang berlebihan di tepikelopak
mata secara perlahan.
2. Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum
menyentuh wajah agar hordeolum tidak mudah berulang.
3. Usap kelopak mata dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk
membersihkan ekskresi kelenjar lemak.
4. Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi oleh
kuman.
5. Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.
*misalnya di jalanan pedesaan
OM SANTIH,SANTIH,SANTIH, OM

Anda mungkin juga menyukai