Imunisasi
15 september 2020
Vaksinasi
• Memberikan vaksin (bakteri / virus hidup
dilemahkan / mati, komponen) atau toksoid
• Sesuai jadwal yang ditetapkan
• untuk merangsang kekebalan tubuh
(imunogenitas)
• dapat menimbulkan KIPI (reaktogenitas)
• Campak Rotavirus
• BCG • Parotitis • OPV
Vaksin • Rubela
Hidup • Yellow
• Varisela
Fever
VVM
Vaksin polio: OPV dan IPV
OPV eIPV
• Hidup dilemahkan • Inaktif:
• tOPV (3 strain); b OPV • 3 strain
• Tidak boleh pd • Tidak ada risiko VDPV
imunokompromise dan VAPP
• Risiko VDVP, VAPP • Injeksi im
• Oral • 2 – 8ºC stabil 3 thn
• Beku; 2-8C • Tidak boleh beku
• Imunitas mukosa • Multidosis (24 jam)
• Kontak imunitas (+) • kontak imunitas (-)
Vaksin Polio Oral (OPV)
• Penyimpanan (sebelum dibuka):
– dalam suhu - 20ºC potensi sampai 2 thn
– dlm suhu 2 – 8ºC potensi sampai 6
bulan
• Setelah dibuka simpan dlm suhu 2 – 8º C
– potensi hanya sampai 7 hari
• Tidak beku, ada sorbitol
• Sedang diare : boleh divaksin, 4 minggu
kemudian beri 1 dosis sebagai dosis
tambahan
Effektifitas
88% untuk pencegahan bakteremia
pneumokokus
60%-70% untuk pencegahan penyakit invasif
Kurang effektif mencegah pneumonia
KIPI ringan
Reaksi lokal : 30 – 50 %
Demam, mialgia : < 1 %
Vaksin Demam Tifoid
• Komposisi
– Polisakarida kapsul Vi Salmonella typhi
– Fenol, NaCl, NaHPO3H
• PFS, simpan 2 – 8ºC
• Intramuskular umur > 2 thn
• Imunitas 2 – 3 minggu pasca vaksinasi
• Imunogenitas rendah pada umur < 2 thn
• Perlindungan 3 tahun
• Tidak melindungi thdp S.paratyphi A & B
Vaksin Influenza
• Virus tidak aktif, dlm PFS (prefilled syringe)
– Bahan lain: telur, neomisin, formaldehid
– Penyimpanan: suhu 2 – 8°C, jangan kena
cahaya atau beku
• Tiap tahun strain bisa berbeda berdasar
rekomendasi WHO : Selatan & Utara
• Penyuntikan: intramuskular
• Dosis
– 6–35 bulan : dosis 0,25 ml
– > 36 bl : dosis 0,5 ml
• Jadwal:
– < 9 thn : perlu 2 dosis ( booster 4 minggu
kemudian
– Vaksinasi diulang tiap tahun
Vaksin Hepatitis A
• Indikasi kontra
– demam, infeksi akut
– hipersensitif thdp komponen
vaksin
• Intramuskular
Vaksin Varisela (Cacar Air)
Apotik
DinKes
Kabupaten
Praktek Swasta
Pelayanan Kes.
Primer
• Lemari es
– Jarak lemari es dengan dinding belakang
15 cm
– Lemari es tidak terkena sinar matahari
langsung
– Sirkulasi ruangan cukup
• Penyusunan vaksin
– Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau
– satu jari antar dos vaksin
Rak I : Polio , Campak dan BCG.
Rak II : DPT , Hept. B
Rak III : DT, TT
Fungsi cold pack sama dengan
botol air di bagian bawah lemari es
- Mempertahankan suhu, jika
lemari es mati agar suhu tetap
stabil.
Pengontrol suhu (thermometer)
pada rak kedua, freeze
watch/freeze tag pada rak ketiga.
Lakukanlah pencatatan suhu dua
kali sehari, pada grafik suhu.
Click icon to add chart
Kesalahan Penyimpanan Vaksin
VVM = Vaccine Vial Monitor
Uji Kocok (Shake Test)
Vaksin tidak pernah beku Vaksin pernah beku
Setelah dikocok
Setelah 15 menit
Setelah 30 menit
Setelah 60 menit
Boleh digunakan Jangan digunakan
Pengambilan vaksin
• Pemeriksaan umum
• Pemeriksaan khusus
– Mencari indikasi kontra atau hal-hal
yang perlu diperhatikan
– bekas vaksinasi terdahulu
– Lokasi vaksinasi yang akan
dikerjakan
Persiapan Pemberian Vaksin
• Cuci tangan dengan antiseptik
• Baca nama vaksin, tanggal
kadaluwarsa,
• Teliti kondisi vaksin apakah masih
layak: warna indikator VVM,
• Kocok: penggumpalan, perubahan
warna
• Alat suntik: sekali pakai
• Encerkan dan ambil vaksin sebanyak
dosis
• Ukuran jarum: ketebalan otot bayi /
anak
• Pasang dropper polio dengan benar
Penyediaan alat-alat
• Peralatan vaksinasi
– (alat cuci tangan, pemotong ampul,
alat suntik sekali pakai, kapas
alkohol, plester, kotak limbah)
• Alat penanganan kedaruratan
(adrenalin, kortikosteroid, selang dan
cairan infus, oksigen),
• Pencatatan :
– Buku KIA, KMS, blangko vaksinasi
Ukuran Jarum
Intramuskular di deltoid
• > 2 thn (tergantung ketebalan otot)
22,2 -31,75 mm
• Usia sekolah dan remaja : 38,1mm
Mengatasi Ketakutan dan Nyeri
• Jangan menakut-nakuti anak, empati, jangan
dipaksa dengan dipegang kuat
• Distraksi:
– Diajak bicara, dielus-elus, ditenangkan
– bernafas dalam, tiup baling-baling, bacakan cerita,
musik
– diberi ASI, sukrosa dilidahnya
– Anak : digoyang-goyang sesudah vaksinasi
– Tekan 10 detik sebelum disuntik
• Analgetik Topikal:
– Spray pendingin (etil klorid)
– Krim EMLA (Eutetic Mixture of Local Anesthesia) 1
jam sebelum penyuntikan, efek sampai 24 jam
– Lidocaine topikal : 10 menit sebelum disuntik
– Tempel es batu 1 – 2 detik tidak direkomendasikan
Penyuntikan dan Penetesan Vaksin
Intramuscular
e.g. hepatitis A and B,
Subcutaneous DTP
e.g. measles, mumps,
rubella, varicella
Intradermal
Oral BCG
e.g. polio
Posisi Anak ketika Divaksinasi
Tungkai anak
dijepit paha ibu
Posisi Anak ketika Divaksinasi
Tangan kiri
Dijepit ketiak ibu
Tangan dipegang
suntik
Posisi Anak Kurang Aman
Tangan bebas
Bisa meraih jarum suntik
suntik
Kaki bebas
Bisa berontak
Posisi bayi dalam
pelukan ibu pada
penyuntikan BCG
Penetesan Vaksin Polio
Pencatatan
Aman bagi
yang disuntik
penyuntik
lingkungan
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
(1)
• Vaksin
– Suhu > 8° C, atau VVM telah terpapar
panas
– Botol vaksin bocor, retak, atau terpasang
jarum
– Ada partikel dalam larutan
– Telah dilarutkan lebih dari 6 jam
– Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh
beku)
– Uji kocok tetap menggumpal (kecuali HepB
atau Hib)
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
(2)
• Alat suntik
– Spuit disposable dipakai ulang
– Hanya mengganti jarum
– Tidak dibersihkan dulu langsung
disterilkan
– Hanya dengan desinfektan
– Membakar jarum di api
– Merebus dalam panci terbuka
– Menyentuh ujung jarum
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
(3)
• Cara melarutkan / pengambilan vaksin
– Cairan pelarut untuk vaksin lain atau > 8°C
– 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus
– jarum ditinggalkan menancap di vial
– Mencampur isi 2 vial
• Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikan
• Tidak ada alat / obat gawat – kedaruratan
• Desinfektan sebelum penyuntikan
TIDAK AMAN BAGI PENYUNTIK
• Menekan luka berdarah dengan jari
(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)
• Membawa atau meletakkan alat suntik bekas
sembarangan (tidak langsung membuang ke
kotak limbah)
• Menyentuh atau mencabut jarum suntik
• Menutup kembali (recapping) jarum suntik
• Mengasah jarum bekas
• Memilah-milah tumpukan jarum bekas
• Tidak ada alat / obat gawat darurat
Beberapa
tempat/wadah
yang digunakan
untuk membuang
Alat suntik yang
telah digunakan
Recapping
BERBAHAYA
PEMUSNAHAN KOTAK
+ ISI LIMBAH
• Digiling
– Milling atau shreeding
– Serbuk masih infeksius
– 375-750 alat suntik / jam
– listrik 750 w
Prosedur vaksinasi yang benar :
• Aman, nyaman
• Merangsang kekebalan optimal
• Memperkecil dampak KIPI : medik, non
medik