HORDEOLUM
Disusun oleh :
Maria Magdalena Tiansy Meko, S.Ked
Pembimbing :
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp. M
dr. Komang Dian Lestari, Sp. M
Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup
dan melindungi bola mata bagian anterior. Mekanisme berkedip melindungi kornea
dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata, palpebra
inferior menyatu dengan pipi.
ANATOMI PALPEBRA
Kulit
• Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis, dengan
sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
• Fungsi otot ini adalah untuk munutup palpebra. Serat ototnya mengelilingi fissura palpebra secara
konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian
otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal bagian diatas septum orbitae
adalah bagian praseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian orbita. Orbikularis okuli dipersarafi oleh
nervus facialis.
Jaringan areolar
• Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan dengan lapisan subaponeurotik dari kulit
kepala.
• Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut tarsus
superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak mata dengan kelenjar Meibom (40
buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah).
Konjungtiva palpebrae
• Bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungtiva palpebra, yang melekat erat
pada tarsus.
DEFINISI
Hordeolum adalah infeksi satu atau lebih kelenjar pada palpebra. Bila
kelenjar Meibom yang terkena, timbul pembengkakan yang disebut
hordeolum internum. Sedangkan hordeolum eksternum yang lebih
superfisial adalah infeksi kelenjar Zeiss atau Moll.
Klasifikasi
• Hordeolum
eksternum
• Hordeoulum
internum
Hordeolum eksternum
Hordeolum Eksternum
Hordeolum internum
Hordeolum Internum
Etiologi
Infeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Selain itu bisa juga disebabkan oleh Staphylococcus epidermidis.
PATOGENESIS
Non Medikamentosa • Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.
– Nama : Ny. SB
– Tanggal lahir : 2 Januari 1987
– Umur : 34 tahun
– Jenis Kelamin : Perempuan
– Alamat : Oepoi
– Pekerjaan : Bidan
– Agama : Kristen Protestan
– Tanggal pemeriksaan : 3 Februari 2021
– Nomor MR : 208909
Kondisi mata pasien
OS :
Benjolan di palpebra (-)
Hiperemi (-)
Edema (-)
Nyeri tekan (-)
DIAGNOSIS OD : Hordeolum Internum Palpebra Inferior
Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan adanya edema dan hiperemi pada palpebra inferior okulus
dextra. Benjolan menonjol ke arah kulit konjungtiva tarsal tanpa pergerakan kulit. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan yang menyatakan bahwa hordeolum internum merupakan infeksi pada kelenjar Meibom
sehingga ia bertumbuh ke arah konjungtiva tarsal dan tidak ikut bergerak dengan pergerakan kulit.
Penanganan pada pasien yaitu dengan kompres hangat yang dilanjutkan dengan pemberian antibiotik
topical dan antibiotic oral berupa oxytetraxicline dan amoxicillin. Maksud pemberian kompres hangat yaitu
untuk mempercepat peradangan kelenjar sampai nanah keluar. Sedangkan pemberian antibiotika oral
adalah untuk mengobati infeksi akibat kuman stafilokokus. Apabila dengan terapi konservatif tidak ada
perbaikan atau nanah tidak dapat keluar maka dapat dilakukan tindakan operatif berupa insisi untuk
mengeluarkan nanah pada benjolan, diteruskan kuretase seluruh isi jaringan meradang di dalam
kantongnya
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus hordeolum, pada pasien atas nama Ny. SB usia 34
tahun datang dengan keluhan benjolan pada mata kanan bawah. Pasien diberikan
edukasi mengenai hygine untuk mencegah terjadinya infeksi dan diberikan
pengobatan antibiotik dan salep mata (Amoxicilin tablet 500 mg, 3x1,
Oxytetrasiklin salep mata, 3x1), kemudian pasien juga disarankan untuk dilakukan
insisi pada benjolan tersebut apabila dengan pengobatan tidak memperbaiki
keadaan pasien.
TERIMAKASIH