VAKSINOLOGI DASAR
SATGAS IMUNISASI
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
PROSEDUR
IMUNISASI
Persiapan dan Pemberian
PERSIAPAN VAKSIN:
JENIS VAKSIN DAN CARA PENGELOLAANNYA
Tujuan Pembelajaran
Umum:
Khusus:
• Jenis vaksin
• Prosedur penyimpanan berdasarkan sifat
vaksin
• Prosedur transpor berdasarkan sifat vaksin
• Prosedur penyimpanan vaksin
Vaksin Hidup
Vaksin BCG Vaksin campak Vaksin cacar air Vaksin polio oral
Vaksin MMR
Vaksin Mati/Inaktif
Vaksin polio
Vaksin Hib Vaksin influenza
injeksi
Jenis Vaksin dan Sifatnya
Vaksin
Sensi4f
Suhu
• BCG OPV
Panas
Campak
Vaksin
MMR
Sensi4f
Suhu
Varisela
Dingin
Yellow
Fever
Vaksin
• Difteria • Meningo • Influenza
Sensi4f
• Tetanus • Pneumo
• Rabies
Suhu
• Pertusis • Hib
• Hepatitis B
Dingin
• Cholera • Tifoid
• IPV • Hepatitis A
Penyimpanan Vaksin
Bakteri/ Virus Hidup (1)
COLD
PACK/
SUMBER
BEKU
VAKSIN
SUBUNIT
DEKAT
FREEZER
UNTUK
SIMPAN
BUAH-‐BUAHAN
Ada 4 Kesalahan
VAKSIN
SUBUNIT
DEKAT
FREEZER
DROPER
OPV
DALAM
FREEZER
VAKSIN
HIDUP
JAUH
DARI
FREEZER
Penyimpanan & Distribusi
Vaksin Bakteri/ Virus Hidup
COLD
PACK
Penyiapan Vaksin
ANTIGEN
VAKSIN:
VIRUS/BAKTERI
TAHAN
DINGIN
HIDUP:
TIDAK
TAHAN
PANAS/
OPV/CAMPAK/VARICELLA/
SINAR
MATAHARI
MMR/YELLOW
FEVER
BCG
ANTIGEN
VAKSIN:
VIRUS/BAKTERI
MATI/KOMPONEN:
• Melarutkan vaksin
saat dibutuhkan:
– Menjaga potensi dan
stabilitas
– M e n c e g a h
kesalahan
• Menggunakan
pelarut asli, jarum
23G, campur pelan-
pelan
• Baca tanggal
kedaluarsa
PROSEDUR PEMBERIAN
IMUNISASI
Tujuan
Umum:
• Peserta mampu melakukan pemberian vaksin secara benar
16
Persiapan Pasien:
Pemberian Obat Secara Benar
(Rights of Medication Administration)
17
Persiapan
• Vaksin dan obat/alat untuk mengatasi gawat darurat
• Pasien
• Informasi vaksin untuk orang tua (IVO)
Pemberian vaksin
• Pencegahan infeksi
• Dosis, cara melarutkan
• Rute (cara), tempat
• Posisi pasien, cara mengurangi sakit
19
Persiapan Pasien
Anamnesis
• Identitas (nama, umur)
• Jarak dgn vaksinasi sebelumnya
• Riwayat KIPI, indikasi kontra dan perhatian khusus
• Penjelasan tentang IVO, berisi: vaksin yang diberikan, manfaat,
kemungkinan efek samping/KIPI
• Jadwal imunisasi selanjutnya
• Asuhan pediatrik umum: nutrisi, pertumbuhan, perkembangan,
tidur
Pemeriksaan fisik
• Sehat, tidak tidak ada indikasi kontra
• Lokasi penyuntikan
20
Kontraindikasi/ Precautions
(umum)
Precaution:
Sementara Permanen
vaksin DPT
• Sedang sakit • Syok anafilaksis • hipotonik
berat/sedang setelah hiporesponsif
• Vaksin hidup: pemberian vaksin episod
kehamilan, pend. sebelumnya • menangis terus
imunodefisiensi, • DPT: ensefalopati menerus 3 jam
setelah transfusi/ • suhu >40,5 °C
terapi dalam 48 jam
imunoglobulin • kejang dalam 3
hari, SGB dalam
6 minggu setelah
pemberian DPT
sebelumnya
21
Bukan Kontraindikasi à
akan menyebabkan kehilangan kesempatan (Missed
Opportunity)
22
Bukan Kontraindikasi (2)
24
Pencegahan Kontaminasi
Dapat
disentuh
Dapat
disentuh
Jangan
disentuh
Jangan Jangan
Jangan
disentuh disentuh
disentuh
27
Pelarutan Vaksin
28
Membaca Kedaluwarsa
VVM = Vaccine Vial Monitor
Rute Pemberian Vaksin
Rute Vaksin
Oral OPV, rotavirus
Intrakutan BCG
Subkutan Campak, MMR
Varicela, IPV
Intramuskular DPT, DT, Td
Hepatitis B, Hib, PCV
IPV, Influenza
Hepatitis A, Tifoid
31
Dosis, Cara Pemberian,
dan Lokasi
Vaksin Dosis Cara Tempat
Pemberian
Hepatitis B 0,5 ml Intramuskular Paha kanan
BCG 0,05 ml Intrakutan Lengan kanan
atas
OPV 2 tetes oral
IPV 0,5 ml Intramuskular Paha kanan
DPT-Hib-/IPV 0,5 Intramuskular Paha kiri
Campak 0,5 ml Subkutan Deltoid kiri/
paha*
DT/Td/TT 0,5 ml Intramuskular Deltoid kiri
Permenkes,
2013
*Pemberian
pada
bayi
di
bawah
1,5
tahun
dianjurkan
di
paha
antero
lateral
ok
efek
samping
lokal
yang
lebih
32
kecil
Ukuran Jarum
Intramuskular di deltoid
>1,5 tahun (tergantung 22,2–31,75 mm
ketebalan otot)
Usia sekolah dan remaja 38,1 mm
Ukuran Jarum
• Otot harus rilek: lengan fleksi, paha sedikit rotasi ke dalam, jangan
dipaksa dengan dipegang kuat
Psikologis
35
Cara Pemberian Vaksin
36
Cara Pemberian Vaksin
Subcutaneous
Intramuscular
e.g.
measles,
mumps,
e.g.
hepaHHs
A
and
B,
rubella,
varicella
DTP
Oral
e.g.
polio
Intradermal
BCG
37
Cara Pemberian Vaksin
Subkutaneus
e.g.
measles,
mumps,
rubella,
varicella
Intramuskular
90o
e.g.
hepaHHs
A
and
B,
DTP
Intradermal
Oral
BCG
e.g.
polio
Lokasi Penyuntikan
39
Imobilisasi
Tungkai anak
dijepit paha ibu
Pencatatan
42
Pemantauan Setelah
Vaksinasi
• Perhatikan keadaan umum
• Tunggu 30 menit di ruang tunggu
43
melalui upaya penanganan yang secepat mungkin dengan asumsi
risikonya dapat terjadi cukup signifikan.
3. The ”duty of care” principle atau prinsip “kewajiban untuk waspada” bagi
Pengelolaan Limbah Vaksin
yang menangani atau mengelola limbah berbahaya karena secara etik
bertanggung jawab untuk menerapkan kewaspadaaan tinggi.
4. The ”proximity” principle atau prinsip ”kedekatan” dalam penanganan
limbah berbahaya untuk meminimalkan risiko dalam pemindahan.
• Limbah vaksin harus dikelola secara benar supaya tidak
Pengelolaan limbah medis infeksius
menyebabkan
1. Limbah penularan penyakit bagi petugas kesehatan
infeksius tajam
Ada beberapa alternatif dalam melakukan pengelolaan limbah infeksius
maupun masyarakat sekitar
tajam, yaitu dengan incinerator, bak beton, alternatif pengelolaan jarum,
• Limbah
alternatif infeksius
pengelolaan tajam: setelah dimasukkan ke dalam
syringe.
a. Dengan Incinerator
safety box limbah
Pengelolaan selanjutnya
medisdihancurkan dengan
infeksius tajam denganincinerator atau
menggunakan
incinerator
ditimbun dalam bak beton
Safety box
45
Contoh yang Salah
Recapping
BERBAHAYA
46
TERIMA KASIH
Kepustakaan