Anda di halaman 1dari 22

Hordeolum

Kalazion Oleh :
Victori P. M. Malakabu
Pembimbing :
dr. Sarah M. Josephina, Sp.M
ANATOMI PALPEBRA
Pada palpebra terdapat bagian-bagian :
Kelenjar :
 Kelj Sebasea
 Kelj Moll (kelj keringat)
 Kelj Zeis pada pangkal rambut
 Kelj Meibom (kelj tarsalis) di dalam tarus, menghasilkan sebum
Otot, seperti :
 M. Orbikularis okuli (menutup bola mata)
 M. Levator palpebra (mengangkat kelopak mata)

Tarsus (jaringan ikat)


Perdarahan : a. palpebra
Persyarafan :
 Ramus frontal N. V (kelopak mata atas)
 N. V cabang ke II (kelopak mata bawah)
HORDEOLU
M
Definisi
Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar palpebra. Umumnya
disebabkan oleh bakteri Staphylococcus.

 Hordeolum interna :
 Hordeolum eksterna :
merupakan infeksi kelenjar
merupakan infeksi pada
Meibom yang terletak di dalam
kelenjar Zeiss atau Moll
tarsus dengan penonjolan
dengan penonjolan terutama
terutama ke daerah
ke daerah kulit kelopak mata.
konjungtiva tarsal
PATOFISIOLOGI

Zeiss atau Moll Meibom

Obstruksi dan reaksi tarsus dan jaringan sekitarnya

infeksi sekunder dan inflamasi supuratif

Hordeolum Hordeolum
externum internum
Faktor Resiko

 Penyakit kronik.
 Daya tahan tubuh menurun.
 Peradangan kelopak mata kronik, seperti Blefaritis.
 Diabetes
 Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia.
 Riwayat hordeolum sebelumnya
 Higiene dan lingkungan yang tidak bersih
 Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.
Gambaran Kilinis
Gejala
o Bengkak pada kelopak atas atau bawah
o Nyeri pada kelopak mata
o Merah Tanda
o Lunak
o Discomfort dan sensasi terbakar pada
 Eritema
kelopak mata
o Gatal  Edema
o Sensitif terhadap cahaya (silau)  Nyeri tekan di dekat
o Mata Berair pangkal bulu mata
o Berkedip tidak enak  Gambaran absces kecil
o Rasa kelilipan
o Adanya pseudoptosis
o Penglihatan terganggu
o Kelenjar preaurikel biasanya membesar
o Riwayat keluhan berulang
Ada 2 stadium pada hodreolum, yaitu :

1. Stadium infiltrate yang ditandai dengan kelopak mata bengkak,


kemerahan, nyeri tekan dan keluar sedikit kotoran.

2. Stadium supuratif yang ditandai dengan adanya benjolan yang berisi


pus (core).
Pemeriksaan fisik
Hordeolum
• Palpebra : edema (+), hiperemi (+), pus
(+) • BMD : dalam
• Konjungtiva • Iris : radier
o Pars Bulbar : hiperemi (-) • Pupil : bulat, isokor, 3mm/3mm, refleks
o Pars Palpebra : nodul (+), hiperemi (+), nyeri cahaya (+/+)
tekan (+) • Lensa : jernih, dbn
•Kornea : jernih, dbn
Diagnosa Banding

Blepharitis

Xantelasma

45%

Kalazion Dakriosistitis
Tatalaksana

NON-MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA

 Biasanya hordeolum dapat sembuh  Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres


dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari hangat selama 24 jam tidak ada perbaikan, dan
 Kompres hangat, 3-4 kali sehari selama bila proses peradangan menyebar ke sekitar
10-15 menit daerah hordeolum.
 Bersihkan kelopak mata dengan air  Antibiotik topikal
bersih  Antibiotik sistemik
 Menghindari menekan atau menusuk Ciprofloksaxim 250-500mg atau Amoksisilin 3
hordeolum, hal ini dapat menimbulkan kali sehari
infeksi
Pembedahan
 Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi
topikal dengan pantokain tetes mata. Dilakukan anestesi
filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum:
 Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi
pus, tegak lurus pada margo palpebra.
 Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan
margo palpebra.

 Setelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau


kuretase seluruh isi jaringan meradang di dalam
kantongnya dan kemudian diberikan salep antibiotik.
KALAZION
Definisi
Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar
Meibom yang tersumbat

Etiologi
Kalazion juga disebut sebagai lipogranulomatosa kelenjar Meibom. Kalazion mungkin
timbul spontan disebabkan oleh sumbatan pada saluran kelenjar atau sekunder dari
hordeolum internum. Kalazion dihubungkan dengan seborrhea, chronic blepharitis,
dan acne rosacea
Patofisiologi
Terbentuk
Timbul
Gangguan jaringan
Enzim Tertahannya reaksi
sekresi kel granulasi
bakteri sekresi kelenjar jaringan
Meibom (Kalazion)
sekitar
dan infeksi
Gejala Klinis

 Benjolan pada kelopak


 Tidak hiperemis
 Tidak ada nyeri tekan
 Adanya pseudoptosis
 Kelenjar preurikel tidak membesar
 Perubahan bentuk bola mata akibat tekanan sehingga
terjadi kelainan refraksi
Pemeriksaan fisik
Kalazion
• Palpebra : edema (+), hiperemi (-), pus (-) • BMD : dalam

• Konjungtiva • Iris : radier

Pars Bulbar : hiperemi (-) • Pupil : bulat, isokor, 3mm/3mm, refleks


cahaya (+/+)
Pars Palpebra : nodul (+), hiperemi (-),
nyeri tekan (-) • Lensa : jernih, dbn

• Kornea : jernih, dbn


Tatalaksana

• Kalazion umumnya bersifat self limited


• Kompres hangat 10-20 menit 4 kali sehari.
• Antibiotik salep dan sistemik
• Penyuntikan steroid untuk lesi kecil
• Insisi
Untuk mengurangi gejala

 Dilakukan ekskokleasi isi abses dari dalamnya atau dilakukan


ekstirpasi kalazion tersebut. Insisi dilakukan seperti insisi pada
hordeolum internum.

 Bila terjadi kalazion yang berulang beberapa kali sebaiknya dilakukan


pemeriksaan histopatologik untuk menghindarkan kesalahan diagnosis
dengan kemungkinan adanya suatu keganasan.
PROGNOSIS

Prognosis umumnya baik, karena proses peradangan


pada hordeolum dan kalazion bisa mengalami
penyembuhan dengan sendirinya asalkan kebersihan
daerah mata tetap dijaga dan dilakukan kompres hangat
pada mata yang sakit serta terapi yang sesuai.
Kesimpulan
Hordeolum Kalazion
• Peradangan pada kelenjar
• Peradangan pada kelenjar
kelopak mata
kelopak mata
• Tanda radang (+)
• Tanda radang (-)
• Ukuran lebih kecil
• Ukuran lebih besar
• Kompres hangat
• Kompres hangat
•3 Salep antibiotik/ antibiotik
• Salep antibiotik/ sistemik
sistemik
• Insisi
• insisi
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai