Anda di halaman 1dari 49

Imunisasi

dr. Luluk Aflakah., Sp.PD


PENDAHULUAN
Kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif
maupun aktif. Keduanya dapat diperoleh secara
alami maupun buatan.

Kekebalan pasif :
Alami  Transplasenta
Buatan  Antibodi

Kekebalan aktif :
Alami  Sakit
Buatan  Vaksin
Mengapa harus imunisasi?
UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, imunisasi  salah satu upaya prioritas
KemenKes untuk mencegah terjadinya penyakit menular untuk menurunkan angka
kematian pada anak.

Tujuan imunisasi  menurunkan kesakitan & kematian akibat Penyakit-Penyakit yang


dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Apa itu imunisasi?
Imun  kebal/resisten.
Imunisasi  Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit  apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan

Mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup


tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya
yang apabila diberikan kepada seseorang 
kekebalan spesifik secara aktif terhadap
penyakit infeksi tertentu.
Penyakit-Penyakit yang dapat
Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
MEASLES
Rubeola/Campak/Morbili/Gabagen

Measles merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Paramyxovirus (measles virus).
Penyakit ini akan memunculkan ruam makulopapular di seluruh tubuh yang diawali dari belakang
telinga, wajah, leher, ekstremitas.
RUBELLA
German Measles/Campak Jerman

Suatu penyakit virus yang umum pada anak dan dewasa muda,
dan timbul masalah bila menyerang ibu hamil trimester I dapat
berakibat kelainan congenital pada janin yaitu CRS (Congenital
Rubella Syndrome).

 Virus RNA
 Genus  Rubivirus
 Famili  Togaviridae
DIFTERI

Difteri Infeksi akut yang sangat


menular disebabkan oleh
Corynebacterium diphtheriae dengan
ditandai pembentukan pseudomembran
pada kulit dan/atau mukosa

Transmisi: ditularkan dengan cara kontak


langsung dengan pasien atau karier melalui
droplet (infeksi tetesan) ketika batuk, bersin
atau berbicara
PERTUSIS
Whooping cough, “Batuk 100 hari”

Pertusis adalah infeksi akibat bakteri Gram-


negatif Bordetella pertussis pada saluran napas
sehingga menimbulkan batuk hebat yang khas
TETANUS

Penyakit akibat infeksi bakteri


yang menyebabkan otot menjadi
kaku dan tegang

Penyebab: tetanospasmin yaitu sejenis


neurotoksin atau racun yang diproduksi
oleh Clostridium tetani
GEJALA KLINIS
POLIO

Polio adalah sebuah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan
disebabkan oleh infeksi virus yang sangat mudah menyebar.
GEJALA KLINIS

Demam Nyeri telan

Gangguan
Lemas
pencernaan

Kelumpuhan cepat
dalam beberapa jam
PENCEGAHAN
Program Imunisasi Nasional (PIN)
Imunisasi Dasar
0-7 HARI 0-1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN

Hepatitis BCG Pentavalen Pentavalen


1 2
B OPV 1 OPV 2 OPV 3

Pentavalen : DPT-HB-HiB
Program Imunisasi Nasional (PIN)
Imunisasi Dasar
4 BULAN 9 BULAN 18 BULAN

Pentavalen 3 Campak Pentavalen


OPV 4 (MR) 4
Campak
IPV
(MR)

Pentavalen : DPT-HB-HiB
Program Imunisasi Nasional (PIN)
Imunisasi Ulangan/Booster
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

Campak (MR) Td Td
Td
Vaksin Hidup

Vaksin BCG Vaksin MR


Vaksin Mati/Inaktif
Prosedur Pemberian
Vaksin
Persiapan Alat dan Vaksin
• Vaksin dan pelarut (harus sesuai)
• Spuit dan jarum sekali pakai (tergantung rute pemberian dan usia)
• Kapas dan Plester
• Alkohol, NS
• Tempat sampah medis dan non medis
• Injeksi adrenalin, antihistamin (difenhidramin), dexamethasone

Persiapan Pasien (Rights of Medication


Administration)
• Benar Pasien
• Benar Vaksin
• Benar Waktu
• Benar Dosis
• Benar Rute Pemberian
• Benar Dokumentasi
Persiapan Pasien
• Identitas
• Jarak dengan vaksin sebelumnya
• Riwayat KIPI, kontraindikasi
Anamnesis
• Penjelasan vaksin yang akan diberikan,
manfaat dan kemungkinan KIPI
• Jadwal imunisasi selanjutnya
• Tanda Vital
Pemeriksaan
• Sehat, tidak ada kontraindikasi
Fisik
• Lokasi penyuntikan
Kontraindikasi
• Sedang sakit sedang atau berat
Sementara • Vaksin hidup : kehamilan,
immunocompromised

• Syok anafilaksis setelah vaksin


Permanen sebelumnya
• DPT : ensefalopati

• Hipotonik, hiporesponsif episod


• Menangis terus menerus 3 jam
Precaution (DPT) • Suhu >40,5 C dalam 48 jam kejang dalam
3 hari
BUKAN Kontraindikasi -> menyebabkan
kehilangan kesempatan
(missed opportunity)

Reaksi ringan/demam
Penyakit ringan Riwayat KIPI pada
ringan setelah vaksin
dengan/tanpa demam keluarga
sebelumnya

Dalam terapi Antibiotik,


masa penyembuhan,
Ibu hamil dalam
Riwayat menderita Menyusui, malnutrisi
pertusis, campak, keluarga
mumps
Persiapan Pemberian Vaksin

Membaca kadaluwarsa
• Bila 08/16/10 : boleh digunakan hingga 16 Agustus
2010
Baca nama vaksin termasuk • Bila ED 08/10 : boleh digunakan sampai tanggal 31
pelarutnya jangan tertukar Agustus 2010
Tetapi sebaiknya gunakan vaksin yang lebih dahulu ED
nya
Antigen Vaksin
Virus/Bakteri
Mati/Inaktif

TIDAK TAHAN Antigen Vaksin


DINGIN Virus/Bakteri Hidup
TIDAK TAHAN
PANAS OPV, BCG, MR/MMR
Tes
Kocok

TAHAN DINGIN

TIDAK TAHAN
PANAS/SINAR
MATAHARI
Cek VVM
Pelarutan Vaksin (BCG, MR/MMR)

• Menggunakan pelarut asli/sesuai bawaan


pabrik
• Menggunakan jarum 23 G dan berbeda
dengan jarum yang disuntikkan ke anak
(perlu diganti)
• Cek tanggal kadaluwarsa
• Mencampur dengan pelan (angka 8)
Pencegahan Kontaminasi sebelum
Pemberian Vaksin
• Cuci tangan dengan antiseptic
• Menggunakan sarung tangan
• Desinfeksi kulit dengan kapas
alkohol/alcohol swab kecuali vaksin hidup
menggunakan NS atau air hangat
• Vaksin Multidosis : tidak boleh ada jarum
menancap di botol vaksin
• Jarum untuk mengambil dari botol dan yang
disuntikkan harus berbeda.
Posisikan Anak Ketika Divaksinasi
Dosis, Cara Pemberian dan Lokasi
Cara Pemberian Vaksin
45°

90°

10-15°
Lokasi Penyuntikan
Pencatatan
• Jenis vaksin
• Nomor batch/seri vaksin
• Tanggal penyuntikan
• Lokasi penyuntikan
• Nama dan tanda tangan
Pemantauan setelah
penyuntikkan vaksinasi
• Perhatikan keadaan umum
• Tunggu 30 menit di ruang
tunggu
Pengelolaan Limbah Vaksin
• Limbah vaksin harus dikelola secara benar supaya tidak
menyebabkan penularan penyakit pada petugas
Kesehatan ataupun masyarakat sekitar
• Limbah infeksius tajam : setelah dimasukkan dalam safety
box, dihancurkan dengan incinerator atau ditimbun dalam
bak beton
Tempat Pembuangan Limbah
Contoh yang salah
BCG (Bacille Calmette-Guerin)
- Vaksin hidupNo sinar matahari
- MENGURANGI RESIKO TBC BERAT
(meningitis TB, TB milier)
- Kering : Disimpan pada suhu 2-80C,
freezer better
- Vaksin telah diencerkan
(2-80C) → exp 3 jam

KIPI :
1. Ulkus lokal superficial → 2-4 mgg
setelah penyuntikan →
sembuh 2-5 bulan → parut
bulat 2-10 mm
2. KEMERAHAN
3. ABSES
4. SCAR Suntikan yg kurang hati-hati
Hepatitis B
CARA PENYIMPANAN VAKSIN :
1. SUHU 2-80C, tdk beku  uji kocok
2. WAKTU MAX 10 BULAN

KIPI :
1. NYERI SENDI / OTOT
2. BENGKAK
3. KEMERAHAN
3. DEMAM
4. MUAL
5. ANAFILAKSIS

Neonatus + bayi → anterolateral paha → M. Vastus lateralis


Anak + dewasa → deltoid
Polio
CARA PEMBERIAN KIPI :
OPV (attenuated) → ORAL 2 TETES (0,1 ml) → bila 1. PUSING
dimuntahkan, hrs diulang 2. DIARE RINGAN
IPV (inactivated) → 0,5 ml SC 3. SAKIT PD OTOT

KI OPV :
1. DEMAM  ditunda
2. MUNTAH
3. RADIASI UMUM
4. KONSUMSI OBAT
IMUNOSUPRESIF
5. KEGANASAN
6. PEND HIV

OPV IPV KI IPV :


Anafilaksis
(neomisin,polimiksin,streptomisin)
DPT
Mencegah penyakit yang disebabkan:
1. D : CORYNE BACTERIUM DIPHTERIAE
2. P : BORDETELLA PERTUSIS
3. T : CLOSTRIDIUM TETANI

KIPI:
1. HIPERPIREKSIA
2. IRITABEL, MENANGIS TERUS
(inconsolable crying)
Pentavalen : DPT-HB-HiB 3. KEMERAHAN, BENGKAK
4. NYERI-----2 HARI
5. ENCEFALOPATI
6. ANAFILAKSIS
PENYIMPANAN VAKSIN
- Vaksin kering : <00C atau <80C, -200C
CAMPAK
better
- Hindarkan sinar matahari langsung
- Pelarut tdk blh kering dan tdk beku
- Setelah dilarutkan : 2-80C (max 6 jam)

KIPI:
- Demam (>39,5) hari ke 5-6 selama 2 hr,
- Ruam → timbul hari ke 7-10 selama 2-4 hr
- Ensefalitis / ensefalopati → 30 hari sesudah imunisasi → jarang
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai